SP Bagian Asta
SP Bagian Asta
pemeriksaan mana yang paling tepat untuk perencanaan diagnostik dan perawatan pasien.
Terdapat berbagai jenis proyeksi gambar yang dapat dipilih oleh seorang dokter gigi untuk
keperluan diagnostik dan perencanaan perawatan pasien. Ketika memilih proyeksi gambar, dokter
gigi harus mempertimbangkan hubungan anatomi, ukuran lapangan, dan dosis radiasi dari setiap
tampilan. Tabel dibawah ini merangkum beberapa jenis pemeriksaan radiologis umum untuk
pasien gigi umum dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih yang paling tepat.
Misalnya, gambar panorama memberikan jangkauan area luas dengan resolusi sedang. Gambar
intraoral memberikan informasi yang lebih rinci tetapi dosis radiasi yang lebih tinggi secara
signifikan per unit area yang terbuka. Dokter harus menggunakan penilaian klinis untuk timbang
menempatkan film x-ray atau reseptor pencitraan digital didalam mulut pasien selama proses
paparan. Paparan ini akan memperlihatkan gambaran detail tentang tinggi dari gigi dan tulang
alveolar yang terbuka. Gambaran yang detail sangat tepat untuk melihat karies, penyakit
periodontal dan periapikal pada daerah yang terlokalisasi. Pemeriksaan mulut secara lengkap
terdiri dari gambaran periapikal dari semua daerah gigi serta gambaran dari interproksimal.
Gambaran periapikal menunjukan semua gigi dan tulang disekitarnya yang sangat berguna untuk
Radiologi intraoral dapat dibagi menjadi 3 teknik radiologi, yaitu sebagai berikut: (Tri
Utari,2014)
1. Teknik periapikal periapikal dapat dibuat pada suatu gigi atau daerah tertentu atau sebagai
bagian dari pemeriksaan mulut secara lengkap. Teknik periapikal digunakan untuk melihat
keadaan gigi, akar gigi serta jaringan dan tulang disekitarnya. Keuntungan menggunakan teknik
periapikal adalah gambaran menjadi lebih jelas dan detail yang meliputi jaringan gigi, dan
pendukungnya sehingga mempermudah diagnosa dan rencana perawatan serta harganya lebih
murah. Kerugian teknik periapikal adalah teknik foto ini tidak luas karena hanya terbatas pada
beberapa gigi saja. teknik periapikal dibagi kembali menjadi 2, yaitu : (Anisa Permata, dkk, 2019)
a. Teknik Bisecting : Teknik ini merupakan teknik yang menggunakan sudut vertical sedemikian
rupa sehingga sinar-x pusat jatuh tegak lurus pada sumbu panjang gigi dan film. Pada teknik ini
posisi film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi sehingga tidak sejajar dengan sumbu panjang
b. Teknik Paralelling : Pada teknik ini posisi film di dalam mulut terhadap sumbu panjang gigi
adalah sejajar dengan bidang gigi dan arah sinar tegak lurus pada bidang film, sehingga tegak lurus
juga dengan sumbu panjang gigi. Keuntungan teknik ini, Gambar yang dihasilkan lebih baik dan
mendekati ukuran sebenarnya dibandingkan teknik bisecting, tidak terjadi superimpose dengan
tulang zigomatikus dan dasar sinus maksilaris apabila digunakan untuk rontgen gigi molar atas.
2) Teknik ini cukup sulit untuk membuat film sejajar dengan sumbu gigi, diperlukan alat bantu
2. Teknik Bitewings adalah radiografi yang digunakan untuk melihat permukaan gigi yang
meliputi mahkota gigi, interproksimal dan puncak alveolar di maksila dan mandibula daerah
anterior maupun posterior dalam satu film khusus. Radiografi ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui status jaringan periodontal dan efektif untuk melihat kalkulus pada interproksimal.
Pada teknik radiografi bitewings tidak menggunakan pegangan film (film holder) melainkan
dengan cara pasien menggigit sayap film untuk stabilisasi film di dalam rongga mulut. Teknik
radiologi ini dapat menunjukan gambaran aspek koronal baik pada gigi rahang atas ataupun rahang
bawah di suatu daerah serta tulang sekitarnya. Teknik ini paling berguna untuk mengungkapakan
karies proksimal dan mengevaluasi ketinggian puncak tulang alveolar. Teknik ini dapat dibuat
a. Film diletakkan dengan pegangan khusus dan harus meliputi semua daerah yang ingin diambil.
b. Pasien diatur sedemikian rupa yaitu posisi dari dataran oklusal sejajar dengan lantai.
c. Film diletakkan secara paralel pada mahkota diantara rahang atas dan rahang bawah pada gigi
d. Pasien diinstruksikan untuk menggigit ringan pegangan dari sayap-sayap film agar stabil.
e. Sinar sentral diarahkan melalui titik kontak antara gigi, menggunakan ±100 vertikal angulasi.
f. Hasilnya akan nampak gigi RA dan RB dalam keadaan hampir oklusi (mahkota kelihatan
Radiografi bitewing memiliki kelebihan yaitu dalam teknik bitewing satu film dapat
digunakan untuk memeriksa gigi pada rahang atas dan bawah sekaligus. Teknik bitewing juga
dipakai pada pemeriksaan berkala jika diperkirakan penderita memiliki insiden karies yang cukup
tinggi dan digunakan untuk menunjukkan karies sekunder yang berada di bawah tumpatan, selain
itu radiografi bitewing juga memiliki kelebihan yaitu dapat mendeteksi karies dini, puncak tulang
alveolar terlihat jelas dan memudahkan pasien yang memiliki refleks muntah yang tinggi.
Radiografi bitewing memiliki kelemahan yaitu pada teknik bitewing pasien sering sulit
mengoklusikan kedua rahang sehingga puncak alveolar tidak terlihat. Selain itu kita tidak dapat
melihat hasil radiografi sampai bagian apikal gigi, kita hanya bisa melihat bagian korona sampai
cemento enamel junction (CEJ) saja, periapikal dan ujung akar tidak terlihat. (Clerehugh V,2009).
3. Teknik oklusal merupakan gambaran intraoral dimana film atau reseptor gambar digital
diposisikan dibidang oklusal, serta sering dipergunakan sebagai pengganti gambaran periapikal
pada anak – anak karena ukuran kecil mulut pasien membatasi film atau penempatan reseptor.
Pada pasien dewasa, gambaran oklusal dapat melengkapi tampilan periapikal, memberikan
visualisasi area gigi dan tulang yang lebih besar dan dapat memberikan tampilan sudut kanan.
gambaran berguna untuk menunjukkan impaksi gigi anterior rahang atas yang impaksi atau tidak
normal atau memvisualisasikan daerah sumbing palatal. gambaran oklusal juga dapat
Fransiari, 2016. Perbandingan Keakuratan Radiografi Bitewing, Periapikal dan Panoramik pada
Permata,Anissa. 2019. Kualitas Radiograf Periapikal dengan Teknik Bisektris. P 83. Padjadjaran
Utari,Sri. 2014. Modul Radiologi Intra Oral dan Ekstra Oral. Repository USU.