Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi yang marak terjadi saat ini, membawa beberapa perubahan
dalam kehidupan antar negara. Terlebih dengan adanya globalisasi media,
dan dalam jangka panjang, kebudayaan yang terbawa akan menyebar ke
beberapa negara di mana informasi itu masuk. Perkembangan industri
hiburan di Korea saat ini sudah sangat maju dan berkembang. Terbukti dari
gelombang Korean Wave yang saat ini terus tersebar ke seluruh dunia.
Akibatnya negara Korea semakin di kenal di dunia. Budaya, pakaian,
makanan, dan apa saja tentang Korea cepat sekali di gemari di dunia. Salah
satu pengaruh penting dari Korean Wave adalah melalui Drama Korea. Jauh
sebelum fashion dan musik, Drama Korea telah berhasil mengambil hati
banyak orang di dunia. Drama Korea telah berhasi lebih dahulu mendunia
baik di Asia maupun di Amerika.
Perkembangan Industri hiburan Korea saat ini sedang membawa
dirinya ke arah yang lebih bebas, dewasa, dan berwawasan luas di mana
orang-orang mengenali kemampuan dan bakat para seniman dan
mendorong upaya mereka untuk masuk ke bidang ini lebih dalam.
Kebudayaan negara maju yang masuk, diserap secara masif oleh
masyarakat. Ia menjadi konsumsi masyarakat secara terus-menerus hingga
menjadi kebudayaan baru bagi kehidupan masyarakat tersebut atau disebut
budaya pop. Budaya pop adalah budaya yang dibentuk oleh masyarakat
yang secara tidak sadar diterima dan diadopsi secara luas dalam masyarakat.
Masyarakat membentuk budaya baru dari budaya-budaya yang mereka
serap melalui informasi yang mereka peroleh dari kehadiran media global.
Munculnya budaya pop ini, dikhawatirkan menghilangkan budaya
asli suatu negara. Orang-orang bersifat konsumtif hanya untuk mengikuti
trend budaya pop itu. Budaya pop ini mendorong orang untuk up to date
agar tak ketinggalan jaman. Keberadaan budaya pop dari negara-negara
maju ini, dikhawatirkan akan mengikis kebudayaan asli negara-negara
berkembang sebagai penerimanya.

1
B. Landasan Teori
Menurut KBBI Nasionalisme merupakan paham (ajaran) untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan: makin menjiwai
bangsa Indonesia; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan. Globalisasi Menurut KBBI yaitu masuknya ke ruang
lingkup dunia.
Jika dikaitkan globalisasi dengan nasionalisme, globalisasi
memeiliki ruang lingkup yang luas apabila tidak di kontrol dengan baik
maka setiap orang yang mengikuti arus globalisasi akan terus terbawa
sehingga melupakan kebudayaan aslinya, hal tersebut yang menimbulkan
rasa nasionalisme mulai menghilang. Buktinya banyak para remaja yang
saat ini banyak mengimpor barang-barang dari Korea dikarenakan ingin
mempunyai barang yang sama dengan idolanya. Mereka mengidolakan artis
korea dengan menonton drama korea maupun boyband dan girlband dari
korea. Para remaja di Indonesia bahkan rela pergi ke Jakarta untuk
menonton konser idola mereka padahal mereka berasal dari daerah yang
jauh dari Jakarta.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Pemikiran
Kebudayaan korea yang saat ini sedang marak di sukai oleh
masyarakat Indonesia bukan merupakan hal yang baru lagi. Budaya Korea
mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an. Sebagian masyarakat saat
ini menjadikan drama korea sebagai konsumsi film sehari-hari, drama
Korea di sajikan sekitar 16 eipsode dengan durasi 60 menit atau lebih setiap
episodenya. Drama Korea tayang dengan berbagai genre yang berbeda
seperti romance, komedi, action, horor, dsb. Masyarakat menyukai drama
Korea karena episodenya yang tidak terlalu panjang dan jalan cerita yang

2
jelas tidak terbelit-belit seperti drama di Indonesia, bagi masyarakat jalan
cerita di drama Korea lebih mengesankan karena setiap drama jalan
ceritanya seringkali berbeda dan sulit di tebak, oleh karena itu masyarakat
lebih tertarik dengan drama Korea.
Masyarakat menyukai Korea tidak hanya dari dramanya saja, akan
tetapi juga dari segi musik atau lebih populer dengan girlband dan boyband
Korea. Mereka banyak di idolakan masyarakat karena tampilannya yang
unik saat konser maupun di video klipnya.
K-pop sendiri juga memang menjadi salah satu senjata negara Korea
selatan untuk menyebarkan budaya dan paham mereka, dan bisa dikatakan
imperialisme budaya. Menurut KBBI, imperialisme budaya adalah
pandangan mengenai adanya kebudayaan asing yang lebih kuat yang
mendominasi suatu golongan masyarakat sehingga warganya kehilangan
kepribadian dan indetitasnya. Sehingga imperialisme budaya ini disebabkan
oleh globalisasi yang semakin berkembang, dan negara maju pun akan
sangat mudah menyebarkan kebudayaan mereka ke seluruh penjuru dunia
melalui media yaitu internet, dan negara-negara berkembang sangat rentan
terpengaruh, salah satunya di Indonesia.
Dalam perspektif kebudayaan, ini akan sangat menjadi ancaman
terhadap kebudayaan asli negara kita, karena memang K-pop sasaran
utamanya adalah remaja atau anak muda yang tingkat kestabilan emosinya
masih labil, sehingga akan sangat mudah terpengaruh, sehingga remaja akan
lebih tertarik mempelajari kebudayaan negara lain dan cenderung lebih
bangga dibanding dengan budaya negara sendiri, contohnya saja banyaknya
remaja di Indonesia yang meniru gaya pop Korea, mulai dari model pakaian,
gaya rambut, pola hidup, aksesori, dan cara berinteraksi dengan teman
sebayanya. Sangat ironi memang, ketika melihat para penerus bangsa
kecintaan terhadap budaya negara sendiri sedikit demi sedikit terkikis
karena pengaruh budaya negara lain. Lalu bagaimana cara mengatasinya ?
jadilah seorang remaja atau anak muda yang mengkritisi budaya dari luar,
sehingga tidak terlalu jauh menghilangkan kebudayaan asli di negara

3
sendiri, serta juga mengajarkan kepada anaknya secara turun menururun
supaya kebudayaan tersebut tidak hilang begitu saja.

B. Evaluasi Kritis
Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai Negara,
termasuk Indonesia. Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit
dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan
grup vokal, baik boyband maupun gilrband. Biasanya musik Korea
mengusung musik dance, beraliran hip-hop, serta unsur koreografi dan
kostum yang menarik. Hal ini tentu membawa dampak yang cukup besar
bagi para remaja di Indonesia.
Indonesia juga memiliki musik yang tidak kalah kerennya dengan
K-pop. Seperti musik keroncong, dangdut, kasidah, dan masih banyak yang
lainnya. Kita seharusnya bangga dengan musik kita sendiri, dan tidak
menggandrungi musik dari negara lain. Bukan berarti tidak boleh menyukai
musik negara lain, Akan tetapi alangkah baiknya jika kita mencintai dan
menghargai musik dari negeri sendiri.
Saat ada Super Junior Show 4 di Indonesia, SMTown goes to Jakarta,
Music Bank, TLP INA, banyak remaja yang masih berstatus pelajar yang
rela membuang banyak uang dan waktu belajarnya untuk menonton artis
idola mereka. Beberapa orang menganggap kalau musik K-pop membawa
pengaruh buruk bagi generasi muda Indonesia. Mereka mengatakan kalau
musik K-pop bisa mengganggu konsentrasi belajar bagi remaja yang masih
berstatus pelajar.
Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. Akan tetapi,
tidak selalu musik manca negara yang masuk ke Indonesia hanya memiliki
sisi negatif saja. Salah satu sisi positif masuknya K-pop adalah
bertambahnya pengetahuan mereka tentang budaya dan bahasa Korea.
Dengan adanya minat yang luar biasa hebatnya, mendorong sebagian
remaja penikmat musik K-pop tersebut berusaha untuk mempelajari segala
hal yang berhubungan dengan K-pop dan negara asalnya.

4
Ketika kita menyukai sesuatu, hendaknya mengambil sisi positifnya
saja. Sama seperti halnya K-pop, ambil sisi positifnya untuk motivasi dalam
belajar. Misalnya, kerja keras mereka untuk dapat tampil kompak dapat
dijadikan motivasi untuk menggapai cita-cita.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Korean Wave yang telah mewabah di Indonesia hendaknya disikapi
dengan bijaksana. Bukan mengikuti gelombang Korea hanya agar terkenal
atau eksis, namun untuk lebih memacu semangat nasionalisme agar budaya
Indonesia bisa melegenda seperti Korean Wave. Dengan demikian,
kehadiran K-pop membawa dampak yang cukup besar bagi remaja di
Indonesia. Akan tetapi, kehadiran K-pop jangan sampai kita lupa dengan
musik yang kita miliki. Sebagai anak bangsa, kita perlu menjaga dan
melestarikan musik kita agar tidak tersisih atau bahkan hilang karena
perkembangan musik dari negeri lain.

5
DAFTAR PUSTAKA
Drama Korea dan Budaya Popular. Jurnal Komunikasi. Vol. 2. No. 3. Mei-
Agustus 2014. Hh. 12-18. Universitas Muhamadiyah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai