Anda di halaman 1dari 7

No Daignosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil intervensi

1. Ketidakefektifan perfusi NOC : NIC


jaringan serebri Setelah dilakukan tindakan  Monitor TTV
keperawatan selama 3x24 jam dengan  Monitor status neurologis klien
kriteria hasil : dengan GCS
 Fungsi neurologis normal  Letakkan kepala agak ditinggikan
 TTV dalam batas normal dengan posisi netral
 Tekanan intra cranial dalm batas  Pantau tingkat kesadaran dan
normal orientasi
 Tidak terdapat nyeri kepala  Posisikan pasien pada posisi
 Tidak terdapat kegelisahan semifowler
 Tidak terdapat kecemasan  Posisikan kepala pasien lebih
tinggi 15 derajat
 Pantau adanya sakit kepala
 Ajarkan keluarga klien untuk
mengubah posisi klien tiap 2 jam
 Kolaborasi pemberian antibiotik

2. Nyeri akut NOC : NIC :


Setelah dilakukan tindakan  Observasi rekasi nonverbal dari
keperawatan selama 3x24 jam pasien ketidak nyamanan
tidak mengalami nyeri, dengan kriteria  Lakukan pengkajian nyeri secara
hasil : komprehensi termasuk lokasi,
 Mampu mengontrol nyeri (tahu karakteristik, durasi, frekuensi,
penyebab nyeri, mampu kualitas dan faktor presipitasi
menggunakan tehnik  Ajarkan tentang tekhnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nonfarmakologi
nyeri, mencari bantuan)  Berikan analgetik untuk
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang mengurangi nyeri
dengan menggunakan manajemen  Pilih dan lakukan penanganan
nyeri nyeri (farmakologi,
 Mampu mengenali nyeri ( skala, nonfarmakoogi, dan inter
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri personal)
)  Kolaborasi dengan pemberian
 Menyatakan rasa nyaman setelah analgetik
nyeri berkurang
3. Gangguan Komunikasi NOC : NOC :
verbal Setelah dilakukan tindakan  Gunakan penerjemah jika perlu
keperawatan selama 3x24 jam dengan  Beri satu kalimat simple setiap
kriteria hasil : bertemu,jika diperlukan
 Komunikasi : penerimaan,  Konsultasikan dengan dokter
interpretasi dan ekspresi pesan kebutuhan terapi wicara
 Lisan, tulisan, dan non verbal  Dorong pasien untuk
meningkat berkomunikasi secara perlahan
 Komunikasi ekspresif (kesulitan dan untuk mengulangi permintaan
berbicara): ekspresi pesan verbal  Dengarkan dengan penuh
dan atau non verbal yang bermakna
 Komunikasi reseptif (kesulitan perhatian
mendengar) : penerimaan  Berdiri didepan pasien ketika
komunikasi dan interpretasi pesan berbicara
verbal dan atau nonverbal  Gunakan kartu baca, kertas, pensil,
 Gerakan terkoordinasi :mampu bahasa tubuh, gambar, daftar
mengkoordinasi gerakan dalam kosakata bahasa asing, komputer
menggunakan isyarat dan lain-lain untuk memfasilitasi
 Pengolahan informasi : klien mampu komunikasi dua arah yang optimal
untuk memperoleh, mengatur, dan  Ajarkan bicara dari esophagus,
menggunakan informasi jika diperlukan
 Mampu mengontrol respon  Berikan pujian posiitif jika
ketakutan dan kecemasan terhadap diperlukan
ketidakmampuan berbicara  Anjurkan kenjungan keluarga
 Mampu memanajemen kemampuan secara teratur untuk member
fisik yang dimiliki stimulus komunikasi
 Mampu mengkomunikasikan  Anjurkan ekspresi diri dengan cara
kebutuhan lingkungan sosial lain dalam menyampaikan
informasi(bahasa insyarat)

4. Hambatan mobilitas fisik NOC : NIC :


Setelah dilakukan tindakan  Monitor vital sign
keperawatan selama 3x24 jam sebelum/sesudah latihan dan lihat
hambatan mobilitas berkurang teratasi respon pasien saat latihan
dengan kriteria hasil :  Konsultasikan dengan terapi fisik
 Klien meningkat dalam aktivitas tentang rencana ambulasi sesuai
fisik dengan kebutuhan
 Mengerti dengan tujuan dari  Kaji kemampuan mobilisasi klien
peningkatan mobilitas  Latih ROM pasif
 Memverbalisasikan perasaan dalam  Kolaborasi dengan dokter terkait
meningkatkan kekuatan dan oedem pada klien
kemampuan berpindah  Bantu klien untuk menggunakan
 Memperagakan penggunaaan alat tongkat saat berjalan dan cegah
 Bantu untuk mobilisasi (walker) terhadap cidera
 Ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang tehnik
ambulasi
 Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
 Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
 Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
 Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
5. Resiko Aspirasi NOC : NIC :
Setelah dilakukan tindakan  Monitor tingkat kesadaran, reflek
keperawatan selama 3x24 jam dengan batuk dan kemampuan menelan
kriteria hasil :  Monitor status paru
 Klien dapat bernapas dengan  Pelihara jalan napas
mudah, tidak irama, frekuensi  Lakukan suction jika diperlukan
pernapasan normal  Cek nasogastrik sebelum makan
 Pasien mampu menelan, mengunyah  Hindari makan kalau residu masih
tanpa terjadi aspirasi dan mampu banyak
melakukan oral hygiene  Potong makanan kecil-kecil
 Jalan napas paten, mudah bernapas,  Haluskan obat sebelum pemberian
tidak merasa tercekik dan tidak ada  Naikkan kepala 30-45 derajat
suara napas abnormal setelah makan
6. Ketidakfektifan bersihan NOC : NIC :
jalan napas Setelah dilakukan tindakan Airway suction
keperawatan 3x24 jam dengan kriteria  Pastikan kebutuhan oral/tracheal
hasil : suctioning
 Mendemonstrasikan batuk efektif  Auskultasi suara nafas sebelum
dan suara napas yang bersih, tidak dan sesudah suction
ada sianosis dan dispneu (mampu  Informasikan pada klien dan
mengeluarkan sputum, mampu keluarga tentang suctioning
bernapas dengan mudah, tidak ada  Minta klien nafas dalam sebelum
pursed lips) suction dilakukan
 Menunjukkan jalan napas yang  Barikan o2 dengan menggunakan
paten (klien tidak merasa tercekik, nasal untuk memfasilitasi sucition
irama napas, frekuensi pernapasan nasotrakeal
dalam rentang normal, tidak ada  Gunakan alat yang steril setiap
suara napas abnormal) melakukan tindakan
 Mampu mengidentifikasikan dan  Anjurkan pasien utnuk istirahat
mencegah factor yang dapat dan napas dalam setelah kateter di
menghambat jalan napas keluarkan dari nasotrakeal
 Monitor status oksigen pasien
 Ajarkan keluarga bagaimana cara
melakukan suction
 Hentikan suction dan berikan
oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi o2, dll

Airway management
 Buka jalan napas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
 Posiiskan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
 Pasang mayo bila perlu
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Keluarkan sekret dengan batu atau
suction
 Auskultasi suara napas, catat
adanya suara napas tambahan
 Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
 Monitor respirasi dan status o2

Anda mungkin juga menyukai