Akuntansi Rumah Sakit
Akuntansi Rumah Sakit
RINGKASAN MATERI
Oleh Offering H :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2019
AKUNTANSI RUMAH SAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari aktivitas operasinya dilaporkan
dalam Laporan Operasi (Statement of Operations). Laporan ini
mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya
yang bisa memengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam
laporan operasi wajib dinyatakan suatu indikator kinerja seperti
halnya laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan hasil aktivitas
operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator kinerja ini
harus mencakup baik laba atau rugi operasi selama periode berjalan
maupun laba lain yang diperoleh selama operasi berjalan. Contoh
laba lain yang dimaksud itu adalah pendapatan investasi (baik yang
sudah direalisasi maupun belum direalisasi). Judul dari indikator
kinerja ini misalnya “Surplus Pendapatan dan Sumbangan Lainnya
atas Belanja”.
Perubahan lainnya dalam saldo dana selagi periode berjalan wajib
dilaporkan setelah indikator kinerja, misalnya transfer-transfer yang
terjadi secara internal antardana yang ada.
Berikut ini adalah pos-pos lain yang perlu menjadi perhatian,
antara lain :
a. Pendatan Jasa Pasien
Pendapatan dari pasien ini dihitung pada jumlah bruto dengan
memakai tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi
dengan penyesuaian kontraktual (contractual adjusments) dan
hasilnya menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan dengan pihak
ketiga dalam sistem penggantian pembayaran medis. Perusahaan
asuransi seringkali mengganti kurang dari jumlah tarif standar
penuh buat jasa medis yang disediakan bagi pasien yang sudah
menjadi tanggungan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki
atau mempunyai tarif yang standar bagi jasa-jasa yang
diberikannya, tetapi rumah sakit dapat saja menjalin kontrak
dengan pembayar pihak ketiga di mana rumah sakit menerima
jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa-jasa tersebut.
Dalam hal ini, rumah sakit membuat Penyesuaian Kontraktual
dari tarif jasa normalnya
c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
Pendapatan dari kegiatan lainnya menggambarkan pendapatan
dari sumber-sumber bukan pasien, misalnya seperti kantin dan
sewa parkir. Pendapatan tersebut seringkali mencerminkan
jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah brutonya
d. Transfer Antardana
Tidaklah saksama untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana
Terikat (Restricted Fund) saat persyaratan yang telah ditetapkan
oleh pihak sponsor atau donor telah terpenuhi. Dalam hal ini,
aktiva tersebut wajib ditransfer dari Dana Terikat (Restricted
Fund) ke Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund). Demi tujuan
pelaporan keuangan, transfer antardana ini harus dilaporkan
dalam Laporan Operasi sebagai “Pelepasan Saldo Dana” dan
ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
Contoh pendapatan :
1. Pendapatan operaional rawat jalan, yaitu karcis umum dan
karcis spesialis
2. Pendapatan operasional rawat inap, yaitu akomodasi dan
visite
3. Pendapatan tindakan medis, yaitu tindakan medik dan
tindakan keperawatan
4. Pendapatan operasional unit penunjang, yaitu rasiologi,
laboratorium, fisioterapi, farmasi, dan rehab medik
e. Beban Dana Umum
Beban-beban di dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti
halnya pada entitas komersial. Contoh beban :
1. Biaya pelayanan, yaitu jasa pelayanan, pegawai, penyusutan,
pemeliharaan, asuransi, langganan dan daya, pelatihan, dan
penelitian
2. Biaya umum dan administrasi, yaitu pegawai, administrasi
kantor, penyusutan, pemeliharaan, langganan dan daya,
pelatihan, dan penelitian
f. Sumbangan
Sumbangan atau donasi dibagi menjadi donasi yang berbentuk
jasa dan berbentuk aktiva. Karena biasanya sulit untuk
menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari
donasi ini biasanya tidak dicatat. Tetapi, jika ada kebutuhan untuk
melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai dari donasi jasa
dicatat sebagai Sumbangan yang secara langsung diikuti dengan
beban-beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan untuk donasi
yang berbentuk aktiva harus dilaporkan pada nilai wajar (fair
value) pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan. Jika donasi
aktiva ini penggunaannya ada batasan oleh pihak sponsor atau
donor maka harus dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau
Dana Terikat Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak
berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari Dana Terikat ke Dana
Umum
3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva
bersih, yaitu Tidak Terikat (Unrestricted), Terikat Sementara
(Temporarily Restricted), dan Terikat Permanen (Permanently
Restricted)
4. Laporan Arus Kas
Format dari laporan arus kas ini serupa dengan yang digunakan
untuk entitas komersial. Laporan arus kas terdiri dari :
1. Aktivitas operasi
2. Aktivitas investasi
3. Aktivitas pendanaan
2. Laporan Aktivitas
a) Tujuan Dan Fokus Laporan Aktivitas
Untuk laporan aktivitas difokuskan kepada lembaga secara
keseluruhan atau semuanya dan dengan menyajikan perubahan
jumlah aktiva bersih selama satu periode. Perubahan aktiva bersih
dalam laporan aktivitas ini terdapat pada aktiva bersih atau
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
b) Perubahan Kelompok Aktiva Bersih
Laporan aktivitas difokuskan untuk menyajikan dalam perubahan
aktiva bersih terikat permanen (permanently restricted), terikat
sementara (temporarily restricted), dan tidak terikat (unrestricted)
dalam suatu periode
BAB III
Afif, M. N., & Yusuf, M. (2017). Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit
Berdasarkan KMK Nomor 1981 Tahun 2010 Pada RSUD Cimacan. Jurnal
AKUNIDA, Volume 3 Nomor 2. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/324502261_ANALISIS_LAPORA
N_KEUANGAN_RUMAH_SAKIT_BERDASARKAN_KMK_NOMOR_1
981_TAHUN_2010_PADA_RSUD_CIMACAN
Nordiawan, D. (2006). Akuntansi Sektor Publik (I. Bastian, ed.). Jakarta: Salemba
Empat.