Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1 Permasalahan dan Pemecahan Masalah PHBS


6.1.1 Permasalahan PHBS di UPT Puskesmas Glugur Darat
1. Masih kurangnya pengetahuan dan informasi tentang PHBS.
2. Masih ada beberapa masyarakat yang kurang mengerti akan pentingnya
menerapkan PHBS.
3. Masih kurang patuhnya masyarakat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-
hari.

6.1.2 Pemecahan PHBS di UPT Puskesmas Glugur Darat

1. Bekerja sama dengan tenaga kerja kesehatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
untuk memberikan informasi dan konseling serta penyuluhan oleh dokter dan
peserta KKS kepada masyarakat mengenai PHBS.
2. Mengajak tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan
kepada masyarakat untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari- hari.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PHBS.
4. Meningkatkan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada program
PHBS.
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya PHBS.
6. Melakukan penyuluhan PHBS pada masyarakat di UPT Puskesmas Glugur
Darat.

6.1.3 Teori PHBS


A. Definisi PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS sendiri adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya
mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif
dalam aktivitas masyarakat.
B. Tujuan dan Sasaran PHBS

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan


melalui proses pengetahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu
dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Tujuan
PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan
dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup
yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

C. Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat


untuk mau menjalankan hidup yang lebih sehat. Hal tersebut agar masyarakat
bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan
menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan
meningkatkan kualitas hidup.

a. Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS disekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan


masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan
para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

b. Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di Rumah Tangga tentu akan menciptakan


keluargasehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di
rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga yang sehat
mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS
rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan
pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dengan gizi tercukupi.
c. Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja


agar tahu dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan
berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat. Manfaat PHBS di tempat
kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah
sakit, serta mampu meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif .

d. Manfaat PHBS di Masyarakat


Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan
kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

D. Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari


tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari -hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS
yang dapat menjadi simpu-simpul untuk memulai proses penyadartahuan
tentang perilaku hidup bersih sehat :

 PHBS di Sekolah
 PHBS di Rumah tangga
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum

E. Kendala dan solusi PHBS

Minimnya pelaksanaan PHBS dalam aktivitas sehari-hari akhirnya


berdampak pada timbulnya penyakit menular dan tidak menular. Meski
penerapannya terkesan sederhana, masih banyak masyarakat yang mengabaikan
peran PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti masalah kesehatan diantaranya kematian ibu dan anak (KIA) akibat
dari pola makan dan aktivitas yang tidak sehat. Penyebab lainnya ialah
minimnya perhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan. Limbah rumah
tangga yang di buang sembarangan tanpa adanya proses seleksi dan daur ulang
menjadi penyebab tergganggunya keseimbangan alam yang berdampak pada
timbulnya berbagai penyakit.
H.L.Bloom (1974) mengatakan ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan, yaitu genetik/keturunan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
lingkungan. Dari ke empat faktor tadi, faktor yang menjadi indikator utama
PHBS yaitu perilaku dan lingkungan. Bila perilaku hidup bersih diterapkan
dalam aktivitas sehari-hari dan kondisi lingkungan yang sehat, usaha dalam
mencegah terpaparnya penyakit dapat teratasi.
Kebiasaan enggan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan di saat gejala
awal dan adanya anggapan bahwa penyakit yang dianggap ringan akan sembuh
dengan sendirinya, merupakan suatu pandangan yang salah. Justru dapat
menyebabkan resiko penyakit akut meskipun berasal dari gejala yang mungkin
dianggap biasa bila tidak segera ditindaklanjuti. Cek kesehatan dan pemeriksaan
dini sangat dianjurkan meskipun dalam keadaan sehat sekalipun, karena
penyakit kerapkali sulit ditebak gejalanya.
Dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terdapat tujuh indikator
berupa aktivitas sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi
buah dan sayur, tidak merokok, menggunakan jamban yang bersih dan sehat,
olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya.
Namun, fakta dilapangan mengungkapkan sebanyak 68% masyarakat
Indonesia masih jauh dari indikator PHBS. Dua masalah PHBS di masyarakat
yang masih menjamur hingga saat ini ialah kebiasaan merokok di tempat umum
dan membuang sampah sembarangan. Padahal pemerintah telah mengeluarkan
peraturan dan sanksi yang tegas bila terjadi pelanggaran. Sayangnya, masih
banyak yang acuh tak acuh terhadap mandat dari pemerintah yang bermanfaat
untuk sesama.
Tak aneh bila banyak masyarakat yang akhirnya jatuh sakit akibat
kebiasaan merokok itu sendiri. Bukan hanya perokok aktif yang menjadi korban
maut rokok, orang disekitarnya yang menghirup langsung asap rokok pun tak
lepas dari bahaya asap rokok.
Kemudian banyaknya timbunan sampah di daerah aliran sungai menjadi
penyebab utama timbulnya bencana banjir. Selain merusak lingkungan hingga
dapat menimbulkan korban jiwa, banjir juga menjadi sarana penularan penyakit,
khususnya penyakit pada kulit dan sistem pencernaan.
Bila hal ini terus dibiarkan, akan menjadi masalah yang besar dan harus
segera ditanggulangi sebelum memakan lebih banyak korban. Kehidupan dan
generasi masa depan sangat bergantung dengan kondisi saat ini. Perlu adanya
langkah yang nyata untuk menangani masalah kesehatan di masyarakat demi
terwujudnya status derajat kesehatan yang tinggi di masyarakat.
Namun dalam penerapannya, kendala di masyarakat dalam pelaksanaan
PBHS kerap kali menjadi penghambat. Hambatannya berupa minimnya
pengetahuan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya penerapan PHBS.
Padahal pemerintah telah menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat berupa
posyandu dan puskesmas di setiap kecamatan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan sebagai solusi dari masalah kesehatan
di masyarakat yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan kepada
masyarakat yang dilatih langsung oleh dinas kesehatan atau puskesmas secara
berkala guna menjadi kader PHBS yang dapat mandiri mengatur dan mengelola
manajemen PHBS di lingkungan tempat tinggalnya sendiri.
Membuat aturan yang dibuat bersama oleh masyarakat itu sendiri dan
diadakan sanksi yang tegas bila ada yang melanggar. Membuat ruangan khusus
bagi perokok aktif dan menyediakan dua tempat sampah organik dan non-
organik di setiap rumah atau mengelola TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
sendiri dengan daur ulang sampah yang ramah lingkungan tentunya sangat
bermanfaat bagi perekonomian di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai