RPKPP Tanjabbar 2013 PDF
RPKPP Tanjabbar 2013 PDF
PEKERJAAN :
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBANGUNAN
PRIORITAS (RPKPP)
KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kata Pengantar
Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami Konsultan yang ditunjuk sebagai konsultan pelaksana
Pekerjaan Rencana Pengembangan Kawasan Pembangunan Prioritas (RPKPP) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, telah berhasil menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan baik.
Penyusunan Laporan Akhir ini adalah dimaksudkan untuk memberikan laporan kedua kepada
pihak pemberi pekerjaan dan sebagai pemenuhan salah satu tugas awal pekerjaan konsultan
yang diisyaratkan dalam kontrak kerja konsultan dengan pemberi pekerjaan.
Laporan Akhir ini pada intinya berisi tentang latar belakang, kajian kebijakan pembangunan
permukiman dan infrastruktur, potensi dan permasalahan pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan, konsep dan rencana penanganan, rencana DED pembangunan tahap 1
di kawasan kampung nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, organisasi pelaksanaan
pekerjaan dan rencana pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan yang akan melaksanakan
pekerjaan ini.
Semoga Laporan Akhir dapat memberikan arahan yang tepat pada konsultan sehingga dalam
melaksanakan kegiatan bisa mencapai hasil yang baik yang diharapkan oleh pemberi
pekerjaan.
Eko Yunianto, ST
Direktur
Laporan Akhir i
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Daftar Isi
BAB.1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Pekerjaan ---------------------------------- I – 2
1.2. Tujuan ----------------------------------------------------------------------- I – 3
1.3. Sasaran ----------------------------------------------------------------------- I - 3
1.4. Ruang Lingkup -------------------------------------------------------------- I - 4
1.5. Kedudukan RPKPP ---------------------------------------------------------- I – 10
1.6. Rangkuman Proses Penyusunan RPKPP ---------------------------------- I – 13
1.7. Penyajian Dokumen -------------------------------------------------------- I - 14
Laporan Akhir ii
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4.1.5 Limbah----------------------------------------------------------------- IV - 4
4.1.6 Drainase --------------------------------------------------------------- IV - 5
4.1.7 Kebutuhan Infrastruktur penunjang perikanan ------------------ IV - 5
4.1.8 Kebutuhan Infrastruktur penunjang pariwisata------------------ IV – 6
4.1.9 Matrik Kebutuhan Penanganan ------------------------------------- IV - 7
4.2 Konsep Penanganan Kawasan ---------------------------------------------- IV – 9
4.2.1. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 1 --------------------------- IV - 9
4.2.2. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 2---------------------------- IV - 15
4.2.3. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 3---------------------------- IV – 20
4.2.4. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 4---------------------------- IV - 26
4.2.5. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 5---------------------------- IV – 32
4.2.6. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 6---------------------------- IV - 38
4.2.7. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 7---------------------------- IV – 43
4.2.8. Penanganan Kawasan Prioritas Blok 8---------------------------- IV - 49
4.3. Perumusan Tahapan Pelaksanaan Program Pembangunan
Permukiman Tahap 1 ------------------------------------------------------- IV - 54
4.3.1 Penyusunan Tahapan Pelaksanaan Penanganan Pembangunan
Permukiman --------------------------------------------------------- IV - 54
4.3.2 Perumusan Kriteria dan Indikator Penentuan
Kawasan Pembangunan Tahap 1 --------------------------------- IV – 55
4.3.3 Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap 1 ------------------- IV – 58
4.4 Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan Pembangunan Tahap 1 IV - 61
Laporan Akhir iv
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Luas dan Jumlah Penduduk Kelurahan di Kawasan Kampung Nelayan ..... I - 7
Tabel 2.1 Pembagian Administrasi dan Luas Wilayah Kab. Tanjung Jabung Barat -- II – 2
Tabel 2.2 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 1 ------------------------------------------------------------------------------ II – 24
Tabel 2.3 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 2 ------------------------------------------------------------------------------ II - 27
Tabel 2.4 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 3 ------------------------------------------------------------------------------ II - 30
Tabel 2.5 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 4 ------------------------------------------------------------------------------ II - 34
Tabel 2.6 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 5 ------------------------------------------------------------------------------ II - 37
Tabel 2.7 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 6 ------------------------------------------------------------------------------ II - 40
Tabel 2.8 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 7 ------------------------------------------------------------------------------ II - 44
Tabel 2.9 Matrik Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Kawasan Prioritas
Blok 8 ------------------------------------------------------------------------------ II - 48
Tabel 3.1 Matrik Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan ----------------------- III – 17
Tabel 3.2 Kebutuhan Jumlah Rumah di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal
Sampai Tahun 2032 -------------------------------------------------------------- III – 31
Tabel 3.3 Kebutuhan sarana Air Minum di wilayah Perkotaan Kuala Tungkal ------- III – 32
Tabel 3.4 Analisis Timbunan sampah dan Kebutuhan sarana Persampahan
Pada wilayah Perkotaan Kuala Tungkal -------------------------------------- III – 37
Tabel 3.5 Penggunaan jenis Jamban oleh Penduduk di Perkotaan Kuala Tungkal - III – 41
Tabel 4.1 kebutuhan Jumlah Rumah di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai
Tahun 2032 ------------------------------------------------------------------------ IV – 2
Tabel 4.2 kebutuhan Sarana Air Minum di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai
Laporan Akhir v
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir vi
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Daftar Gambar
PENDAHULUAN
Bab
01
Laporan Akhir I -1
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (PP No. 26 Tahun 2008). Kawasan permukiman
mendominasi kawasan perkotaan yang membangkitkan kegiatan dan terus mengikuti,
bahkan mengarahkan pengembangan kawasan lainnya dan akan mempengaruhi arah
pengembangan kota yang bersangkutan. Setiap kawasan fungsional yang dikembangkan
akan membutuhkan kawasan permukiman untuk mengakomodasi pertumbuhan
penduduk yang berkualitas di dalam kawasan tersebut.
Laporan Akhir I -2
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
1.2. TUJUAN
1.3. SASARAN
Laporan Akhir I -3
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
a. Lingkup Kegiatan.
Laporan Akhir I -4
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
7) Bersama dengan tim penyusun SPPIP mengikuti kegiatan kolokium yang akan
dikoordinasikan oleh tim pusat untuk memberikan pemaparan dan pembahasan
capaian kegiatan.
8) Penyelenggaraan konsultasi public untuk menjaring masukan terhadap strategi,
program strategi dan pendetailan program pada kawasan prioritas serta rencana
aksi programpembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada
kawasan prioritas selama 5 tahun.
9) Penyusunan Rencana Detail Desain (Detailed Engineering Design / DED) untuk
pelaksanaan tahun pertama didalam kawasan yang meliputi infrastruktur bidang
Cipta Karya.
10) Melakukan desiminasi hasil penyusunan RPKPP kepada dinas/instansi terkait di
kota bersangkutan.
b. Lingkup Wilayah.
Laporan Akhir I -5
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Berdasarkan hasil kajian dari penyusunan SPPIP telah ditentukan kawasan prioritas
pertama di Kampung Nelayan sesuai SK Bupati no. 393 yang selanjutnya dapat di
tindaklanjuti dengan kajian dan penyusunan RPPKP.
Penentuan kawasan prioritas dengan pertimbangan antara lain sebagai berikut :
Kampung Nelayan merupakan cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Kota
Kuala Tungkal
Kampung Nelayan terletak di kawasan CBD, berdampingan atau diapit oleh
Pelabuhan barang Tangga Rajo, Pelabuhan ASDP yang melayani Kuala Tungkal-
Batam PP, Pelabuhan Rakyat yang melayani daerah hinterland, Pelabuhan
Pendaratan Ikan (PPI) dan Pelabuhan Roro.
Kampung Nelayan merupakan sentra perdagangan ikan skala regional.
Kampung nelayan mempunyai kawasan kumuh yang masif.
Mempunyai kebutuhan penangan infrastruktur yang mendesak, jaringan jalan,
air minum, hidran kebakaran, persampahan, sanitasi, drainase dan
penerangan.
Penanganan drainase di kawasan tersebut karena menjadi bagian dari
penyebab banjir selain pasang surut air sungai.
Penanganan sampah juga merupakan bagian dari penyebab banjir karena
masih ada warga masyarakat yang membuang sampahnya di sungai dan
saluran drainase skunder.
Penanganan air limbah, karena di kawasan sepanjang Sungai masih terdapat
pembuangan air limbah secara langsung ke sungai tersebut.
Penanganan kawasan kumuh, karena di sepanjang sungai di kawasan tersebut
terdapat beberapa bangunan yang langsung dibangun di sebelah dinding
sungai tanpa memperhatikan sempadan sungai.
Berdasarkan luas, jumlah penduduk dan jumlah KK pada kelurahan Kampung Nelayan
adalah sebagai berikut :
Laporan Akhir I -6
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 1.1
Luas dan Jumlah PendudukKelurahan di Kawasan Kampung Nelayan
NO KAMPUNG NELAYAN ha
Laporan Akhir I -7
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir I -8
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir I -9
IRPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dalam penyelenggaraannya, SPPIP dan RPKPP ini merupakan suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kebijakan pengembangan dan pembangunan kota secara
keseluruhan. SPPIP dan RPKPP menjadi alat sinkronisasi berbagai perencanaan
pembangunan dan penataan ruang yang ada terutama dalam pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan.Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dilihat
bahwa SPPIP merupakan acuan bagi kebijakan dan strategi pembangunan sektoral yang
terkait dengan permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti sistem sanitasi,
persampahan, jalan, dan perumahan. Selain itu, dalamkaitannya dengan rencana makro
pembangunan kota, SPPIP ini didudukan sebagai penterjemah arahpengembangan dan
pembangunan kota yang terdapat dalam RPJP, RPJM, maupun RTRW
untukpembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun untuk RPKPP,
lebih didudukansebagai alat operasionalisasi dari SPPIP dalam skala kawasan
permukiman prioritas.
Selain itu, secara khusus, dalam kaitannya dengan RPIJM yang dikeluarkan oleh
Direktorat JenderalCipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, SPPIP dan RPKPP ini juga
akan menjadi penjembatandengan RPIJM bidang cipta karya. SPPIP akan menjadi acuan
kebijakan dan program investasibidang cipta karya yang tertuang dalam RPIJM,
sedangkan RPKPP akan menjadi alatoperasionalisasi RPIJM sebagaimana yang
ditampilkan dalam Gambar 1-2. Dalamhal ini, program lima tahunan yang dihasilkan
dalam SPPIP akan menjadi acuan dan dasar dalampenyusunan program, indikasi
kegiatan, serta alokasi pendanaannya di dalam RPIJM. Adapunprogram, indikasi
kegiatan, serta alokasi pendanaan di dalam RPIJM tersebut akan dirinci dalamprogram
dan kegiatan yang terukur dari sisi volume, biaya, dan lokasinya di tiap kawasan
prioritasRPKPP.
Gambar 1-3
Keterkaitan SPPIP dan RPKPP Dalam Kerangka Kebijakan Pembangunan KotaJM
Gambar 1-4
Keterkaitan Pihak yang Terlibat Dalam Proses Penyusunan SPPIP dan RPKPP
BAGIAN 1. PENDAHULUAN
Laporan Akhir II -1
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten yang ada di
Propinsi Jambi, dengan Ibukotanya Kuala Tungkal. Luas wilayah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi Jambi. Kota
Kuala Tungkal terletak di sebelah timur laut kota Jambi (Ibukota Propinsi Jambi),
dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dibagi menjadi 18
Kecamatan dan 144 desa, dengan pembagian administrasi seperti Tabel 2.1. berikut di
bawah ini.
Tabel 2.1.
Pembagian Administrasi dan luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten yang terletak di Pantai
Timur Provinsi Jambi, tepatnya antara 0O 53' 00” - 01O 41' 00” Lintang Selatan dan
103O 23' 00” - 104O 21' 00” Bujur Timur.
Laporan Akhir II -2
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Secara lebih rinci dapat terlihat seperti pada Peta 2.1. berikut di bawah ini
2.1.3. Pemerintahan
Laporan Akhir II -3
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir II -4
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir II -5
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2.1.4. Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam
baik itudari sungai dan DAS maupun air permukaan dan air tawar.
a. Sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan bagian
darikawasan pantai Timur Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-
ciritenggelamnya dataran rendah dibawah permukaan pada zaman Kuarter
Tua.Oleh sebab itu daerah ini agak datar dan keadaan tata airnya
dikendalikanoleh gradien sungai sehingga drainase terhambat dengan
akibatpenggenangan yang luas dan bersifat permanen.
Beberapa sungai yang relatif besar di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat semuanya bermuara ke Selat Berhala yaitu: Sungai Pengabuan, Sungai
Pangkal Duri, Sungai Betara, dan beberapa sungai kecil lainya. Sesuai dengan
karakteristik wilayah dan letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
berbatasan langsung dengan laut, maka masing-masing sungai mempunyai
sistem yang khas baik ditinjau dari daerah asal, pola drainase maupun kualitas
airnya. Masing-masing sistem sungai tersebut adalah sebagai berikut: Sistem
perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari daerah perbukitan
berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini adalah Sungai Pengabuan
dan Sungai Pangkal Duri yang merupakan berdasarkan sistem sungai tersebut
maka di Kabupaten Tanjung Barat terdapat tiga sistem daerah aliran sungai
(DAS) yaitu : DAS Sungai Pengabuan, DAS Sungai Pangkal Duri dan DAS Sungai
Betara. Terdapatnya beberapa sistem aliran sungai di daerah ini menyebabkan
perbedaan terhadap potensi wilayah terdapat pada DAS.Pada daerah yang
dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu pada daerah perbukitan
dan pegunungan mempunyai potensi yang baik bagi pengembangan pertanian,
hal ini karena sungai-sungai mengangkut sedimen aluvial yang berasal dari erosi
formasi batuan tersier dibagian atas. Sementara daerah yang berbeda Daerah
Aliran Sungai (DAS) kecil yang berasal dari daerah bergambut dimana kondisi
tanah sangat miskin unsur hara akan kurang berpotensi bagi pengembangan
pertanian. Sedang daerah yang berada diantara ketiga sistem tersebut memiliki
potensi sedang bagi pengembangan pertanian.Penyebaran masing-masing
Daerah Aliran Sungai.
Laporan Akhir II -6
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2.1.5.Kerawanan bencana
2.1.6.Potensi
Pertanian yang dimiliki Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagian besar adalah
lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah
hujan.Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan.
Laporan Akhir II -7
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir II -8
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir II -9
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Peta 2.4. Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Untuk sektor budaya, Kondisi kehidupan dan aktivitas budaya dan kesenian
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara umum masih berjalan baik, terlihat dari
upaya dan kegiatan masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan
budaya dan kesenian yang ada. Bahkan juga tampak adanya upaya untuk menggali
kembali budaya dan kesenian yang hampir punah, serta upaya kaderisasi kepada
generasi muda.
2.1.9.Kependudukan
Pada sub bab ini akan membahas kondisi (profile) kawasan prioritas
1Kampung Nelayan yang akan dijabarkan sebagai berikut :
Adapun batas-batas secara lebih jelas akan disajikan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1
Batas Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan
nilai strategis kawasan ini dapat dikatakan sangat strategis karena berada
pada muara sungai pangabuan yang langsung
berinteraksi dengan laut lepas.
Dari kondisi lokasi yang ada, kawasan ini
merupakan tempat pembudidayaan hutan
mangroove, dimana hasil dari pada budidaya ini
disamping memberikan manfaatuntuk
lingkungan juga bermanfaat sebagai salah satu peningkatan ekonomi melalui
industri kecil (home Industri) yang menghasilkan sirup magroove.
3. Aspek Ekonomi
Kawasan Prioritas I Kampung nelayan dilihat dari
segi perekonomian merupakan pusat kegiatan
pasar ikan yang jangkauan pelayanannya
sekabupaten Tanjung Jabung Barat , terutama
4. Aspek Budaya
Perrmukiman Kampung Nelayan pada awalnya dihuni oleh komunitas Suku
Duano, suku ini merupakan komunitas yang tinggal di atas air (hidup di air),
dimana dominan interaksinya melalui air dan bermata pencaharian dari
laut dan sungai. Suku Duano ini memiliki budaya tarian yang sering
dipertunjukkan pada ajang festifal daerah dan ini perlu adanya upaya dari
pemerintah untuk melestarikan budaya yang ada.
5. Aspek Pemerintahan
Kelurahan Kampung Nelayan (prioritas I) merupakan kelurahan hasil
pemekaran dari kelurahan induk Kelurahan Tungkal II, secara adminiatrasi
kelurahan ini sudah jelas batas-batasnya namun secara legalitas masih dalam
proses oleh pemerintah setempat.
6. Aspek Keciptakaryaan
a. Perumahan
Kondisi perumahan pada kawasan ini sangat rapat dan banyak yang tidak
mengindahkan sempadan sungat/parit yang terdapat dilingkungan ini,
dampak dari kondisi tersebut akan memberikan kesan kumuh dan
menimbulkan rawan kebakaran. Perumahan yang ada banyak dihuni oleh
Suku Duano yang memiliki pola hidup tersendiri (sebagian besar sebagai
nelayan antar pulau).
b. Jalan
Kondisi jalan pada kawasan ini pada umumnya kurang baik, dilihat dari
segi fisik (terbuat dari Kayu) maupun dari segi dimensinya yang sangat
sempit (1 sampai 1,5 meter), sehingga menyulitkan bila ada kendaraan
yang saling perpapasan.
c. Drainase
Kawasan Kampung Nelayan ini belum memiliki sistem drainase, baik yang
terdapat dibantaran sungai pangabuan ataupun yang terdapat di atas
permukaan tanah.
d. Air Minum
Kebutuhan akan air minum pada kawasan ini msyarakat masih
menggunakan air isi ulang, hal ini disebabkan belum adanya layanan air
minum yang berasal PDAM. Untuk kebutuhan air bersihnya masyarakat
masih mengandalkan PAH (Penampungan Air Hujan).
e. Sanitasi
Pada sektor sanitasi, kawasan ini masih belum ada sistem sanitasi yang
baik. Saat ini masyarakat membuang limbah domestiknya langsung ke
sungai ataupun ke daerah genangan yang terdapat di bawah bangunan
rumah.
f. Persampahan
Untuk sistem persampahan dikawasan ini masih belum ada, dan masarakat
untuk membuang sampah dilakukan langsung dibuang kesungai, sehingga
pada kawasan ini menimbulkan aroma bau yang tidak sedap.
a. Perumahan
Lokasi Perumahan yang terdapat di kawasan prioritas 2 mempunyai akses yang
tinggi terhadap pusat kegiatan ekonomi (pusat Kota), kawasan ini merupakan
permukiman yang sudah tertata dan sebagian besar warga merupakan PNS.
b. Jalan
Kawasan permukiman di prioritas 2 ini telah memiliki jaringan jalan yang cukup
baik dan membentuk pola grid, namun pada beberapa ruas jalan masih terlihat
adanya jalan yang kondisi perkerasannya rusak. Hal ini dapat mengurangi nilai
akses yang ada.
c. Drainase
Kawasan ini sebagian besar belum memiliki sistem jaringan drainase yang baik,
hal ini terlihat dengan masih adanya beberapa ruas jalan yang tidak memiliki
jaringan drainase, bahkan ada jaringan drainase yang tidak terintergrasi.
d. Air Minum
Kawasan prioritas 2 manunggal sebagian besar telah terlayani oleh jaringan Air
Minum yang berasal dari PDAM, namun layanan PDAM ini masih belum mengalir
selama 24 jam, sehingga perlu adanya peningkatan pelayanan baik dari segi
kapasitas debit maupun dari perluasan jaringan.
e. Sanitasi
f. Persampahan
Sistem persampahan yang terdapat pada kawasan manunggal sampai dengan saat
ini dapat dikatakan masih kurang memadai, hal ini karena masih ada penduduk
yang membuang sampah sembarangan karena pelayanan sampah yang dikelola
oleh dinas kebersihan belum optimal.
Dari segi prasarana transportasi, kawasan ini dilalui oleh jalan Nasional dan
jalan-jalan lingkungan yang ada masih kurang memadai karena dimensinya masih
belum memenuhi peraturan perundangan. Selain itu jalan-jalan lingkungan yang
ada tidak dilengkapi dengan drainase.
Untuk layanan air minum, dikawasan ini belum terlayani oleh PDAM,
sehingga masyarakat masing menggunakan air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya.
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian blok di kawasan Prioritas 1 dapat dilihat
pada Gambar dibawah ini.
6 Air Limbah Sebagian penduduk mamanfaatkan saluran alami untuk Semua bangunan rumah tangga tidak memiliki prasarana dan
membuang limbah cair sarana air limbah
Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair
langsung ke sungai
Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan masih kurang
Belum memiliki sistem sanitasi yang baik
7 Sampah Telah tersedia sarana TPS sederhana Sebagian besar warga membuang sampah di tempat terbuka
dan langsung ke sungai
Potensi timbulan sampah meningkat seiring dengan
semakin tingginya kegiatan perkeonomian penduduk Tidak memiliki sistem pengelolaan sampah.
Minat warga dalam penerapan pola 3 – R masih kurang
8 Penataan Bangunan Tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan cukup Kondisi perumahan belum tertata dengan baik
tinggi
Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki
izin bangunan
Kerapatan bangunan di sekitar sempadan sungai sangat rapat
Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi
permanen dengan menggunakan bahan dari kayu
4 Air Minum Potensi pelanggan air minum cukup tinggi Kebutuhan Air minum berasal dari Isi ulang dan air hujan.
Kawasan belum terjangkau oleh pelayanan PDAM.
5 Drainase Air sungai dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan Saluran drainase masih tercampur dengan air limbah rumah
air tangga.
2 Sungai Sungai Pangabuan dimanfaatkan penduduk sebagai Air sungai tidak dapat dikonsumsi
akses menuju kawasan lain dan juga akses menuju laut
Sungai dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga
Sebagai sarana transportasi dan dermaga perahu dan dan tempat pembuangan sampah penduduk
kapal
Akibat pasang surut air laut dapat berpengaruh terhadap
sebagian wilayah daratan (menjadikan banjir sesaat)
3 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan Jalan lingkungan sangat sulit untuk dilakukan pelebaran dan
permukiman dengan konstruksi beton dan kayu, dapat peningkatan karena keterbatasan lahan
dipergunakan oleh kendaraan roda dua
Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan belum tersedia
Jalan lingkungan pada telah terhubung dengan jalan dengan baik
utama
Tidak ada pembatas antara Jalan lingkungan dengan
perumahan, sehingga beresiko terhadap penghuni perumahan
Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga
2 Sungai Sebagai sarana transportasi dan dermaga perahu dan Air sungai tidak dapat dikonsumsi
kapal Menyulitkan dalam penyediaan sarana dan prasarana
permukiman.
Sungai dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga
dan tempat pembuangan sampah penduduk
3 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga
permukiman dengan perkerasan beton dan hanya dapat menimbulkan genangan air yang dapat merusak kualitas jalan
dipergunakan oleh kendaraan roda dua lingkungan
Jalan lingkungan pada Kampung Nelayan telah terhubung Jalan lingkungan sangat sulit untuk dilakukan pelebaran dan
dengan jalan utama peningkatan karena keterbatasan lahan
Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan belum tersedia
dengan baik
Tidak ada pembatas antara Jalan lingkungan dengan
perumahan, sehingga beresiko terhadap penghuni perumahan
4 Air Minum Potensi pelanggan air minum pada Kampung Nelayan Kebutuhan Air minum berasal dari Isi ulang dan air hujan.
cukup tinggi Kawasan belum terjangkau oleh pelayanan PDAM.
2 Sungai Sebagian kecil penduduk memanfaatkan Sungai Air sungai tidak dapat dikonsumsi
Pangabuan sebagai akses menuju kawasan lain dan juga Akibat pasang surut air laut dapat berpengaruh terhadap
akses menuju laut sebagian wilayah daratan (menjadikan banjir sesaat)
Sungai dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga
oleh sebagian penduduk
3 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga
permukiman dengan perkerasan beton dan hanya dapat menimbulkan genangan air yang dapat merusak kualitas jalan
dipergunakan oleh kendaraan roda dua lingkungan
Jalan lingkungan telah terhubung dengan jalan utama Jalan lingkungan sangat sulit untuk dilakukan pelebaran dan
peningkatan karena keterbatasan lahan
Lebar jalan lingkungan relatif kurang memenuhi standar dan
sulit dilalui bila kendaraan roda dua berpapasan
Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan belum tersedia
dengan baik
4 Air Minum Potensi pelanggan air minum cukup tinggi Kebutuhan Air minum berasal dari Isi ulang dan air hujan.
A
A
Sudah adanya air bersih,
hanya saja masih dikelola B
oleh perorangan dan
distribusi yang masih
terbatas.
HASIL OBSERVASI LAPANGAN
B
Sudah adanya hydrant disekitar
kawasan perencanaan, yang
disebarkan di beberapa titik rawan
kebakaran.
B Banyaknya pembangunan
bangunan baru di atas
sungai
A
B
Membuang sampah belum pada tempatnya
adalah salah satu masalah yang harus
segera di tangani,
KAJIAN KEBIJAKAN
Bab
03
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN
INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
b. Strategi perwujudan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu
pertumbuhan wilayah yaitu mengembangkan Kota Kuala Tungkal sebagai kota modern
untuk memicu pertumbuhan beberapa kawasan perkotaan lainnya, menjamin kawasan
– kawasan fungsional kota yang akan dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang
handal, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendiring
tumbuhnya kawasan perkotaan, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang
memadai dalam mendorong tumbuhnya kawasan perkotaan dan mempersiapkan sistem
penyediaan perumahan dan permukiman yang handal guna mengantisipasi
pertumbuhan kawasan perkotaan;
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terdapat
hirarki pusat pelayanan. Dalam hirarki pusat pelayanan wilayah, perkotaan Kuala
Tungkal termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) merupakan kawasan perkotaan fungsi sebagai pusat pertumbuhan utama
dengan orientasi kegiatan berupa pemerintahan, perdagangan, transportasi dan
pelayanan masyarakat serta sebagai pintu gerbang perdagangan ke luar wilayah
Kabupaten dengan kelengkapan sarana dan tingkat pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat. Perkotaan Kuala Tungkal berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala
kabupaten, perdagangan da jasa skala regional, pusat kesehatan, pusat
pemerintahan skala regional, pusat rekresi, pusat olahraga, pusat wisata dan simpul
pelayanan transportasi. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat perkotaan Kuala Tungkal berada pada Kecamatan Tungkal Ilir
dan desa – desa yang termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah yaitu Desa Tungkal IV
Kota, Desa Tungkal II, Desa Tungkal III dan Desa Tungkal Harapan.
sebagai dasar untuk penyusunan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan
penetapan kawasan strategis kabupaten;
memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten;
sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten; dan
Mengarahkan fungsi ruang agar dapat berlangsung harmonis dalam pemanfaatan
ruangnya
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
d) mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar dapat kompetitif dan
lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya; dan
9) Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf i, meliputi:
5. Pemanfaatan ruang untuk pusat perdagangan dan jasa skala kota (Central Bussiness
Districk) pengembangan lokasinya pada kawasan pusat kota, sedangkan kegiatan
perdagangan untuk skala bagian wilayah kota dan lingkungan permukiman alokasinya
disebar sesuai dengan skala pelayannya masing-masing di setiap bagian wilayah kota;
6. Pemanfaatan ruang untuk terminal regional diarahkan disekitar pusat kegiatan kota;
7. Untuk pelayanan yang bersifat khusus seperti SPBU, TPA, Instalasi PDAM dan Instalasi
PLN ditempatkan pada lokasi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing fasilitas
tersebut. SPBU lokasinya diarahkan dijalan arteri primer dekat dengan terminal
regional, TPA dialokasikan di Kecamatan Batara;
8. Penggunaan lahan untuk konservasi atau jalur hijau menempati lahan pada sekiatr
daerah aliran sungai dan daerah berawa/lahan gambut. Sedangkan untuk penempatan
taman lebih diarahkan pada estetika lingkungan kota. Lokasi taman ini dialokasikan
sesuai dengan tingkat pelayannya mulai dari taman kota, taman tingkat BWK dan taman
lingkungan;
9. Untuk kawasan militer pengembangnnya diarahkan disekitar jalan arteri primer;
10. Untuk jaringan jalan pemanfaatanya lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan
aksesibiltas penduduk kota serta meningkatkan pelayanan transportasi agar dapat
memberikan tingkat pelayanan yang optimal;
11. Pemanfaatan ruang untuk lahan cadangan pengembangan kota pada dasarnya
merupakan lahan-lahan potensial bagi pengembangan fisik kota yang hingga akir tahun
perencanaan belum akan dimanfaatkan, oleh sebab itu untuk sementara lahan-lahan
tersebut dapat difungsikan sebagai lahan kebun campuran atau kegiatan pertanian.
dibangun pula kemajuan ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk
mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.
b. Mewujudkan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu kebutuhan
dasar manusia.
Melestarikan lingkungan perumahan lama yang mempunyai karakter khusus antara lain
yang termasuk kawasan lindung cagar budaya dan alih fungsi dan perubahan fisik
bangunan.
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berahlak mulia dengan
mengedepankan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang berbasis pada
agroindustri dan sumber daya alam, dengan memperkuat perekonomian daerah
berbasis keunggulan komperatif masing – masing wilayah mennuju keunggulan
kompetitif dengan membangun ketertarikan sistem produksi, distribusi dan pelayanan
serta memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis.
Transportasi laut mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian untuk
meningkatkan peran dan pangsa pasar pelayaran nasional baik pada angkutan dalam
negeri maupun kegiatan ekspor – impor.
Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan
dan meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu hidup sehat, bersih dan produktif.
Kebijakan umum untuk menjaga kestabilan ekonomi makro yang ditandai dengan
eningkatnya daya beli masyarakat, kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat yang
didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif.
Kebijakan umum untuk tata kelola pemerintahan yang baik yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan penerapan prinsip – prinsip antara lain
transparasi, akuntabilitas, efektifitas dan efesiensi, supremasi hukum, keadilan dan
partisipasi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka disusun beberap strategi dalam
pelaksanaannya. Strategi yang berkaitan dengan pembangunan perumahan dan
infrastruktur perkotaan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Matriks Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
transportasi jalan, jembatan, tangga yang dibuang ke sungai.
terminal, pelabuhan, pengairan,
listrik, telepon, infrastruktur sosial Transportasi jalan merupakan
dan infrastruktur ekonomi yang moda transportasi utama yang
maju serta mampu mendukung berperan dalam mendukung
kegiatan perekonomian dan pembanguna daerah serta
pengembangan wilayah secara mempunyai kontribusi terbesar
terpadu. dalam melayani mobilitas
manusia maupun distribusi
3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi komoditi perdagangan dan
yang tinggi dan berkualitas yang industri.
berbasis pada agroindustri dan
sumber daya alam, dengan Transportasi laut mempunyai
memperkuat perekonomian daerah peranan yang sangat penting
berbasis keunggulan komperatif dalam perekonomian untuk
masing – masing wilayah mennuju meningkatkan peran dan pangsa
keunggulan kompetitif dengan pasar pelayaran nasional baik
membangun ketertarikan sistem pada angkutan dalam negeri
produksi, distribusi dan pelayanan maupun kegiatan ekspor –
serta memperkuat ekonomi impor.
kerakyatan yang berbasis
agribisnis. Air bersih merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia dalam
4. Mewujudkan masyarakat dan melangsungkan kehidupan dan
pemerintahan yanng baik dan meningkatkan kesejahteraan
menjunjung tinggi supremasi sehingga mampu hidup sehat,
hukum melalui peningkatan bersih dan produktif.
kelembagaan dan budaya
demokrasi yang lebih kokoh, Pembangunan kelistrikan untuk
memperkuat peran masyarakat pengembangan kemampuan
sipil, memperkuat otonomi daerah, pemenuhan kebutuhan tenaga
menjamin pengembangan media listrik daerah dan peningkatan
dan kebebasan media dalam kemampuan pelayanannya.
mengkomunikasi kepentingan
masyarakat, melakukan
Pembangunan telematika untuk
pembenahan substansi hukum,
meningkatkan kemampuan untuk
struktur hukum dan
mendapatkan, memanfaatkan
membudayakan hukum serta
dan mengolah informasi mutlak
menegakan hukum secara adil,
harus dimiliki untuk memicu
konsekuen, tidak diskriminatif dan
pertumbuhan perekonomian
memihak rakyat kecil dan dengan
sekaligus meningkatkan daya
menjamin keamanan dan
saing daerah.
ketentraman.
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
penggunaan pemukiman, kegiatan
sosial dan ekonomi, dan upaya
konservasi; pemanfaatan ekonomi
sumber daya alam dan lingkungan
yang berkesinambungan;
pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup untuk mendukung
kualitas kehidupan, memberikan
keindahan dan kenyamanan
kehidupan; pemeliharaan dan
pemanfaatan keanekaragaman
hayato sebagai modal dasar
pembangunan.
Tujuan Kebiajakn
Pembangunan :
Mewujudkan ketersediaan
Infrastruktur pelayamam
uimum yang berkualitas dan
lebih baik.
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
pemerataan pendapatan. jaringan irigasi yang merata
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
Tanjung antar wilayah; mengurangi kesenjangan antar
wilayah yaitu mengembangkan
Jabung Barat b. Pemantapan sistem perekonomian pusat – pusat kegiatan untuk
perkotaan yang bertumpu pada mewujudkan keterpaduan,
sektor perdagangan dan jasa; keterkaitan dam keseimbangan
perkembangan antar wilayah,
c. Perwujudkan sistem perkotaan dan memantapkan Pusat Kegiatan
pusat distribusi yang mampu Wilayah (PKW), mendorong
memacu pertumbuhan wilayah; kawasan perkotaan dan pusat
pertumbuhan agar lebih
d. Perwujudan pertanian untuk kompetitif dan lebih efektif
mendukung pengembangan dalam pengembangan wilayah
perekonomian kabupaten; sekitarnya dan mendorong
perkembangan kawasan agar
e. Pengembangan dan pemanfaatan lebih mampu mempercepat
potensi perikanan secara optimal; pertumbuhan ekonomi wilayah
terutama dalam membuka daerah
f. Perwujudan pembangunan yang yang terisolir dan mencukupi
berkelanjutan serta memelihara kebutuhan wilayah yang
kelestarian lingkungan hidup; bertetangga;
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
mengembangkan kawasan
permukiman yang memiliki
askesibilitas dan pelayanan
infrastruktur yang memadai dan
mengoptimakan fungsi prasarana
lainnya berupa sistem energi,
sistem jaringan telekomunikasi,
sistem jaringan sumber daya air,
dan sistem pengelolaan
lingkungan hingga keseluruh
wiayah Kabupaten
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
tersebut. SPBU lokasinya
diarahkan dijalan arteri primer
dekat dengan terminal regional,
TPA dialokasikan di Kecamatan
Batara;
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
mengurangi kesenjangan sosial Barat, pengawasan konstruksi
secara menyeluruh, keberpihakan dan keselamatan bangunan
kepada masyarakat berpenghasilan perumahan dan permukiman.
rendah, menanggulangi kemiskinan
secara bertahap, menyediakan Pemenuhan kebutuhan rumah
akses yang sama bagi masyarakat yang layak dan terjangkau
terhadap berbagai pelayanan sosial dengan menitik beratkan pada
ekonomi serta sarana dan prasarana masyarakat miskin dan
ekonomi dan menghapuskan berpendapatan rendah dalam
diskriminasi dalam berbagai aspek bentuk pengembangan sistem
kehidupan; pembiayaan dan pemberdayaan
pasar perumahan (pasar primer
c. Mewujudkan pembangunan yang dan pasar sekunder),
berkelanjutan dengan menjaga pengembangan perumaha
keseimbangan antara pemanfaatan swadaya, pengembangan
SDA, keberlanjutan SDA serta berbagai jenis dan mekanisme
lingkungan hidup. Tetap menjaga subsidi perumahan,
fungsi lahan di kawasan perdesaan pemberdayaan ekonomi
dan kawasan perkotaan, daya masyarakat miskin, pemenuha
dukung dan pemanfaatan ruang kebutuhan peruahan dan
untuk perumahan dan permukiman permukiman akibat dampak
sebagai modal dasar pembangunan; bencana alam dan kerusuhan,
pengelolaan aset gedung dan
d. Mewujudkan pembangunan rumah negara.
perumahan dan permukiman dengan
kepadatan rendah di kawasan yang Perwujudan kondisi lingkungan
memiliki fungsi konservasi (hutan yang sehat, harmonis dan
lindung, hutan produksi dan hutan berkelanjutan berupa
kota) guna mempertahankan fungsi peningkatan kualitas lingkungan
resapan air, fungsi penyangga dan permukiman, pengembangan
fungsi ruang terbuka hijau. Untuk penyediaan prasarana – sarana
itu diperlukan perangkat kebijakan lingkungan permukiman dan
berupa peraturan pengedalian penerapan tata lingkungan
peruntukan yang ketat; permukiman.
Sumber Muatan
No
Dokumen Kebijakan Strategi
sebagai pelaku utama.
b. Mewujudkan perumahan bagi
seluruh lapisan masyarakat
sebagai salah satu kebutuhan
dasar manusia.
Rumah-rumah penduduk Kota Kuala Tungkal masih banyak yang berdinding papan
dengan atap seng dan berbentuk panggung dengan lantai keramik atau papan. Dari
jumlah rumah yang ada 60 % lebih merupakan bangunan permanen dengan sebaran
terbanyak berada di daerah pusat kota seperti Tungkal I, Tungkal II dan Tungkal III,
Tungkal Harapan, dan selebihnya merupakan bangunan rumah semi permanen dan
bangunan yang terbuat dari papan.
Pertumbuhan perumahan penduduk ini berjalan secra alamiah sesuai perkembangan jumlah
penduduk yang dibangun secara swadaya, disamping perkembangan perumahan yang
dibangun secara terencana seperti halnya yang terdapat di Kawasan Manunggal
(perumahan Perumnas dan BTN).
Perkembangan pertokoan/perdagangan
tersebut diikuti pula dengan
berkembangnya perumahan penduduk
mengikuti pola jaringan jalan yang
terbangun, seperti terbangun di
kelurahan Tungkal II, Tungkal III,
Tungkal Harapan dan Tungkal IV, hingga mencapai kepadatan bangunan yang relatif tinggi.
Pertumbuhan permukiman kota saat ini sudah bersifat melebar kebagian timur kota
yang didukung pembangunan jalan akses dan jalan lingkungan seperti di Manunggal I dan
Manunggal II. Pada bagian wilayah lainnya perrtumbuhan permukiman akan cenderung
mengikuti pembangunan jaringan jalan kota seperti yang mengarah ke Desa Pembangis
yang secara fisik lebih mendukung bila dibandingkan dengan kondisi bagian wilayah kota
lainnya.
A. Permasalahan
2. Sanitasi lingkungan kurang memadai seperti tidak adanya tempat buangan air
limbah, tidak adanya pengaturan kepadatan dan kerapatan bangunan yang
sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Lokasi permukiman kumuh ini berada
di Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan).
Spot-spot air genangan pada lokasi tertentu di bagian wilayah kota menimbulkan
permasalahan seperti kondisi lingkungan kurang sehat dan baik, persoalan
sanitasi lingkungan yang kurang memadai. Spot-spot genangan air tersebut
antara lain berada di daerah :
a. Kawasan Pelabuhan
b. Kawasan Jl. Kemakmuran
c. Kawasan Simpang Lima
d. Kawasan Jl. Syarif Hidayatullah
e. Kawasan Jl. Kapten Dahlan
f. Kawasan Pasar BJ
g. Kawasan Jl. Catatan Sipil
Keadaan topografi Kota Kuala Tungkal relatif datar, sehingga proses aliran air hujan
cenderung lambat, bahkan terhambat karena pesatnya pembangunan fisik di kawasan
pusat kota yang merupakan kawasan potensial untuk pelimpahan air kota ke sungai/laut,
disamping bangunan-bangunan yang ada di pusat kota umumnya bersifat kedap air, maka
aliran air kota yang seharusnya lepas ke laut berbalik arah lagi ke pusat kota yang
membentuk daerah cekungan karena menurunnya permukaan tanah sebagai akibat dari
penumpukan bangunan di kawasan perkotaan.
Kebutuhan rumah akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan penduduk pada
masa mendatang. Untuk melihat kebutuhan rumah ( backlog) serta kebutuhan sesuai
dengan perkembangan penduduk perkotaan Kuala Tungkal sampai dengan tahun 2032
dilakukan perhitungan analisis sebagaimana disajikan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kebutuhan Jumlah Rumah
Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal sampai Tahun 2032
Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan air baku pada daerah-daerah yang
tidak terjangkau pelayanan air minum, PDAM Tirta Pengabuan atau masyarakat telah
melakukan berbagai usaha diantaranya dengan membangun penampungan air hujan (PAH),
sumur pompa dalam, sumur gali, pemanfaatan air permukaan seperti air sungai, rawa-
rawa, serta penyediaan air minum dengan menggunakan Truk Tangki air minum PDAM.
Jumlah rumah tangga pelanggan air minum PDAM di Perkotaan Kuala Tungkal sebesar 4.869
rumah tangga yang tersebar di Kelurahan Tungkal Harapan (645 rt), Kelurahan Tungkal IV
Kota (1.342 rt), Kelurahan Tungkal III (1.931 rt) dan Kelurahan Tungkal II (951 rt), serta
Desa Pembengis
Kebutuhan air minum pada wilayah perkotaan Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas
sampai dengan tahun 2032 diperkirakan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kebutuhan Sarana Air Minum Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal
No. Variabel Satuan Eksisting 2017 2022 2027 2032
1 Penduduk Jiwa 74.678 91.025 102.749 114.474 126.198
2 Jumlah KK KK 17.418 18.205 20.550 22.895 25.240
3 Jumlah Rumah Unit 8.542 18.205 20.550 22.895 25.240
4 Rata-rata Hunian Jiwa 9 5 5 5 5
5 Kebutuhan Air Bersih Liter/hari
- Kebutuhan Air Domestik Liter/hari 9.102.500 10.274.900 11.447.400 126.198.00
- Kebutuhan Air Non Domestik Liter/hari 182.050 205.498 228.948 252.396
- Kebutuhan Air Domestik +
Liter/hari 9.284.550 10.480.398 11.676.348 12.872.196
Non Domestik
- Kebocoran (20%) Liter/hari 185.691 209.608 233.527 257.443,9
TOTAL KEBUTUHAN (Liter) Liter/hari 9.470.241 10.690.006 11.909.875 13.129.640
TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 9.470,2 10.690,0 11.909,9 13.129,6
Kapasitas yang dibutuhkan Liter/detik 109,6 123,7 137,8 152,0
Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2012.
Didalam Kawasan permukiman nelayan jaringan jalan merupakan Jalan rabat dan
jalan semen beton dengan kondisi buruk hingga sedang, serta jalan yang masih terbuat dari
tanah. Banyak badan rabat dan jalan semen yang sudah rusak dan memerlukan perbaikan.
Gambar 3 - 3
A
A
Sudah adanya air bersih,
hanya saja masih dikelola B
oleh perorangan dan
distribusi yang masih
terbatas.
HASIL OBSERVASI LAPANGAN
B C
B
A
C
3.4.3 Drainase
Drainase di Kota Kuala Tungkal dikelompokkan atas 3 bagian, baik yang sifatnya
saluran terbuka ataupun saluran tertutup yaitu jaringan primer, jaringan sekunder dan
jaringan tertier. Sedangkan pola aliran pembuangan saluran mengarah kepada badan-
badan sungai atau parit yang berada di dalam wilayah kota dengan fungsi sebagai
penampung akhir yang diarahkan untuk menetralisir air buangan.
Parit-parit didalam kota terhubung dengan sungai besar yaitu Sungai Pengabuan dan muara
sungai yang berhadapan langsung dengan laut.
Untuk pelayanan sistem drainase sendiri dibedakan atas drainase alamiah dan drainase
buatan yang berada disepanjang tepi jalan yang merupakan saluran sekunder dan tersier.
Drainase primer ; adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air
dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke sungai/laut.
Drainase primer merupakan aliran-aliran utama berupa sungai dan beberapa parit yang
ada di kota Kuala Tungkal, yaitu Sungai Pengabuan, Sungai Betara, Sungai Bram Itam dan
Parit 1, Parit 2, Parit 3 dan Parit 4.
Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase
primer yang berupa saluran drainase di sepanjang jaringan jalan.
Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya
merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan
permukiman maupun perkotaan.
Sistem drainase di Kota Kuala Tungkal pada umumnya masih belum baik dan belum
merata ke seluruh kawasan kota. Dearah yang telah memiliki saluran drainase antara lain
sepanjang jalan utama kota, kawasan perdagangan dan jasa serta sekitar pelabuhan. Akan
tetapi kondisi drainase di daerah tersebut sudah banyak yang rusak dan buntu akibat dari
pengaturan jaringan yang tidak tertata dengan baik. Penyebab utama kerusakan dan
kebuntuan dari saluran drainase adalah karena tingginya laju sedimentasi yaitu apabila air
pasang masuk akan membawa lumpur dan apabila surut lumpur tersebut tinggal didalam
saluran, dan banyaknya sampah yang terdapat didalam saluran.
Saluran drainase di jalan-jalan utama Kota Kuala Tungkal memiliki jenis tertutup,
dengan sistim lubang kontrol, hal ini dimaksudkan berfungsi sebagai sarana saluran dan
sebagai trotoar.
Sedangkan daerah perumahan pada umumnya belum memiliki saluran drainase, dan yang
ada terisi oleh sampah.
A. Kondisi Persampahan.
Sarana pembuangan sampah yang dipergunakan oleh penduduk berupa tong dengan
bak terbuka, tong dengan bak tertutup, serta membuat lubang/galian dan menutupnya.
Disamping itu masih banyak penduduk yang membuang secara sembarang dipekarangan
atau dibadan parit.
Pengelolaan sampah dilakukan oleh Kantor PPKTB yang saat ini loaksi TPS nya
berada di Desa Tungkal II, yang didukung dengan 4 armada truk sampah dengan kapasitas 6
m3/truk dengan frekwensi pengangkutan 1 kali per hari.
Penanganan sampah perkotaan kedepan perlu ditingkatkan baik dalam hal cakupan
daerah pelayanan maupun kualitas dan frekwensi pelayannya, Penanganan sampah seperti
di kawasan permukiman nelayan membutuhkan pendekatan khusus untuk mencegah
pencemaran air sungai atau parit.
Kondisi lingkungan perumahan yang buruk, karena Lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan
adanya tempat pembuangan sampah disekitar sampah, lokasi didekat PPI Tungkal II
perumahan penduduk
Saat ini tempat pembuangan akhir (TPA) sampah berada di Desa Pematang Lumut, namun
kemudian Lokasi TPA tersebut terlalu dekat dengan sungai, sehingga dapat mencemari air
di hilirnya.
Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat telah menjajagi untuk memindahkan ke lokasi baru
yaitu di Simpang Abadi Kecamatan Betara dengan luas + 21 ha, menggunakan sistem
Sanitary landfill.
a. Masih rendahnya tingkat pelayanan dari cakupan pelayanan, yaitu sebesar 49,15 %
b. Kurang memadainya prasarana dan sarana penunjang kegiatan pegelolaan sampah
seperti tong sampah, gerobak sampah, TPS, Truck sampah dan lainnya.
c. Terbatasnya ketersediaan anggaran untuk pengelolaan persampahan.
d. Retribusi tidak dipungut oleh institusi pengelola persampahan dan bukan menjadi
sumber pendapatan yang dapat digunakan secara langsung untuk biaya pengelolaan
sampah.
e. Masih relatif rendahnya sumber daya manusia pengelolaan persampahan, baik
ditingkat manajemen maupaun ditingkat petugas lapangan.
f. Belum maksimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang
diperlihatkan dari kondisi lingkungan permukiman yang masih banyak tercemar
dengan masalah pembuangan sampah.
g. Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana
persampahan yang disediakan.
Tabel 3.4
Analisis Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Pada Wilayah
Perkotaan Kuala Tungkal
No. Variabel Satuan Eksisting 2017 2022 2027 2032
1 Penduduk Jiwa 74.678 91.025 102.749 114.474 126.198
2 Jumlah KK KK 17.418 18.205 20.550 22.895 25.240
3 Jumlah Rumah Unit 8.542 18.205 20.550 22.895 25.240
4 Rata-rata Hunian Jiwa 5 5 5 5 5
5 Produk Sampah
- Domestik Liter/hari 227.562,5 25.6872,5 286.185 315.495
- Non Domestik Liter/hari 45.512,5 51.374,5 57.237 63.099
6 Jumlah Sampah Harian m3/hari 273,08 308,25 343,42 378,59
7 Pengelolaan Sampah
- Transfer Depo Buah - 3 3 3 4
- Gerobak Sampah (1000 L) Buah - 273 308 343 379
- TPA Buah - 1,0 - - -
8 Rencana Pengembangan
- Pembinaan Pengelolaan
Paket 5 5 5 5
Sampah
Sumber : Hasil Perhitungan.
Keterangan:
- Produksi sampah rumah tangga 2,5 liter/orang/hari
- Luas Transfer Depo 100 m²
- Kapasitas Gerobak Sampah 1000 liter
- Kapasitas Bak/Tong Sampah 12,5 liter
Pola pembuangan air limbah rumah tangga oleh penduduk kota dikelompokan dalam
sistem :
1. Pembuangan Langsung
Pola pembungan air limbah ini dengan cara membuang limbah secara langsung tanpa
mempergunakan pengendapan pada tempat penampungan, seperti pembuangan air
limbah dan jamban ke permukaan tanah (cemplung dan plengsengan).
Sebagian besar penduduk perkotaan masih menggunakan pola pembuangan ini, namun
dilengkapi cubluk atau langsung dibuang dibawah rumah. Dampak yang ditimbulkan dari
cara tersebut diatas adalah rendahnya tingkat kesehatan lingkungan serta tingginya
gangguan penyakit terutama infeksi bakteri pada kulit.
Sanitasi untuk air buangan rumah tangga belum banyak yang menggunakan saluran
tersier atau saluran lingkungan, dimana pola pembuangan air buangan adalah dengan
menggunakan tanah rawa sebagai daerah tangkap yang nantinya secara alami akan
mengalir mengikuti kemiringan lahan yang ada. Pola ini dikemudian hari akan banyak
menimbulkan berbagai masalah seperti penyakit terutama bila perkembangan daerah
permukiman cukup pesat oleh karena daerah
terbuka sudah berkurang.
Tabel : 3.5
Penggunaan Jenis Jamban Oleh Penduduk di Perkotaan Kuala Tungkal
Jenis Jamban Yang Dipergunakan Penduduk (rumah)
LeherAngsa
No. Kelurahan/Desa Cemplung dng Leher Leher Angsa Dng
Cemplung Dng
Plengsengan Angsa Septic tank
Peresapan
Laporan Akhir IV - 1
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.1
Kebutuhan Jumlah Rumah
Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan sampai Tahun 2032
No. Variabel Satuan Jumlah Penduduk (Jiwa)
Eksisting 2017 2022 2027 2032
1 Penduduk Jiwa 10.380 16.349 19.665 22.982 26.298
2 Jumlah KK KK 2.489 2.725 3.278 3.830 4.383
3 Tingkat Pelayanan % 68,7 100,0 100,0 100,0 100,0
4 Jumlah Rumah Unit 1.709 2.725 3.278 3.830 4.383
5 Rata-rata Hunian Eksisting Jiwa 6
6 Rata-rata Hunian Standar Jiwa 6 6 6 6 6
Pencana Pengembangan
7 Perumahan
a. Pembangunan Backlog unit 21
b. Pembangunan Rumah Unit 995 553 553 553
Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2012.
Kebutuhan air minum pada Kawasan prioritas 1 (kampung Nelayan) sampai dengan
tahun 2032 diperkirakan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Kebutuhan Sarana Air Minum
Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan sampai Tahun 2032
No. Variabel Satuan Eksisting 2017 2022 2027 2032
1 Penduduk Jiwa 10.380 16.349 19.665 22.982 26.298
2 Jumlah KK KK 2.489 2.725 3.278 3.830 4.383
3 Jumlah Rumah Unit 1.709 2.725 3.278 3.830 4.383
4 Rata-rata Hunian Jiwa 6 6 6 6 6
5 Kebutuhan Air Bersih Liter/hari
- Kebutuhan Air Domestik Liter/hari 1634900 1966500 2298200 2629800
- Kebutuhan Air Non
Domestik (20%) Liter/hari 32698 39330 45964 52596
- Kebutuhan Air Domestik Liter/hari 1667598 2005830 2344164 2682396
Laporan Akhir IV - 2
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
+ Non Domestik
- Kebocoran (20%) Liter/hari 33351,96 40116,6 46883,28 53647,92
TOTAL KEBUTUHAN (Liter) Liter/hari 1700950 2045947 2391047 2736044
TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 1700,9 2045,9 2391,0 2736,0
Kapasitas yang
dibutuhkan Liter/detik 19,7 23,7 27,7 31,7
Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2012.
4.1.3 Kebutuhan Jalan Lingkungan
Didalam Kawasan permukiman nelayan jaringan jalan merupakan Jalan rabat dan
jalan semen beton dengan kondisi buruk hingga sedang, serta jalan yang masih terbuat dari
tanah. Banyak badan rabat dan jalan semen yang sudah rusak dan memerlukan perbaikan,
dimensi jalan yang ada berkisar antara 1 – 1,5 meter.
Tabel 4.3
Prakiraan Timbulan Sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Pada Kawasan Prioritas
1 Kampung Nelayan sampai tahun 2032.
No. Variabel Satuan Eksisting 2017 2022 2027 2032
1 Penduduk Jiwa 10.380 16.349 19.665 22.982 26.298
2 Jumlah KK KK 2.489 2.725 3.278 3.830 4.383
3 Jumlah Rumah Unit 1.709 2.725 3.278 3.830 4.383
4 Rata-rata Hunian Jiwa 6 6 6 6 6
5 Produk Sampah
- Domestik Liter/hari 40872,5 49162,5 57455 65745
- Non Domestik Liter/hari 8174,5 9832,5 11491 13149
6 Jumlah Sampah Harian m3/hari 49,05 59,00 68,95 78,89
7 Pengelolaan Sampah
- Transfer Depo Buah - 0 1 1 1
- Gerobak Sampah (1000 L) Buah - 49 59 69 79
8 Rencana Pengembangan
- Pembinaan Pengelolaan
Sampah Paket 5 5 5 5
Sumber : Hasil Perhitungan.
Keterangan:
Laporan Akhir IV - 3
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4.1.5 Limbah
Pola pembungan air limbah ini dengan cara membuang limbah secara langsung tanpa
mempergunakan pengendapan pada tempat penampungan, seperti pembuangan air limbah
dan jamban ke permukaan tanah (cemplung dan plengsengan).
Sebagian besar penduduk masih menggunakan pola pembuangan ini, namun
dilengkapi cubluk atau langsung dibuang dibawah rumah. Dampak yang ditimbulkan dari
cara tersebut diatas adalah rendahnya tingkat kesehatan lingkungan serta tingginya
gangguan penyakit terutama infeksi bakteri pada kulit.
Rumah-rumah yang menempati badan parit atau sungai menggunakan saluran
parit/sungai untuk pembuangan langsung limbah, sehingga mencemari air yang ada dan
menimbulkan penyakit dilingkungan permukiman tersebut.
Sanitasi untuk air buangan rumah tangga belum
banyak yang menggunakan saluran tersier atau saluran
lingkungan, dimana pola pembuangan air buangan
adalah dengan menggunakan tanah rawa sebagai
daerah tangkap yang nantinya secara alami akan
mengalir mengikuti kemiringan lahan yang ada.
Pola ini dikemudian hari akan banyak menimbulkan berbagai masalah seperti penyakit
terutama bila perkembangan daerah permukiman cukup pesat oleh karena daerah terbuka
sudah berkurang.
Laporan Akhir IV - 4
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4.1.6 Drainase
Sesuai dengan karakteristik kawasan prioritas 1 yaitu Kampung Nelayan, maka untuk
menujang kegiatan utama (perikanan) yang terdapat di kawasan ini perlu dipersiapkan
infrastruktur penunjang yang terkait dengan pengembangan kawasan ini. Adapun
infrastruktur penunjang kawasan ini antara lain :
Laporan Akhir IV - 5
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Salah satu ciri khas dari suatu kawasan wisata adalah menonjolkan (mengexpose)
kegiatan apa yang akan dikembangkan pada kawasan tersebut, sehingga dapat menarik para
wisatawan yang akan datang kelokasi ini.
Perkampungan nelayan merupakan daya tarik tersendiri untuk dijadikan objek wisata
karena didalamnya terdapat beberapa objek dan kegiatan nelayan yang cukup menarik
untuk diamati. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di Kawasan
Permukiman Prioritas Kampung Nelayan Kuala Tungkal adalah sebagai berikut :
1. Berperahumenyusursungaimengelilingiperkampungannelayanmelaluijalur air.
2. Observasidanmengamatikehidupansosialnelayan,
kegiatanekonomisejaknelayanmelautsampaidenganpengolahanhasilproduksiperikananne
layan.
Untuk kawasan wisata yang terdapat di Kampung Nelayan ini adalah kegiatan dasarnya
adalah terkait dengan kelautan/perikanan, sehingga kebutuhan Infrastruktur untuk
menunjang pariwisata ini adalah :
- Landmark (terkaitdenganHasilLaut/Sungai)
- Plaza ( Panggung Terbuka)
- TempatPemancingandan
- TempatKuliner
Laporan Akhir IV - 6
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Gambar4.1
PerspektifKonsepPengembanganKawasanWisata
LingkunganKawasanPrioritas
KONSEP DASAR
Permukiman nelayan
Berdasarkan pada potensi dan permasalahan yang dihadapi di kawasan prioritas Kampung
Nelayan serta berpedoman pada tujuan kebijakan dari pada pembangunan daerah, maka kebutuhan
penanganan kawasan permukiman prioritas dalam hal ini Kampung Nelayan, secara spesifik akan
menjadi prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
Untuk lebih jelasnya Kebutuhan Penanganan di kawasan prioritas Kampung Nelayan dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Laporan Akhir IV - 7
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.4
2 Air Bersih Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air bersih serta
didukung oleh jaringan air bersih yang terintegrasi
Peningkatan layanan air bersih yang berasal dari PDAM
Laporan Akhir IV - 8
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 9
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.5
Kebutuhan Penanganan Permukiman Dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Kampung Nelayan (BLOK 1)
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Ada 67 unit bangunan rumah 1. Pengamanan bantaran sungai 1. Kompensasi pengadaan bahan 1. Modul rumah contoh
di bantaran Sungai dari berdirinya bangunan bangunan, untuk 67 unit
2. Pengadaan bahan bangunan
Pangabuan perumahan bangunan rumah
Seluruh bangunan rumah
2. Pengamanan bangunan 2. Relokasi perumahan tepi sungai
merupakan bangunan semi
permanen dengan bahan perumahan agar penghuni 3. Sosialisai/penyuluhan tentang 3. Pembuatan film
bangunan dari kayu, sehingga dapat tinggal dengan aman rumah yang layak huni, aman dan penerangan, media cetak
mudah mengalami dan nyaman nyaman (Koran, leaflet dll)
kebakaran. 3. Pengamanan Kawasan dari
kemungkinan bahaya 4. Penyediaan fasilitas
penanganan bahaya
kebakaran
kebakaran
Bagian belakang rumah
4. Peningkatan kesehatan 4. Bangunan perumahan ditepi 5. Pembuatan prototype dan
menghadap sungai, sehingga
limbah rumah tangga lingkungan perumahan sungai tidak membelakangi sungai, rumah contoh rumah
sebagian besar dibuang ke Muka rumah menghadap sungai menghadap sungai
sungai
Kondisi sanitasi yang kurang
baik, mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat. 5. Pengarahan pembanguan ke 6. Menyiapkan kajian
Lahan pengembangan kawasan kepadatan rendah (naskahakademis)bangunan
permukiman sangat terbatas gedung
5. Perda Bangunan dan Gedung
7. Legalisasi Ranperda
Bangunan gedung.
Laporan Akhir IV - 10
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
Menyulitkan dalam kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Pendataan jumlah rumah tepi dll)
penyediaan sarana dan
sungai Pengembangan konsep muka
prasarana permukiman.
bangunan rumah menghadap Pembuatan papan
Sungai dijadikan tempat Penyediaan papan sungai pengumuman tentang
pembuangan limbah rumah pengumuman tentang kebersihan sungai
tangga dan tempat kebersihan lingkungan dan Pembuatan prototype
pembuangan sampah kebersihan sungai rumah dan rumah contoh
penduduk untuk rumah tepi sungai
3 Jalan Lingkungan Jalan lingkungan sangat sulit Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
untuk dilakukan pelebaran sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
dan peningkatan karena berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
keterbatasan lahan pengelolaan dan
Penanganan jalan lingkungan yang pemeliharaan jalan
Perlengkapan dan fasilitas Pembuatan jalan lingkungan
rusak disertai dengan lingkungan
jalan lingkungan belum baru pada kawasan prioritas pembangunan pondasi yang kuat
tersedia dengan baik sehingga dapat saling Penyusunan DED Jalan dan
Tidak ada pembatas antara terintegrasi Pembangunan saluran samping pelengkap keamanan jalan
Jalan lingkungan dengan Peningkatan keamanan jalan jalan untuk mengailrkan air apabila
perumahan, sehingga lingkungan bagi penduduk terjadi genangan di jalan
beresiko terhadap penghuni lingkungan
perumahan
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan Blok 1 meningkatkan kualitas air
hujan. pendudk kawasan Blok 1 bersih
Peningkatan kualitas air bersih
Kawasan belum terjangkau Peningkatan layanan air bersih PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
oleh pelayanan PDAM. yang berasal dari PDAM dikonsumsi perpipaan didalam
Laporan Akhir IV - 11
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
kawasan
Pembangunan Hidran
Umum (HU)
5 Drainase Tidak ada saluran drainase Inventarisasi kebutuhan Menjaga agar saluran drainase Penyusunan DED Drainase
jaringan drainase kawasan alam (sungai/parit) tidak Kawasan Blok 1
tersumbat sehingga aliran air dari
Pemanfaatan drainase alam permukiman dapat berjalan lancar
6 Sanitasi/ Air Semua bangunan rumah Pengelolaan air limbah Penerapan peraturan tentang Pembuatan media informasi
Limbah tangga tidak memiliki (jamban) keluarga pembuangan air limbah rumah penyuluhan (surat kabar,
prasarana dan sarana air Peningkatan kesehatan tangga poster, leaflet dll) untuk
limbah penduduk dan kesehatan Pembangunan pengelolaan limbah sosialisasi dan penyuluhan
Sebagian masyarakat lingkungan secara komunal pada kawasan tentang kebersihan dan
membuang limbah padat dan prioritas sehingga meminimalisasi kesehatan lingkungan
Peningkatan kesadaran
cair langsung ke sungai pencemaran lingkungan Pembangunan septic tank
masyarakat tentang kesehatan
Kesadaran warga dalam lingkungan Melakukan sosialisai dan komunal
menjaga kebersihan masih penyuluhan mengenai pola hidup
Pengembangan teknologi
kurang yang sehat terhadap masyarakat di
septic tank yang cocok
Belum memiliki sistem kawasan prioritas
diterapkan pada kawasan
sanitasi yang baik
7 Persampahan Sebagian besar warga Pengembangan pengangkutan Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di sampah di kawasan Blok 1 persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung (surat kabar, poster, leaflet
Penyediaan sarana Penanganan pengelolaan
ke sungai dll) sosialisasi dan
pengangkutan sampah yang pelayanan persampahan sehingga
Tidak memiliki sistem penyuluhan tentang
dapat masuk kepelosok pencemaran lingkungan dapat
Laporan Akhir IV - 12
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 13
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Relokasiperumahantepisungai
Sosialisai/penyuluhantentangrum
ah yang layakhuni,
amandannyaman
Pengembangan konsep muka
bangunan rumah menghadap
sungai
Perbaikan dan pemeliharaan
jalan lingkungan sesuai dengan
standar yang berlaku
Penanganan jalan lingkungan
yang rusak disertai dengan
pembangunan pondasi yang kuat
Pembangunan saluran samping
jalan untuk mengailrkan
airapabila terjadi genangan di
jalan lingkungan
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan Blok 1
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkan genangan air
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritassehingga
meminimalisasi
pencemaranlingkungan
Penanganan pengelolaan
pelayanan persampahan
Melakukan penataan bangunan
pada kawasan padat permukiman
Laporan Akhir IV - 14
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.6
Kebutuhan Penanganan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Prioritas BLOK 2
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Kawasan Prioritas
1 Permukiman Sebagian bangunan rumah 1. Pengamanan bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 1. Pembuatan film, media
merupakan bangunan semi perumahan agar penghuni rumah yang layak huni, aman dan cetak (Koran, leaflet dll)
permanen dengan bahan dapat tinggal dengan aman nyaman
2. Penerapan peraturan
bangunan dari kayu, sehingga
dan nyaman 2. Penataan lingkungan perumahan pendirian bangunan didalam
mudah mengalami di Blok 2 lingkungan permukiman
2. Pengarahan pengembangan
kebakaran. Blok 2
permukiman kawasan Blok 2 3. Penataan kawasan bantaran
Lahan pengembangan 3. Pengamanan bantaran sungai sungai
permukiman sangat terbatas
dari berdirinya bangunan
perumahan
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media informasi
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan penyuluhan (surat kabar,
kebersihan sungai poster, leaflet dll)
Sungai dijadikan tempat Pendataan jumlah rumah tepi
pembuangan limbah rumah sungai Pengembangan konsep muka Pembuatan papan
tangga dan tempat bangunan rumah menghadap pengumuman tentang
pembuangan sampah Penyediaan tempat sungai kebersihan sungai
penduduk pembuangan sampah di
Pembuatan prototype
lingkungan permukiman rumah dan rumah contoh
Penyediaan papan untuk rumah tepi sungai
Laporan Akhir IV - 15
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
pengumuman tentang
kebersihan lingkungan dan
kebersihan sungai
3 Jalan Lingkungan Sebagian jalan lingkungan Peningkatan kualitas dan Pelebaran jalan kolektor menuju Penyusunan DED
kondisinya kurang baik kapasitas jalan lingkungan dan pelabuhan Pengembangan jalan
jalan kolektor sesuai dengan
Terdapat penyempitan jalan Pembangunan saluran samping Membentuk kelompok
ketentuan yang berlaku untuk
kolektor menuju kawasan jalan untuk mengailrkan air apabila masyarakat (organisasi
meningkatkan akses menuju
pelabuhan terjadi genangan di jalan masyarakat) dalam
pelabuhan
lingkungan pengelolaan dan
pemeliharaan jalan
Meningkatkan peran serta lingkungan
masyarakat dalam pembangunan
dan pemeliharaan jalan lingkungan
di kawasan perkotaan
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh rumah (PDAM) di dalam kawasan meningkatkan kualitas air
hujan. rumah penduduk di Kawasan bersih
Blok 2 Peningkatan kualitas air bersih
Kawasan belum terjangkau PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
oleh pelayanan PDAM. Peningkatan kualitas dan dikonsumsi perpipaan didalam
jaringan layanan air bersih kawasan
yang berasal dari PDAM
Pembangunan Hidran
Umum
5 Drainase Saluran drainase masih Melakukan penataan dan Pembangunan jaringan drainase Melakukan perbaikan
tercampur dengan air limbah pemeliharaan terhadap yang saling terintegrasi untuk terhadap jaringan drainase
Laporan Akhir IV - 16
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
rumah tangga. jaringan drainase yang telah mengurangi genangan air yang yang fungsinya tidak
ada. terjadi maksimal
Topografi kawasan yang
relatif datar menyulitkan air Pendataan daerah genangan air Revitalisasi jaringan drainase yang
untuk mengalir. terutama pada saat musim terdapat di kawasan prioritas
hujan untuk menghidari terjadinya
genangan
Pemanfaatan jaringan drainase
yang ada saat ini
6 Sanitasi/ Air Sebagian masyarakat Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media
Limbah membuang limbah padat dan limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah informasi penyuluhan
cair langsung ke sungai Peningkatan jaringan drainase tangga (surat kabar, poster, leaflet
Melakukan dll) tentang kesehatan dan
Kesadaran warga dalam sebagai pembuangan limbah sosialisai dan
cair penyuluhan mengenai pola hidup kebersihan lingkungan
menjaga kebersihan masih
kurang Pengolahan air limbah yang sehat terhadap masyarakat di Pembangunan septic tank
(jamban) keluarga kawasan prioritas komunal dengan teknologi
Belum memiliki sistem
Pengembangan teknologi septic tepat guna
sanitasi yang baik
tank yang cocok diterapkan pada
Tidak semua bangunan kawasan
rumah tangga memiliki
prasarana dan sarana air
limbah
7 Persampahan Sebagian besar warga Penyediaan sarana Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media informasi
membuang sampah di pengangkutan sampah yang persampahan yang telah ada penyuluhan (surat kabar,
tempat terbuka dan langsung dapat masuk kepelosok poster, leaflet dll)
Penanganan pengelolaan
ke sungai kawasan
pelayanan persampahan sehingga Membentuk kelompok
Tidak memiliki sistem Penambahan sarana dan pencemaran lingkungan dapat masyarakat (organisasi
pengelolaan sampah. prasarana pengelolaan diminimalisasi masyarakat) dalam
persampahan
Minat warga dalam
Laporan Akhir IV - 17
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
penerapan pola 3 – R masih Penyediaan tong sampah pada Pelibatan peranserta masyarakat pengelolaan persampahan
kurang setiap rumah dalam pengelolaan sampah
Penyediaan Gerobak/ motor
Genangan air yang terjadi Pemisahan sampah organic Pengembangan teknologi pengangkut sampah
menyebabkan timbulnya dan an organic sejak dari pengelolaan sampah
timbunan sampah rumah tangga Penyediaan papan
pengumuman tentang
Sosialisasi terhadap kebersihan lingkungan dan
msayarakat mengenai tata kebersihan sungai
cara penanganan sampah
8 Penataan Sebagian besar bangunan Pembatasan jumlah bangunan Diperlukan pembuatan Rencana Penyusunan/Perencanaan
Bangunan dan yang telah berdiri belum pada kawasan Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan wisata
Lingkungan memiliki izin bangunan pada kawasan prioritas.
Mempermudah pengurusan Pengembangan fasilitas
Sebagian besar bangunan IMB penunjang wisata seperti
merupakan bangunan semi
Bantuan peningkatan kualitas plaza, gazebo, panggung
permanen dengan terbuka, kuliner, lampu
bangunan
menggunakan bahan dari taman/kawasan, pembuatan
kayu landmark kawasan dan
Belum ada penataan lainnya.
kawasan, perlu dilakukan
lebih awal untuk menjaga
kawasan agar tidak
berkembang tanpa penataan.
Laporan Akhir IV - 18
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Penataanlingkunganperumahan
di Blok 2
Penataankawasanbantaransungai
Pengembangan konsep muka
bangunan rumah menghadap
sungai
Pelebaran jalan kolektor menuju
pelabuhan
Pembangunan saluran samping
jalan untuk mengailrkan air
apabila terjadi genangan di jalan
lingkungan
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas untuk menghidari
terjadinya genangan
Sosialisai dan penyuluhan
mengenai pola hidup yang sehat
di kawasan prioritas
Pengembanganteknologi septic
tank yang cocokpadakawasan
Peningkatan sarana dan
prasarana persampahan yang
telah ada
Rencana TataBangunan
danLingkungan pada
kawasanprioritas.
Laporan Akhir IV - 19
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.7
Kebutuhan Penanganan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Prioritas BLOK 3
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Sebagian rumah merupakan 1. Pengamanan bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 1. Pembuatanmedia
bangunan semi permanen perumahan agar penghuni rumah yang layak huni, aman dan komunikasi cetak (Koran,
dengan bahan bangunan dari dapat tinggal dengan aman nyaman leaflet dll) tentang rumah
kayu, sehingga mudah layak huni dan sehat dan
dan nyaman 2. Peraturan Penataan bangunan dan
mengalami kebakaran. juga peraturan tentang
2. Penataan bangunan dan lingkungan
rumah layak huni, nyaman
Kondisi sanitasi yang kurang lingkungan permukiman yang 3. Desain Inovasi/ model struktur dan sehat
baik, mempengaruhi tingkat sehat bangunan untuk lingkungan
kesehatan masyarakat. 2. Pembuatan bangunan
3. Kajian struktur bangunan pasang surut atau rawa
contoh dengan konstruksi
Tekstur tanah berupa tanah daerah rawa. 4. Pembangunan model struktur khusus di kawasan Blok 3
liat menyebabkan 4. Pengembangan teknologi bangunan untuk lingkungan
pembangunan kawasan 5. Bantuan dana dan teknik
konstruksi bangunan pasang surut atau rawa
permukiman memerlukan konstruksi bangunan
konstruksi khusus dengan perumahan pada kawasan
biaya yang cukup tinggi dengan tekstur tanah
khusus.
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Sungai dijadikan tempat Pendataan jumlah rumah tepi dll)
pembuangan limbah rumah Pengembangan konsep muka
Laporan Akhir IV - 20
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
3 Jalan Lingkungan Jalan lingkungan sangat sulit Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
untuk dilakukan pelebaran sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
dan peningkatan karena berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
keterbatasan lahan pengelolaan dan
Pemeliharaan dan perbaikan Penanganan jalan lingkungan yang
pemeliharaan jalan
Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan yang telah rusak disertai dengan lingkungan
jalan lingkungan belum ada di kawasan perkotaan pembangunan pondasi yang kuat
tersedia dengan baik Pembuatan
Perlengkapan keamanan jalan pagar
Tidak ada pembatas antara lingkungan bagi pengguna Pembangunan saluran samping pengaman tepi jalan pada
Jalan lingkungan dengan jalan. jalan untuk mengailrkan air apabila daerah yang dirasakan
perumahan, sehingga terjadi genangan di jalan memerlukan.
beresiko terhadap penghuni lingkungan
perumahan Penyusunan DED Jalan
Meningkatkan peran serta
Belum memiliki saluran masyarakat dalam pembangunan
drainase pada sisi jalan dan pemeliharaan jalan lingkungan
sehingga menimbulkan di kawasan perkotaan
genangan air yang dapat
merusak kualitas jalan
lingkungan
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh meningkatkan kualitas air
Laporan Akhir IV - 21
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5 Drainase Tidak ada saluran drainase Inventarisasi kebutuhan Pembangunan jaringan drainase Penyusunan DED Drainase
jaringan drainase kawasan yang saling terintegrasi untuk
Topografi kawasan yang Pembangunan saluran
mengurangi genangan air yang
relatif datar menyulitkan air Melakukan penataan dan drainase terintegrasi
terjadi
untuk mengalir. pemeliharaan terhadap dengan kawasan lain.
Pembuangan air hujan dan jaringan drainase yang telah Revitalisasi jaringan drainase yang
limbah rumah tangga ke ada. terdapat di kawasan prioritas
daerah genangan.
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkan genangan air
6 Sanitasi/ Air Semua bangunan rumah Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media
Limbah tangga tidak memiliki limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah informasi penyuluhan
prasarana dan sarana air Peningkatan jaringan drainase tangga (surat kabar, poster, leaflet
limbah sebagai pembuangan limbah Pembangunan pengelolaan limbah dll) tentang kesehatan
lingkungan dan peraturan
Sebagian masyarakat cair secara komunal pada kawasan
prioritas sehingga meminimalisasi kesehatan lingkungan.
membuang limbah padat dan Pengolahan air limbah
cair langsung ke sungai dan (jamban) keluarga pencemaran lingkungan Pembangunan septic tank
daerah genangan Melakukan sosialisai dan komunal dengan teknologi
penyuluhan mengenai pola hidup yang cocok diterapkan di
Kesadaran warga dalam
yang sehat terhadap masyarakat di kawasan Blok 3
menjaga kebersihan masih
kurang kawasan prioritas
Pengembangan teknologi septic
Belum memiliki sistem
Laporan Akhir IV - 22
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
7 Persampahan Sebagian besar warga Penyediaan sarana Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di pengangkutan sampah yang persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung dapat masuk kepelosok (surat kabar, poster, leaflet
Penanganan pengelolaan
ke sungai/parit kawasan dll)
pelayanan persampahan sehingga
Tidak memiliki sistem Penambahan sarana dan pencemaran lingkungan dapat Membentuk kelompok
pengelolaan sampah. prasarana pengelolaan diminimalisasi masyarakat (organisasi
persampahan masyarakat) dalam
Genangan air yang terjadi Pelibatan peranserta masyarakat pengelolaan persampahan
menyebabkan timbulnya Penyediaan tong sampah pada dalam pengelolaan sampah
timbunan sampah setiap rumah Penyediaan Gerobak/
Minat warga dalam Pemisahan sampah organic Pengembangan teknologi motor pengangkut sampah
penerapan pola 3 – R masih dan an organic sejak dari pengelolaan sampah
kurang rumah tangga
Sosialisasi terhadap
msayarakat mengenai tata
cara penanganan sampah
Penyediaan papan
pengumuman tentang
kebersihan lingkungan dan
kebersihan sungai
8 Penataan Kondisi perumahan belum Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Penyusunan RTBL Kawasan
Bangunan dan tertata dengan baik pada kawasan pada kawasan padat permukiman,
Lingkungan bangunan dan penduduk Penarapan peraturan
Sebagian besar bangunan Mempermudah pengurusan penataan bangunan dan
yang telah berdiri belum IMB Diperlukan pembuatan Rencana lingkungan
memiliki izin bangunan
Bantuan peningkatan kualitas Tata Bangunan dan Lingkungan
Pembuatan contoh/
Kerapatan bangunan di bangunan pada kawasan prioritas.
prototype rumah
sekitar sempadan sungai
Laporan Akhir IV - 23
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 24
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DesainInovasi/ model
strukturbangunanuntuklingkunga
npasangsurutataurawa
Sosialisasidanpenyuluhantentang
kebersihanlingkungandankebersi
hansungai
Pengembangankonsepmukabang
unanrumahmenghadapsungai
Perbaikan dan pemeliharaan
jalan lingkungan sesuai dengan
standar yang berlaku
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkan genangan air
Pengelolaan limbah secara
komunal sehingga
meminimalisasi pencemaran
lingkungan
Penanganan pengelolaan
pelayanan persampahan
sehingga pencemaranlingkungan
dapat diminimalisasi
Melakukan penataanbangunan
pada kawasan padat
permukiman, bangunan dan
penduduk
Laporan Akhir IV - 25
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.8
Kebutuhan Penanganan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Prioritas BLOK 4
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Ada 22 unit bangunan rumah 1. Pengamanan bantaran sungai 1. Kompensasi pengadaan bahan 1. Modul rumah contoh
di bantaran Parit A dari berdirinya bangunan bangunan, untuk 40unit bangunan
2. Pengadaan bahan
perumahan rumah
Ada 18 unit bangunan rumah bangunan
di bantaran Parit B 2. Pengamanan bangunan
2. Relokasi perumahan tepi sungai 3. Pembuatan film
perumahan agar penghuni
Seluruh bangunan rumah penerangan, media cetak
dapat tinggal dengan aman 3. Sosialisai/penyuluhan tentang
merupakan bangunan semi (Koran, leaflet dll)
dan nyaman rumah yang layak huni, aman dan
permanen dengan bahan nyaman 4. Penyediaan fasilitas
bangunan dari kayu, sehingga 3. Pengamanan Kawasan dari penanganan bahaya
mudah mengalami kemungkinan bahaya 4. Bangunan perumahan ditepi
kebakaran
kebakaran. kebakaran sungai tidak membelakangi sungai,
Muka rumah menghadap sungai 5. Pembuatan prototype dan
4. Peningkatan kesehatan
rumah contoh rumah
lingkungan perumahan 5. Penataan kawasan bantaran
menghadap sungai
sungai
5. Pengarahan pembanguan ke
6. Menyiapkan kajian
kawasan kepadatan rendah
(naskahakademis)banguna
n gedung
7. Legalisasi Ranperda
Bangunan gedung.
Laporan Akhir IV - 26
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Menyulitkan dalam Pendataan jumlah rumah tepi
dll)
penyediaan sarana dan sungai Pengembangan konsep muka
prasarana permukiman. Pembuatan papan
Penyediaan papan bangunan rumah menghadap
pengumuman tentang
Sungai dijadikan tempat pengumuman tentang sungai
kebersihan sungai
pembuangan limbah rumah kebersihan lingkungan dan
tangga dan tempat kebersihan sungai Pembuatan prototype
pembuangan sampah rumah dan rumah contoh
penduduk untuk rumah tepi sungai
3 Jalan Lingkungan Belum memiliki saluran Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
drainase pada sisi jalan sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
sehingga menimbulkan berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
genangan air yang dapat pengelolaan dan
Pembuatan jalan lingkungan Penanganan jalan lingkungan yang
merusak kualitas jalan pemeliharaan jalan
baru pada kawasan prioritas rusak disertai dengan
lingkungan lingkungan
sehingga dapat saling pembangunan pondasi yang kuat
Jalan lingkungan sangat sulit terintegrasi Penyusunan DED Jalan dan
Peningkatan keamanan jalan Pembangunan saluran samping
untuk dilakukan pelebaran pelengkap keamanan jalan
dan peningkatan karena jalan untuk mengailrkan air apabila
lingkungan bagi penduduk
keterbatasan lahan terjadi genangan di jalan
Perlengkapan dan fasilitas lingkungan
jalan lingkungan belum Meningkatkan peran serta
tersedia dengan baik masyarakat dalam pembangunan
Tidak ada pembatas antara dan pemeliharaan jalan lingkungan
Jalan lingkungan dengan di kawasan perkotaan
perumahan, sehingga
beresiko terhadap penghuni
perumahan
Laporan Akhir IV - 27
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4 Air Bersih Tidak semua bangunan Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
rumah tangga memiliki bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan Blok 4 meningkatkan kualitas air
prasarana dan sarana air pendudk kawasan Blok 4 bersih
limbah Peningkatan kualitas air bersih
Peningkatan layanan air bersih PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
Sebagian masyarakat yang berasal dari PDAM dikonsumsi perpipaan didalam
membuang limbah padat dan kawasan
cair langsung ke sungai
Pembangunan Hidran
Kesadaran warga dalam
Umum (HU)
menjaga kebersihan masih
kurang
Belum memiliki sistem
sanitasi yang baik
5 Drainase Topografi kawasan yang Inventarisasi kebutuhan Menjaga agar saluran drainase Penyusunan DED Drainase
relatif datar menyulitkan air jaringan drainase kawasan alam (sungai/parit) tidak Kawasan Blok 4
untuk mengalir. tersumbat sehingga aliran air dari
Pemanfaatan drainase alam permukiman dapat berjalan lancar Melibatkan masyarakat
Jalan lingkungan yang dalam pemeliharaan
kondisinya banyak yang rusak Melakukan penataan dan Merencanakan dan membangun saluran drainase alam
dan sempit dan tidak pemeliharaan terhadap jaringan drainase yang dapat (sungai/parit) agar tidak
memiliki drainase. jaringan drainase yang telah mengalirkan genangan air tersumbat
ada.
Revitalisasi jaringan drainase yang
terdapat di kawasan prioritas
6 Sanitasi/ Air Tidak semua bangunan Pengelolaan air limbah Penerapan peraturan tentang Pembuatan media informasi
Limbah rumah tangga memiliki (jamban) keluarga pembuangan air limbah rumah penyuluhan (surat kabar,
prasarana dan sarana air Peningkatan kesehatan tangga poster, leaflet dll) untuk
limbah penduduk dan kesehatan Pembangunan pengelolaan limbah sosialisasi dan penyuluhan
tentang kebersihan dan
Sebagian masyarakat lingkungan secara komunal pada kawasan
prioritas sehingga meminimalisasi kesehatan lingkungan
membuang limbah padat dan
Laporan Akhir IV - 28
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
cair langsung ke sungai Peningkatan kesadaran pencemaran lingkungan Pembangunan septic tank
masyarakat tentang kesehatan Melakukan komunal
Kesadaran warga dalam sosialisai dan
menjaga kebersihan masih lingkungan penyuluhan mengenai pola hidup
Pengembangan teknologi
kurang yang sehat terhadap masyarakat di
septic tank yang cocok
kawasan prioritas
Belum memiliki sistem diterapkan pada kawasan
sanitasi yang baik
7 Persampahan Sebagian besar warga Pengembangan pengangkutan Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di sampah di kawasan Blok 1 persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung (surat kabar, poster, leaflet
Penyediaan sarana Penanganan pengelolaan
ke sungai (parit) dll) sosialisasi dan
pengangkutan sampah yang pelayanan persampahan sehingga
penyuluhan tentang
Tidak memiliki sistem dapat masuk kepelosok pencemaran lingkungan dapat
persampahan
pengelolaan sampah. kawasan diminimalisasi
Membentuk kelompok
Minat warga dalam Penyediaan tong sampah pada Pelibatan peranserta masyarakat masyarakat (organisasi
penerapan pola 3 – R masih setiap rumah dalam pengelolaan sampah masyarakat) dalam
kurang
Pemisahan sampah organic pengelolaan persampahan
dan an organic sejak dari Pengembangan teknologi
rumah tangga pengelolaan sampah Penyediaan Gerobak/
motor pengangkut sampah
Penyediaan papan
pengumuman tentang Penyediaan tong sampah
kebersihan lingkungan dan untuk sampah organic dan
kebersihan sungai sampah an organik
8 Penataan Pertumbuhan bangunan yang Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Pembuatan contoh/
Bangunan dan cukup tinggi di kawasan yang pada kawasan pada kawasan padat permukiman, prototype rumah sederhana,
Lingkungan belum terencana dan belum bangunan dan penduduk sehat dan layak huni
Mempermudah pengurusan
tertata
IMB Sosialisasi tentang keamanan Pembuatan papan
Sebagian besar bangunan
Bantuan peningkatan kualitas bangunan perumahan pengumuman, leaflet dan
yang telah berdiri belum media informasi untuk
Laporan Akhir IV - 29
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 30
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Relokasiperumahantepisungai
Pengembangankonsepmukabang
unanrumahmenghadapsungai
Perbaikan dan pemeliharaan
jalan lingkungan
Pembangunan saluran samping
jalan untuk mengailrkan air
apabila terjadi genangan
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan Blok 4
Menjaga agar saluran drainase
alam (sungai/parit) tidak
tersumbat sehingga aliran air dari
permukiman dapat berjalan
lancar
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritas sehingga
meminimalisasi pencemaran
lingkungan
Penanganan pengelolaan
pelayanan persampahan
sehingga pencemaranlingkungan
dapat diminimalisasi
Melakukan penataanbangunan
pada kawasan padat
permukiman, bangunan dan
penduduk
Laporan Akhir IV - 31
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.9
Kebutuhan Penanganan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Prioritas BLOK 5
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Tekstur tanah berupa tanah 1. Pengamanan bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 1. Pembuatanmedia
liat menyebabkan perumahan agar penghuni rumah yang layak huni, aman dan komunikasi cetak (Koran,
pembangunan kawasan dapat tinggal dengan aman nyaman leaflet dll) tentang rumah
permukiman memerlukan layak huni dan sehat dan
dan nyaman 2. Peraturan Penataan bangunan dan
konstruksi khusus dengan juga peraturan tentang
2. Kajian struktur bangunan lingkungan
biaya yang cukup tinggi rumah layak huni, nyaman
daerah rawa. 3. Desain Inovasi/ model struktur dan sehat
Sebagian bangunan rumah 3. Pengembangan teknologi bangunan untuk lingkungan
merupakan bangunan semi 2. Pembuatan bangunan
konstruksi bangunan pasang surut atau rawa
permanen dengan bahan contoh dengan konstruksi
bangunan dari kayu, sehingga 4. Pembangunan model struktur khusus di kawasan Blok 3
mudah mengalami bangunan untuk lingkungan
3. Bantuan dana dan teknik
kebakaran. pasang surut atau rawa
konstruksi bangunan
perumahan pada kawasan
dengan tekstur tanah
khusus.
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penyediaan tempat Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi pembuangan sampah di kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
lingkungan permukiman kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Akibat pasang surut air laut
dll)
dapat berpengaruh terhadap Penyediaan papan
sebagian wilayah daratan pengumuman tentang Pembuatan papan
pengumuman tentang
Laporan Akhir IV - 32
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
3 Jalan Lingkungan Belum memiliki saluran Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
drainase pada sisi jalan sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
sehingga menimbulkan berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
genangan air yang dapat pengelolaan dan
Pemeliharaan dan perbaikan Penanganan jalan lingkungan yang
merusak kualitas jalan pemeliharaan jalan
jalan lingkungan yang telah rusak disertai dengan
lingkungan lingkungan
ada di kawasan permukiman pembangunan pondasi yang kuat
Jalan lingkungan sangat sulit kawasan Blok 5 Penyusunan DED Jalan
untuk dilakukan pelebaran Pembangunan saluran samping
Perlengkapan keamanan jalan
dan peningkatan karena jalan untuk mengailrkan air apabila
lingkungan bagi pengguna
keterbatasan lahan terjadi genangan di jalan
jalan.
Lebar jalan lingkungan relatif lingkungan
kurang memenuhi standar Meningkatkan peran serta
dan sulit dilalui bila masyarakat dalam pembangunan
kendaraan roda dua dan pemeliharaan jalan lingkungan
berpapasan di kawasan perkotaan
Perlengkapan dan fasilitas
jalan lingkungan belum
tersedia dengan baik
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan meningkatkan kualitas air
hujan. penduduk kawasan prioritas bersih
Peningkatan kualitas air bersih
Blok 5
Belum seluruhnya terjangkau PDAM agar layak untuk dikonsumsi Pembangunan jaringan
Peningkatan layanan air bersih
Laporan Akhir IV - 33
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
oleh pelayanan PDAM. yang berasal dari PDAM perpipaan didalam kawasan
Kualitas air minum yang Peningkatan kualitas
berasal dari PDAM belum SDMpengelolaan air bersih
baik.
5 Drainase Topografi kawasan yang Inventarisasi kebutuhan Pembangunan jaringan drainase Penyusunan DED Drainase
relatif datar menyulitkan air jaringan drainase kawasan yang saling terintegrasi untuk Kawasan Blok 5
untuk mengalir. mengurangi genangan air yang
Melakukan penataan dan terjadi Melibatkan masyarakat
Belum ada saluran drainase, pemeliharaan terhadap dalam pemeliharaan
pembuangan air ke lahan jaringan drainase yang telah Revitalisasi jaringan drainase yang saluran drainase alam
kosong yang lebih rendah ada. terdapat di kawasan prioritas (sungai/parit) agar tidak
tersumbat
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkan genangan air
6 Sanitasi/ Air Tidak semua bangunan Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media
Limbah rumah tangga memiliki limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah informasi penyuluhan
prasarana dan sarana air Peningkatan jaringan drainase tangga (surat kabar, poster, leaflet
limbah sebagai pembuangan limbah Pembangunan pengelolaan limbah dll)
Sebagian masyarakat cair secara komunal pada kawasan Pembangunan septic tank
membuang limbah padat dan Pengolahan air limbah prioritas sehingga meminimalisasi komunal
cair langsung ke sungai (jamban) keluarga pencemaran lingkungan
Pengembangan teknologi
Kesadaran warga dalam Melakukan sosialisai dan
septic tank yang cocok
menjaga kebersihan masih penyuluhan mengenai pola hidup
diterapkan pada kawasan
kurang yang sehat terhadap masyarakat di
kawasan prioritas
Belum memiliki sistem
Pengembangan teknologi septic
sanitasi yang baik
tank yang cocok diterapkan pada
kawasan
Laporan Akhir IV - 34
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
7 Persampahan Sebagian besar warga Penyediaan sarana Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di pengangkutan sampah yang persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung dapat masuk kepelosok (surat kabar, poster, leaflet
Penanganan pengelolaan
ke sungai kawasan dll)
pelayanan persampahan sehingga
Tidak memiliki sistem Penambahan sarana dan pencemaran lingkungan dapat Penyediaan papan
pengelolaan sampah. prasarana pengelolaan diminimalisasi pengumuman tentang
persampahan kebersihan lingkungan dan
Minat warga dalam Pelibatan peranserta masyarakat kebersihan sungai
penerapan pola 3 – R masih Penyediaan tong sampah pada dalam pengelolaan sampah
kurang setiap rumah Membentuk kelompok
Pengembangan teknologi masyarakat (organisasi
Genangan air yang terjadi Pemisahan sampah organic
pengelolaan sampah masyarakat) dalam
menyebabkan timbulnya dan an organic sejak dari
pengelolaan persampahan
timbunan sampah rumah tangga
Sosialisasi terhadap Penyediaan Gerobak/
msayarakat mengenai tata motor pengangkut sampah
cara penanganan sampah
8 Penataan Pertumbuhan bangunan yang Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Pembuatan contoh/
Bangunan dan cukup tinggi di kawasan yang pada kawasan pada kawasan padat permukiman, prototype rumah
Lingkungan belum terencana dan belum bangunan dan penduduk sederhana, sehat dan layak
Mempermudah pengurusan
tertata huni
IMB Diperlukan pembuatan Rencana
Sebagian besar bangunan Tata Bangunan dan Lingkungan Pembuatan
Bantuan peningkatan kualitas papan
yang telah berdiri belum pada kawasan prioritas. pengumuman, leaflet dan
bangunan
memiliki izin bangunan media informasi untuk
Sebagian besar bangunan penyuluhan dan sosialisasi
merupakan bangunan semi keamanan bangunan dan
permanen dengan lingkungan
mengguunakan bahan dari
kayu
Sebagian besar bangunan
Laporan Akhir IV - 35
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 36
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DesainInovasi/ model
strukturbangunanuntuklingkunga
npasangsurutataurawa
Sosialisasidanpenyuluhantentang
kebersihanlingkungandankebersi
hansungai
Perbaikan dan pemeliharaan
jalan lingkungan sesuai dengan
standar yang berlaku
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalamkawasan
Pembangunan jaringan drainase
yang saling terintegrasi untuk
mengurangi genangan air yang
terjadi
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritas sehingga
meminimalisasi pencemaran
lingkungan
Pengembangan teknologi septic
tank yang cocok diterapkan pada
kawasan
Penanganan pengelolaan
pelayanan persampahan
sehingga pencemaran lingkungan
dapat diminimalisasi
Melakukan penataan bangunan
pada kawasan padat permukiman
Laporan Akhir IV - 37
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.10
Kebutuhan Penanganan Permukiman Dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Kampung Nelayan (BLOK 6)
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Tekstur tanah berupa tanah 1. Kajian struktur bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 1. Pembuatan film
liat menyebabkan daerah rawa. rumah yang layak huni, aman dan penerangan, media cetak
pembangunan kawasan 2. Pengamanan bantaran sungai nyaman (Koran, leaflet dll)
permukiman memerlukan
dari berdirinya bangunan 2. Bangunan perumahan ditepi 2. Penyediaan fasilitas
konstruksi khusus dengan sungai tidak membelakangi sungai, penanganan bahaya
perumahan
biaya yang cukup tinggi Muka rumah menghadap sungai kebakaran
3. Pengamanan bangunan
Seluruh bangunan rumah perumahan agar penghuni 3. Pembangunan model struktur 3. Pembuatan prototype dan
merupakan bangunan semi bangunan untuk lingkungan rumah contoh rumah
dapat tinggal dengan aman
permanen dengan bahan pasang surut atau rawa menghadap sungai
bangunan dari kayu, sehingga dan nyaman
mudah mengalami 4. Pengamanan Kawasan dari 4. Desain Inovasi/ model
kebakaran. kemungkinan bahaya struktur bangunan untuk
kebakaran lingkungan pasang surut
Fisik wilayah sebagian besar atau rawa
± 60% merupakan rawa dan 5. Peningkatan kesehatan
genangan, sedangkan sisanya lingkungan perumahan
40% berupa lahan kering
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Akibat pasang surut air laut Pendataan jumlah rumah tepi
Laporan Akhir IV - 38
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
3 Jalan Lingkungan Kondisi jalan rusak, Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
bergelombang, sebagian sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
tergenang pada lokasi berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
tertentu pada saat air pengelolaan dan
laut/sungai pasang Penanganan jalan lingkungan yang pemeliharaan jalan
rusak disertai dengan lingkungan
pembangunan pondasi yang kuat
Penyusunan DED Jalan dan
Pembangunan saluran samping pelengkap keamanan jalan
jalan untuk mengailrkan air apabila
terjadi genangan di jalan
lingkungan
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan Blok 6 meningkatkan kualitas air
hujan. pendudk kawasan Blok 6 bersih
Peningkatan kualitas air bersih
Belum seluruhnya terjangkau Peningkatan layanan air bersih PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
oleh pelayanan PDAM. yang berasal dari PDAM dikonsumsi perpipaan didalam
kawasan
Kualitas air minum yang
berasal dari PDAM belum Pembangunan Hidran
baik. Umum (HU)
Laporan Akhir IV - 39
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5 Drainase Sebagian kecil kawasan Inventarisasi kebutuhan Menjaga agar saluran drainase Penyusunan DED Drainase
memiliki saluran drainase jaringan drainase kawasan alam (sungai/parit) tidak Kawasan Blok 6
namun tidak terintegrasi tersumbat sehingga aliran air dari
Pemanfaatan drainase alam permukiman dapat berjalan lancar Melibatkan masyarakat
Topografi kawasan yang dalam pemeliharaan
relatif datar menyulitkan air Melakukan penataan dan Merencanakan dan membangun saluran drainase alam
untuk mengalir. pemeliharaan terhadap jaringan drainase yang dapat (sungai/parit) agar tidak
jaringan drainase yang telah mengalirkan genangan air tersumbat
Kondisi drainase di jalan
ada.
utama tidak baik, sering
Revitalisasi jaringan drainase yang
terjadi genangan di badan
terdapat di kawasan prioritas Blok
jalan pada saat air
6
laut/sungai pasang
6 Sanitasi/ Air Tidak semua bangunan Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media informasi
Limbah rumah tangga memiliki limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah penyuluhan (surat kabar,
prasarana dan sarana air Peningkatan jaringan drainase tangga poster, leaflet dll) untuk
limbah sebagai pembuangan limbah Pembangunan pengelolaan limbah sosialisasi dan penyuluhan
tentang kebersihan dan
Sebagian masyarakat cair secara komunal pada kawasan
prioritas sehingga meminimalisasi kesehatan lingkungan
membuang limbah padat dan Pengolahan air limbah (jamban)
cair langsung ke sungai pencemaran lingkungan Pembangunan septic tank
keluarga
Melakukan sosialisai dan komunal
Kesadaran warga dalam Peningkatan kesadaran
menjaga kebersihan masih penyuluhan mengenai pola hidup
masyarakat tentang kesehatan Pengembangan teknologi
kurang yang sehat terhadap masyarakat di
lingkungan septic tank yang cocok
kawasan prioritas
Belum memiliki sistem diterapkan pada kawasan
sanitasi yang baik
7 Persampahan Sebagian besar warga Pengembangan pengangkutan Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di sampah di kawasan Blok 6 persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung (surat kabar, poster, leaflet
Penyediaan sarana Penanganan pengelolaan
ke sungai dll) sosialisasi dan
pengangkutan sampah yang pelayanan persampahan sehingga
penyuluhan tentang
Laporan Akhir IV - 40
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tidak memiliki sistem dapat masuk kepelosok pencemaran lingkungan dapat persampahan
pengelolaan sampah. kawasan diminimalisasi
Membentuk kelompok
Minat warga dalam Penyediaan tong sampah pada Pelibatan peranserta masyarakat masyarakat (organisasi
penerapan pola 3 – R masih setiap rumah dalam pengelolaan sampah masyarakat) dalam
kurang pengelolaan persampahan
Pemisahan sampah organic
Pengembangan teknologi
Genangan air yang terjadi dan an organic sejak dari Penyediaan Gerobak/
rumah tangga pengelolaan sampah
menyebabkan timbulnya motor pengangkut sampah
timbunan sampah
Penyediaan papan
pengumuman tentang Penyediaan tong sampah
untuk sampah organic dan
kebersihan lingkungan dan
kebersihan sungai sampah an organik
8 Penataan Pertumbuhan bangunan yang Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Pembuatan contoh/
Bangunan dan cukup tinggi di kawasan yang pada kawasan pada kawasan padat permukiman, prototype rumah sederhana,
Lingkungan belum terencana dan belum bangunan dan penduduk sehat dan layak huni
Mempermudah pengurusan
tertata
IMB Sosialisasi tentang keamanan Pembuatan papan
Sebagian besar bangunan
Bantuan peningkatan kualitas bangunan perumahan pengumuman, leaflet dan
yang telah berdiri belum media informasi untuk
bangunan
memiliki izin bangunan penyuluhan dan sosialisasi
Sebagian besar bangunan keamanan bangunan dan
merupakan bangunan semi lingkungan
permanen dengan
menggunakan bahan dari
kayu
Laporan Akhir IV - 41
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Pembangunan model
strukturbangunanuntuklingkunga
npasangsurutataurawa
Pengembangan konsep muka
bangunan rumah menghadap
sungai
Perbaikan dan pemeliharaan
jalan lingkungan
Pembangunan saluran samping
jalan untuk mengailrkan air
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan Blok 6
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkan genangan air
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas Blok 6
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritas sehingga
meminimalisasi pencemaran
lingkungan
Peningkatan sarana dan
prasarana persampahan yang
telah ada
Melakukan penataan bangunan
padakawasan padatpermukiman,
bangunan dan penduduk
Laporan Akhir IV - 42
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.11
Kebutuhan Penanganan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Prioritas BLOK 7
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Fisik wilayah sebagian besar 1. Pengamanan bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 3. Pembuatanmedia
± 60% merupakan rawa dan perumahan agar penghuni rumah yang layak huni, aman dan komunikasi cetak (Koran,
genangan, sedangkan sisanya dapat tinggal dengan aman nyaman leaflet dll) tentang rumah
40% berupa lahan kering layak huni dan sehat dan
dan nyaman 2. Peraturan Penataan bangunan dan
juga peraturan tentang
Tekstur tanah berupa tanah 2. Penataan bangunan dan lingkungan
rumah layak huni, nyaman
liat menyebabkan lingkungan permukiman yang 3. Desain Inovasi/ model struktur dan sehat
pembangunan kawasan sehat bangunan untuk lingkungan
permukiman memerlukan 4. Pembuatan bangunan
3. Kajian struktur bangunan pasang surut atau rawa
konstruksi khusus dengan contoh dengan konstruksi
biaya yang cukup tinggi daerah rawa. 4. Pembangunan model struktur khusus di kawasan Blok 3
4. Pengembangan teknologi bangunan untuk lingkungan
Sebagian bangunan rumah pasang surut atau rawa
5. Bantuan dana dan teknik
konstruksi bangunan konstruksi bangunan
merupakan bangunan semi
permanen dengan bahan perumahan pada kawasan
bangunan dari kayu, sehingga dengan tekstur tanah
mudah mengalami khusus.
kebakaran.
2 Sungai Air sungai/parit tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Akibat pasang surut air laut Pendataan jumlah rumah tepi dll)
dapat berpengaruh terhadap Pengembangan konsep muka
Laporan Akhir IV - 43
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 44
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan meningkatkan kualitas air
hujan. penduduk di kawasan Blok 7 bersih
Peningkatan kualitas air bersih
Belum seluruhnya terjangkau Peningkatan jaringan PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
oleh pelayanan PDAM. pelayanan dan kualitas air dikonsumsi perpipaan didalam
bersih yang berasal dari PDAM kawasan
Kualitas air minum yang
berasal dari PDAM belum Pembuatan Hidran Umum
baik.
5 Drainase Sebagian kecil kawasan Inventarisasi kebutuhan Pembangunan jaringan drainase Penyusunan DED Drainase
memiliki saluran drainase jaringan drainase kawasan yang saling terintegrasi untuk
namun tidak terintegrasi mengurangi genangan air yang Pembangunan saluran
Melakukan penataan dan terjadi drainase terintegrasi
Topografi kawasan yang pemeliharaan terhadap dengan kawasan lain.
relatif datar menyulitkan air jaringan drainase yang telah Revitalisasi jaringan drainase yang
untuk mengalir. ada. terdapat di kawasan prioritas
Kondisi drainase di jalan
Merencanakan dan membangun
utama tidak baik, sering
jaringan drainase yang dapat
terjadi genangan di badan
mengalirkan genangan air
jalan pada saat air
laut/sungai pasang
Kawasan yang
berair/genangan dijadikan
sebagai pembuangan
drainase.
6 Sanitasi/ Air Tidak semua bangunan Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media
Limbah rumah tangga memiliki limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah informasi penyuluhan
prasarana dan sarana air Peningkatan jaringan drainase tangga (surat kabar, poster, leaflet
dll) tentang kesehatan
Laporan Akhir IV - 45
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
limbah sebagai pembuangan limbah Pembangunan pengelolaan limbah lingkungan dan peraturan
cair secara komunal pada kawasan kesehatan lingkungan.
Sebagian masyarakat
Pengolahan air limbah prioritas sehingga meminimalisasi Pembangunan septic tank
membuang limbah padat dan
(jamban) keluarga pencemaran lingkungan komunal dengan teknologi
cair langsung ke sungai
Melakukan sosialisai dan yang cocok diterapkan di
Kesadaran warga dalam penyuluhan mengenai pola hidup kawasan Blok 7
menjaga kebersihan masih yang sehat terhadap masyarakat di
kurang kawasan prioritas
Belum memiliki sistem Pengembangan teknologi septic
sanitasi yang baik tank yang cocok diterapkan pada
kawasan
7 Persampahan Sebagian besar warga Penyediaan sarana Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di pengangkutan sampah yang persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung dapat masuk kepelosok (surat kabar, poster, leaflet
Penanganan pengelolaan
ke sungai/parit kawasan dll)
pelayanan persampahan sehingga
Tidak memiliki sistem Penambahan sarana dan pencemaran lingkungan dapat Membentuk kelompok
pengelolaan sampah. prasarana pengelolaan diminimalisasi masyarakat (organisasi
persampahan masyarakat) dalam
Genangan air yang terjadi Pelibatan peranserta masyarakat pengelolaan persampahan
menyebabkan timbulnya Penyediaan tong sampah pada dalam pengelolaan sampah
timbunan sampah setiap rumah Penyediaan Gerobak/
Minat warga dalam Pemisahan sampah organic Pengembangan teknologi motor pengangkut sampah
penerapan pola 3 – R masih dan an organic sejak dari pengelolaan sampah
kurang rumah tangga
Sosialisasi terhadap
msayarakat mengenai tata
cara penanganan sampah
Penyediaan papan
pengumuman tentang
kebersihan lingkungan dan
Laporan Akhir IV - 46
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
kebersihan sungai
8 Penataan Pertumbuhan bangunan yang Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Penarapan peraturan
Bangunan dan cukup tinggi di kawasan yang pada kawasan pada kawasan padat permukiman, penataan bangunan dan
Lingkungan belum terencana dan belum bangunan dan penduduk lingkungan
Mempermudah pengurusan
tertata
IMB Diperlukan pembuatan Rencana Pembuatan contoh/
Sebagian besar bangunan
Bantuan peningkatan kualitas Tata Bangunan dan Lingkungan prototype rumah
yang telah berdiri belum pada kawasan prioritas. sederhana, sehat dan layak
bangunan
memiliki izin bangunan huni
Sebagian besar bangunan
merupakan bangunan semi
permanen dengan
menggunakan bahan dari
kayu
Laporan Akhir IV - 47
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DesainInovasi/ model
strukturbangunanuntuklingkunga
npasangsurutataurawa
Pengembangankonsepbangunan
menghadapsungai
Perbaikandanpemeliharaanjalanli
ngkungan
Pembangunan
saluransampingjalanuntukmenga
ilrkan air
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan
Pembangunan jaringan drainase
yang saling terintegrasi
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritas
Pengembangan teknologi septic
tank yang cocok diterapkan pada
kawasan
Laporan Akhir IV - 48
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 4.12
Kebutuhan Penanganan Permukiman Dan Infrastruktur
Kawasan Permukiman Kampung Nelayan (BLOK 8)
Kebutuhan Penanganan
No Infrastruktur Permasalahan Kawasan Prioritas Kampung Konsep Penanganan Komponen Penanganan
Nelayan
1 Permukiman Tekstur tanah berupa tanah 1. Kajian struktur bangunan 1. Sosialisai/penyuluhan tentang 1. Pembuatan film
liat menyebabkan daerah rawa. rumah yang layak huni, aman dan penerangan, media cetak
pembangunan kawasan 2. Pengamanan bantaran sungai nyaman (Koran, leaflet dll)
permukiman memerlukan
dari berdirinya bangunan 2. Bangunan perumahan ditepi 2. Penyediaan fasilitas
konstruksi khusus dengan sungai tidak membelakangi sungai, penanganan bahaya
perumahan
biaya yang cukup tinggi Muka rumah menghadap sungai kebakaran
3. Pengamanan bangunan
Sebagian bangunan rumah perumahan agar penghuni 3. Pembangunan model struktur 3. Pembuatan prototype dan
merupakan bangunan semi bangunan untuk lingkungan rumah contoh rumah
dapat tinggal dengan aman
permanen dengan bahan pasang surut atau rawa menghadap sungai
bangunan dari kayu, sehingga dan nyaman
mudah mengalami 4. Pengamanan Kawasan dari 4. Desain Inovasi/ model
kebakaran. kemungkinan bahaya struktur bangunan untuk
kebakaran lingkungan pasang surut
Fisik wilayah sebagian besar atau rawa
± 50% merupakan rawa dan 5. Peningkatan kesehatan
genangan, sedangkan sisanya lingkungan perumahan
50% berupa lahan kering
2 Sungai Air sungai tidak dapat Penataan kawasan sempadan Sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembuatan media
dikonsumsi sungai kebersihan lingkungan dan informasi penyuluhan
kebersihan sungai (surat kabar, poster, leaflet
Akibat pasang surut air laut Pendataan jumlah rumah tepi
Laporan Akhir IV - 49
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
3 Jalan Lingkungan Kondisi jalan rusak, Peningkatan jalan lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan jalan Membentuk kelompok
bergelombang, sebagian sesuai dengan ketentuan yang lingkungan sesuai dengan standar masyarakat (organisasi
tergenang pada lokasi berlaku yang berlaku masyarakat) dalam
tertentu pada saat air pengelolaan dan
laut/sungai pasang Penanganan jalan lingkungan yang pemeliharaan jalan
rusak disertai dengan lingkungan
pembangunan pondasi yang kuat
Penyusunan DED Jalan dan
Pembangunan saluran samping pelengkap keamanan jalan
jalan untuk mengailrkan air apabila
terjadi genangan di jalan
lingkungan
4 Air Bersih Kebutuhan Air minum Pemenuhan kebutuhan air Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan IPA untuk
berasal dari Isi ulang dan air bersih kepada seluruh (PDAM) di dalam kawasan Blok 8 meningkatkan kualitas air
hujan. pendudk kawasan Blok 8 bersih
Peningkatan kualitas air bersih
Belum seluruhnya terjangkau Peningkatan layanan air bersih PDAM agar layak untuk Pembangunan jaringan
oleh pelayanan PDAM. yang berasal dari PDAM dikonsumsi perpipaan didalam
kawasan
Kualitas air minum yang
berasal dari PDAM belum Pembangunan Hidran
baik. Umum (HU)
Laporan Akhir IV - 50
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5 Drainase Sebagian kecil kawasan Inventarisasi kebutuhan Menjaga agar saluran drainase Penyusunan DED Drainase
memiliki saluran drainase jaringan drainase kawasan alam (sungai/parit) tidak Kawasan Blok 8
namun tidak terintegrasi Pemanfaatan drainase alam tersumbat sehingga aliran air dari Melibatkan masyarakat
permukiman dapat berjalan lancar
Topografi kawasan yang Melakukan penataan dan
dalam pemeliharaan
relatif datar menyulitkan air Merencanakan dan membangun saluran drainase alam
pemeliharaan terhadap
untuk mengalir. jaringan drainase yang dapat (sungai/parit) agar tidak
jaringan drainase yang telah
mengalirkan genangan air tersumbat
Kondisi drainase di jalan ada.
utama tidak baik, sering Revitalisasi jaringan drainase yang
terjadi genangan di badan terdapat di kawasan prioritas Blok
jalan pada saat air 8
laut/sungai pasang
6 Sanitasi/ Air Tidak semua bangunan Pembuatan septic tank bagi Penerapan peraturan tentang Pembuatan media informasi
Limbah rumah tangga memiliki limbah padat secara komunal pembuangan air limbah rumah penyuluhan (surat kabar,
prasarana dan sarana air Peningkatan jaringan drainase tangga poster, leaflet dll) untuk
limbah sebagai pembuangan limbah Pembangunan pengelolaan limbah sosialisasi dan penyuluhan
tentang kebersihan dan
Sebagian masyarakat cair secara komunal pada kawasan
prioritas sehingga meminimalisasi kesehatan lingkungan
membuang limbah padat dan Pengolahan air limbah (jamban)
cair langsung ke sungai pencemaran lingkungan Pembangunan septic tank
keluarga
Melakukan sosialisai dan komunal
Kesadaran warga dalam Peningkatan kesadaran
menjaga kebersihan masih penyuluhan mengenai pola hidup
masyarakat tentang kesehatan Pengembangan teknologi
kurang yang sehat terhadap masyarakat di
lingkungan septic tank yang cocok
kawasan prioritas
Belum memiliki sistem diterapkan pada kawasan
sanitasi yang baik
7 Persampahan Sebagian besar warga Pengembangan pengangkutan Peningkatan sarana dan prasarana Pembuatan media
membuang sampah di sampah di kawasan Blok 8 persampahan yang telah ada informasi penyuluhan
tempat terbuka dan langsung (surat kabar, poster, leaflet
Penyediaan sarana Penanganan pengelolaan
ke sungai dll) sosialisasi dan
pengangkutan sampah yang pelayanan persampahan sehingga
penyuluhan tentang
Tidak memiliki sistem dapat masuk kepelosok pencemaran lingkungan dapat
Laporan Akhir IV - 51
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
8 Penataan Pertumbuhan bangunan yang Pembatasan jumlah bangunan Melakukan penataan bangunan Pembuatan contoh/
Bangunan dan cukup tinggi di kawasan yang pada kawasan pada kawasan padat permukiman, prototype rumah sederhana,
Lingkungan belum terencana dan belum bangunan dan penduduk sehat dan layak huni
Mempermudah pengurusan
tertata
IMB Sosialisasi tentang keamanan Pembuatan papan
Sebagian besar bangunan bangunan perumahan pengumuman, leaflet dan
Bantuan peningkatan kualitas
yang telah berdiri belum media informasi untuk
bangunan
memiliki izin bangunan penyuluhan dan sosialisasi
keamanan bangunan dan
Sebagian besar bangunan
lingkungan
merupakan bangunan semi
permanen dengan
menggunakan bahan dari
kayu
Laporan Akhir IV - 52
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Pembangunan model
strukturbangunanuntuklingkunga
npasangsurutataurawa
Pengembangan konsep muka
bangunan rumah menghadap
sungai
Perbaikan dan pemeliharaan jalan
lingkungan sesuai dengan standar
yang berlaku
Pembangunan jaringan air bersih
(PDAM) di dalam kawasan Blok 8
Merencanakan dan membangun
jaringan drainase yang dapat
mengalirkangenangan air
Revitalisasi jaringan drainase
yang terdapat di kawasan
prioritas Blok 8
Pembangunan pengelolaan
limbah secara komunal pada
kawasan prioritas sehingga
meminimalisasi pencemaran
lingkungan
Penanganan pengelolaan
pelayanan persampahan sehingga
pencemaran lingkungan dapat
diminimalisasi
Pengembangan teknologi
pengelolaan sampah
Laporan Akhir IV - 53
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 54
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Rencana aksi program yang telah disusun perlu diidentifikasi prioritas dan
tahapan penanganannya sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga dapat
operasional pada saat penerapannya. Hasil dari pentahapan ini akan menjadi
input bagi peyusunan rencana penanaganan kawasan pengembangan tahap 1.
Laporan Akhir IV - 54
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 55
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
TABEL 4.13
KRITERIA DAN INDIKATOR
PENENTUAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1
2. Jaminan keberlanjutan Potensi konflik rendah (konflik Dapat memanfaatkan badan jalan
program dan penuntasan lahan, sosial dll) untuk pelebaran jalan
masalah. Dukungan dapat ditingkatkan
melalui pembentukkan
Dukungan kelembagaan kelembagaan di tingkat masyarakat
masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan
lingkungan termasuk pemeliharaan
lingkungan
Kawasan Kampung Nelayan
Historikal kawasan merupakan cikal bakal berdirinya
Kota Kuala tungkal
Dapat dilakukan secara bertahap
melalui pembagian area
Keluwesan dalam penyusunan
penanganan yaitu :
rencana aksi
Bagian hilir
Bagian tengah
Laporan Akhir IV - 56
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Bagian hulu
Dapat dilakukan pembentukan
Dapat melibatkan masyarakat ikut kelompok yang bertanggung jawab
memelihara lingkungan atas kualitas lingkungan melalui
keputusan Bupati.
Laporan Akhir IV - 57
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 58
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 59
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Gambar 4.4
Peta Pembagian Blok Kawasan Prioritas
Laporan Akhir IV - 60
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 61
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Gambar 4.12
Akses menuju lokasi penanganan
E
A
F
D
D
A E F
C
B
RT 13
C
JL. MASDAR
a.
b.
Lebar jalan + 1.2 m.
Panjang Jalan 94 m.
A
KEY MAP c. Matrial terbuat dari kayu.
d. Perlu diadakannya sondir.
e. Kondisi jalan yang ada sudah tidak memadai,
hanya bisa di lalui oleh pejalan kaki.
Rencana Pengembangan
LOKASI PENANGANAN
Laporan Akhir IV - 62
I RPKPPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Laporan Akhir IV - 62