PENDAHULUAN
herbal atau yang dikenal dengan istilah herbal medicine, yaitu pengobatan dengan
menggunakan obat herbal (bahan alam). Saat ini, masyarakat Asia termasuk
imunomodulator/antialergi.
Teh adalah minuman yang berasal dari pucuk tanaman teh (Camellia
sinensis). Teh adalah bahan minuman yang secara universal dikonsumsi di banyak
negara serta berbagai lapisan masyarakat (Tuminah, 2004). Teh juga mengandung
antimikroba (Gramza et al., 2005). Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami
proses fermentasi dan banyak dikonsumsi orang karena nilai medisnya. Teh hijau
kerap digunakan untuk membantu proses pencernaan dan juga karena kemampuannya
dalam membunuh bakteri. Kandungan polifenol yang tinggi dalam teh hijau
2009).
1
Konsumsi teh hijau juga dipercayai memiliki efek untuk menurunkan angka
bioaktif yang ada pada teh adalah polifenol yang mengandung sekitar 25-30% dari
bahwa teh hijau bermanfaat sebagai antialergi. Hal ini diduga karena daun teh hijau
dibandingkan dengan vitamin c dan 25 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin
E.Polifenol merupakan senyawa yang memiliki struktur dasar berupa fenol. Fenol
sendiri merupkan struktur yang terbentuk dari benzena tersubtitusi dengan gugus –
OH. Gugus –OH yang terkandung merupakan aktivator yang kuat dalam reaksi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini
memiliki tanda khas yaitu memiliki banyak gugus phenol dalam mudah larut
dalam pelarut polar (Hosttetman, dkk, 1985). Beberapa golongan bahan polimer
penting dalam tumbuhan seperti lignin, melanin dan tanin adalah senyawa polifenol
Senyawa fenol sangat peka terhadap oksidasi enzim dan mungkin hilang pada
proses isolasi akibat kerja enzim fenolase yang terdapat dalam tumbuhan. Ekstraksi
oksidasi enzim. Semua senyawa fenol berupa senyawa aromatik sehingga semuanya
menunjukkan serapan kuat di daerah spektrum UV. Selain itu secara khas senyawa
Karena itu cara spektrumetri penting terutama untuk identifikasi dan analisis
Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna
daun saat musim gugur. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran
mg. Khasiat dari polifenol adalah menurunkan kadar gula darah dan efek melindungi
3
terhadap berbagai penyakit seperti kanker. Polifenol membantu melawan
pembentukan radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat memperlambat penuaan dini.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya dapat melepaskan ion H+ dari gugus
Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan
Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam
fenol cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku
molal dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-
Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah
atom C-nya sama, karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C
4
Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester
sinamat.
a. Asam Galic
dalam air membentuk asam gallic dan asam protocatechuic dan gula.
HO O OH OH
Asam Galat
5
Senyawa ini tidak terlalu berperan didalam tumbuhan tetapi cukup
antivirus, anti oksidasi, anti deabetes (Hayashi et.al. 2002) dan anti cacing
b. Flavon.
ini juga termasuk flavonoid. Contoh senyawa ini adalah epicatechin dan
HO O OH OH OH HO O OH OH OH
OH
OH
Epicatechin Epigallocatechin
c. Asam sinamat
6
Salah satu contoh jenis ini dalah lignin. Lignin banyak terdapat pada
tumbuhan sebagai penyusun dinding sel. Senyawa ini berupa polimer yang
memiliki struktur kompleks dan berat molekul lebih dari 10.000. monomer
a. Fenol
tersusun dari benzen tersubtitusi dengan gugus –OH. Salah satu contohnya
adalah capsaisin, yang merupakan zat pedas pada cabe. Senyawaa ini
2009)
CH3
HO NH O CH3CH3
Capsaisin
b. Pyrocatechol
tersubtitusi 2 gugus –OH secara Orto. Contoh senyawa ini adalah quercetin
dan catechin. Kedua senyawa ini terdapat dalam buah apel dan daun teh,
7
masing-masing senyawa memiliki dapat digunakan sebagai antioksidan
(Sudarma, 2009).
HO OH O
OH OH OH OH HO OH O
OH OH OH
Quercetin Catechin
c. Pyrogallol
gugus –OH yang berurutan. Contoh senyawa ini adalah myrecetin dan
daun teh. Myrecetin dapat dipakai sebagai penurun kolestrol darah sedangkan
(Sudarma, 2009).
H3C
8
d. Resorsinol
tersubtitusi debgan 2 gugu –OH yang terletak secara meta. Contoh dari
penghambat penuaan, antikanker dan obat penyakit kulit, tetpai senyawa ini
belum diteliti pada manusia sehingga yang di sebutkan tadi hanya berlaku
HO OH Resveratrol OH
e. Floroglucinol
yang terletak secara selang-seling. Contoh senyawa ini adalah jenis senyawa
HO OH OH
Floroglusinol
9
f. Hidroquinon
Polifenol jenis ini berbeda dengan yang alain dalam hal aktivitasnya
antikanker. Senyawa jenis ini memiliki fenol berupa benzen yang tersubtitusi
dengan dua gugus –OH yang terletak pada posisi para. Contoh senyawa ini
HO
HOH Arbutin
HH OH
HOH
OOH OH
10
2.6. Beberapa Contoh Tanaman Penghasil Polifenol
ekivalen asam galat (EAG) dan aktivitas antioksidan IC50 sebesar 0,32
mg/mL.
mengurangi kerusakan pada protein, membran lipid, dan asam nukleat pada
sel
c. Daun Kluih
YANG BERBEDA” yang dilakukan oleh Deivy Andhika Permata dan Alfi
air, kadar abu, analisis kualitatif fitokimia, serta total polifenol. Berdasarkan
daun muda, tua dan sangat tua berturut-turut sebagai berikut: rendemen
11
sebesar 5,49%, 5,23% dan 5,34%; kadar air sebesar 10,11%, 10,16%, dan
10,30%; kadar abu 12,76%, 12,35%, dan 12,30%. Pada semua ekstrak daun
Total polifenol ekstrak kering daun muda, tua dan sangat tua berturut-turut,
Tanaman Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) pada Media Tanam dengan
humat dengan konsentrasi 6,23 g/kg pada media tanam dapat meningkatkan
dengan holding time 180 detik sebesar 437,052 mg GAE/g ekstrak dan
12
69,08%. Sedangkan nilai total flavonoid terbaik terdapat pada perlakuan
tegangan 330V dengan holding time 270 detik sebesar 119,529 mgQE/g
esktrak.
PISANG RAJA (Musa paradisiaca var. sapientum) yang dilakukan oleh Ida
gelombang 656 nm untuk polifenol dan 440 untuk flavonoid. Hasil penelitian
aktivitas penangkal radikal bebas dan total antioksidan selama 120 menit.
lebih besar 80%. Hasil ini mengindikasikan bahwa stabilitas ekstrak pisang
13
goroho terhadap panas sangat tergantung pada lamanya pemanasan. Hasil
spesifik berupa uji kualitatif senyawa polifenol dengan FeCl3, AlCl3, uap
amoniak, Folin Ciucalteau, dan uji tanin. Penetapan kadar polifenol (asam
dengan pereaksi Folin Ciocalteau. Hasil: Uji kualitatif ekstrak etanol kulit
buah manggis dengan pereaksi FeCl3, AlCl3, uap amoniak, Folin Ciucalteau,
dan uji tanin menunjukkan hasil positif. Uji kuantitatif kadar senyawa fenol
total (mg GAE/g ekstrak) dari Sumatra, Jawa dan Kalimantan, yaitu: 824.13
(mg GAE/g ekstrak); 155,86 (mg GAE/g ekstrak); 688,9 (mg GAE/g ekstrak).
dengan pelarut etil asetat dan metanol hasil maerasi bertingkat dengan pelarut
14
heksana, etil asetat dan metanol. Hasil penelitian didapatkan kandungan
sebesar 7,52 mg SAG/g dan aktivitas antioksidan dengn nilai IC50 sebesar
Pada zaman dahulu, genus Camellia dibedakan menjadi beberapa spesies teh
yaitu sinensis, assamica, dan irrawadiensis. Namun, pada tahun 1958, semua
jenis teh secara universal dikenal sebagai suatu spesies tunggal yaitu Camellia
sinensis dengan nama varietas yang berbeda. Taksonomi teh adalah sebagai
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Theales
Familia : Theaceae
Genus : Camellia
Jawa: teh (Jawa), nteh (Sunda), Nusa Tenggara: rembiga (Sasak), kore
15
2.7.3. Morfologi Tanaman Teh Hijau (Camellia sinensis.)
bebas dan tinggi 0,6 - 1,5 meter jika dibudayakan sendiri. Daun dari tanaman
ini berwarna hijau muda dengan panjang 5 - 30 cm dan lebar sekitar 4 cm.
Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna putih dengan diameter 2,5 - 4 cm
dan biasanya berdiri sendiri atau saling berpasangan dua-dua (Ross, 2005).
Buahnya berbentuk pipih, bulat, dan terdapat satu biji dalam masing-masing
Sejarah dari teh hijau ini berawal dari Negara Cina, yang telah
menggunakan teh hijau sebagai pendukung pengobatan sejak 4.000 tahun yang
lalu. Dan saat ini para peneliti nutrisi telah menemukan bahwa teh hijau sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Tahun 1994, bahkan sebuah jurnal yang diterbitkan
untuk kalangan ahli kangker menyebutkan bahwa teh hijau yang dikunsumsi
Di Jepang tradisi minum teh berasal dari Cina sekitar abad ke-6 Masehi.
Pada zaman Kamakura, pendeta Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen
dibawanya dari Tiongkok sebagai obat. Teh dan ajaran Zen menjadi populer
sebagai unsur utama dalam penerangan spiritual. Sejak itu teh hijau mulai
16
dikenal berkhasiat untuk kesehatan dan digunakan awak kapal dalam pelayaran
jauh.
oleh penjajah Belanda hingga dapat diekspor ke negeri kincir tersebut. Sejak itu
kemerdekaan usaha perkebunan dan industri Teh diambil alih dan diperbaiki
perdagangan Teh juga dilakukan oleh pihak swasta. (Lanni Aprilliyani, 2014).
alkaloid dan polifenol. Senyawa yang termasuk dalam alkaloid adalah kafein,
teobromin, dan teofilin. Senyawa polifenol dalam teh hijau sebagai besar
hasil metabolisme sekunder dari tanaman yang berasal dari reaksi kondensasi
yang terdapat pada teh hijau tersebut adalah flavanol atau yang dikenal dengan
17
catechin, merupakan senyawa yang memyumbangkan berat 20-30% dari daun
teh yang kering. Senyawa catechin tidak berwarna, larut dalam air, dan
berfungsi untuk memberikan rasa pahit pada teh. Modifikasi pada catechin
dapat mengubah warna, aroma, dan rasa pada teh. Sebagai contoh, pengurangan
kadar catechin dalam teh dapat menambah kualitas aroma dari suatu teh
(Mahmood et al., 2010). Selain flavanol, ada juga senyawa yang disebut dengan
utama yang menjadi ekstrak cair dari suatu teh. Flavonol biasanya ditemukan
dalam bentuk glycosidic karena bantuk yang non-glycosidic tidak dapat larut
dalam air.
protein (15-20%); asam amino seperti teanine, asam aspartat, tirosin, triptofan,
glisin, serin, valin, leusin, arginin (1-4%); karohidrat seperti selulosa, pectin,
glukosa, fruktosa, sukrosa (5-7%); lemak dalam bentuk asam linoleat dan
dan teofilin; pigmen seperti karotenoid dan klorofil; senyawa volatile seperti
lain seperti Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, Zn, Mo, Se, Na, P, Co, Sr, Ni, K, F, dan Al
18
2.7.6. Kegunaan Secara Tradisional
1. Dijadikah minuman sehat yang diseduh baik dalam bentuk serbuk maupun
daun kering
kedalam gelas, tambahkan air secukupnya dan jika ingin rasanya manis
Siapkan bahan teh hijau, air hangat, dan madu. Buka kantong teh
masukan ampas teh tersebut ke dalam wadah ditambahkan madu dan air
diamkan sekitar 10-15 menit hingga air dari teh meresap ke wajah.
Siapkan teh hijau yang berkualitas bagus, dan lemon yang segar, seduh
Teh hijau tidak boleh dicampur dengan bahan pemanis atau gula, bisa
ditambahkan jeruk nipis atau susu, tidak diminum dalam keadaan dingin
19
(dalam keadaan hangat), diseduh dengan menggunakan air panas dengan suhu
2.7.7. Bioaktivitas
dengan jelas spesies apa saja yang dihambat oleh polifenol tersebut.
20
d. Penelitian juga membuktikan bahwa teh hijau dapat mengatur suhu tubuh,
stres oksidatif, memberikan bukti kuat bahwa polifenol dalam teh hijau
Aktivitas farmakologi paling berperan pada teh hijau karena mengandung zat
teh hijau untuk mencegah beberapa penyakit yaitu sebagai antikanker, anti
meningkatkan kekebalan tubuh (Murase et al, 2009). Selain itu teh hijau juga
melindungi kulit dari radikal bebas dan kerusakan akibat sinar ultraviolet
(Branon, 2007).
2.7.8 Metode dan Hasil uji Aktivitas Antioksidan dari daun Teh hijau
(2015)
21
Kandungan antioksidan diukur dengan metode DPPH dengan pembanding
total dari sampel. Sampel yang digunakan adalah daun teh yang berasal dari
Ekstraksi sampel
dilakukan dengan membuat seduhan teh dengan prosedur sesuai dengan SNI
berukuran 250 mL. Didihkan air murni sampai tepat mendidih, kemudian
tuangkan ke dalam beaker glass yang telah berisi contoh uji, tutup, biarkan
konsentrasi 1,0 μg/ml; 5,0 μg/ml; 10,0 μg/ml; 15,0 μg/ml; dan 20,0 μg/mL
diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit ditempat gelap. Larutan ini
selanjutnya diukur absorbansinya pada λmaks 514 nm. Perlakuan yang sama
juga dilakukan untuk larutan blanko (larutan DPPH yang tidak mengandung
bahan uji) dan kontrol positif kuersetin dengan konsentrasi 1,0 μg/ml; 3,0
μg/ml; 4,0 μg/ml; 5,0 μg/ml; dan 6,0 μg/ml. λmaks yang digunakan untuk
kuersetin adalah 517 nm. Larutan blanko terdiri dari 2,0 mL DPPH dan 1,0 ml
22
metanol p.a. Data hasil pengukuran absorbansi dianalisis persentase aktivitas
teh hijau dengan konsentrasi 5.000 µg/ml diencerkan kembali dengan akuades
pro sedur Chang., C., Yang, M., Wen, H., dan Chern, J (2002). Sebanyak
larutan sampel (5.000 µg/mL) dicampur dengan 1,5 ml etanol 96%, 0,1 ml
aluminium klorida 10%, 0,1 mL natrium asetat 1 M, dan 2,8 mL air destilasi.
23
Setelah diinkubasi dalam temperatur ruang selama 30 menit, ukur absorbansi
µg/ml, 8 µg/ml, dan 10 µg/ml. Untuk standar dilakukan prosedur yang sama
seperti dengan sampel terkecil yaitu 21,44 µg/ml kemudian diikuti oleh teh
hijau yang berasal dari Ciwidey Var. Sinensis Calighua (22,50 µg/ml),
µg/ml), dan terakhir teh hijau yang berasal dari Taraju (28,03 µg/ml).
Hasil
Adapun hasilnya setiap teh memiliki nilai IC50 dibawah 50 . Hal ini dapat
24
Kesimpulan
menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal dari Cikajang (P-IRT No.
rendahnya nilai IC50 terkecil yaitu 21,44 µg/ml. Hasil penetapan kadar fenol
total menunjukkan bahwa Kandungan fenol total tertinggi terdapat pada sampel
teh hijau yang berasal dari Cikajang (P-IRT No.810320501698) yaitu sebesar
DAFTAR PUSTAKA
25
Aditya, D. (2009). Penelitian Deskriptif. Surakarta: Politeknik Kesehatan
Surakarta.
Any Guntarti. 2016. Kadar Polifenol Total Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana) Pada Variasi Asal Daerah. Jurnal Farmasi dan Ilmu
: Yogyakarta
Dhianawaty, D., Rurlin. 2014. Kandungan Total Polifenol dan Aktivitas Antioksidan
Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh
Jakarta.
173–175
Heri Hermawan, Bina Lohita Sari dan Husain Nashrianto. 2016. Kadar Polifenol dan
Bogor.
26
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia.
Mimin Kusmiyati. Yayat Sudaryat. Isti Agnia Lutfiah. Ardi Rustamsyah. Dadan
Rohdiana. 2015. Aktivitas antioksidan kadar fenol total dan flavonoid total
dalam teh hijau (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) asal tiga perkebunan Jawa
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Yayasan Sarana Wana Jaya, Yakarta
Sudarma, Made. 2009. Kimia Bahan Alam. Fakultas MIPA Universitas Mataram.
Suryanto,E., Lidya, I.M., Mercy, T., Frenly, W. 2011. Potensi senyawa polifenol
antioksidan dari pisang goroho (Musa sapien sp.). Jurnal Agritech. 31(4).
27