Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUANPNEUMONIA

Disusun oleh :NAMA : ALUN SEPTIYANINIM : 1611020028PRODI : Keperawatan S1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPURWOKERTO2018

A.

DEFINISI PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalisyang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru atau alveoli.Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang
dicirikan dengan adanya konsolidasi akibateksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton &
Fugate, 1993) .Pneumonia adalah proses inflamasi dari parenkim paru yang umumnya
disebabkan oleh terpaparinfeksius (Bruner & Sudarth : 2003)Pneumonia adalah keadaan akut
pada paru yang disebabkan oleh karena infeksi atau iritasisihingga alveoli terisi oleh eksudat
peradangan (Murwani,A : 2011)
ETIOLOGI
Penyebab pneumonia adalah:

Bakteri:
a. Bakteri garam positif (streptococcus pneumoniae/ pneumococcal pneumonia,staphylococ
cusaureus)
b. Bakteri gram negatif (haemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa, kleibsiella pneu
moniae, dan anaerobik bakteria)
c. Atypikal bacteria (legionella pneumophia dan mycoplasma pneumonia)
Virus:
a. Virus influenza
b. Parainfluenza
c. Adenovirus
d. Virus Synsitical respiratorik
e. Rhinovirus
Jamur:
a. Kandidiasis
b. Histoplasmosis
c. Kriptokokkis
Protozoa:
Pneumokistis karinii pneumonia

Adapun yang dapat menjadi faktor resiko adalah:


a. Merokok pasif
b. Polusi udara
c. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
d. Gangguan kesadaran (alkohol, overdosis obat, anestesi umum)
e. Intubasi trakea
f. Imoblisasi lama
g. Terapi imunosupresif (kortikosteroid, kemoterapi)
h. Tidak berfungsinya sistem imun (AIDS)

B.

ANATOMI FISIOLOGI PNEUMONIA

Pernapasan atau respirasi adalah mekanisme yang terjadi ketika tubuh kekurangan oksigen
(O2)dan kemudian menghirup (inspirasi) oksigen yang ada di luar melalui organ-organ
pernapasan.Pada keadaan tertentu, bila tubuh kelebihan karbondioksida (CO2)), maka tubuh
berusaha untukmengeluarkannya dari dalam tubuh dengan cara menghembuskan napas
(ekspirasi) sehinggaterjadi suatu keseimbangan antara oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.
Berikut organ-organdalam sistem pernapasan manusia. (Junaidi, Iskandar.
2010)Hidung,Faring,Faring,Bronkus (Cabang Tenggorokan),Paru-paru.Paru-paru adalah salah
satu organ paling penting dalam sistem pernapasan. Organ ini beradadalam kantong yang
dibentuk oleh pleura perietalis dan pleura viseralis. Kedua paru-paru inisangat lunak, elestis,
sifatnya ringan dan terapung dalam air serta berada dalam rongga toraks.Paru-paru yang
berwarna biru keabu-abuan dan berbintik-bintik karena adanya partikel-partikeldebu yang masuk
dan dimakan oleh fagosit. Paru-paru terletak disamping mediastinum danmelekat pada
perantaraan radiks pulmonalis, di mana antara paru yang satu dan yang lainnyadipisahkan oleh
jantung, pembuluh darah besar, dan struktur-struktur lain dalam mediastinum.(Baradero, Mary,
2008)

C. TANDA DAN GEJALA PNEUMONIA


 Sesak Nafas
 Batuk nonproduktif
 Ingus (nasal discharge)
 Suara nafas lemah
 Retraksi intercosta
 Penggunaan otot bantu nafas
 Demam
 Ronchii
 Cyanosis
 Leukositosis
 Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar
D.

PATOFISIOLOGI PNEUMONIA
Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi. Suatu reaksi inflamasi
yangdilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli dan menghasilkan eksudat, yang
mengganggugerakan dan difusi oksigen serta karbon dioksida. Sel-sel darah putih, kebanyakan
neutrofil, juga bermigrasi ke dalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya mengandung
udara. Area parutidak mendapat ventilasi yang cukup karena sekresi, edema mukosa, dan
bronkospasme,menyebabkan oklusi parsial bronki atau alveoli dengan mengakibatkan penurunan
tahananoksigen alveolar. Darah vena yang memasuki paru-paru lewat melalui area yang
kurangterventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa mengalami oksigenasi. Pada pokoknya,
darahterpirau dari sisi kanan ke sisi kiri jantung. Percampuran darah yang teroksigenasi dan
tidakteroksigenasi ini akhirnya mengakibatkan hipoksemia arterial.Sindrom Pneumonia Atipikal.
Pneumonia yang berkaitan dengan mikoplasma, fungus, klamidia,demam-
Q, penyakit Legionnaires’. Pneumocystis carinii
, dan virus termasuk ke dalam sindrom pneumonia atipikal.Pneumonia mikoplasma adalah
penyebab pneumonia atipikal primer yang paling umum.Mikoplasma adalah organisme kecil
yang dikelilingi oleh membran berlapis tiga tanpa dindingsel. Organisme ini tumbuh pada media
kultur khusus tetapi berbeda dari virus. Pneumoniamikoplasma paling sering terjadi pada anak-
anak yang sudah besar dan dewasa muda.Pneumonia kemungkinan ditularkan oleh droplet
pernapasan yang terinfeksi, melalui kontak dariindividu ke individu. Pasien dapat diperiksa
terhadap antibodi mikoplasma.Inflamasi infiltrat lebih kepada interstisial ketimbang alveolar.
Pneumonia ini menyebar keseluruh saluran pernapasan, termasuk bronkiolus. Secara umum,
pneumonia ini mempunyai ciri-ciri bronkopneumonia. Sakit telinga dan miringitis bulous
merupakan hal yang umum terjadi
Pneumonia atipikal dapat menimbulkan masalah-masalah yang sama baik dalam
ventilasimaupun difusi seperti yang diuraikan dalam pneumonia bakterialSebagian besar
pneumonia didapat melalui aspirasi partikel inefektif. Ada beberapa mekanismeyang pada
keadaan normal melindungi paru-paru dari infeksi partikel infeksius di filtrasidihidung, atau
terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran nafas. Bila partikel
tersebut dapat mencapai paru-paru, partikel tersebut
akan berhadapan dengan makrofagalfeoler dan juga mekanisme imun sitemik, dan
humoral.bayi pada bulan-bulan pertamakehidupan juga memiliki antibodi maternal yang
didapat secara pasif yang melindunginya dari pneumokokus dan organisme-
organisme infeksius lainnya. Pada anak perubahan mekanisme protetif ini dapat menyebabkan
anak mudah mengalami pneumonia misalnya pada kelainananatomis kongenital, kelainan
neurologis. Pada anak dengan kelainan faktor predisposisi
tersebut partikel infeksius dapat mencapai paru-
paru melalui perubahan pada pertahanan anatomis danfisiologis yang normal. Ini paling sering
terjadi akibat virus pada saluran nafas bagian atas. Virustersebut dapat menyebar kesaluran
nafas bagian bawah dan menyebabkan Pneumonia Virus

E. PATHWAY PNEUMONIA

F. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PNEUMONIA


Pengobatan pneumonia termasuk pemberian antibiotik yang sesuai seperti yang ditetapkan
olehhasil pewarnaan Gram. Penisilin G merupakan antibiotik pilihan untuk infeksi oleh
S. pneumoniae. Medikasi efektif lainnya termasuk eritromisin, klindamisin, sefalosporin generasi
kedua dan ketiga, penisilin lainnya, dan trimetoprim-sulfametoksazol (Bactrim).Pneumonia
mikoplasma memberikan respons terhadap eritromisin, tetrasiklin, dan derivattetrasiklin
(doksisiklin). Pneumonia atipikal lainnya mempunyai penyebab virus, dankebanyakan tidak
memberikan respons terhadap antimikrobial. Pneumocystis cariniimemberikan respons terhadap
pentamidin dan trimetropim-sulfametoksazol (Bactrim, TMP-SMZ). Inhalasi lembab, hangat
sangat membantu dalam menghilangkan iritasi bronkial. Asuhankeperawatan dan pengobatan
(dengan pengecualian terapi antimikrobial) sama dengan yangdiberikan untuk pasien yang
mengalami pneumonia akibat bakteri.Pasien menjalani tirah baring sampai infeksi menunjukkan
tanda-tanda penyembuhan. Jikadirawat di RS, pasien diamati dengan cermat dan secara kontinu
sampai kondisi klinis membaik.Jika terjadi hipoksemia, pasien diberikan oksigen. Analisis gas
darah arteri dilakukan untukmenentukan kebutuhan akan oksigen dan untuk mengevaluasi
keefektifan terapi oksigen.Oksigen dengan konsentrasi tinggi merupakan kontraindikasi pada
pasien dengan PPOM karenaoksigen ini dapat memperburuk ventilasi alveolar dengan
menggantikan dorongan ventilasi yangmasih tersisa dan mengarah pada dekompensasi. Tindakan
dukungan pernapasan seperti intubasiendotrakeal, inspirasi oksigen konsentrasi tinggi, ventilasi
mekanis, dan tekanan ekspirasi akhir positif (PEEP) mungkin diperlukan untuk beberapa pasien
tersebut.Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral
(lewatmulut) dan tetap tinggal di rumah.Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak
nafas atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik
diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikanoksigen tambahan, cairan intravena dan alat
bantu nafas mekanik.Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan
keadaannya membaikdalam waktu 2 minggu.Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada
penyebab, sesuai yang ditentukan oleh pemeriksaan sputum mencakup
1. Oksigen 1-2 L/menit.
2. IVFD dekstrose 10 % : NaCl 0,9% = 3 : 1, + KCl 10 mEq/500 ml cairan. Jumlah cairansesuai
berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selangna
sogastrik dengan feeding drip
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta ago
nisuntuk memperbaiki transport mukosilier. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa
danelektrolit.

Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :

1. Untuk kasus pneumonia community base :


Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian.
2. Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberia
Untuk kasus pneumonia hospital base
1. Sefatoksim 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.
2. Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN1.
1. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea
bronchial, pembentukan edema dan peningkatan produksi sputum. Setelah dilakukan tind
akanselama 3 x 24 jam diharapkan jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
a. Batuk teratasi
b. Nafas normal
c. Bunyi nafas bersih
d. Tidak terjadi Sianosis
Intervensi :
a. Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dadaRasional : Takipnea, pernafasan
dangkal dan gerakan dada tak simetris seringterjadi karena ketidaknyamanan.
b. Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan
bunyinafas.Rasional: Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi: mukolitik.Rasional: Alat
untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret,analgetik diberikan untuk
memperbaiki batuk dengan menurunkanketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara
hati-hati, karena dapatmenurunkan upaya batuk/menekan pernafasan
d.
e. 2.
f.
g. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa oksigen
darah,gangguan pengiriman oksigen, ditandai dengan: Dispnea, sianosis,
takikardia,gelisah/perubahan mental, hipoksia. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x 24 jam diharapkan gangguan gas teratasiKriteria hasil :
h.
i.
j. Tidak nampak sianosis
k.
l.
m. Nafas normal
n.
o.
p. Tidak terjadi sesak
q.
r.
s. Tidak terjadi hipoksia
t.
u.
v. Klien tampak tenangIntervensi :a.
w.
x. Kaji frekuensi/kedalaman dan kemudahan bernafasRasional: Manifestasi distress
pernafasan tergantung pada indikasi derajatketerlibatan paru dan status kesehatan
umum. b.
y.
z. Kaji status mental.Rasional: gelisah mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat
menunjukkanhipoksia atau penurunan oksigen serebral.c.
aa.
bb. Berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong master, masterventuri, dan
nebulizer.Rasional: mempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg. O2 diberikan dengan
metodeyang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pernapasan.3.
cc.
dd. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, takipneu,kehilangan
volume cairan secara aktif. Ditandai dengan : mual, muntah, dan BAB lebihdari 3x
sehariSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
gangguankebutuhan volume cairan teratasiKriteria hasil :
ee.
ff.
gg. Mual dan muntah teratasi
hh.
ii.
jj. Intake cairan stabil
kk.
ll.
mm. Buang air besar kurang dari 3x sehari
nn.
oo.
pp. turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus berlebihanIntervensi
:Kaji intake output cairan secara bertahapRasional : mempertahankan jumlah cairan yang
dibutuhkan tubuh dengan terusdiberi susu formula dan air putih hangat secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai