Anda di halaman 1dari 9

Sederet Konflik di Proyek Meikarta

Oleh:
Fatan Aqilla H
M. Kamal
M. Fikli
Raffy Fikri A

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi Tugas Penilaian Akhir
Sekolah (PAS)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BANDUNG


2019
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................................................. 2
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 2
1.3 Kegunaan Penelitian ......................................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................................................... 1
2.1 Teori.................................................................................................................................. 2
2.2 Undang-Undang (Peraturan) ............................................................................................ 2
BAB III Metode Penelitian ......................................................................................................... 1
3.1 Objek Penelitian ............................................................................................................... 2
3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................... 2
BAB IV Hasil Penelitian dan Permasalahan .............................................................................. 1
4.1 Analisis .............................................................................................................................. 2
BAB V Kesimpulan dan Saran................................................................................................... 1
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 2
5.2 Saran-Saran ...................................................................................................................... 2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penelitian
Meikarta merupakan proyek kota terencana yang dibangun oleh PT Lippo Karawaci
Tbk (anak perusahaan Lippo Group) di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Meikarta resmi
diluncurkan pada 17 Agustus 2017. Proyek kota terencana tersebut berada di dekat Jalan Tol
Jakarta-Cikampek. Proyek tersebut rencananya menyasar kalangan menengah ke bawah.
Pembangunan proyek tersebut menuai protes dari beberapa pihak, termasuk Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Wakil
Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar karena tidak memiliki izin untuk membangunnya.

Lippo Group sudah lama menjadi buah bibir di kalangan pengusaha investor hingga
rakyat jelata. Hal ini disebabkan paska Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan
Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Bekasi terkait mega proyek Meikarta.

Para pejabat pemerintah kabupaten Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga
menerima total uang Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Uang itu merupakan bagian dari
commitment fee fase pertama Rp 13 miliar.

Selain itu, KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.
Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.

1.2 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui konflik dan kasus hukum apa yang tengah terjadi dalam proyek
Meikarta.

1.3 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru mengenai proyek
pembangunan kota Meikarta, baik tentang perkembangan dan ruang lingkupnya serta
konflik yang tengah menimpa proyek ini.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Teori
Izin usha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang atas
penyelenggaraam suatu kegiatam usaha oleh seorang pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi
pemerintah, pengertian usaha dagang adalah suatu alat atau sarana untuk membina,
mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan izin2 usaha perdagangan. Agar kegiatan usaha
lancar, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi
pemerintah yang sesuai dgn bidangnya.

Adapun jenis-jenis izin usaha adalah sebagai berikut :

1. Izin Prinsip (IP)


Izin Prinsip adalah izin dari pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-


Undang No. 32 Tahun 2000 tentang Pemerintaha Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
dan Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, IP dibutuhkan dalam rangka
mendirikan perusahaan baru atau dalam rangka memulai usaha baik sebagai penanaman
modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau dalam rangka
perpindahan lokasi proyek PMA atau PMDN.

Tergantung kepada natur dan besarnya nilai investasi, IP ini dapat diajukan kepada Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang Penanaman Modal seperti Badan Kordinasi Penanaman
Modal atau juga Badan Perizinan Terpadu yang ada di tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi.

Bila pemegang saham perusahaan adalah warga negara asing dan sebagian lagi orang warga
Negara Indonesia, maka pengurusan IP dilakukan oleh Badan Kordinasi Penanaman Modal.

2. Izin Penggunaan Tanah (IPT)


Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2002 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Tingkat II Indramayu Nomor 23 Tahun 1998 tentang Retribusi
Izin Peruntukan Penggunaan Tanah. Pemberian izin atas penggunaan tanah kepada Instansi
Pemerintah /Lembaga, Badan Usaha dan usaha perseorangan di Bidang Indutri, Jasa dan
Perdagangan yang akan menggunakan tanah seluas 2000 m2 atau lebih dikaitkan dengan
rencana umum tata ruang daerah yang bersangkutan.

3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)


Izin Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah perizinan yang diberikan
oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. IMB merupakan salah satu produk hukum
untuk mewujudkan tatanan tertentu sehingga tercipta ketertiban, keamanan, keselamatan,
kenyamanan, sekaligus kepastian hukum. Kewajiban setiap orang atau badan yang akan
mendirikan bangunan untuk memiliki Izin Mendirikan Bangunan diatur pada Pasal 5 ayat 1
Perda 7 Tahun 2009.

IMB akan melegalkan suatu bangunan yang direncanakan sesuai dengan Tata Ruang yang
telah ditentukan. Selain itu, adanya IMB menunjukkan bahwa rencana kostruksi bangunan
tersebut juga dapat dipertanggungjawabkan dengan maksud untuk kepentingan bersama.

4. Izin Gangguan.
Surat Izin Gangguan dan biasa juga disebut HO (Hinderordonnantie) adalah surat keterangan
yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan
oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat.

Izin Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi / badan dilokasi
tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan, ketentraman dan
ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh
Pemerintah Pusat atau Daerah.

Dasar hukum izin ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2.2 Undang-Undang (Peraturan)


-Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

-Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentang Pemerintaha Daerah

-Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan


antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

-Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Objek Penelitian


Kasus Hukum yang terlibat dalam pembangunan proyek Meikarta.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini yakni metode Studi Dokumentasi dari dokumen sekunder yang beredar di internet
seperti berita dan laporan. Melalui metode ini kami dapat membandingkan beberapa kajian
dari berbagai sumber, sehingga memperoleh inovasi yang validatif sebagai penggabungan
beberapa analisis data.

Kajian dari berbagai sumber didapati berbagai macam analisis yang dapat kami bandingkan
dan gabungkan sehingga menghasilkan kesatuan yang utuh berupa karya tulis ilmiah ini.
Meskipun tanpa eksperimental langsung, karena didapati dari analisis serta kajian dari
berbagai jurnal dan laporan, maka dapat diketahui konsepsi ini mampu diterapkan.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Permasalahan
4.1 Analisis
Meikarta yang merupakan mega proyek hunian yang berada di Cikarang, sudah lama
menjadi buah bibir. Banyak sentimen negatif yang membuat saham-saham milik Lippo
Group (pemilik proyek Meikarta) terus berguguran, hingga proyek ini dijual meskipun
terjangkit kasus oleh KPK.

Kasus suap Meikarta bermula ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


mengungkap dugaan suap yang melibatkan Lippo Group dan Pemerintah Kabupaten Bekasi,
terkait proses perizinan proyek hunian Meikarta. KPK sudah menyelidiki dugaan suap ini
setahun lamanya.

Dalam kasus ini, pihak berwenang menetapkan Direktur Operasional Lippo Group,
Billy Sindoro sebagai terdakwa. Billy saat ini tengah menjalani proses hukum di Pengadilan
Negeri Tipikor Bandung. Selain Billy, KPK juga menetapkan tersangka lain yaitu Bupati
Bekasi Neneng Hasanah, dan tujuh orang lainnya.

Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka di antaranya, pegawai Lippo Group Henry
Jasmen, dua konsultan Lippo Group, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama.

Megaproyek Meikarta mulai diluncurkan pada Januari 2016 di lahan seluas 22 juta
meter persegi di Cikarang. PT Mahkota Sentosa Utama yang merupakan anak usaha dari PT
Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang dimiliki 100%. Sementara LPCK sebanyak 54%
sahamnya dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Perusahaan sudah melakukan tahap 1 yang mengembangkan lahan seluas 84 ha.


Seluruhnya difokuskan untuk membangun infrastruktur kawasan, kemudian telah masuk pada
tahap 1A yang terdiri dari 28 ha yang mana pada pengakuannya sudah mulai mengkonstruksi
28 dari 62 tower.

Untuk mengembangkan proyek, perusahaan menyapkan belanja modal sekitar Rp 3,6


triliun, menerbitkan saham baru dari pemegang saham sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp
2,8 triliun.

Unit termurah hunian yang dikerjakan perusahaan dikatakan tinggal harga Rp 400 juta
dengan fasilitas dua kamar tidur, dan unit apartemen dengan harga sekitar Rp 100 juta sudah
habis sejak 2018.

Meski terjangkit kasus oleh KPK, proyek pembangunannya masih berjalan, tidak ada
police line, dan tidak diberhentikan. Sekitar akhir 2018 sudah diresmikan area komersil di
Meikarta.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini yakni metode Studi Dokumentasi dari dokumen sekunder yang beredar di internet
seperti berita dan laporan. Melalui metode ini kami dapat membandingkan beberapa kajian
dari berbagai sumber, sehingga memperoleh inovasi yang validatif sebagai penggabungan
beberapa analisis data.

Kajian dari berbagai sumber didapati berbagai macam analisis yang dapat kami bandingkan
dan gabungkan sehingga menghasilkan kesatuan yang utuh berupa karya tulis ilmiah ini.
Meskipun tanpa eksperimental langsung, karena didapati dari analisis serta kajian dari
berbagai jurnal dan laporan, maka dapat diketahui konsepsi ini mampu diterapkan.

5.2 Saran
Bagi korporasi, penerapan tata kelola yang baik dengan mengedepankan profesionalisme dan
integritas merupakan faktor penting dalam mencegah "tsunami" akibat kasus hukum. Kasus
Meikarta memberi pelajaran berharga bahwa kiprah positif, baik di lini bisnis maupun sosial
yang dilakukan oleh kelompok usaha ini, dapat terdampak dengan kasus hukum terjadi pada
salah satu usahanya. Publik pun perlu melihat secara cermat dan memilah kasus hukum yang
menimpa suatu institusi dengan kinerja, prestasi, kontribusi, dan reputasi lembaga secara
menyeluruh.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Meikarta

https://merdeka354.wordpress.com/2016/01/15/pengertian-izin-usaha-dan-
jenisnya/

http://www.neraca.co.id/article/109467/kpk-dalami-pelanggaran-hukum-
perizinan-proyek-meikarta

https://nasional.sindonews.com/read/1377648/18/pelajaran-berharga-meikarta-
1549844357

Anda mungkin juga menyukai