Habakuk 3:1-19
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah’hasil pohon Kehidupan yang dekat dengan Allah, tidak menyebabkan seseorang langsung dapat
zaitun mengecewakan, sekalipun lading-ladang tidak menghasilkan bahan mengerti semua tindakkan Allah dalam hidupnya. Lihat saja Yohanes Pembaptis
makanan; kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi sebagai seorang yang besar dalam Alkitab. Sepupu Tuhan Yesus, membaptis
dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorai di dalam Tuhan, beria-ria di Tuhan Yesus, namun kemudian ada dalam penjara dan mengalami banyak
dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhankuitu kekuatanku, Ia membuat ketidakmengertian. Ia harus mengutus orang lain kepada Tuhan Yesus dengan
kakiku seperti kaki rusa, ia membiarkanku berjejak di bukit-bukitku.” mengatakan, “Apakah Engkau yang kami tunggu atau kami harus menantikan
seorang yang lain?” Bukankah Yohanes sendiri pernah mendengar suara Tuhan
Nabi Bingung Allah? Bukankah Ia sendiri yang menunjuk dengan penuh keyakinan bahwah
Nabi Habakuk disegelari sebagai nabi yang bingung. Kebingunangannya akibat Yesus adalah domba Allah yang menghapus dosa dunia? Namun ketika ia ada
ketidakmengertiannya atas cara-cara yang dilakukan Allah untuk menjawab dalam penjara, ia ragu-ragu. Saya kira ini juga dialami oleh Habakuk.
pertanyaannya. Ia bertanya mengapa Israel yang begitu jahat tidak dihukum oleh Sikap pasrah dalam iman ditunjukan dalam kesediaan nabi Habakuk menerima
Tuhan? Namun ketika Tuhan menghukum, ia bertanya mengapa harus orang kerugian, kegagalan, kekecewaaan dan semua hal yang sama sekali tidak
Kasdim yang sangat jahat yang menghukum. Bukankah Israel lebih baik dari menguntungkan.
Kasdim? Namun mengapa Kasdim menghukum. Di sinilah ia sulit sekali untuk
mengerti.
Berjalan dengan Allah tidak menyebabkan kita mengerti semua hal. Tapi
Habakuk akhirnya memutuskan untuk menyaksikan apa yang Tuhan akan lakukan ketika kita bersedia menerima semua kekurangan, semua kegagalan, semua
atas semua yang tidak dimengertinya. Ia kemudian mengatakan, “Orang benar kekecewaaan, semua kepasrahan. Maka kita akan mengetahui arti hidup.
akan hidup oleh percayanya.” (2:4b)
Sorak-Sorai
Doa Itu sebabnya Habakuk berkata bahwa Ia akan tetap bersorak-sorai. Apapun yang
terjadi. Di sinilah kita menyaksikan kesejatian dari sebuah sorak-sorai yang tidak
Kita kemudian membaca mengenai bagaimana doa nabi Habakuk sebagai sebuah didasarkan atas kondisi-kondisi di luar diri kita, namun apa yang dari dalamdiri
doa yang sangat terkenal dalam Alkitab. kita.