Jawaban :
Menurut ITGI (IT Governance Institute:2003), IT Governance bukan merupakan
tanggung jawab bagian IT perusahaan saja namun merupakan tanggung jawab
jajaran direksi dan manajemen eksekutif. IT Governance adalah bagian dari tata
kelola perusahaan (Enterprise Governance) dan terdiri dari kepemimpinan, struktur
organisasi dan proses yang memastikan bahwa organisasi IT mendukung dan
memperluas strategi dan objektif organisasi. IT Governance fokus pada dua aspek
yaitu : pertama, nilai tambah yang diberikan TI terhadap bisnis dan yang kedua,
mitigasi risiko TI. Nilai TI dapat didorong oleh penyelarasan strategi TI dan bisnis
perusahaan, sedangkan mitigasi risiko TI didorong oleh tanggung jawab kepada
organisasi atau perusahaan berbasis masalah TI yang dihadapi. Keduanya perlu
didukung sumber daya yang cukup dan dapat diukur untuk menjamin bahwa hasil
yang diharapkan terpenuhi.
Informasi yang digunakan untuk melakukan BIA dapat diperoleh melalui kuisioner,
wawancara, workshop, dokumen dan penelitian. Dampak yang dialami oleh
organisasi akibat terjadinya bencana dan gangguan antara lain meliputi dampak
terhadap keuangan, customer dan supplier, pegawai, operasional, serta
kredibilitas organisasi.
- Recovery Strategy
3. BIA merupakan tahapan yang kedua dari BCP proses, yang memiliki peran
menggambarkan sebuah dambak yang negatif yang terjadi pada operasi bisnis.
Jelaskan apa saja yang ada dalam BCP dan BIA.
Jawaban:
BCP (Business Continuity Plan) adalah proses otomatis atau pun manual yang
dirancang untuk mengurangi ancaman terhadap fungsi-fungsi penting organisasi,
sehingga menjamin kontinuitas layanan bagi operasi yang penting. Perencanaan
keberlangsungan bisnis dibuat untuk mencegah tertundanya aktivitas bisnis normal.
BCP didisain untuk melindungi proses bisnis vital dari kerusakan atau bencana yang
terjadi secara alamiah atau perbuatan manusia, dan kerugian yang ditimbulkan dari
tidak tersedianya proses bisnis normal (rutin, seperti biasa). Business Continuity Plan
merupakan strategi untuk meminimalisir efek dari ganguan dan mengupayakan
berjalannya kembali proses bisnis suatu organisasi atau perusahaan.
Kejadian atau hal-hal yang menahan proses bisnis adalah segala sesuatu gangguan
keamanan yang terduga dan tak terduga yang bisa mematikan operasi normal bisnis
dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari BCP adalah untuk meminimalisir efek dari
kejadian atau bencana tersebut dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Manfaat
utama dari Business Continuity Plan adalah untuk mereduksi risiko kerugiaan
keuangan dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memulihkan diri dari
bencana atau gangguan sesegera mungkin. Perencanaan keberlangsungan bisnis
juga harus dapat membantu meminimalisir biaya dan mengurangi risiko sehubungan
dengan kejadian bencana tersebut.
BIA (Business Impact Analysis) merupakan suatu tahapan yang dilakukan untuk
memperoleh pemahaman atas proses bisnis mana yang merupakan proses bisnis
vital dalam organisasi dan juga pemahaman atas dampak yang akan dialami oleh
organisasi jika terjadi gangguan dan bencana pada proses bisnis tersebut. Tujuan
dilakukan Business Impact Analysis (BIA) adalah untuk:
a. Mendapatkan pemahaman atas tujuan utama organisasi, prioritas masing-masing
tujuan dan waktu yang dibutuhkan untuk melanjutkan tujuan ini pada waktu yang
tidak terjadwalkan;
b. Menginformasikan keputusan manajemen atas Maximum Tolerable Downtime
(MTD) untuk masing-masing fungsi bisnis. MTD merupakan waktu maksimum
yang dapat ditoleransi oleh organisasi akibat ketidak tersediaannya bagian dari
fungsi bisnis. Semakin tinggi prioritas proses bisnis, semakin pendek MTD.
c. Merekomendasikan strategi recovery yang tepat;
d. Memahami ketergantungan yang terjadi secara internal dan eksternal untuk
mencapai tujuan organisasi.
Informasi yang digunakan untuk melakukan BIA dapat diperoleh melalui kuisioner,
wawancara, workshop, dokumen dan penelitian. Dampak yang dialami oleh
organisasi akibat terjadinya bencana dan gangguan antara lain meliputi dampak
terhadap keuangan, customer dan supplier, pegawai, operasional, serta kredibilitas
organisasi.
4. Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan outsourcing, dan juga
kelemahan menggunakan outsourcing. jelaskan keunggulan atau keuntungan dan
kerugian menggunakan outsourcing untuk pengolahan IT.
Dan dengan menerapkannya secara konsisten dan tegas, maka upaya untuk
mewujudkan Garuda Indonesia yang berkinerja tinggi, taat hukum, bersih dan
beretika akan menjadi kenyataan.
Sebagai Tim WBS Garuda Indonesia, RSM AAJ memiliki tugas dan
tanggungjawab dalam mengelola pelaporan yang masuk, berkomunikasi dengan
pelapor, melakukan wawancara dan perolehan informasi pendukung dalam
rangka pelaksanaan tindak lanjut atas laporan yang masuk. Selain itu, RSM AAJ
dan personil yang ditugaskan memiliki tanggungjawab untuk menjaga kerahasiaan
informasi yang diterima.