“Kebutuhan Oksigenasi”
A. Definisi Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke dalam sistem kimia dan fisika.
Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel, sebagai hasilnya terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air
(Mubarak dan Cayatin, 2007 dalam Asih, 2014). Sistem pernapasan merupakan sistem yang
bekerja selama proses oksigenasi. Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen
dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan
sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ dalam sistem pernapasan juga berfungsi
dalam produksi wicara dan berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh
melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah (Sloane, 2004).
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Melihat keadaan umum klien dan nilai tanda-tanda abnormal seperti adanya
tanda sianosis, pucat, kelelahan, sesak nafas, batuk, penilaian produksi sputum,
dan lainnya. Penilaian bentuk dada secara inspeksi untuk melihat seberapa jauh
kelainan yang terjadi pada klien. Bentuk dada normal pada orang dewasa adalah
diameter anteroposterior dalam proporsi terhadap diameter lateral adalah 1:2.
Jenis-jenis kelainan pada bentuk dada meliputi barrel chest, funnel chest, pigeon
chest, kifoskoliosis. Observasi kesimetrisan pergerakan dada, gangguan
pergerakan dada atau tidak adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit
paru atau pleura (Muttaqin, 2010).
2) Palpasi
Mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengetahui abnormalitas pada
dinding thoraks seperti adanya nyeri tekan, massa, bengkak, mengidentifikasi
keadaan kulit, dan mengetahui vocal/ tactil premitus (vibrasi) pada dinding dada
(Somantri, 2008).
3) Perkusi
Menentukan apakah jaringan dibawahnya terisi oleh udara, cairan, bahan padat
atau tidak. Pemeriksa juga menggunakan perkusi untuk memperkirakan ukuran
dan letak struktur tertentu di dalam thoraks (contoh diafragma, jantung, hepar
dan lain-lain). Suara perkusi paru normal adalah resonan atau sonor (Muttaqin,
2010).
4) Auskultasi
Mendengarkan suara nafas normal dan suara tambahan (abnormal). Jenis suara
nafas normal yaitu bronkhial, bronkovesikular, dan vesikular sedangkan jenis
suara tambahan yaitu wheezing, mengi, ronchi, pleural friction rub, dan krekels
(Somantri, 2008).
c. Pemeriksaan Penunjang (Rahayu dan Addi, 2016)
1) Pemeriksaan fungsi paru 4) Oksimetri, untuk
menggunakan spirometer mengukur saturasi oksigen
2) Kecepatan Aliran Ekspirasi 5) Hitung Darah Lengkap
Puncak (Peak Ekspiratory 6) Pemeriksaan sinar x dada
Flow Rate 7) Bronkoskopi
3) Pemeriksaan Gas Darah 8) CT scan
Arteri 9) Specimen sputum
10) Skin test
2. Diagnosa Keperawatan
Data-data yang biasa ditemukan untuk menentukan masalah keperawatan yang muncul
pada gangguan kebutuhan oksigenasi. (SDKI, 2017)
No Data Etiologi Diagnosa
1 Data subjektif : Spasme jalan napas Bersihan jalan
Dispnea Hipersekresi jalan napas napas tidak
Sulit bicara Disfungsi neuromoskuler efektif
Ortopnea Benda asing dalam jalan
Data objektif : napas
Batuk tidak efektif Adanya jalan napas buatan
atau tidak mampu Sekresi yang tertahan
batuk Hyperplasia dinding jalan
Sputum berlebih / napas
obstruksi jalan napas / Proses infeksi
meconium di jalan Respon alergi
napas Efek agen farmakologis
Suara napas tambahan Merokok aktif / pasif
(mengi, wheezing, Terpajan polutan
ronchi)
Gelisah
Sianosis
Bunyi napas menurun
Frekuensi napas
berubah
Pola napas berubah
2 Data subjektif : Depresi pusat pernapasan Pola napas
Dispnea Hambatan upaya napas tidak efektif
Ortopnea Deformitas dinding dada
Data objektif : Deformitas tulang dada
Pengunaan otot bantu Gangguan neuromuscular
pernapasan Gangguan neurologis
Fase ekspirasi Penurunan energi
memanjang Obesitas
Pola napas abnormal Kecemasan
(takipnea, bradypnea, Cedera pada medulla spinalis
hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
stokes)
Pernapasan pursed-lip
Pernapasan cuping
hidung
Diameter thoraks
anterior-posterior
meningkat
3 Data subjektif : Ketidakseimbangan Gangguan
Dispnea ventilasi-perfusi pertukaran gas
Pusing Perubahan membrane
Penglihatan kabur alveolus-kapiler
Data objektif :
PCO2 meningkat /
menurun
PO2 menurun
Takikardia
pH arteri meningkat /
menurun
Bunyi napas tambahan
Sianosis
Diaphoresis
Gelisah
Napas cuping hidung
Pola napas abnormal
Warna kulit abnormal
Kesadaran menurun
3. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC
1 Bersihan jalan napas Tujuan / kriteria hasil : Monitor jumlah, bunyi
tidak efektif Saluran napas menjadi nafas, AGD, efek
bersih pengobatan
Pasien dapat bronchodilator
mengeluarkan secret Terapi inhalasi, latihan
secara efektif napas dan batuk efektif
Mudah untuk bernapas Sediakan alat suction
Kegelisahan, sianosis, Memberikan penkes
dan dispneu tidak ada efek merokok, alcohol,
Saturasi O2 dalam batas bahaya allergen, latihan
normal bernapas
2 Pola napas tidak Tujuan / kriteria hasil : Memberikan oksigen
efektif Kedalaman inspirasi sesuai program
dan kemudahan Monitor jumlah
bernapas pernapasan,
Ekspansi dada simetris penggunaan otot bantu
Tidak ada penggunaan pernapasan, batuk,
otot bantu napas bunyi paru, tanda vital,
Tidak ada bunyi napas warna kulit, AGD
tambahan Beri posisi fowler atau
Tidak ada napas pendek semi fowler
Bantu terapi inhalasi
3 Gangguan Tujuan / kriteria hasil : Monitor/ kaji kembali
pertukaran gas Kulit tidak pucat adanya nyeri, pucat,
Tidak menggunakan kesulitan bernafas, hasil
pernapasan mulut laboratorium, retraksi
Tidak menggunakan sterna, penggunaan otot
otot bantu napas bantu nafas,
Tidak ada pernapasan penggunaan oksigen,
cuping hidung X-ray, catat tanda vital
Asih, Suprapti Budy. 2014. Asuhan Keperawatan pada Tn.D dengan Gangguan Pemenuhan
Oksigenasi et causa Penyakit Paru Obstriksi Kronik di Ruang Cempaka RSUD Banyumas.
Diploma Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Muttaqin, A. 2010. Pengkajian Keperawatan : Aplikasi Pada Praktik Klinik. Jakarta: Salemba
Medika
Nainggolan, Rina Andriana. 2014. Asuhan Keperawatan pada Tn. M dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Oksigenasi di RSUD dr.Pirngadi Medan. Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Rahayu, Sunarsih dan Addi Mardi Harnanto. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia II. Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
Somantri, I. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Edisi
2. Jakarta : Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat PPNIx
Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika