Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Dengue Hemoragic Fever (DHF)


Di Ruang 7A
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :
Deta Vianingtyas
Widari Nirmalasari
Karliyn Ayu Angelina
Abinadab Hans

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


POLTEKKES KEMENKES MALANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

SAP “Dengue Hemoragic Fever (DHF)”

Telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)

Mengetahui,

Kepala Ruang 7A

(..................................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Dengue Hemoragic Fever (DHF)

Pokok bahasan : Dengue Hemoragic Fever (DHF)


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari / tangga l : Kamis, 24 Oktober 2019
Tempat : Ruang 7A RSSA
Pukul : 10.00 - 10.30 WIB
Penyuluh : Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Poltekkes Malang

A. LATAR BELAKANG
Cuaca yang ekstrime dan tidak menentu yang terjadi sejak 2018
hingga awal 2019, tidak dapat dipungkiri akan memunculkan berbagai macam
penyakit, salah satu diantaranya yang paling menakutkan dan dapat
menimbulkan kematian apabila tidak ditangani dengan segera adalah demam
berdarah dengue. Di Indonesia sendiri penyakit ini masih menjadi masalah
utama kesehatan yang serius karena penyakit ini bisa mewabah.
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini biasanya
ditandai dengan demam selama 2-7 hari dan muncul petechiae. Dan apabila tidak
segera ditangani, biasanya menimbulkan perdarahan seperti epistaxis, muntah
darah, berak darah, bahkan bisa menyebabkan kesadaran menurun.
Di Kota Malang sendiri, selama 2019 ini, sudah ada 60 warga yang
terserang demam berdarah dengue (jatim.tribunnews,2019). Hal ini harus segera
ditangani dengan berbagai upaya, baik pencegahan ataupun pengobatan. Ada
banyak upaya pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya, pemberantasan
vektor ataupun penyuluhan.
B.TUJUAN INTRUKSIONAL
a.Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu memahami
dan mengerti tentang DHF
b.Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami dan mengerti tentang DHF.
C. METODE
Diskusi, Ceramah
D. MEDIA
PPT, LCD
E. JOB DESCRIPTION
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan.
F. MATERI
Terlampir

G. PROSES PELAKSANAAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1 2 menit Pembukaan : 1.Menjawab salam


1.Membuka kegiatan dengan 2.Mendengarkan
salam 3.Memperhatikan
2.Memperkenalkan diri 4.memperhatikan
3.Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4.Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5.Menjelaskan kontrak waktu
6.Menjelaskan aturan dalam
Penyuluhan

2 10 menit Isi : 1.Mendengarkan


1. Definisi DHF 2. Memperhatikan
2. Tanda-gejala DHF
3. Siklus penyakit DHF
4. Pencegahan DHF
5. Pengobatan DHF
3 5 menit Evaluasi : 1.Bertanya
1.Memberikan kesempatan 2. Menjawab
pada peserta untuk bertanya
2.Menjawan pertanyaan
peserta
3.Memberi kesempatan
peserta untuk menanggapi
jawaban
4 3 menit Penutup : 1.Mendengarkan
1.Menanyakan kembali pada 2.Menjawab salam
peserta tentang materi yang
disampaikan
2.Menyimpulkan materi
3.Memberi salam

H. KRITERIA EVALUASI
a.Evaluasi Proses
1.Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
2.Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan acara atau tempat penyuluhan
3.Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
b. Evaluasi Hasil
Keluarga mampu memahami tentang DHF

I. DOKUMENTASI
LAMPIRAN MATERI

Dengue Hemoragic Fever (DHF)

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan melalui nyamuk Aedes
Aegypty dan dapat menyerang semua orang. Demam Berdarah Dengue
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti dan dapat juga ditularkan oleh Aedes
albopictus. Nyamuk ini tersebar luas di rumah-rumah, sekolah dan tempat-
tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, balai desa dan
lain-lain sehingga setiap keluarga dan masyarakat mengandung risiko untuk
ketularan penyakit DBD. Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang
sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang
apabila tidak ditangani segera.
Pembagian Derajat DBD menurut (Soegijanto, 2006):
a. Derajat I : Demam dengan uji torniquet positif
b. Derajat II : Demam dan perdarahan spontan, pada umumnya dikulit
atau perdarahan lain
c. Derajat III : Demam, perdarahan spontan, disertai atau tidak disertai
hepatomegali dan ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi
meliputi nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi menurun
d. Derajat IV : demam, perdarahan spontan disertai atau tidak disertai
hepatomegali dan ditemukan gejala-gejala renjatan hebat (nadi tak
teraba dan tekanan darah tak terukur).

B. Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypty


1. Memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-loreng putih (belang-
belang warna putih) di sekujur tubuh nyamuk.

2. Memiliki kemampuan terbang hingga radius 100 meter dari tempat


nyamuk menetas.

3. Memerlukan darah setiap dua hari sekali.

4. Menghisap darah sebanyak dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari.

5. Memiliki kemampuan bertahan hidup selama 2-3 bulan dengan rata-rata


selama 2 minggu.

6. Ketika menggigit posisi tubuh nyamuk rata dengan permukaan kulit

7. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar


rumah bukan di air keruh (ada tananhnya) seperti got/comberan,
contohnya pada bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung,
perangkap semut dan lain-lain.

C. Tanda dan Gejala


Ada beberapa tanda dan gejala yang harus dicurigai untuk
memastikan apakah seseorang tersebut mengalami demam berdarah. Antara
lain :
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan biasanya
berlangsung selama 2-7 hari
b. Nafsu makan menurun
c. Mual dan muntah
d. Sakit kepala
e. Nyeri sendi dan otot
f. Muncul bintik-bintik merah (petechiae) sebesar 0,5 sampai 2 cm pada
hampir seluruh kulit
g. Nyeri perut
h. Mengalami mimisan (epistaksis)
i. Hasil pemeriksaan uji trombosit kurang dari 150.000
(trombositopenia)
j. Mengalami pembesaran limfa hati (splenomegali)
k. Hasil uji bendung torniquet positif, yaitu muncul petchiae lebih
banyak disekitar kulit daripada sebelumnya

D. Siklus Penyakit

1. Fase Demam : Hari 1 -3

Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41
derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya
tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa
menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung
turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala
lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi
dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi,
ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah.

2. Fase Kritis : Hari 4 – 5


Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang
salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di
bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita
sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi.
Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran
dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang
sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita
sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit,
tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani
dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24
sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah
perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia,
hipoglikemia, atau hiperglikemia.
3. Fase Penyembuhan : Hari 6 – 7

Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik.
Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan
terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku
nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam
merah pada kulit.
E. Proses Penularan

Nyamuk Aedes Aegypti

Penderita DBD

Virus Dengue masuk ke lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk termasuk liur

Menggigit seseorang

Menular ke orang lain dengan daya imun rendah

DBD

Seorang yang di dalam darahnya mengndung virus dengue merupakan


sumber penularan DBD, virus ini berada dalam darah selama 4-7 hari. Bila
penderita DBD digigit nyamuk penuar, maka virus dalam darah akan ikut
terisap masuk kedalam lambung nyamuk, selanjutnya viru akan
memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 mingu setelah menghisap
darah penderita nyamuk tersebut siap menularkan kepada prang lain. Virus
ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi
penular (Infektif).

F. Pencegahan
Cara pencegahan penyakit demam berdarah adalah dengan memberantas
sarang nyamuk aedes aegypti. Ada dua cara pemberantasan, yaitu :
a. Secara Kimia
Dengan pemberian abate pada bak mandi dan pemberian fogging bila
terjadi wabah demam berdarah
b. Secara Fisik
Dengan metode 3M, yaitu :
1. Menguras bak mandi
2. Menutup penampungan air
3. Mengubur benda-benda atau barang-barang yang dapat digenangi
air
c. Secara Biologis
Dengan memberikan ikan pemakan jentik (ikan cupang) pada tempat
yang terdapat air

G. Penanganan
Bila terjadi gejala seperti demam tinggi lebih dari 38 derajat yang
berlangsung selama tiga hari, mual muntah, nyeri sendi, pusing, nyeri perut,
mimisan dan serta muncul petechi , maka segera bawa pasien ke pelayanan
kesehatan untuk mencegah terjadinya syok. Bersama dengan itu pasien
dianjurkan untuk istirahat yang cukup, banyak minum air, meminum obat
penurun demam atau paracetamol dan segera dibawa ke pelayanan
kesehatan.
Lampiran
Daftar Pustaka

Anonym. 2005. Makalah DBD. Online. Available :


http://dithayantikomunamakalah.blogspot.com/ (diakses pada tanggal
15 April 2019 pukul 17.00 WIB)
Brunner dan Suddarth. 20002. Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2.
Jakarta : EGC
http://jatim.tribunnews.com
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pe
lanaKuda . pada. Penderita. DBD
Wadung. 2010. Makalah Demam Berdarah Dengue.
https://wadung.wordpress.com./ (diakses 15 April 2019 pukul 21.00)

Anda mungkin juga menyukai