Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI

POST PARTUM ( MASA NIFAS)

1. Pengertian
Masa nifas (puerperium)adalah masa yang di mulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Puerperium berasal dari
bahasa latin yang artinya puer itu bayi dan paros adalah melahirkan yang
berarti masa sesudah melahirkan .wanita yang melalui periode masa nifas ini
disebut puerpura.pada masa nifas akan keluar cairan berupa darah dalam
vagina yang berwarna merah yang disebut lochea

2. Jenis –jenis lochea


a. Lochea rubra:warna merah segar,keluar H1-H2 post partum
b. Lochea sanguilenta :warna merah kecoklatan,keluar H3-H7 Post Partum
c. Lochea serosa :warna kekuningan,keluar H7-H13 post partum
d. Lochea alba :warna putih,keluar H14 post partum

3. Tanda –tanda masa nifas


a. Keluar darah dari vagina berwarna merah seperti darah menstruasi
b. Jumlah banyak tapi berkurang dari hari kehari
c. Mendekati hari terakhir nifas,darah berubah menjadi putih kemerah-
merahan
d. Darah berbau amis
4. Tujuan Asuhan pada masa nifas
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologik
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif.mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk bil terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi
c. Memberi pendidikan kesehatan
d. Member pelayanan keluarga berencana

5. Tahapan masa nifas


a. Puerperium dini :masa keputihan dimana ibu di perboolehkan berdiri dan
bejalan-jalan
b. Puerperium intenmedial :masa pulih alat genetalia eksterna secara
menyeluruh antara 6-8 minggu.
c. Remote Puerperium:waktu yang diperlukan untuk pulih sehat sempurna
terutama bila wanita tersebut mempunyai komplikasi waktu hamil atau
melahirkan.

6. Kebijakan program masa nifas


a. Dalam kebijakan program nasional nifas adalah melahrkan kunjungan masa
nifas paling sedikit 4 kali kunjungan untuk menilai status dan bayi baaru
lahir dan untuk mencegah,mendeteksi dan menangani masalah-masalah
yang terjadi.
b. Waktu kunjungan
1) Kunjungan 1:6-8 jam pp
2) Kunjungan 2:6 hari pp
3) Kunjungnan 3:2 minggu pp
4) Kunjungan 4:6 minggu
7. Peran dan tanggung jawab bidan dalam maa nifas
a. Mendekteksi komplikasi dan perlunya rujukan
b. Memberikan konseling untuk ibu dabn keluarganya mengenai scara
mencegah pendarahan , mengenai tanda-tanda bahaya,menjaga yang
baik,mempratekan kebersihan yang aman
c. Memfasilitasi hubungan ikatan batin antara ibu dan bayi memulai dan
mendorong pemberian asi.
d. Melakukan manajemin asuhan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnose dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk
mempercepat proses pemulihan mencegah komplikasi dngan memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi selam a periode nifas
e. Memberikan asuhan secara professional

PROSES ADAPTASI FISIOLOGI IBU MASA NIFAS

1. Perubahan sistem Reproduksi


a. Uterus
Uterus mengalami involusi. Proses involusi adalah proses kembalinya
uterus kedalam keadaan sebelum hamiil dengan berat sekitar 60
gram.proses dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-
otot polos uterus.

b. Vagina dan perineum


1) Ekstrogen postpartum yang menurun berperan dalam penipisan
mukosa vagina dan hilangnya rugae
2) Vagina yang semula sangat teregang akan kembal secara bertahap
keukuran seblum hamil,6-8 minggu setelah bayi lahir.
3) Rugae akan kembali terlihat sekitar minggu keempat.
4) Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan jumlah pelumas
vagina dan penipisan mukosa vagina.
5) Bila ibu dilakukan episiotomy, penyembuhan normal adalah sekitar
dua 2-3 minggu.

c. Bekas Implantasi Plasenta


1) Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12x5
cm, permukaannya kasar dimana pembuluh darah besar bermuara.
2) Bekas implantasi plasenta akan cepat mengecil pada minggu ke 2
sebesar 6-8 cm dan pada akhir masa nifas sebesar 2 cm.
3) Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan
endometrium.
4) Luka sembuh sempurna pada 6-8 minggu postpartum.

2. Perubahan sistem pencernaan

a. Nafsu makan, cenderung ibu sangat lapar akibat keletihan.


b. Defekasi biasanya ibu akan mengalami obtifasi karena pada waktu
melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan
colon menjadi kosong. Pengeluaran cairan yang berlebihan pada saat
persalinan, kurang makan, haemoroid, dan laserasi jalan lahir.

3. Perubahan Sistem Perkemihan

Biasanya setelah melahikan seorang ibu akan mengalami susah BAK


karena sfingter uretra mengalami penekanan dan adanya edema kandungan
kemih yang terjadi selama persalinan. Poliurea terjadi pada hari ke-2 dan ke-5
disebabkan karena kelebihan cairan akibat retensi air dalam kehamilan dan
sekarang dikeluarkan
4. Perubahan Sistem Endokrin

a. Hormon Plasenta
Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormone-
hormon yang dihasilkan seperti Human Placenta Lactogen ( HPL ) dan
Human Chorionic Gonadotropin ( HCG ).
b. Hormon Pituitary
Prolaktin menimgkat dengan cepat. Pada ibu yang tidak menyusui akan
menurun dalam waktu 2 minggu. FSH meningkat pada minggu ke-3. LH
tetap rendah sampai ovulasi terjadi
c. Hormon Oksitosin
Oksitosin bekerja terhadap otot uterus dan payudara. Pada hari ke-3
oksitosin membantu dalam pengeluaran plasenta. Selanjutnya dalam hal
involusi uteri dan juga berperan dalam proses menyusui.
DAFTAR PUSTAKA

Saleha sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Makassar. Salemba Medika

Sarwono Prawirohardjo. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.

Elemen. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas


Padjadjaran Bandung.

Anda mungkin juga menyukai