1703035
BIOLOGI C 2017
1.
Mikroflora normal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri dan fungi yang merupakan
penghuni tetap dari bagian-bagian tubuh tertentu khususnya kulit, usus besar
dan vagina. Virus dan parasit, walaupun termasuk dua golongan besar
mikroorganisme, tidak termasuk ke dalam flora normal manusia.
Patogen oportunis adalah patogen yang jarang menyebabkan penyakit pada
orang-orang yang memiliki imunokompetensi (immunocompetent) namun
dapat menyebabkan penyakit/infeksi yang serius pada orang yang tidak
memiliki imunokompetensi (immunocompromised).
Patogen adalah organisme yang menyebabkan penyakit. Tubuh Anda secara
alami penuh dengan mikroba. Namun, mikroba ini hanya menyebabkan
masalah jika sistem kekebalan tubuh Anda melemah atau jika mereka berhasil
memasuki bagian tubuh Anda yang biasanya steril.
2.
Mikroorganisme transien : mikroorganisme kontak dengan organisme tanpa
memperbanyak diri
Mikroorganisme residen : mikroorganisme kontak dengan organisme dan
melakukan perbanyakan dir
3.
Patogen adalah organisme yang menyebabkan penyakit. Tubuh Anda secara
alami penuh dengan mikroba. Namun, mikroba ini hanya menyebabkan
masalah jika sistem kekebalan tubuh Anda melemah atau jika mereka berhasil
memasuki bagian tubuh Anda yang biasanya steril.
Patogen berbeda dan dapat menyebabkan penyakit saat memasuki tubuh.
Semua patogen perlu tumbuh dan bertahan adalah inang. Setelah patogen
masuk ke dalam tubuh inang, patogen berhasil menghindari respons imun
tubuh dan menggunakan sumber daya tubuh untuk bereplikasi sebelum keluar
dan menyebar ke inang baru.
Patogen dapat ditularkan beberapa cara tergantung pada jenisnya. Mereka
dapat menyebar melalui kontak kulit, cairan tubuh, partikel udara, kontak
dengan kotoran, dan menyentuh permukaan yang disentuh oleh orang yang
terinfeksi
6.
Kontak langsung melalui hubungan seksual (sifilis, gonorhoe, trakoma)
Udara pernapasan :airborne diseases (influenza, tuberkulosis, cacar, campak,
gondongan)
Melalui mulut : waterborne diseaser (kolera, disentri), makanan
beracun,foodborne disease (Clostridium botulinum).
Melalui tusukan benda tajam : tetanus, rabies (gigitan anjing gila), hepatitis,
AIDS (jarum untuk transfusi darah).
Serangga : serangga bekerja sebagai vektor mekanik (disentri dan demam
tifoid oleh lalat rumah) atau vektor biologi (malaria dan demam berdarah oleh
nyamuk).
Infeksi melalui laboratorium klinik : infeksi dapat terjadi melalui kelalaian
pekerja medis di rumah sakit atau tempat praktek, sebagai contoh, dalam
penyuntikan, fungsi lumbal, katerterisasi, dan lain-lain, yang dilakukan tidak
menurut ketentuan kesehatan.
Infeksi nosokomial: penularan penyakit di rumah sakit
7.
Faktor virulensi yang dapat merusak sel inang misalnya toksin.Toksin yang
berasal dari bakteri adalah komponen racun terlarut yang diproduksi oleh
bakteri, dan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sel-sel inang dengan cara
mengubah metabolisme normal dari sel inang tersebut. Toksin yang dihasilkan
oleh bakteri ini bisa dibedakan atas dua jenis yaitu endotoksin dan
eksotoksin.Eksotoksin adalah protein yang disekresikan oleh bakteri gram
positif dan gram negatif. Di sisi lain, endotoksin adalah lipopolisakarida yang
tidak disekresikan melainkan terdapat pada dinding sel bakteri gram negatif.
Misalnya pada Clostridium botulinum, mengandung toksin botulinum
menghasilkan makanan beracun yang disebut botulism
8.
Sistem pertahanan tubuh spesifik (sistem imun) merupakan pertahanan tubuh
terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja
apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh
nonspesifik.Contohnya adalah Limfosit dan Antibodi
Pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikroorganisme patogen satu dengan yang lainnya. Sistem
pertahanan ini dapat diperoleh melalui tiga cara : pertahanan fisik,pertahanan
mekanis,pertahanan kimiawi,pertahanan biologis.Misalnya pertahanan fisik
dilakukan oleh kulit dan membran mukosa. Lapisan terluar terdiri atas sel-sel
epitel yang tersusun rapat sehingga patogen sulit untuk menembusnya lapisan
terluar kulit juga mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan
mikroorganisme terhambat
Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan secara buatan. Kekebalan aktif
alami diperoleh setelah seseorang mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman
penyakit setelah sembuh dari sakit, orang tersebut akan menjadi kebal
terhadap penyakit tersebut. Setiap contoh orang pernah sakit campak tidak
akan pernah terkena penyakit tersebut untuk kedua kalinya. Adapun kekebalan
aktif buatan diperoleh melalui vaksinasi. Vaksinasi adalah proses pemberian
vaksin ke dalam tubuh
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima
antibodi dari luar. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan buatan.
Kekebalan pasif alami dapat ditemukan pada bayi setelah menerima antibodi
dari Ibunya melalui plasenta saat masih berada di dalam kandungan. Jenis
kekebalan ini juga dapat diperoleh dengan pemberian air susu pertama
(holostrum) yang mengandung banyak antibodi.Sementara itu, kekebalan pasif
buatan diperoleh dengan cara menyuntikkan antibodi yang diekstrak dari suatu
individu ke tubuh orang lain sebagai serum. Kekebalan pasif ini berlangsung
singkat,