Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan di mulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu ( Kuswanti, 2014 ). Jumlah ibu hamil di Kabupaten lamongan
tercatacat sekitar 5.324.562 jiwa, sedangkan di Kecamatan mantup, Jumlah
ibu hamil tahun 2019 mencapai 625 jiwa ( laporan bulanan kia 2019 ).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan
calon bayi yang masih didalam Rahim maupun yang sudah lahir, sehingga
disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan
menghindari factor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada
masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan
normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis. Patologi pada
kehamilan merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang
menyertai ibu saat kondisi hamil
Resiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu
kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, ssat inpartu bahkan
setelah persalinan. Ibu hamil yang mengalami ganguan medis atau masalah
kesehatan akan di masukkan ke dalam kategori resiko tinggi, sehingga
kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan akan menjadi besar
(Manuaba, 2008).
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indicator kesehatan
suatu bangsa. Kematian ibu merupakan seorang wanita yang dapat
disebabkan pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan.
Hal ini dapat terjadi akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat
oleh kehamilannya maupun dalam penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk
kematian ibu hamil yang diakibatkan karena kecelakaan (Maternity &
Putri,2017).
AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2018/2019 berada
di angka 305/1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten lamongan, angka kematian
ibu pada tahun 2018 mencapai 26 kasus, sedangkan di wilayah kerja
puskesmas mantup pada tahun 2018 terdapat 2 kasus kematian ibu (Dinkes
Lamongan, 2018).
Berdasarkan Skor Pudji Rochjati, ada 3 kelompok faktor resiko pada
ibu hamil. Kelompok faktor resiko I yaitu terlalu muda untuk hamil (16
tahun), terlalu tua untuk hamil (35 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat
hamil (>4/<2 tahun), terlalu lama hamil lagi (lebih atau sama dengan 10
tahun) atau terlalu lambat hamil (lama nikah lebih dari 4 tahun), terlalu cepat
hamil (<2 tahun), terlalu pendek (<145 cm), pernah gagal kehamilan, pernah
melahirkan dengan uri dirogoh, diberi infus atau tranfusi, tarikan tang atau
vakum. Kelompok faktor resiko II adalah penyakit pada ibu hamil (Kurang
darah, TBC Paru, Payah jantung, Kencing manis, Penyakit Menular Seksual),
Bengkak pada muka, tungkai dan mempunyai darah tinggi, Hamil kembar
atau lebih, hamil kembar air, Bayi mati dalam kandungan, kehamilan lebih
bulan, hamil dengan kelainan letak. Sedangkan kelompok faktor resiko III
adalah perdarahan dalam kehamilan ini dan pre eklamsia berat. (Depkes
RI,2007).
Pada kasus Ny “S” merupakan kehamilan pada trimester 2 yang masuk
kategori kehamilan resiko tinggi di lihat dari usia ibu < 35 tahun. Sehingga
penulis menyusun asuhan kebidanan pada Ny “S” trimester 2 dengan primi
tua sekunder.

1.2 Tujuan penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui penatalaksanaan pada Ny. “S” dengan memberikan
asuhan kebidanan pada kehamilan trimester 2 dengan primimtua
sekunder.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data pada Ny. “S”
dengan memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan trimester 2
dengan primimtua sekunder di Puskesmas Mantup.
2. Dapat mengobservasi asuhan yang diberikan pada Ny. “S” dengan
memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan trimester 2 dengan
primimtua sekunder di Puskesmas Mantup.
3. Dapat mendokuntasikan semua temuan dan tindakan dalam asuhan
kebidanan menggunakan pendekatan SOAP yang telah di pada Ny.
“S” dengan memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan
trimester 2 dengan primimtua sekunder di Puskesmas Mantup.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesai tugas asuhan
kebidanan stase I di program profesi bidan STIKES Husada Jombang
1.3.2 Manfaat ilmiah
Dari hasil pendokumentasian Asuhan kebidanan ini dapat menjadi
sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
bahan acuan bagi penyusunan ASKEB selanjutnya
1.3.3 Manfaat bagi institusi
Sebagai bahan acuan yang diharapkan dapat bermanfaat terutama
dalam bidang pengembangan institusi
1.3.4 Manfaat bagi penyusun
Merupakan pengalaman yang berharga karena dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kebidanan pada
kehamilan trimester 2 dengan primimtua sekunder.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kehamilan


Menurut federasi Obstetri Ginecologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015). Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,1998).
Kehamilan adalah keadaan bertumbuhnya embrio atau janin di dalam
tubuh yang dimulai dari pembuahan hingga kelahiran (Tiran D,2006)
Menurut Depkes RI, 2007, kehamilan adalah masa dimulai saat
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hati ( 40 minggu/9
bulan 7 hari ) di hitung dari triwulan / trimester pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan trimester ke 2 dari bulan ke 4 sampai 6 bulan,
triwulan/trimester ke 3 dari bulan ke 7 sampai ke 9 (Agustin, 2012).

2.2 Etiologi
Proses kehamilan merupakan proses bertemunya sel sperma laki-laki
dan sel ovum matang dari wanita kemudian terjadi pembuahan. Proses inilah
yang mengawali suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada
sperma,ovum,pembuahan ovum (konsepsi),implantasi (nidasi) yaitu
perlekatan embrio pada dinding rahim hingga plasenta/pembentukan plasenta.
Dalam proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada yaitu sel telur
dan sel sperma. Sel telir di produksi oleh indung telur atau ovarium wanita,
ssat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel
telur yang sudah matang, yang kemudian di tangkap oleh rumbai-rumbai
(microfilamen fibria) di bawa masuk ke rahim melalui saluran telur (tuba
fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah
ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan,
hormon pria testis dapat bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan
senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoa) masuk kedalam
rongga rahim melalui saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi
dan pada akhirnya hanya satu sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel
telur.

2.3 Tanda Dan Gejala Kehamilan


Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi
dua, pertama tanda subyektif (presumtif) yaitu dugaan atau perkiraan seorang
wanita mengalami suatu kehamilan, kedua tanda objektif (probality) atau
kemungkinan hamil.
1) Tanda pasti
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
Denyut jantung janin dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu ke 17-18, serta dapat didengar dengan stetoskop ultrasonic
sekitar minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan dengan
menidentifikasi bunyi-bunyi lain yang menyertai seperti bising tali
pusat,bising uterus dan nadi ibu.
b. Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan
pemeriksaan.
c. Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG
2) Tanda tidak pasti
1. Tanda subyektif (dugaan hamil)
a. Aminorhoe (terlambat datang bulan
Yaitu kondisi di mana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami
terlambat haid/datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi. Pada wanita yang
terlambat haid dan diduga hamil, perlu ditanyakan hari pertama haid
terakhirnya (HPHT), supaya dapat ditaksir umur kehamilannya dan
taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan
rumus naegel yaitu TTP : (hari pertama HT + 7),(bulan - 3) dan (tahun
+ 1)
b. Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)
Pengaruh estregon dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi
terutama pada pagi hari yang disebut morning sicness. Akibat mual
dan muntah ini nafsu makan menjadi berkurang. Dalam batas yang
fisiologis hal ini dapat diatasi dalam batas tertentu hal ini masih
fisiologis. Untuk mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan yang
mudah dicerna dan tidak berbau menyengat.
c. Mengidam
Wanita hamil sering makan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut dengan ngidam, seringkali keinginan makan dan
minum ini sangat kuat pada bulan-bulan pertama kehamilan. Namun
hal ini akan berkurang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia
kehamilan.
d. Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolostrum,
biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu. Pengaruh estrogon
progesteron dan somatotropia menimbulkan deposit lemak,air dan
garam pada payudara.ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama. Selain itu perubahan lain seperti
pigmentasi, puting susu, kolostrum dan pembesaran vena yang
semakin bertambah seiring perkembangan kehamilan.
e. Sering miksi
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
olehuterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih di tekan oleh kepala janin
f. Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga
kesulitan BAB
g. Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usi kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi
kibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit
2. Tanda obyektif
a. Pembesaran rahim
b. Perubahan bentuk dan konsistensi rahim
c. Perubahan bibir rahim
d. Kontraksi braxton hicks
e. Adanya ballotement
f. Tanda hegar dan goodells
g. Tanda chadwick
h. Hyperpigmentasi kulit
2.4 Pathway
Trimester 2

Perubahan fisiologis Perubahan


psiologis

Pembesaran Sistem indokrin Krisi


uterus situasional

Prod.urin Vasokonstriksi Proses


Perubahan Menekan menurun,v pembuluh darah adaptasi
skelet paru olume
penurunan
&persendian plasma
meningkat Penurunan Persiapan
Ekspansi cardia anggota baru
Berat uterus paru outpu dlm keluarga
meningkat menurun TD
menigkat
odema Resiko perubah
Perubahan Gangg. an peran
prematur
gravitasi
pernafasa
tubuh
n
Pre
Menekan
eklamsia
saraf sekitar

Nyeri
punggung
2.5 Dampak
Hal – hal yang dapat terjadi pada kehamilan trimester 2
1. Perdarahan
Meskipun sebenarnya resiko keguguran di trimester kedua bisa di bilang
lebih kecil di bandingkan trimester pertama dan ke tiga,namun bukan
berarti bisa legah. Salah satu tanda yang perlu diperhatikan adalah adanya
perdarahan pervaginam. Perdarahan vaginam di trimester kedua biasanya
terjadi beberapa faktor, salah satunya adanya masalah pada dinding rahim
dan leher rahim. Bisa juga karena ada penyakit autoimun seperti lupus atau
scleroderma.
2. Persalinan prematur
Persalinan dikatakan prematur saat terjadi sebelum usi kehamilan
mencapai 38 minggu. Ada berbagai alasan yang bisa memicu terjadi
persalinan prematur seperti infeksi kandung kemih, ibu dengan diabetes
atau penyakit ginjal. Perhatikan tanda-tanda seperti adanya pengencangan
perut, sering buang air kecil atau adanya keputihan. Ada kemungkinan
terjadi masalah pada kehamilan.
3. Pecah ketuban dini
Salah satu permasalahan yang rentan dialami oleh ibu hamil adalah
terjadinya ketuban pecah dini. Ini merupakan kondisi dimana selaput
ketuban pecah sebelum waktunya. Ketuban sendiri merupakan sebuah
selaput bening yang menyelimuti dan melindungi janin selama berada
dalam kandungan agar tetap aman sampai waktu persalinan tiba. Ketuban
pecah dini bisa berhabaya bagi janin karena bisa menyebabkan infeksi.
4. Pre eklamsia
Tekanan darah tinggi, peningkatan protein dalam urin atau adanya
bengkak berlebihan pada beberapa bagian tubuh merupakan pemicu
potensial dari pre eklamsia. Kondisi ini mempengaruhi setiap sistem dala
mutub termasuk placenta. Biasanya preeklamsia ditemukan terjadi pada
trimester ketiga, tetapi kondisi ini juga bisa terjadi di trimester ke dua.
Salah satu tanda yang perlu diperhatikan adalah saat terjadi gangguan
penglihatan atau kemungkinan ada bintik-bintik dalam penglihatan. Untuk
menghindari terjadinya pre eklamsia di anjurkan bumil untuk diet rendah
garam.
5. Masalah pernafasan
Masalah pernafasan pada trimester kedua kehamilan terjadi karena di
dalam kandungan janin yang bertumbuh pesat sedang berusaha mendorong
dirinya ke paru-paru. Efeknya bumil kerap merasa sesak nafas. Namun
demikian, terjadi masalah pernafasan di trimester kedua juga bisa terjadi
karena masalah lain.misalnya karena adanya peni gkatan aliran darah dan
bengkak pada selaput-selaput yang melapisi hidung. Hidung tersumbat dan
mendengkur juga bisa dialami pada trimester kedua.
6. Diabetasol gestasional
Saat kehamilan semakin bertumbuh,kebutuhan janin untuk mendapatkan
lebih banyak nutrisi juga akan meningkat. Demikian juga kadar gula darah.
Peningkatan sementara gula darah selama kehamilan ini dikenal sebagai
diabetes gestasional. Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol,
cobalah untuk menjaga pola makan tetap sehat dan bergizi seimbang, rutin
olah raga, serta minum suplemen atau obat yang diresepkan oleh doter

2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keluhan – keluhan yang sering muncul pada kehamilan
trimester 2
1. Nyeri punggung
Seiring bertanbahnya usia kehamilan, pertambahan ukuran perut dan
kenaikan berat badan dapat menyebabkan nyeri punggung dan panggul
pada ibu hamil. Hal ini karena tulang belakang harus menopang beban
tubuh ibu hamil dan janin. Untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat sakit
pinggung saat kehamolan bumil bisa mengikuti beberapa program latihan
senam atau latihan fisik khusus yang dapat digunakan untuk menguatkan
tulang belakang dan perut
2. Pusing
Pusing merupakan keluhan yang sering terjadi selama kehamilan,
termasuk ssat memasuki trimester 2. Hal ini karena terjadi perubahan
sirkulasi darah saat hamil. Untuk mengatasinya, ibu hamil disarankan
untuk langsung duduk atau beristirahat saat rasa pusing muncul,
sedangkan untuk mencegahnya, cukupi kebutuhan cairan dengan
memperbanyak minum air putih, hindari berdiri terlalu lama, serta bangun
secara berlahan-lahan setelah duduk atau berbaring.
3. Hidung tersumbat
Saat hamil perubahan hormon dapat memicu membengkaknya membran
pada hidung, pembengkakan ini akan membuat hidung tersumbat. Untuk
mengatasi keluhan tersebut ibu hamil bisa melakukan penanganan alami,
seperti membilas hidung dengan larutan saline atau memasang alat
pelembab udara di dalam ruangan, kedua caira ini dinilai aman untuk
mengatasi hidung tersumbat saat hamil. Jika hidung tersumbatnya cukup
menggangu dan ibu ragu untuk menggunakan larutan salin sebaiknya
berkonsultasi ke dokter.
4. Masalah pada gigi dan gusi
Peningktan sirkulasi darah ke gusi selama kehamilan bisa membuat gusi
menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat gusi lebih mudsh berdarah.
Oleh karena itu ibu hamil disarankan untuk menggunakan sikat gigi
berbuilu halus dan menyikat gigi secara berlahan. Selain itu jangan lupa
melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi agar kesehatan gigi dan
mulut tetap terjaga selama kehamilan.
5. Perubahan kulit
Saat masuk trimester 2 terjadi perubahan pada kulit, seperti munculnya
noda hitam pada wajah dan munculnya garis-garis kemerahan di perut.
Kondisi ini terjadi karena produksi melanin yang meningkat akibat
perubahan hormon saat kehamilan. Selain pengaruh hormon kemungkinan
noda hitam dan garis-garis merah ini juga bisa dipicu oleh paparan sinar
matahari, oleh karena itu ibu hamil disarankan menghindari paparan sinar
matahari secara langsung. Jika ingin melakukan aktivitas di luar ruangan
pada siang hari jangan lupa menggunakan pelindung seperti payung, tabir
surya.
6. Kram kaki
Selama trimester 2 mungkin ibu hamil akan merasakan kram
kaki,khusunya pada malam hari. Ada beberapa faktor penyebab
munculnya keluhan ini, mulai dari perubahan hormon, perubahan berat
badan, dehidrasi hingga kelelahan. Maka dari itu sebelum tidur
lakukanlah peregangan pada otot-otot betis guna mencegah munculnya
keluhan ini. Bumil juga bisa mengatasinya dengan merendam kaki dalam
air hangat atau memijat kaki secara perlahan. Hal yang tidak boleh
dilupakan adalah mencukupi kebutuhan cairan.

2.7 Askeb Teori


1. Pengkajian
Bidan mengumpulkan data yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi pasien. Terdiri dari:
Tanggal pengkajian :
Tempat :
Pengkaji :
A. Data Subyektif
1. Identitas
Identitas Ibu
Umur : Kehamilan dan kelahiran yang risikonya paling
rendah adalah pada usia 20-35 tahun (Affandi dkk,
2011).
Pendidikan : Pengetahuan seseorang didapatkan dari pendidikan
formal dan informal seperti pendidikan atau
promosi kesehatan. Semakin tinggi pendidikan,
akan semakin mudah seseorang memahami
penyuluhan yang didapat (Notoatmodjo, 2010).
Pekerjaan : Mempengaruhi kondisi perkonomian
keluarga/tingkat sosial ekonomi, yang dapat
berdampak pada kasus kesehatan ibu. Beberapa
pekerjaan tertentu yang dicurigai menjadi faktor
risiko penularan horizontal penyakit melalui
hubungan seksual (Ambarwati, 2010) .
Identitas Suami
Umur : Disarankan pria untuk memiliki anak pada usia
kurang dari 40 tahun, karena di atas usia tersebut
motilitas, konsentrasi, volume seminal, dan
fragmentai DNA telah mengami penurunan kualitas
sehingga meningkatkan risiko kecacatan janin
(Harris, 2011)
2. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Keluhan yang di ungkapkan oleh ibu saat berkunjung
3. Riwayat Menstruasi
Siklus : berhubungan dengan rencana apabila program
langsung atau menunda kehamilan
Lamanya : lamanya menstruasi menjadi salah satu perhitungan
dalam menentukan masa subur, hal ini berkaitan
dengan program menunda kehamilan.
HPHT : untuk membantu program penundaan kehamilan,
untuk pemasangan metode kontrasepsi dan
memastikan ibu tidak dalam keadaan hamil
Fluor Albus : tidak ada fluor albus yang berbau dan berwarna
kekuningan dapat menandakan bahwa tidak terdapat
penyakit menular seksual selain dengan pemeriksaan
laboratorium
4. Riwayat Kesehatan Klien
Penyakit yang pernah diderita, Misalnya penyakit diabetes (kontrol
glukosa dini untuk mencegah kelainan). Status vaksinasi seperti vaksin
TT, Hepatitis B dan HIV.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat gangguan kongenital, seperti fenilketonuria, defek tuba neural,
dan gangguan kromosom (Sinclair, 2009)
6. Pola Fungsional Kesehatan
Merokok, Minuman keras, Ketergantungan obat memiliki dampak pada
kesuburan dan kesehatan kehamilan jika tidak menunda kehamilan.
7. Data Psikososial
Dengan prikososial yang baik dan dukungan keluarga maka ibu dapat
mempersiapkan diri untuk prakonsepsi, dikaji pula rencana kehamilan
yaitu terkait dengan rencana penundaan kehamilan dengan kebutuhan
kontrasepsi.
B. DATA OBYEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
a. Antropometri
Berat badan, Tinggi badan (>145cm), LILA (>23.5cm) dalam
keadaan ideal atau normal. Berat badan dan tinggi badan ideal
dapat dikaitkan dengan IMT ibu
Tabel 2.2 Kategori Indeks Masa Tubuh (IMT)
Klasifikasi Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat < 17,0
berat
Kekurangan berat badan tingkat 17,0 – 18,4
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat 25,1 – 27,0
ringan
Kelebihan berat badan tingkat > 27,0
berat
Sumber : DepKes RI, (2011)
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan hematologi untuk memastikan kesehatan ibu
2. Analisa
Pada langkah ini Bidan menganalisa berdasarkan data subjektif dan data
objektif, sehingga intervensi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3. Pelaksanaan Rencana Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan tidakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan dan keluhan pasien sesuai dengan penatalakasaan pada kasus.
BAB 3
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal : 6 januari 2020 Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Mantup
Oleh : erviana eka
RM : 00841
3.1 DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 41 tahun Umur : 50 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Mojosari, Kec. Mantup, Kab.Lamongan
2. Alasan kunjungan
Ingin memeriksakan kehamilanya
3. Keluhan utama
Tidak ada kelluhan
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : Usia 13 tahun
Siklus : Teratur
Lama : 8 hari
HPHT : 25 juli 2019
TP : 2 mei 2020
Flour Albus : tidak ada
5. Riwayat menikah
Perkawinan : ke 1
Umur menikah : 19 th
Lama menikah : 22 th
6. Riwayat Obstetri yang lalu
Sua kehamilan persalinan Bayi/Anak Nifas
mi Anak UK pnylt Penol. jenis Tmpt Pnylt Seks BB Hidup pnylt ASI Pnylt
ke ke PB Mati
1 1 9 - bidan spontan rumah - p 3200 19 th - v
bl 49
cm
2 Hamil
ini

7. Riwayat kehamilan ini


a. Kehamilan ini merupakan kehamilan kedua, dengan jarak anak
pertama usia 20 th. Ibu pertama kali memeriksakan kehamilannya di
BPM erviana pada usia kehamilan 16 minggu. Ini merupakan
pemeriksaan ke duanya di usia kehamilan 24 minggu
Selama kehamilan ibu tidak pernah mengalami penyulit/komplikasi.
Ibu mulai merasakan gerakan janin saat usia kehamilan 16 minggu.
Sampai saat ini gerakan janin nyang di rasakan ibu sangat aktif
b. Riwayat TT
Sudah mendapatkan imunisasi saat bayi, mendapatkan imunisasi tt saat
SD selama 2x, saat mau menikah, saat hamil anak pertama
c. Penyuluhan yang sudah didapatkan
Ibu mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi, penjelasan tentang
pentingnya pemeriksaan MBT di puskesmas, manfaat buku KIA, tanda
bahaya kehamilan
d. Terapi yang sudah pernah diberikan
FE 1x1, kalk 1x1
8. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi sejak anak pertamanya
umur 5 tahun
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
tidak ada keluarga yang sedang atau pernah menderita penyakit kanker,
hipertensi, DM, hepatitis, TBC, dan alergi obat ataupun makanan, ataupun
penyakit genetic seperti thalasemia, hemophilia, syndrome down, buta
warna.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
Selama hamil ibu biasa makan teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring
nasi lauk bervariasi dan sayur. Ibu suka makan buah-buahan. Minum
air putih 7-8 gelas sehari
b. Pola eliminsai
Selama hamil ibu BAB 1-2 hari sekali konsistensi lembek, warna
kuning biasa, BAK 5-6 x/hari tidak ada nyeri saat berkemih warna
kuning jernih.
c. Pola sistirahat
Selama hamil tidur cukup dengan biasa tidur malam 7-8 jam ibu jarang
tidur siang
d. Pola aktivitas
Ibu bekerja, ibu hanya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak,menyapu,bersih-bersih rumah tanpa ada keluhan
e. Pola aktivitas seksual
Sejak hamil ibu jarang melakukan hubungan seksual
f. Personal hygine
Selama hamil ibu biasa mandi, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x
seminggu dan ganti pakaian tiap kali setelah mandi
g. Pola kebiasaan
Ibu tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, minum jamu-
jamuan dan tidak memiliki hewan peliharaan. Suami ibu merokok dan
bila merokok di dalam rumah ( ibu perokok pasif )
11. Riwayat sosial dan budaya
Kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan suami. Hubungan ibu dengan
suami keluarga dengan baik. Di keluarga ibu dan suami tidak terdapat
pantangan atau mitos yang dapat memberikan pengaruh buruk pada
kehamilan, semua keputusan dalam keluarga berada pada suami
12. Riwayat psikologi
Ibu dan suami awalnya kaget dengan kehamilan ini karena sudah
bertahun-tahun tidak kb dan jarak anak yang terlalu lama, tepai ubu dan
suami sangat senagn dengan kehamilan ini.

3.2 DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : compos mentis
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat hamil : 60 kg
TD : 120/70 mmhg
ND : 84 x/mnt
TB : 155 cm
Lila : 26 cm
RR : 24 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak odema
b. Mata : conjungtiva berwarna merah muda, sclera putih
c. Mulut : tidak carier, mulut/bibir lembab tidak pucat
d. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
e. Payudara : bersih, punting susu menojol, kolostrum belim keluar
f. Abdomen : tampak linea nigra dan strie livudae
 Bekas SC : tidak ada
 Gerakan janin :+
 Leopold 1 : TFU teraba setinggi pusat, bagian atas teraba agak bulat,
tidak melenting
 Leopold 2 : teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kiri
perut ibu, sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin,
situs membujur
 Leopold 3 : teraba bulat, keras melenting, dapat di goyangkan
 Leopold 4 : tidak di lakukan
 DJJ : 135 x/mnt
g. Genetalia : tidak dilakukan
h. Ekstrimitas : tidak tampak adanya odema dan varices pada
tangan dan kaki ibu, telapak tangan ibu tidak pucat
i. Scor Poeji : 12
3. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 11,5 gr% HBSAg : negatif ( - )
Gol. Darah :O HIV : negatif ( - )
Albumin : negatif ( - ) Sipilis : negatif ( - )
Reduksin : negatif ( - ) GDA : 90
4. Konsultasi gizi
Ibu kategori ibu hamil dengan gizi normal dengan status IMT

3.3 ANALISA DATA


G2 P 10001, UK 24 minggu, T/H/IU, let.kep dengan primi tua sekunder

3.4 PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa sat ini keadaan ibu
dan janin baik dan sehat
 Ibu faham tentang penjelasan yang di berikan oleh bidan
2. Menginformasikan kepada ibu bahwa posisi janin saat ini letak kepala hal
ini normal oleh karena itu janin masih bisa berputar kembali dan
mengajarkan ibu posisi sujud dilakukan 2x sehari selama 10 menit dan
jangan di pijat
 Ibu bersedia melakukan saran yang diberikan
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa kehamilan ini termasuk resiko tinggi
karena usia ibu yang sudah lebih dari 40 th dan jarak anak yang terlalu
jauh
 Ibu memahami penjelasan yang di sampaikan
4. Memberikan KIE kepada ibu dan suami tentang
 Tanda bahaya kehamilan
 Bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janin
 Pola hubungan seksual
 Gizi ibu hamil
 Senam hamil
- Ibu dapat mengulangi informasi yang diberikan dan bersedia
melakukan saran yang di berikan
 USG
- Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan USG sesuai dengan
saran yang di berikan
5. Memberikan ibu terapi FE 1x1, Kalk 1x1, menganjurkan ibu untuk minum
obat setelah makan dengan air putih untuk membantu penyerapan obat
 Ibu bersedia minum obat sesuai dengan anjuran
6. Memberitahukan kunjungan ulang 1 bulan lagi pada tanggal 6 februari
2020 atau segera periksa sewaktu – waktu bila ada keluhan ke pelayanan
kesehatan terdekat
 Ibu bersedia untuk kontrol atau segera perika bila ada keluhan.
BAB 4
PEMBAHASAN

Pada Asuhan Kebidanan yang dilakukan kepada Ny. S, didapat data


melalui anamnesa bahwa klien berusia 41 tahun. Menurut Depkes RI,
Berdasarkan Skor Pudji Rochjati, ada 3 kelompok faktor resiko pada ibu hamil.
Kelompok faktor resiko I yaitu terlalu muda untuk hamil (16 tahun), terlalu tua
untuk hamil (35 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat hamil (>4/<2 tahun),
terlalu lama hamil lagi (lebih atau sama dengan 10 tahun) atau terlalu lambat
hamil (lama nikah lebih dari 4 tahun), terlalu cepat hamil (<2 tahun), terlalu
pendek (<145 cm), pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan dengan uri
dirogoh, diberi infus atau tranfusi, tarikan tang atau vakum. Sehingga Ny S
termasuk kehamilan resiko tinggi berdasarkan jarak kehamilan dan umur ibu saat
hamil
Berdasarkan hasil anemnasa kehamilan ini merupakan kehamilan ke 2
dengan usia kehamilan 6 bln dan saat ini tidak ada keluhan apapun. Dari hasil data
obyektif di lakukan berbagai pemeriksaan fisik,pemeriksaan TTV, pemeriksaan
Laborat dan pemeriksaan penunjang lainnya di dapatkan bahwa kehamilan ibu
saat ini dalam kondisi baik dan janin sehat. Sehinggan di simpulkan bahwa Ny S
usia kehamilan 24 minggu dengan primi tua sekunder dalam keadaan sehat baik
ibu dan janinnya.
Penatalaksanaan yang di berikan kepada Ny S adalah memberikan
penjelasan Menjelaskan kepada ibu bahwa kehamilan ini termasuk resiko tinggi
karena usia ibu yang sudah lebih dari 40 th dan jarak anak yang terlalu jauh dan
memberikan konseling tentang Tanda bahaya kehamilan, Bahaya asap rokok bagi
ibu hamil dan janin, Pola hubungan seksual, Gizi ibu hamil, Senam hamil.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari studi kasus pada Ny “S” G2 P 10001, UK 24 minggu, T/H/IU,
let.kep dengan primi tua sekunder disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny “S’ diperoleh data subjektif
yaitu ibu ingin memeriksakan kehamilanya dan tidak ada keluhan apapun.
2. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua dengan jarak anak 19 th
dan umur ibu 41 th.
3. Hasil pemeriksaan fisik kondisi ibu dan janin sehat. Pemeriksaan palpasi
kepala janin berada di bawah, janin tunggal, hidup, djj 135 x/ mnt
4. Status imunisasi Ny S sudah lengkap
5. Dari hasil pemeriksaan laboratorium Ny S di dapatakan hasil normal atau
tidak ada masalah
6. Rencana tindakan pada Kasus Ny S disusun berdasarkan masalah yang
didapatkan.
7. Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan klien.
8. Evaluasi asuhan kebidanan kasus Ny S sudah dapat dilakukan.
9. Hasil asuhan kebidanan Ny S G2 P 10001, UK 24 minggu, T/H/IU,
let.kep dengan primi tua sekunder di Puskesmas Mantup pada tanggan 06
januari 2020 didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

5.2 Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan primi tua
sekunder melalui pemeriksaan kehamilan,pemeriksaan laborat,deteksi dini
resiko dan memberikan konseling, sehingga dapat segera mengambil
keputusan klinis dalam penanganan selanjutnya. Bidan harus memberikan
asuhan sesuai dengan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai