Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Teori Konstruktivisme..

(Ervina Nur Fauzia)… 515

PENERAPAN TEORI KONSTRUKTIVISME DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMP
NEGERI 8 YOGYAKARTA

THE IMPLEMENTATION OF CONSTRUCTIVISM THEORY ON THE


INDONESIAN LANGUAGE SUBJECT IN SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA
Oleh: Ervina Nur Fauzia, 14201241041, PBSI, FBS, UNY,
vinaaafauzia@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan penerapan teori konstruktivisme


dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 8
Yogyakarta. Deskripsi penerapan teori konstruktivisme meliputi hasil kegiatan yang
dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan
konstruktivisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek yang digunakan
dalam penelitian ini yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP
Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII F, G, H, I, dan J. Data
diperoleh melalui teknik pengamatan berpartisipasi, analisis dokumen, dan dokumentasi.
Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis induktif. Keabsahan data diperoleh
melalui perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan diskusi dengan teman
sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan pembelajaran berbasis
teori konstruktivisme melalui delapan kegiatan, yakni: (1) Membaca, digunakan untuk
mengkonstruksi pamahaman awal siswa (2) Menyimak, digunakan agar siswa dapat
melalui proses berpikir melalui proses konstruk informasi yang telah dimiliki dengan
informasi yang baru saja didengar. (3) Menyampaikan pendapat, digunakan untuk melatih
keaktifan siswa dalam berbicara dan memacu siswa aktif. (4) Pemberian tugas, digunakan
untuk mengevaluasi serta mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. (5)
Mempresentasikan, digunakan untuk menyampaikan hasil diskusi. (6) Berdiskusi dalam
kelompok, digunakan agar siswa berani menyampaikan pendapat. (7) Mengevaluasi,
digunakan guru untuk mengetahui ketercapaian kompetensi. (8) Bermain peran,
digunakan untuk mengeksplorasi pengetahuan yang didapat melalui materi teks drama.
Hal tersebut ditunjukkan melalui data kualitatif berupa fakta-fakta di lapangan.
Kata kunci: teori konstruktivisme, pembelajaran Bahasa Indonesia
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 516

ABSTRACT
This research aims to describe the implementation of constructivism theory on
the Indonesian Language Learning grade VIII in SMP Negeri 8 Yogyakarta. The
implementation of constructivism theory includes the result of the activities which is
carried out by the teacher during the learning process refers to the approach of
constructivism. This research is qualitative descriptive research. The subject of this
research is Indonesian Language teacher grade VIII in SMP Negeri 8 Yogyakarta. This
research implemented in class VIII F, G, H, I and J. The data source for this research
comes from participation-observation technique, analytic document, and documentation.
Data validity acquired through extending the observation, upgrading the perseverance,
and by a discussion with the colleagues. The result showed that teachers apply
constructivism based on learning theory through eight activities: (1) Reading, used to
construct initial student pronunciation. (2) Listening, in order for students can go
through the process of thinking over the process of constructing the obtained information
by the information they heard. (3) Convey opinions, used to train students activeness in
speaking and encouraging students to be active. (4) Assignment, used to evaluate and
knowing how the student accept the information. (5) Presentation, used to convey the
result of a discussion that has been done by students. (6) Group discussion, used for
students to express their opinion. (7) Evaluation, used by the teacher to know how the
competency achievement. (8) Roleplay, used to explore the knowledge gained through
drama text material. This is shown through qualitative data in the form of facts in the
field.
Keywords: Constructivism Theory, Indonesian Language Learning
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 517

PENDAHULUAN Nomor 22 tahun 2016 tentang


Standar Proses Pendidikan Dasar
Proses pembelajaran
dan Menengah, proses
dalam dunia pendidikan
pembelajaran pada satuan
merupakan bagian terpenting
pendidikan diselenggarakan
dalam menciptakan output dan
secara interaktif dan juga
outcome peserta didik.
memotivasi peserta didik untuk
Pembelajaran yang berjalan
berpartisipasi aktif. Sesuai
secara efektif dan efisien tentu
Standar Kompetensi Lulusan dan
akan berdampak pada hasil
Standar Isi, prinsip pembelajaran
belajar siswa. Wardoyo (2015:
yang digunakan diantaranya yaitu
13) berpendapat bahwa proses
peserta didik mencari tahu dan
pembelajaran yang sesuai dengan
sumber belajar yang tadinya
konsep ideal kurikulum saat ini
hanya dari guru menjadi belajar
adalah pembelajaran yang
berbasis aneka sumber belajar.
berbasis kontekstual.
Kurikulum 2013
Pembelajaran dilakukan dengan
dikembangkan dengan dasar
cara menghubungkan antara
pengembangan seluruh potensi
materi pembelajaran yang
peserta didik agar menjadi
diberikan dengan dunia nyata.
manusia yang berkualitas sesuai
Selain itu, pembelajaran
dengan tujuan pendidikan
menuntut adanya peran aktif
nasional. Hal tersebut juga
peserta didik dalam melakukan
diungkapkan oleh Yani (2014:
pembelajaran dan dapat
73) bahwa konsep Kurikulum
mengaitkan proses pembelajaran
2013 adalah mengembangkan
dengan pengalaman yang telah
keterampilan menalar,
dimiliki.
mengkomunikasikan, dan
Kurikulum 2013
mencipta. Artinya, kurikulum
merupakan pembelajaran yang
2013 akan berhasil apabila siswa
berpusat pada siswa. Hal itu
memiliki kemampuan menalar
termuat dalam Peraturan Menteri
atau menganalisis,
Pendidikan dan Kebudayaan
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 518

mengkomunikasi, dan mencipta. pemahaman atau pengetahuan


Kegiatan belajar juga tidak hanya yang telah dimiliki siswa dengan
terjadi di dalam kelas, tetapi juga pengetahuan baru. Siswa aktif
di lingkungan sekolah dan dalam melakukan kegiatan dan
masyarakat. Untuk mencapai aktif berfikir. Dengan kata lain,
tujuan yang ada dalam kurikulum siswa mengkonstruksi
2013, guru tentu dituntut untuk pengetahuan yang didapat dan
menggunakan teori pembelajaran menyusun konsep dan memberi
yang menggunakan pendekatan makna tentang hal-hal yang telah
berfokus pada siswa. Bruner dipelajari. Guru hanya
(dalam Siregar, Eveline dan memberikan peluang optimal
Hartini Nara, 2014: 23) dalam proses pembelajaran
mengemukakan bahwa tujuan (Wicaksono, dkk, 2016: 432).
teori pembelajaran adalah Cara-cara untuk menerapkan
menetapkan metode teori pembelajaran
pembelajaran yang optimal dan konstruktivisme cukup beragam,
tujuan utama teori belajar adalah dapat melalui diskusi, tanya
menjelaskan proses belajar. Oleh jawab, penugasan, dan lain
karena itu, teori pembelajaran sebagainya. Teori
penting untuk diketahui oleh guru konstruktivisme mengedepankan
agar tujuan pembelajaran dapat pembelajar atau siswa
tercapai. mengkonstruksi pengetahuan
Terdapat tiga jenis teori mereka di atas pengetahuan awal
pembelajaran, yakni teori yang telah diperoleh sebelumnya.
behaviorisme, kognitivisme, dan Teori konstruktivisme merupakan
konstruktivisme. Teori pendekatan yang sesuai untuk
konstruktivime merupakan digunakan dalam pembelajaran
konsep belajar mandiri. Dalam berbasis Kurikulum 2013.
proses pembelajaran, teori Oleh karenanya, penulis
konstruktivisme merupakan ingin melakukan pengamatan
pembelajaran yang mengaitkan terhadap cara mengajar guru di
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 519

kelas, serta mengetahui METODE PENELITIAN


bagaimana penerapan teori
Penelitian ini merupakan
konstruktivisme yang dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk
oleh guru di kelas. Pengamatan
mendeskripsikan penerapan teori
dilakukan di SMP N 8
Konstruktivisme dalam
Yogyakarta karena sesuai
pembelajaran Bahasa Indonesia
observasi yang telah dilakukan,
di SMP N 8 Yogyakarta.
SMP N 8 Yogyakarta sudah
Berdasarkan hal tersebut,
menggunakan Kurikulum 2013
penelitian ini menggunakan
dalam pembelajaran, dengan
metode penelitian deskriptif
demikian penulis ingin
kualitatif. Penelitian ini
mengetahui bagaimana guru
dilakukan dengan cara
menerapkan teori
mengamati subjek penelitian
konstruktivisme saat proses
berdasarkan fakta yang
pembelajaran Bahasa Indonesia.
diperoleh. Subjek dalam
Selain itu, SMP N 8 Yogyakarta
penelitian ini yaitu guru mata
adalah sekolah yang mempunyai
pelajaran Bahasa Indonesia kelas
fasilitas dan sumber daya
VIII di SMP Negeri 8
manusia yang sangat baik. Siswa
Yogyakarta. Penelitian ini
di SMP N 8 Yogyakarta terbilang
dilakukan pada kelas VIII F, G,
cukup heterogen dan mempunyai
H, I, dan J.
input dan output siswa yang baik
Pengumpulan data dalam
sehingga siswa di SMP N 8
penelitian ini dilakukan dengan
Yogyakarta adalah siswa yang
cara pengamatan secara
cukup aktif dan kritis saat
berpartisipasi dan analisis
pembelajaran berlangsung. Oleh
dokumen. Instrumen data pada
karena itu, penulis ingin
penelitian ini adalah lembar
mengetahui bagaimana SMP N 8
pengamatan. Lembar
Yogyakarta menerapkan teori
pengamatan digunakan peneliti
konstruktivisme pada saat
untuk mencatat data yang
pembelajaran Bahasa Indonesia.
ditemukan selama proses
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 520

penelitian berlangsung. Lembar tersebut meliputi kegiatan


pengamatan dalam penelitian ini membaca, menyimak,
dapat berupa catatan mengenai menyampaikan pendapat,
perilaku guru saat mengajar mempresentasikan, pemberian
Bahasa Indonesia dengan tugas, mengevaluasi, berdiskusi
menggunakan pendekatan dalam kelompok, dan bermain
konstruktivisme dan juga peran.
perilaku siswa selama proses 1. Membaca
pembelajaran berlangsung. Membaca merupakan
Proses analisis data yang kegiatan yang bertujuan untuk
dilakukan yaitu analisis data memperkuat pemahaman
induktif. Analisis ini dilakukan mengenai materi yang sedang
bersamaan dengan proses dipelajari. Berdasarkan hasil
pengumpulan data. Proses pengamatan, guru sering
analisis data ini menggunakan menggunakan kegiatan
tiga tahap, yakni pengumpulan membaca untuk mengenalkan
data, penyajian data, dan siswa kepada materi yang akan
penarikan kesimpulan. dipelajari. Dengan begitu, siswa
Keabsahan data dalam penelitian mengkonstruksi pengetahuan
mencakup, perpanjangan awal dengan sendirinya.
pengamatan, peningkatan Melakukan kegiatan membaca
ketekunan, dan diskusi dengan membuat siswa dapat melakukan
teman sejawat. observasi mengenai suatu topik
HASIL PENELITIAN DAN dengan cara menghubungkan
PEMBAHASAN pemahaman yang telah dimiliki
Pelaksanaan dan dengan informasi yang baru
pembelajaran Bahasa Indonesia saja diperoleh melalui membaca.
di SMP Negeri 8 Yogyakarta Seperti ketika siswa membaca
meliputi beberapa kegiatan yang mengenai teks drama, maka
mengacu pada penerapan siswa dapat melakukan
konstruktivisme. Kegiatan observasi mengenai cerita drama
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 521

yang telah siswa lihat atau baca yang sedang mempresentasikan


sebelumnya, sehingga siswa hasil pekerjaan di depan kelas,
dapat melalui proses dan saat siswa praktik bermain
mengkonstruksi teks drama peran pada teks drama. Dengan
dengan cerita drama yang telah begitu, kegiatan menyimak
diketahui sebelumnya. merupakan implementasi dari
2. Menyimak proses pembelajaran melalui
Menyimak dapat pendekatan belajar
digunakan sebagai kegiatan yang konstruktivisme, karena selain
dapat digunakan untuk membuat siswa melalui proses
memahami materi lebih baik. berpikir, siswa dapat
Berdasarkan hasil pengamatan, mengkonstruksi informasi yang
guru menggunakan kegiatan baru didapat dengan informasi
menyimak pada saat siswa yang telah dimiliki sebelumnya.
membaca materi. Siswa yang 3. Menyampaikan Pendapat
tidak ditunjuk oleh guru untuk Berdasarkan hasil
membacakan materi, diminta pengamatan saat proses
guru untuk menyimak temannya pembelajaran, guru melakukan
yang sedang membaca. Proses tanya jawab pada siswa untuk
dengar dapat melalui berbagai mengetahui seberapa jauh
macam media, seperti visual pemahaman siswa. Dengan
atau verbal. Dalam proses kegiatan tanya jawab, guru
pembelajaran di kelas, siswa secara tidak langsung
melalui proses kegiatan menstimulus siswa untuk
mendengar atau menyimak mengungkapkan pendapatnya.
melalui proses verbal, yaitu Dengan begitu, guru mengetahui
temannya yang sedang membaca seberapa jauh pemahaman siswa.
materi. Kegiatan menyimak 4. Mempresentasikan
tidak hanya diaplikasikan oleh Mempresentasikan hasil
guru untuk menyimak materi, pekerjaan siswa membuat siswa
namun juga saat ada kelompok aktif menyampaikan hasil
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 522

diskusi atau hasil pemahaman Evaluasi dilakukan untuk


siswa terhadap tugas yang mengetahui tingkat ketercapaian
diberikan oleh guru. Selain itu, Kompetensi Dasar pada siswa.
mempresentasikan hasil tugas Menurut hasil pengamatan, guru
siswa membuat guru dapat melakukan evaluasi baik secara
secara langsung mengevaluasi tulis maupun lisan. Pada KD
hasil pekerjaan siswa tersebut. 4.16 mengenai menyajikan
Selain guru, siswa-siswa yang drama dalam bentuk pentas atau
lain juga dapat turut serta naskah, guru memberikan
mengevaluasi pekerjaan evaluasi berupa siswa diminta
temannya karena untuk untuk membentuk kelompok
mengkonstruksi pengetahuan dengan anggota enam orang lalu
tidak hanya melalui guru atau berdiskusi untuk membuat
sumber ajar, namun juga melalui naskah drama. Naskah tersebut
lingkungan sekitar. kemudian ditampilkan dalam
5. Pemberian Tugas bentuk pementasan. Pementasan
Pemberian tugas oleh ini dijadikan guru sebagai
guru dapat sekaligus menjadi evaluasi materi teks drama. Guru
evaluasi tentang pemahaman memberikan kriteria penampilan
materi untuk siswa. berdasarkan sebagai nilai. Meskipun
hasil observasi, tugas yang pementasan dilakukan secara
diberikan guru cukup sering berkelompok, namun guru tetap
diberikan dan beragam. Mulai menilai secara individu.
dari tugas yang diberikan untuk 7. Berdiskusi dalam Kelompok
dikerjakan secara individu, Menurut hasil observasi,
berpasangan, maupun kegiatan berkelompok dan
berkelompok. Setiap materi yang berdiskusi dalam kelompok
dipelajari, guru akan kerap dilakukan oleh guru.
memberikan evaluasi berupa Berdiskusi dalam kelompok
tugas-tugas. bermanfaat untuk membuat
6. Mengevaluasi siswa berani menyampaikan
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 523

pendapat dan membuat siswa terhadap penerapan


kritis untuk menyelesaikan konstruktivisme dalam
masalah yang diberikan oleh pembelajaran Bahasa Indonesia
guru. Berdiskusi dalam pada siswa kelas VIII di SMP
kelompok membuat siswa aktif Negeri 8 Yogyakarta, maka
dan dapat mengkonstruksi dapat disimpulkan sebagai
pemahaman mengenai materi berikut. Pelaksanaan
yang sedang diajarkan melalui pembelajaran Bahasa Indonesia
informasi-informasi yang di kelas VIII SMP Negeri 8
didapat dari teman Yogyakarta telah menerapkan
kelompoknya. Oleh karena itu, beberapa kegiatan yang
guru menerapkan pendekatan menggunakan pendekatan teori
konstruktivisme melalui belajar konstruktivisme.
berdiskusi dalam kelompok. Berdasarkan kegiatan berbasis
8. Bermain Peran konstruktivisme yang ditemukan
Bermain peran selama penelitian, kegiatan yang
diterapkan guru saat mendominasi atau yang sering
mempelajari KD 3.15, 4.15, dilakukan oleh guru yaitu
3.16, dan 4.16 mengenai teks pemberian tugas. Kegiatan ini
drama. Guru meminta siswa dilakukan guru pada setiap
mempraktikkan adegan drama materi yang sedang diajarkan
yang terdapat pada naskah pada siswa.
drama dalam buku teks. Selain Hasil penerapan
itu, guru meminta siswa untuk konstruktivisme yang ditemukan
membuat naskah drama dan selama penelitian yaitu kegiatan
menampilkan naskah tersebut membaca, menyimak,
dalam bentuk pementasan. menyampaikan pendapat,
PENUTUP pemberian tugas,
Simpulan mempresentasikan, berdiskusi
Berdasarkan hasil dalam kelompok, mengevauasi,
penelitian dan pembahasan dan bermain peran. (1)
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 524

Membaca, digunakan untuk yang didapat melalui materi teks


mengkonstruksi pamahaman drama.
awal siswa. Kegiatan ini Saran
meliputi kegiatan membaca
Berdasarkan simpulan
materi, naskah drama, dan teks
yang telah dipaparkan di atas,
fiksi/nonfiksi. (2) Menyimak,
hal-hal yang dapat disarankan
digunakan agar siswa dapat
berdasarkan hasil penelitian ini
melalui proses berpikir melalui
adalah sebagai berikut. Pertama,
proses konstruk informasi yang
hasil penelitian menunjukkan
telah dimiliki dengan informasi
bahwa dalam pelaksanaan
yang baru saja didengar. (3)
pembelajaran, langkah-langkah
Menyampaikan pendapat,
pembelajaran yang dilakukan
digunakan untuk melatih
oleh guru bersifat monoton.
keaktifan siswa dalam berbicara
Selanjutnya guru dapat
dan memacu siswa aktif. (4)
menggunakan metode yang lebih
Pemberian tugas, digunakan
beragam supaya siswa lebih
untuk mengevaluasi serta
termotivasi mengikuti proses
mengetahui sejauh mana
pembelajaran dan hasil
pemahaman siswa. (5)
pembelajaran dapat optimal.
Mempresentasikan, digunakan
Guru hendaknya kreatif dalam
untuk menyampaikan hasil
menentukan metode dan media
diskusi yang telah dilakukan
pembelajaran sehingga
oleh siswa. (6) Berdiskusi dalam
pembelajaran dapat berjalan
kelompok, digunakan agar siswa
dengan maksimal.
berani menyampaikan pendapat.
(7) Mengevaluasi, digunakan Kedua, siswa kelas VIII
guru untuk mengetahui SMP Negeri 8 Yogyakarta telah
ketercapaian kompetensi. (8) mengikuti pembelajaran Bahasa
Bermain peran, digunakan untuk Indonesia dengan baik.
mengeksplorasi pengetahuan Meskipun menurut hasil
penelitian terkadang masih
Penerapan Teori Konstruktivisme.. (Ervina Nur Fauzia)… 525

terlihat kejenuhan siswa selama dapat menggapai ilmu


proses pembelajaran karena pengetahuan dengan maksimal.
beberapa faktor salah satunya
metode yang digunakan oleh
guru yang monoton. DAFTAR PUSTAKA

Selanjutnya, disarankan agar


siswa untuk dapat terus
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014.
memotivasi diri dan Teori Belajar dan
meningkatkan keaktifan selama Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
proses pembelajaran
berlangsung.
Wardoyo, Sigit Mangun. 2015.
Ketiga, hasil penelitian Pembelajaran Konstruktivisme
Teori dan Aplikasi
menunjukkan sekolah sudah Pembelajaran dalam
memiliki fasilitas yang baik Pembentukan Karakter.
Bandung: Alfabeta.
untuk meningkatkan prestasi,
kreativitas, dan bakat siswa.
Wicaksono, dkk. 2016. Teori
Selanjutnya, disarankan agar
Pembelajaran Bahasa (Suatu
pihak sekolah dapat terus Catatan Singkat). Yogyakarta:
Garudhawaca.
meningkatkan fasilitas baik pada
lingkungan sekolah maupun
kompetensi guru agar siswa Yani, Ahmad. 2014. Mindset
Kurikulum 2013. Bandung:
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai