I. PENGKAJIAN DATA
Hari / Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012
Jam : 10.00 WITA
No. RMK : 15.94.75
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Identitas bayi
Nama : By. Ny. N
Tanggal / jam lahir : 21 Maret 2012
Jam Lahir : 23.45 Wita
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : 31,5 cm
Lingkar dada : 32,5 cm
Anus : (+)
Apgar Score : 8,9,10
Diagnosa : BBL dengan Sectio Caesarea atas indikasi
Ketuban Pecah Dini
b. Identitas orangtua
Istri Suami
Nama : Ny. N Tn. A
Umur : 27 tahun 30 tahun
Agama : Islam Islam
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa / Indonesia
Pendidikan : SI SPN
Pekerjaan : PNS Polisi
Alamat : Komplek. Griya Pesona Bhayangkara No. 115
Rt. 34 Rw. 05 Banjarbaru
2. Keluhan Utama
Bayi baru lahir tanggal 21 Maret 2012 pukul 23.45 Wita, persalinan
dengan section caesarea atas indikasi Ketuban Pecah Dini bayi
langsung menangis dengan jenis kelamin perempuan.
c. Riwayat ANC
1) Trimester I
- Tempat : Puskesmas
- Pemeriksaan : Bidan
- Frekuensi : 1x
- Keluhan : Terlambat haid, pusing mual, muntah
- Obat-obatan : B6, B Kompleks, Kalk, Antasid
- Imunisasi : Belum diberikan
- Penyuluhan :
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
Menganjurkan ibu untuk jangan makan-makanan yang
berlemak, serta dengan porsi makan yang kecil tapi
sering.
Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi seperti
sayur bayam, sawi, minuman susu dan mengkonsumsi
buah-buahan
Menganjurkan ibu untuk minum Vit. B kompleks dan B6
secara teratur 3x sehari Kalk 1x sehari.
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1
bulan lagi, atau kapan saja jika ada keluhan.
2) Trimester II
- Tempat ANC : Puskesmas
- Pemeriksaan : Bidan
- Frekuensi : 1x
- Keluhan : Ingin melakukan suntik TT
- Obat-obatan : SF, Kalk, Vit. B Compleks, B6
- Imunisasi : TT1
- Penyuluhan :
Menganjurkan ibu untuk minum Vit. B Kompleks dan
B6 secara teratur 3x sehari, Kalk 1 x sehari, dan tablet
tambah darah (SF) 1 x sehari pada malam hari
menggunakan air putih atau air jeruk.
Memberitahu ibu agar memakai baju yang lebih
longgar.
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1
bulan lagi, untuk melakukan ilmunisasi TT2 dan
memeriksakan kehamilan.
3) Trimester III
- Tempat ANC : Puskesmas
- Pemeriksaan : Bidan
- Frekuensi : 2x
- Keluhan : Ingin suntuk TT2 dan memeriksakan
kehamilannya
- Obat-obatan : Vit. B12, B Kompleks, SF, Kalk,
- Penyuluhan :
Memberitahukan pada ibu tanda-tanda dimulainya
persalinan yaitu uterus berkontraksi, keluar lendir atau
darah, ada keinginan untuk mengedan dan cara merawat
payudara untuk proses laktasi.
Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan
bergizi, tetapi rendah garam dan istirahat yang cukup.
Memberitahukan ibu tentang tanda – tanda persalinan
seperti keluar lendir bercampur darah, sakit di daerah
perut menjalar sampai ke pinggang yang semakin lama
semakin sakit.
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan Ibu
Ibu tidak mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes mellitus,
hipertensi, asma maupun penyakit jantung dan tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan penyakit
menular seksual lainnya.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pihak keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
Maupun penyakit menular lainnya.
6. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan serta susu
Porsi : 1 piring nasi, 1 potong lauk pauk, 1 mangkuk
sayur, 1 gelas susu dan buah-buahan secukupnya
Frekuensi : 3 x sehari
Pantangan : tidak ada
7. Persalinan Sekarang
a. Jenis persalinan : Sectio caesarea atas indikasi Ketuban
Pecah Dini
b. Ditolong oleh : Dokter
c. Keadaan persalinan :
1) Kala 1
Ibu G1P0A0 Hamil 39-40 minggu dengan Ketuban Pecah Dini
datang ke Ruang VK bersalin RSUD Banjarbaru pada tanggal
21 Maret 2012 jam 10.00 Wita, dengan keluhan perut mules –
mules disertai keluar air – air dan lendir darah sejak jam 07.00
Wita, kemudian dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil
portio tebal lunak, kemudian dilakukan palpasi Tinggi Fundus
Uteri 3 jari dibawah prx (30cm) memanjang punggung kanan,
Presentasi kepada 5/5, ketuban (-) dan DJJ 148 x/menit,
kontraksi 2x dalam 10 menit dengan durasi 10 menit Setelah
melakukan pemeriksaan, petugas lapor dokter. Rencana operasi
section caesarea dan pasien menyetujui. Setelah melakukan
persiapan preoperasi, pada jam 23.00 Wita pasien diantar ke
Ruang Operasi.
2) Kala II
dilakukan operasi sectio caesarea pada jam 23.30 Wita, tanggal
21 Maret 2012. Pada jam 20.45 Wita bayi lahir dengan jenis
kelamin perempuan, BB = 2900 gram, PB = 52 cm dan tidak
ada cacat. Bayi langsung dibawa ke Ruang perinatologi.
3) Kala III
Pada jam 23.50 Wita plasenta lahir lengkap dengan selaputnya,
kontraksi baik, TFU 2 jari bawah pusat.
4) Kala IV
Pada jam 24.00 Wita, pasien diantar keruang pulih sadar untuk
dilakukan Observasi ± 2 jam dengan hasil pemantauan TD :
130/80 mmHg, N : 90 x/m, T : 36,50C, R : 20 x/m, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi baik, dan diberikan perawatan post
operasi.
5) Komplikasi
- Ibu : tidak ada
- Bayi : tidak ada
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Tanda-tanda vital
- Suhu : 37,10C
- Nadi : 128 x/mnt
- Pernafasan : 50 x/mnt
c. Apgar Score : 8 – 9 – 10
KRITERIA 0 1 2 1’ 5’ 10’
Apparance color Pucat Badan merah Seluruh tubuh 2 2 2
(Warna Kulit) ekstremitas kemerahan
biru
Pulse rate Tidak ada <100 x /menit > 100x/menit 2 2 2
(Nadi)
Grimace Tidak ada Sedikit gerak Reaksi 2 2 2
(Reaksi terhadap mimic melawan
rangsangan)
Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif 1 2 2
(Tonus Otot) dalam sedikit
fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Baik/ 1 1 2
(Pernapasan) teratur menangis kuat
Jumlah 8 9 10
2. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan
Kepala : Bentuk normal, kebersihan cukup, tidak terdapat
caput succedaneum dan cephal hematoma.
Ubun-ubun : Ubun-ubun datar, tidak terjadi molase.
Kulit : Kemerahan, tidak pucat, terdapat lanugo dan
verniks
Muka : Muka terlihat kemerahan dan tidak oedema.
Mata : Simetris, Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
pucat, tidak ada secret yang keluar serta pupil
menunjukkan refleks terhadap cahaya.
Hidung : Bentuk normal, tidak ada penumpukan lendir, dan
tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
Telinga : Normal, simetris, tidak ada sekret yang keluar,
Mulut : Bibir dan langit-langit tidak terbelah, refleks isap
baik.
Leher : Bersih, tidak ada verniks.
Dada : Bentuk simetris antara kiri kanan, tidak ada
retraksi pada dinding dada. Detak jantung > 100
x/menit, tidak ada stridor.
Tali pusat : Tidak ada perdarahan.
Abdomen : Bentuk simetris dan terdapat tali pusat yang masih
basah dan tidak terdapat perdarahan.
Punggung : Bentuk normal dan tidak spina bifida
Ekstremitas : Lengkap, gerak aktif dan tidak cyanosis.
Genitalia : Testis telah turun, belum ada mekonium yang
keluar, tidak ada darah dan tinja.
b. Refleks
Refleks morro : Positif (+) pada saat dikejutkan dengan
suara / gerakan bayi memeluk.
Refleks rooting : Positif (+) setelah bayi lahir saat dirangsang
disentuh pipi / ujung mulutnya bayi
langsung menoleh.
Refleks grapsing : Positif (+) pada saat disentuh telapak
tangannya bayi menggenggam.
Refleks sucking : Positif (+) setelah bayi lahir, bayi dapat
menghisap puting susu ketika bayi
diletakkan.
Refleks walking : Positif (+) pada saat kaki bayi diposisikan
menapak lantai ada refleks berjalan.
Refleks babynsky: Postif (+) pada saat digoyang / disentuh
telapak kaki membuka.
Refleks tonicneck: Positif (+), yaitu dengan memutar kepala
bayi pada waktu bayi berbaring telentang,
maka ada refleks seperti membalikkan
kepalanya (melawan arah).
Refleks blinking : Positif (+), yaitu dengan cara memberikan
pencahayaan / senter ke arah mata bayi
sehingga bayi akan berkedip dan mengikuti
arah cahaya.
c. Antropometri
- Berat Bada : 2900 gram
- Panjang Badan : 52 cm
- Lingkar kepala
Circumferentia mento occipitalis (OB) : 35 cm
Circumferentia fronto occipitalis (OS) : 32 cm
Circumferentia sub occipitalis bregmantika
(OK) : 32 cm
- Lingkar dada : 31,5 cm
- Lingkar Perut : 29 cm
- Lingkar lengan atas (LILA) : 11 cm
II. ASSESMENT
Bayi Baru Lahir Fisiologis
III. PLANNING
a. Mengeringkan dan menyelimuti tubuh bayi dengan handuk bersih dan
menghangatkan bayi agar tidak terjadi hipotermi, tubuh bayi sudah
dikeringkan dan suhu tubuh bayi dalam keadaan normal.
b. Atur posisi bayi dan memberikan jalan nafas bayi dengan cara menghisap
lendir dengan menggunakan sleem deeli dari mulut kemudian hidung bayi
agar bayi bisa bernafas dengan lancar dan bisa menangis kuat. Jalan nafas
sudah dibersihkan dan bayi bisa bernafas dengan lancar dan menangis
kuat.
c. Membersihkan tubuh bayi dari cairan, lendir, darah dengan kapas
berminyak, tubuh bayi sudah dibersihkan dengan kapas berminyak dan
bayi terlihat bersih.
d. Melakukan pemeriksaan antropometri untuk mengetahui Berat badan,
Panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar perut, dan LILA bayi.
Pemeriksaan antropometri sudah dilakukan yaitu ;
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : 31,5 cm
Lingkar dada : 31,5 cm
Lingkar Perut : 29 cm
LILA : 11 cm
e. Melalukan perawatan tali pusat dengan cara membungkus tali pusat
dengan kasa steril tanpa memberi betadine, untuk mencegah masuknya
bakteri yang dapat menyebabkan infeksi noenatorum. Perawatan tali pusat
telah dilakukan.
f. Memberikan Injeksi Neo K untuk mencegah terjadinya perdarahan karena
defisiensi vitamin K secara IM pada 1/3 paha bagaian luar sebelah kiri
sebanyak 0,5 cc. Pemberian injeksi Neo K telah diberikan.
g. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memberikan pakaian dan
membungkus atau membedong tubuh bayi dengan lampin. Bayi telah
dibedong dengan lampin.
h. Memberikan salf mata Gentamicin 1% pada mata bayi untuk mencegah
infeksi (terutama mencegah penularan penyakit menular seksual gonorrhoe
oleh ibu). Bayi telah diberi salf mata.
i. Mengajarkan ibu cara menyusui bayi sedini mungkin, terlebih dahulu
membersihkan payudara ibu dengan kapas basah. Kedua payudara sudah
dibersihkan dengan kapas.
j. Mendekatkan bayi dengan ibu untuk menyusui bayinya. Bayi sudah
disusui ASI dalam dekapan ibu.
k. Menganjurkan kepada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya
dengan baik, terutama memberikan ASI secara eksklusif yaitu memberikan
ASI saja selama 6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan seperti
susu formula.
l. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke Puskesmas atau posyandu
terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Ibu mengerti dengan anjuran yang
diberikan.
m. Menganjurkan ibu untuk segera memanggil bidan atau tenaga kesehatan
terdekat apabila ada tanda-tanda bahaya dari bayinya, seperti tubuh dan
mata bayi terlihat kuning dan panas, sesak nafas serta tubuh menjadi biru.
Ibu mengerti akan selalu ingat tentang anjuran yang diberikan.
n. Memberitahu kepada ibu tentang bagaimana cara merawat tali pusat bayi.
Ibu mengerti dengan pemberitahuan oleh bidan.
o. Mendokumentasi hasil pemeriksaan atau tindakan ke dalam asuhan
kebidanan. Hasil pemeriksaan atau tindakan telah didokumentasikan.
CATATAN PERKEMBANGAN