Isi Pembahasan
Isi Pembahasan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan/masa transisi/masa
pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa
dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadi dambaan. Tetapi mungkin juga
dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak/belum
diinginkan. masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk
negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju.
Program pendidikan seks di sekolah memainkan peran besar di kalangan
remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka
remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas
yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Para psikolog
menyatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang
dapat mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat.
Sejumlah bayi di panti asuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja.
Di Indonesia rata-rata kehamilan remaja terjadi pada usia 14-19
tahun. Hal ini di dapatkan dari hasil survei knowlegde, attitude dan
praktice. Hamil di luar nikah yang terjadi pada remaja di Indonesia yang
pemerintahnya tidak peduli dengan masyarakat belum bergerak secara
siknifikan dalam masalah ini, akan menimbulkan hal-hal yang lebih
besar di kemudian hari. Masa depan pun menjadi masalah misalnya
malu terhadap teman, lingkungan dan juga masa remaja sudah musnah.
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja
makin meningkat dan menjadi masalah.
Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja.
Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relative muda(20) tahun.
Kedua, makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan
rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan yang
mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pra nikah dimana
pada akhirnya memberikan pada dampak terjadinya penyakit hubungan
seks dan kehamilan diluar kehamilan remaja. Pada akhirnya, masalah
kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri dari masyarakat
mereka mendapat pandangan telah berperilaku di luar normal dan nilai-
nilai yang wajar, sehingga memberikan konflik kepada mereka seperti
masalah putus sekolah, psikologis, ekonomi dan masalah dengan
keluarga serta masyarakat disekitarnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan remaja?
2. Apa saja faktor terjadinya kehamilan remaja?
3. Bagaimana dampak kehamilan remaja?
4. Bagaimana pencegahan kehamilan remaja?
5. Bagaimana penanganan kehamilan remaja?
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang kehamilan remaja yang
sering terjadi saat ini.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan remaja.
2. Untuk mengetahui faktor terjadinya kehamilan remaja.
3. Untuk mengetahui dampak kehamilan remaja.
4. Untuk pencegahan kehamilan remaja.
5. Untuk mengetahui penanganan kehamilan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Ekonomi
Apabila anak perempuan telah menikah, berarti orang tua
bebas dari tanggung jawab sehingga secara ekonomi mengurangi
beban dengan kata lain sebagai jalan keluar dari berbagai kesulitan
(Romauli, S.dkk.2009). Kemiskinan mendorong terbukanya
kesempatan bagi remaja khususnya wanita untuk melakukan
hubungan seksual pra nikah. Karena kemiskinan ini , remaja putri
terpaksa bekerja. Namun sering kali mereka tereksploitasi, bekerja
lebih dari 12 jam sehari, bekerja di perumahan tanpa di bayar
hanya diberi makan dan pakaian, bahkan beberapa mengalami
kekerasan seksual (Aryani, R. 2010).
6. Dorongan Biologis
Adanya dorongan biologis untuk melakukan hubungan
seksual merupakan insting alamiah dari berfungsinya organ sistem
reproduksi dan kerja hormon. Dorongan dapat meningkat karena
pengaruh dari luar, misalnya dengan membaca buku atau melihat
film/ majalah yang menanpilkan gambar–gambar yang
membangkitkan erotisme. Di era teknologi informasi yang tinggi
sekarang ini, remaja sangat mudah mengakses gambar tersebut
melalui telepon genggam dan akan selalu di bawa dalam setiap
langkah remaja (Aryani, R. 2009 dan Manuaba, IBG.2010).
7. Kepatuhan Terhadap Orang Tua
Perkawinan dapat berlangsung karena adanya kepatuhan
remaja terhadap orang tua atau sifat menentang ( Romauli, S.
2011).
Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua pada usia
remaja berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial,
baik terhadap ibu maupun bayinya. Faktor kondisi fisiologis dan psikososial
intrinsik remaja, bila diperberat lagi dengan faktor-faktor sosiodemografi
seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, belum menikah, asuhan
pranatal yang tidak adekuat akan mengakibatkan meningkatnya risiko
kehamilan dan kehidupan keluarga yang kurang baik (Soetjiningsih, 2004).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan usia dini (usia muda/remaja) adalah kehamilan yang terjadi
pada remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan
oleh karena hubungan seksual (hubungan intim) dengan pacar, dengan
suami, pemerkosaan, maupun faktor-faktor lain yang menyebabkan sperma
membuahi telurnya dalam rahim perempuan tersebut (Masland, 2004).
Dampak yang terjadi akibat Perkawinan dan kehamilan yang
dilangsungkan pada usia muda (remaja) umumnya akan menimbulkan
masalah-masalah (Lesnapurnawan, 2009, Romauli, 2011) yaitu masalah
fisiologis atau masalah kesehatan reproduksi, masalah psikososial serta
masalah social ekonomi.
Pencegahan hubungan seksual pra nikah memerlukan waktu yang
sangat lama dan bertahap. Dengan memperhatikan faktor–faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya hubungan seksual pra nikah.
B. SARAN
Berhubung terbatasnya kemampuan kami untuk memperoleh data dan
informasi dikarenakan terbatasnya pengetahuan kami. Jadi yang kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi. Semoga dengan adanya makalah ini bisa
menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa itu kehamilan remaja.