Anda di halaman 1dari 18

BIOETIKA

Oleh : Muhammad Iqbal H. Tambunan


8116147009
Latar belakang masalah
 1.Dampak globalisasi
2.ada perubahan nilai budaya
3.akibat pergaulan bebas
4.sek bebas ( perzinaan )
5.adanya kecendrungan orang hidup bebas
6.karena ada payung hukum ttg aborsi
A. Pengertian Aborsi
 Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum
janin mampu hidup diluar rahim (< 500 gram atau <
20-22 minggu) sedangkan seorang embrio mungkin
hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai
1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu.
B. Statistika Abortus
 Berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2.000.000 kasus
aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada
2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa
banyak yang tahu.
 Menurut James K. Glassman dari The Washington Post (1996),
jumlah kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada
semua kecelakaan yang masih ditambah kasus bunuh diri maupun
pembunuhan.
Data kecelakaan di Amerika menunjukkan:
1. Kecelakaan karena jatuh – 12.000
2. Kecelakaan karena tenggelam – 4.000
3. Kecelakaan karena keracunan – 6.000
4. Kecelakaan mobil – 40.000
5. Bunuh diri – 30.000
6. Pembunuhan – 25.000
Survei yang dilakukan di beberapa klinik di kota besar
Indonesia, menunjukkan bahwa:

Golongan umur yang


Pelaku Abortus melakukan abortus:
- 89% pada wanita - 34% berusia antara
yang sudah menikah, 30-46 tahun,
- 11% pada wanita - 51% berusia antara
yang belum menikah 20-29 tahun dan
(45% akan menikah
kemudian, 55% sisanya
belum ada rencana - 15% berusia di
menikah) bawah 20 tahun.
C. Jenis Aborsi
a. Aborsi Spontan merupakan suatu mekanisme alamiah
untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang abnormal.
- Abortus Imminens (threaten Abortion) terancam
keguguran (bukan keguguran ).
- Incomplitus (Aborsi tidak lengkap) artinya sudah
terjadi pengeluaran buah kehamilan tetapi tidak
komplit.
- Complitus (Aborsi lengkap) yakni pengeluaran buah
kehamilan sudah lengkap, sudah seluruhnya keluar.
- Insipien, buah kehamilan mati didalam kandungan-
lepas dari tempatnya tetapi belum dikeluarkan.
b. Aborsi Buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang
bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. Ditinjau dari
aspek hukum dibagi menjadi 2 golongan:
- Abortus provocatus medicinalis yaitu pengguguran
kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara
yang dibenarkan oleh undang-undang. Untuk menyelamatkan
nyawa/menyembuhkan si ibu.
- Abortus provocatus criminalis yaitu pengguguran kandungan
yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan/
menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak
kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang
dibenarkan oleh undang-undang. Karena di dalamnya
mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
E. Alasan dan Penyebab Aborsi
 Dalam studi dari Aida Torres dan Jacqueline
Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa:
- 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest
(hubungan intim satu darah),
- 3% karena membahayakan nyawa calon ibu,
- 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat
tubuh yang serius.
- 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan
yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri (takut
tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu
atau gengsi)
F. Agama dan Abortus
- Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak
memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. Ayat
Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya:
“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan
kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
yang besar.” (QS 17:31)

- Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau


kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah:
 “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak
Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari
rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5)
- Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh
semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya
dengan menyelamatkan semua orang. Didalam agama
Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah:

“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan


karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau
bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa
yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa
manusia semuanya.” (QS 5:32)
 Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan
membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling
dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa
Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi
Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?
Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air
susu, dan mengentalkan aku seperti keju? Engkau
mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta
menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan
kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan
pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
 Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku
dalam kandungan, membuat orang itu juga?
Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam
rahim?
G. Hukum dan Abortus
Beberapa pasal yang terkait adalah:
 Pasal 342
“Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang
ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan
melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam,
karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun.”
 Pasal 346
“ Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.:
 Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

 Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
I. Resiko Abortus
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd
yaitu:
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar
kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
J. Solusi
Solusi untuk seorang wanita
 Ada beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal
menangani masalah aborsi ini, yaitu:
1. Keluarga dekat atau anggota keluarga lain.
2. Saudara-saudara se-Iman
3. Gereja-gereja, khususnya gereja Katolik
4. Organisasi-organisasi pelayanan Gereja
5. Orang-orang lain yang bersedia membantu secara pribadi

Solusi untuk Bayi


 Apapun alasan anda, aborsi bukanlah jalan keluar. Setiap bayi yang
dilahirkan, selalu dipersiapkan Tuhan segala sesuatunya untuk dia. Jika
saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia,
berdoalah agar Tuhan memberikan jalan keluar. Jika anda benar-
benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat
yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat.
SIMPULAN
 Abortus merupakan tindakan yagn dilarang, tetapi juga
dibutuhkan dalam keadaan tertentu.
 Abortus hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas
kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan organisaso-
organisasi profesi medis.
 Aborsi hanya dilakukan oleh tenaga profesional yang
terdaftar dan memperoleh izin untuk itu, yaitu dokter
spesialis kebidanan dan genekologi atau dokter umum yang
mempunyai kualifikasi untuk itu.
 Aborsi hanya boleh dilakukan pada usia kehamilan kurang
dari 12 minggu (untuk usia diatas 12 minggu bila terdapat
indikasi medis).
TERIMA KASIH
iqbaltambunan@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai