17TKM259 Arpandi
17TKM259 Arpandi
TUGAS AKHIR
Oleh :
ARPANDI
17TKM259
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Direktur Politeknik ATI Makassar, Ketua Jurusan
Teknik Kimia Mineral,
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang
ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar
Nomor : …………………………… tanggal ………………….. yang telah dipertahankan di
depan Tim Penguji pada hari ………………. tanggal ……………. sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Kimia Mineral Pada
Politeknik ATI Makassar.
PANITIA UJIAN :
Pengawas : 1. Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian R.I.
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Nama : Arpandi
NIM : 17TKM259
Program Studi : Teknik Kimia MIneral
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir
saya adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau
orang lain.
Yang menyatakan,
(Arpandi)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tulisan ini
merupakan tugas akhirdengan judul “Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Sebagai
Substitusi Pasir dan Abu Ampas Tebu Sebagai Substitusi Semen pada Campuran
Beton Mutu K-225”, berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di
Laboratorium Kimia Terapan Politeknik ATI Makassar. Tugas akhir ini merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar ahli madya (A.Md).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada dunia
industri tentang potensi pemanfaatan limbah kulit kerang dan abu ampas tebu
sebagai subtitusi bahan baku baku. Selama melakukan penelitian sampai
penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
penulisan tugas akhir ini.
(Arpandi)
iv
ABSTRAK
Kata Kunci: Kulit Kerang, Abu Ampas Tebu, Substitusi Parsial, Limbah Industri,
Kuat Tekan Beton.
v
DAFTAR ISI
vi
D. Hasil ....................................................................................................................... 15
E. Pembahasan .......................................................................................................... 18
BAB V ................................................................................................................................ 20
PENUTUP .......................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 20
B. Saran ..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 23
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR ISTILAH
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton yang terbuat dari
1
Selain semen portland, pasir merupakan material utama yang
hal ini, peranan utama dari pasir adalah bahan pengisi diantara agregat
kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat. Pasir di dalam campuran beton
dan pasir merupakan material yang bahannya diperoleh dari alam dan
pemanfaatan abu ampas tebu sebagai semen dan limbah kulit kerang
sebagai pasir. Dimana Abu ampas tebu memiliki kandungan yang sama
dengan bahan utama pembentuk semen portland yaitu silika (SiO2) dan
Ferrit (Fe2O3) dan kulit kerang dapat berperan sebagai bahan penguat
B. Rumusan Masalah
Bagaimana potensi dari abu ampas tebu dan limbah kulit kerang
sebagai subtitusi dari semen dan pasir pada campuran beton mutu K-225
2
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui proses pemanfaatan subtitusi bahan abu
ampas tebu sebagai semen dan limbah kulit kerang sebagai pasir pada
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Perusahaan
dalam industri
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah
Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai,
dapat berbentuk cair, gas dan padat. Limbah domestik adalah air
buangan yang berasal dari limbah rumah tangga, seperti air bekas cucian,
dapur, kamar mandi, dan toilet. Limbah cair domestik mengandung 99,9%
air dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari 85% protein, 25%
karbohidrat, 10% lemak dan sisanya zat anorganik terutama butiran pasir,
limbah terdiri dari limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik
4
pada limbah pertanian, kecuali bila dimodifikasi terlebih dahulu.
tubuh kerang dibagi menjadi lima, yaitu kaki (foot byssus), kepala (head),
sumber mineral yang pada umumnya berasal dari hewan laut berupa
5
kerang yang telah mengalami penggilingan dan mempunyai karbonat
untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah
samping dari proses ekstraksi (pemerahan) cairan tebu. Dari satu pabrik
dihasilkan ampas tebu sekitar 35 – 40% dari berat tebu yang digiling
6
Ampas merupakan hasil samping dari proses ekstraksi tebu,
dengan komposisi : 46-52% air, 43-52% sabut dan 2-6% padatan terlarut.
persentase ampas dalam tebu sekitar 30-34%, maka pabrik gula yang ada
kapasitas terpasang industri pulp di Indonesia saat ini sebesar 6,28 juta
ton per tahun. Dengan tingkat utilisasi 82%, maka kemampuan nyata
produksi adalah sebesar 5,7 juta ton per tahun, atau setara dengan bahan
baku kayu bulat sebesar 26 juta m3 per tahun. Saat ini pasokan bahan
baku pulp dan kertas dipenuhi dari realisasi HTI pulp yang luasnya
382.000 ha, dan menghasilkan kayu sekitar 7,7 juta m3 per tahun. Ini
berarti terdapat kekurangan bahan baku kayu untuk industri pulp sebesar
18,3 juta m3 per tahun atau setara dengan 1,2 juta ha. Ampas tebu
Bagase mengandung air 48 - 52%, gula rata-rata 3,3% dan serat rata-rata
47,7%. Serat bagase tidak dapat larut dalam air dan sebagian besar terdiri
7
Gambar 2.2 Limbah Ampas Tebu
D. Beton
Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak
prasarana dasar manusia. Oleh karena itu produksi semen sebagai bahan
perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen (Marthin dkk.,
2014).
juta ton setiap tahun, dan kebutuhan material ini akan meningkat dari
prasarana dasar manusia. Akhir-akhir ini beton yang kita kenal makin
8
dihasilkanpada proses produksi semen. Gas ini dilepaskan ke atmosfer
tinggi, dibuat dari campuran semen, pasir, krikil dan air. Perbaikan
kualitas serta sifat beton dapat dilakukan dengan cara antara lain dengan
(Suhardiman, 2011).
beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila
dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan.
9
f’c = P/A
dimana:
Kerangka Berfikir
Limbah
10
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu
2020.
2. Bahan
11
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini eksperimental laboratorium yaitu dengan
menggunakan bahan dari limbah kulit kerang dan abu ampas tebu
1. Prosedur Percobaan
air
bahan subtitusi
12
b) Penentuan Uji Tekan Campuran Beton dengan penambahan
hari.
hari.
13
2.099 dan tambahan ampas tebu sebanyak 0.592 kg
hari.
E. Analisis Data
Data yang diperoleh berupa kadar organik, kadar lumpur dalam
pasir, berat volume, pada dan gembur, modulus kehalusan, kadar air,
apparent specific gravity, bulk spec. Kondisi kering, bulk spec. Kondisi
SSD, persen absorbsi air. Untuk mendapatkan hasil uji kuat tekan beton
dengan konsentrasi ampas tebu dan kulit kerang yang berbeda dimasing
masing sampel dan juga variabel umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
14
BAB IV
A. Hasil
1. Pengujian Material Pembentuk Beton
Agregat
Jenis Test Pasir Tanjung Pasir Kulit Batu Pecah
Raja Kerang Lahat
Kadar Organik Nomor 3 - -
Kadar Lumpur (%) 2.83% - -
Berat Padat 1.531 kg/ltr 1.708 kg/ltr 1.596 kg/ltr
Volume Gembur 1.450 kg/ltr 1.552 kg/ltr 1.485 kg/ltr
Modulus Kehalusan 2.089 3.788 6.549
Kadar Air (%) 12.664 % - 1.260 %
Apparent Specific
2.609 - 2.705
Gravity
Bulk Spec. Kondisi
2.574 - 2.542
Kering
Bulk Spec. Kondisi SSD 2.588 - 2.602
% Absorbsi Air 0.513 % - 2.369 %
3. Pengujian Komposisi Senyawa Kimia pada Bahan Substitusi
15
3. Komposisi Campuran Beton
aturan SNI 03-2834-2000. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian yang
Tabel 4.4 Komposisi campuran beton teoritis tiap satu meter kubik (1 m3)
Keterangan T (%) K (%) Semen (%) Pasir (%) Semen Pasir Split Air FAS
BN 0 0 100 100 375 715.8 1086.75 225 0.60
BC-K1 8 9 92 91 345 651.4 1086.75 225 0.65
BC-K2 10 11 90 89 337.5 637.1 1086.75 225 0.67
BC-K3 12 13 88 87 330 622.7 1086.75 225 0.68
16
5. Perlakuan Koreksi Jumlah Air
koreksi terhadap jumlah air agar didapat campuran yang tepat. Koreksi dilakukan
campuran beton yang didapat ditambahkan dengan toeslag sebesar 30%. Untuk
beton substitusi maka tiap persen penggunaan bahan substitusi akan dikurangi
Kode T (%) K (%) Semen (%) Pasir (%) T (Kg) K (Kg) Semen Pasir Split Air (Kg)
BN 0 0 100 100 0 0 4.936 9.422 14.15 2.099
BC-K1 8 9 92 91 0.395 0.845 4.541 8.574 14.15 2.099
BC-K2 10 11 90 89 0.494 1.033 4.442 8.328 14.15 2.099
BC-K3 12 13 88 87 0.592 1.221 4.344 8.197 14.15 2.099
6. Hasil Pengujian Benda Uji Berupa Kuat Tekan Beton
17
E. Pembahasan
Pengujian material penyusun beton untuk pembuatan benda uji
telah dilakukan baik pada agregat halus yaitu Pasir Tanjung Raja dan Pasir
Kulit Kerang maupun pada agregat kasar yaitu Batu Pecah Lahat.
beton baik pada agregat halus dimana lokasi yang diambil yaitu pasir
Tanjung Raja dan pasir Kulit Kerang, sedangkan untuk agregat kasarnya
kimia pada bahan substitusi Abu Ampas Tebu dan Limbah Kulit Kerang
dapat dilihat pada tabel 4.2. Dimana terdapat beberapa senyawa yang
aluminium oksida, besi (III) oksida, kalsium oksida, magnesium oksida dan
sulfit.
dapat dilihat pada tabel 4.4 untuk jenis beton normal, dan 3 jenis beton
perlu dilakukan koreksi terhadap jumlah air agar didapat campuran yang
18
tiap persen penggunaan bahan substitusi akan dikurangi dari total jumlah
Dari hasil yang diperoleh bahwa variasi persentase kombinasi abu ampas
tekan beton normal. Dapat dilihat pada tabel 4.6 hasil pengujian benda
uji berupa kuat tekan beton untuk sampel BN, BC-K1, BC-K2 dan BC-K3.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
abu ampas tebu pengganti sebagian semen dan kulit kerang pengganti
sebagian pasir pada beton dengan cara mengurangi sebagian jumlah dari
total semen dan pasir yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
campuran beton (Job Mix Formula) menghasilkan kuat tekan yang sesuai
20
Penurunan kuat tekan beton:
kuat tekan beton dengan nilai paling optimum, untuk persentase 10% +
11% kuat tekan hanya sedikit lebih tinggi dari beton normal. Sedangkan
persentase sebesar 12% + 13% terjadi kuat tekan menurun terhadap kuat
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang telah
didapatkan serta kesimpulan yang telah dibuat maka saran yang dapat
1. Penggunaan abu ampas tebu dan kulit kerang sebagai bahan substitusi
21
2. Kehalusan abu ampas tebu sebagai bahan substitusi semen haruslah
semakin halus abu ampas tebu maka semakin baik interaksinya dengan
campuran dan semakin bagus pula kinerjnya dalam meningkan mutu beton.
berkurang.
substitusi abu ampas tebu dan kulit kerang, semakin banyak penambahan
22
DAFTAR PUSTAKA
23