Kelompok 5
1. Aida
2. Rahadyan
3. Nabila
4. Kiki
5. Yuda
Pengarang :_________
Rangkuman :
Sebagai salah satu tanaman perkebunan, sawit memiliki nilai ekspor yang
tinggi dan strategis. Nilai ekspor yang tinggi tersebut tercermin dari besarnya
konstribusi devisa yang diberikan oleh sawit, selain itu sawit juga memiliki
konstribusi yang besar terhadap perekonomian secara makro sehingga
pengembangan agribisnis sawit mampu memecahkan masalah kemiskinan karena
memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan.
Pengembangan agribisnis sawit mampu mempercepat pembangunan kawasan
perbatasan dan mengurangi ketimpangan sosial yang selama ini terjadi. Dalam
kenyataan di lapangan sawit bagaikan dua sisi seperti uang logam, selain memiliki
manfaat yang sangat besar, di lain sisi sawit juga merupakan tanaman yang
memiliki nilai dukung rendah terhadap aspek lingkungan, ketika agribisnis tidak
dikelola dengan baik dan benar dapat mengakibatkan konflik sosial dan kerusakan
lingkungan di daerah perkebunan, oleh karena itu berbagai pihak perlu untuk
memperhatikan daya saing dan keberlanjutan sektor perkebunan sawit sehingga
dapat menjadi sektor unggulan pertanian indonesia.
Peningkatan daya saing dan berkelanjutan perkebunan sawit saat ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan produktivitas sawit melalui kebjakan kebijakan
perluasan, peremajaan dan penggunaan teknologi yang menciptakan efisiensi dalam
produksi. Selain itu, dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai tambah industri
sawit, dengan pembangunan industri hilir dan meningkatkan volume ekspor. Untuk
mengembangkan indostri hilir daapat dilakukan melalui pengaturan kuota, ekspor,
pemberian insentif, berupa pengurangan pajak, penghasilan netto industri hilir,
penghapusan PPN produksi primer hasil produksi perkebunan dan langkah langkah
proteksi serta kajian dan penelitian. Oleh karena itu, implementasi prinsip dan
kriteria sawit berkelanjutan yang telah disepakati dalam rountable on sustainable
palm oil (RSPO) sangat perlu dilaksanakan.