Anda di halaman 1dari 3

Munzir Mubarak 1710142010019

Faktor Resiko DM Dapat


Dimodifikasi
a. Obesita s umum
b. Obesitas abdominal/sentral
c. Kurang aktivitas fisik
d. Hipertensi
e. Disiplidemia
f. Diet tdk seimbang
g. Merokok
Klasifikasi h. Riwayat toleransi gula terganggu

1. Tipe I : Diabetes
melitius
tergantung(IDDM)
2. Tipe II :Diabetes Manifestasi klinis
melitus tidak tergantung 1. Poloria
insulin(NIDDM) 2. Polidipsia
3. Diabetes melitus yang 3. Polifagia
berhubungan dengan 4. Penurunan berat
keadaan atau sindrom badan
lainnya 5.Kelemahan,letih
4. Diabetes melitus 6. Malaise
gastroparesis 7. Kesemutan pd
ekstremitas
8. Infeksi kulit dan
pruritis

Penatalaksanaan :
1. Diet
1. Latihan Diabetes melitus
3. Pemantauan Kumpulan gejala yang
4. Terapi(bila timbul pada seseorang
diperlukan) akibat peningkatan
5. Pendidikan kadar glukosa darah
yang disebabkan oleh
kekurangan insulin baik
absolute maupun
relative

Pemeriksaan
Penunjang : Etiologi
DM type I
1. Glukosa darah a. Faktor genetik
sewaktu b. Faktor imunologi
2. Kadar glukosa c. Faktor lingkungan
darah puasa
3. Tes toleransi DM type II
glukosa a. Usia(resistensi insulin)
cendrung meningkat
pada usia diatas 65 th
Patofisiologi b. Obesitas

1. Berkurangnya pemakaian glukosa


oleh sel-sel tubuh yang
mengakibatkan naiknya konsentrasi
glukosa darah setinggi 300-1200 mg/dl
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari
daerah penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme
lemak yang abnormal disertai dengan
endapan kolestrol pada dinding
pembuluh darah
3. Berkurangnya protein dalam
jaringan tubuh. pasien-pasien yang
1. Berkurangnya pemakaian glukosa
oleh sel-sel tubuh yang
mengakibatkan naiknya konsentrasi
glukosa darah setinggi 300-1200 mg/dl
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari
daerah penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme
lemak yang abnormal disertai dengan
endapan kolestrol pada dinding
pembuluh darah
3. Berkurangnya protein dalam
jaringan tubuh. pasien-pasien yang
mengalami defiensi insulin tidak dapat
mempertahankan kadar glukosa
plasma puasa yg normal atau toleransi
sesudah makan. Pada hiperglikemia
yang parah yang melebihi ambang
ginjal normal ( konsistensi glukosa
darah sebesar 160-180 mg/100 ml).
l

ganggu Komplikasi
a. Akut
Koma hipoglekimia
koma hiperosmolar
nonketotik

b. Kronik
Makroangiopati,mengenai
pembuluh darah besar
t pembuluh darah
jantung,pembuluh darah
tepi

ASKEP

Pengkajian :
1. Riwayat kesehatan sekarang
2. Riwayat kesehatan dahulu
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Pemeriksaan fisik
5. Aspek psikososial

Diagnosa keperawatan

a. Kekurangan volume
cairan b.d
osmotik,kehilangan gastrik
berlebihan,masukan yang
terbatas
b.

Anda mungkin juga menyukai