Mini Proposal (Hampir) (Repaired)
Mini Proposal (Hampir) (Repaired)
PENDAHULUAN
Agromedia, 2008).
(wijayakusuma; dalimarta,1995).
dan mempunyai efek samping yang kecil dibandingkan dengan obat kimia.
Tubuh manusia relative lebih mudah menerima obat dari bahan tanaman
dengan cara digiling halus dan dibubuhkan pada kulit yang sakit. Bagian
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C
(Rukmana,1997).
terbuka (Harbone,1987).
Daun ubi jalar merupakan bagian dari tanaman ubi jalar (Ipomoea
batatas L.) yang memiliki berbagai khasiat, diantaranya sebagai obat luka
bakar. Sediaan krim ekstrak etanol daun ubi jalar dengan dosis 0,078
mencit putih (Rahim dkk., 2011). Kemampuan penetrasi zat aktif sediaan
cara memperbaiki penetrasi zat aktif saat digunakan sebagai obat luka
jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar dapat dialami oleh
siapa saja dan dapat terjadi dimana saja baik di rumah, tempat kerja
oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, serta kondisi saat
diseluruh dunia akibat luka bakar, pada tahun 2013 prevalensi luka bakar
mudah dicuci dengan air, dan pelepasan obatnya yang baik (Voigt, 1984).
lama, tidak beracun, dan tidak mengiritasi kulit (Rowe dkk., 2009).
Formulasi gel ekstrak etanol daun ubi jalar dengan variasi kadar HPMC
sebagai gelling agent tersebut diharapkan memiliki kualitas sifat fisik dan
kelinci.
punggung kelinci.
1.3.2 Tujuan Khusus
luka bakar.
yang baik tentang sediaan gel ekstrak etanol daun ubi jalar
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Convolvulales
Suku : Convolvulaceae
Marga : Ipomoea
( Gembong: 1994 ).
a) Morfologi Tanaman
2008 ). Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua
(matang fisiologis). Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain: bila
serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta
tidak berair. Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur
tanaman, yaitu 3-4 bulan. Memanen ubi jalar jangan sampai terlalu
muda atau terlalu tua, apabila terlalu tua, umbi akan pecah kulitnya
(Siswadi,2006 ).
Gambar 2.1 Bagian tanaman ubi jalar: daun ubi jalar (A),
Putih
(Harbone,1987).
Pada umbi dewasa, selain pati ubi jalar kaya akan
2010).
Gambar 2.2 (a) Ubi jalar ungu (b)ubi jalar putih (c) ubi
jalar orange
Putih
Ubi jalar digunakan sebagai obat bisul, penurunan panas, diare dan
2009 ).
2.2 Ekstrak dan Metode Ekstraksi
terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat,
a. Cara dingin
1. Maserasi
2. Perkolasi
2000).
b. Cara Panas
1. Refluks
2. Digesti
3. Sokletasi
pendingin balik.
4. Infundasi
15 menit.
5. Dekoktasi
(Anonim,2000).
1994).
yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling
pengocokan.
1) Pengerutan (Syneresis)
tegar.
2) Penggembungan (Swelling)
1. Uji Organoleptik
2. Uji Homogenitas
3. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel
(Miranti,2009).
(Anonim,2000).
absorpsi obat melalui kulit adalah difusi pasif. Difusi pasif adalah
2.5.1 Kulit
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi tubuh
dan melindungi tubuh dari bahaya yang akan datang dari luar.
(Syaifuddin, 2009).
1) Fungsi Proteksi
diperlukan.
(Syaifuddin, 2009):
tanduk).
kaki.
mitosis.
paling bawah.
pembuluh darah.
(Syaifuddin, 2009).
secara spesifik terdapat substansi jaringan rusak atau hilang. Luka terjadi
karena terputusnya jaringan-jaringan misalnya kulit, lemak, sel otot dan
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Kerusakan
mulai dari yang ringan yaitu rasa nyeri dan kulit berwarna merah
yaitu:
2003).
kulit normal, nyeri karena ujung- ujung saraf teriritasi. Luka bakar
2003).
(Moenadjat,2003).
Gambar 2.6 Luka Bakar Derajat III (Nucleus Precise, 2011).
atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan
jong,1997).
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relative
bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi dan
10-15-20 untuk anak. Untuk anak, kepala dan leher 15% badan
(LPTT).
2.6.4 Patofisiologi
tersebut tiak hancur atau rusak karena infeksi. Oleh kaena itu
1) Fase inflamasi
(Elizabeth, 2000).
1) Fase proliferasi
dasar dan mengisi permukaan luka, tempatnya diisi sel baru dari
2) Fase penyudahan
berakhir bila semua tanda radang sudah hilang. Selama proses ini
dari dasar. Pada akhir fase, adanya luka kulit mampu menahan
regangan 80% dari kulit normal. Fase ini berlangsung 3-6 bulan
Jong, 1997).
nutrisi kurang baik, usia tua dan sirkulasi udara kurang baik
(Effendi, 1999).
2.6.7 Terapi pada Luka Bakar
kuman.
halaman 444).
reaksi hipersensitif.
2.8 Tinjauan Umum Kelinci
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Lepordae
Genus : Oryctolagus
liar.
dengan baik secara cepat dan mudah dipelihara. Hewan uji kelinci
berat 1,5-3 kg, sehat dan tidak ada abnormalitas anatomi yang
- Uji Organoleptik
- Uji Homogenitas
- Uji pH
- Uji Daya Sebar
- Uji Konsistensi
- Uji Daya Lekat
Keterangan :
Variabel
Definisi Hasil Skala
Cara Ukur Alat ukur
Operasional Ukur Ukur
Variabel Variabel
bebas terikat
Sediaan Gel Gel ekstrak Melakukan Gelas Sesuai Rasio
Ekstrak Daun daun ubi jalar evaluasi ukur dengan
Ubi Jalar adalah sediaan gel pH meter lieteratur
sediaan semi
padat yang
diberikan
secara topikal
dengan
konsentrasi
ekstrak 5%
10% dan 15%
3.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
dengan rancangan Pre and Post Test Controlled Group Design yaitu jenis
- Tempat pelaksanaan
Mataram
- Waktu pelaksanaan
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
karena diperoleh langsung dari hasil formulasi dan uji efektivitas gel
ekstrak daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) terhadap luka bakar pada
kelinci.
Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan yaitu 200 gram
serbuk simplisia daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang sudah
dikeringkan.
200 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 75 = 20 𝑥 75 𝑚𝑙 = 1500 𝑚𝑙
10 𝑔𝑟𝑎𝑚
a) Alat Penelitian
kandang kelinci.
b) Bahan Penelitian
batatas L), etanol 70%, bahan yang bersifat teknis Na-CMC, propilen
kotoran lainnya.
70%.
batatas L).
Daun ubi jalar yang akan digunakan hijau tua, utuh, dan
200 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 75 = 20 𝑥 75 𝑚𝑙 = 1500 𝑚𝑙
10 𝑔𝑟𝑎𝑚
alumunium foil.
d) Penguapan ekstrak
4.9 Formula Sediaan Gel Ekstrak Etanol 70% Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L).
R/ HPMC 3,5
Propilen glikol 15
Formula Kontrol
F1 F2 F3
negatif
Ekstrak (g) - 3 5 7
HPMC (g) 3,50 g 3,50 g 3,50 g 3,50 g
Propilenglikol (g) 15 g 15 g 15 g 15 g
Metil paraben(g) 0,18 g 0,18 g 0,18 g 0,18 g
Air suling (mL) 81,32 g 78,32 g 76,32 g 74,32 g
Total 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml
(Suardi, dkk. 2008)
1 2 2 3
3 4 4 5
5 1
Kelinci 1 kelinci 2
3 4 4 5
5 1 1 2
2 3
Kelinci 3 Kelinci 4
5 1
2 3
Kelinci 5
(Istiana, S. 2016).
Keterangan :
batatas L).
a) Uji Organoleptik
b) Uji Homogenitas
c) Pengukuran pH
ekstrak etanol daun ubi jalar dalam 50 mL air suling di dalam gelas
konstan.
d) Uji daya sebar
lempeng kaca yang berskala. Sebanyak 0,5 g gel yang akan diuji
e) Uji konsistensi
0,25 g gel diratakan pada salah satu gelas objek kemudian ditutup
dengan gelas objek lain sampai kedua plat menyatu. Plat kaca
Anggaraeni, C.A., 2008, Pengaruh Bentuk Sediaan Gel, Krim, dan Salep
terhadap Penetrasi Aminofilin, Skripsi, Fakultas MIPA Universitas
Indonesia, Jakarta.
Anief, M., 1997, Formula Obat Topikal dengan Dasar Penyakit Kulit, 80-83,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Rukmana, R., 1997, Ubi Jalar Budi.Daya dan Pasca Panen, Kanisius:
Yogyakarta.
Sarwono, B. 2001. Kelinci Poton dan Hias. Agro Media Pustaka. Jakarta
Siswadi, ir, M.P. Budidaya Tanaman Palawija. PT. Citra Aji Parama:
Yogyakarta ,2006. Hal 41.
Suardi, M., Armenia dan Anita, M. (2008). Formulasi dan uji klinik Gel Anti
Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. Skripsi. Denpasar: Fakultas
Farmasi. Universitas Udayana.
Syamsuhidayat dan Jong, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, 73-87, EGC Press,
Jakarta.
Tranggonp RI dan Latifah F, 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: Hal. 11, 90-93,
167.