Anda di halaman 1dari 6

Berawal dari kisah Bali Kuno, yang menceritakan sebuah Kerajaan Balingkang.

Dari sinilah
kisah kemunculan Barong Landung dimulai. Ketika itu, seorang raja bernama Sri Jaya
Pangus memerintah Kerajaan Balingkang. Pada masa pemerintahannya, kehidupan
masyarakat amatlah makmur.
SRI JAYA PANGUS : ” Wahai rakyat-rakyatku kerajaan kita makmur akibat kekuatan
prajurit kita dan juga kalian, yang sudah berdagang di luar pulau bali,
maka dari itu saya akan memberikan seluruh rakyatku 10.000 keping
emas.”

Rakyat pun bersorak ria mendengarnya


ORANG CHINA : ”Permisi yang mulia, kami datang kemari ingin menjalin hubungan
pertemanan dengan kerajaan yang dipimpin anda yang mulia.”
SRI JAYA PANGUS : ”Apa yang membuat anda tertarik bekerjasama dengan kerajaan
saya?.”
ORANG CHINA : ” Saya mengetahui bahwa kerajaan ini terkenal makmur.”
SRI JAYA PANGUS :”Baiklah, saya menyetujui hubungan pertemanan ini.”
Dari hubungan perdagangan inilah rumor tentang kemakmuran kerajaan ini terdengar hingga
negeri Cina. Para saudagar Cinapun memutuskan datang dan menjalin hubungan
pertemanan dengan kerajaan yang diperintah oleh Sri Jaya Pangus.
KANG CHING WIE : ”Pasar ini sangat ramai, aku jadi langsung memilih kain yang mana
ya ? nah itu ada yang merah muda yang manis mungkin cocok
untukku.”
Lalu kain yang dibeli oleh Kang Ching Wie terbang entah kemana
disisi lain..
SRI JAYA PANGUS : ”Kain siapa ini mengapa tergeletak disini? aku harus
mengembalikan kain ini !”
Kang Ching Wie yang kebingunganpun mengucapkan sebuah janji untuk orang yang
menemukan kainnya.
KANG CHING WIE : ”Kainku, kemana kainku yang tadi aku beli ? Siapa pun yang
menemukan kainku bila perempuan aku akan menerimanya sebagai
saudaraku jika itu laki-laki, aku akan menerima sebagai suami.”
Setelah mengucapkan janji itu, datanglah Sri Jaya Pangus sembari memegang sebuah kain
berwarna merah muda.
SRI JAYA PANGUS : ” Maaf putri, kau tidak apa-apa?”
KANG CHING WIE : ”Tidak tuan, saya tidak apa-apa, itu kain ku dimana kau
menemukannya ?”
SRI JAYA PANGUS : ”Maafkan saya putri, saya hanya menemukannya tergeletak di
pasar tadi, ini saya kembalikan.”
KANG CHING WIE : ”Terimakasih, kalau begitu saya kembali ke istana saya dulu.”
Akhirnya Raja Jaya Panguspun menemukan seorang wanita Cina pujaan hatinya. Wanita itu
bernama Kang Ching Wie, seorang putri saudagar Cina yang kaya raya.
SRI JAYA PANGUS : ”Prajurit !”
PRAJURIT 1 : ”Iya yang mulia, ada yang bisa saya bantu ?”
SRI JAYA PANGUS : ”Siapa gadis cina itu dan dimana dia tinggal ?”
PRAJURIT 2 : ”Yang saya dengar dia anak saudagar Cina yang mengajak yang
mulia bekerja sama.”
SRI JAYA PANGUS : ”Besok suruh orang Cina itu menghadap saya ke ruangan istana.”
PRAJURIT 1 & 2 : ”Baik yang mulia.”
KEESOKAN HARINYA
PRAJURIT : ”Salam yang mulia, saudagar Cina sudah sampai di kerajaan.”
SRI JAYA PANGUS : ”Baiklah, suruh saudagar tersebut masuk.”
PRAJURIT : ”Baik yang mulia.”
ORANG CHINA : ”Apa anda memanggil saya yang mulia ? Apakah saya membuat
kesalahan ?”
SRI JAYA PANGUS : ”Tidak, saya hanya ingin menanyakan, apakah anda memiliki putri
?”
ORANG CHINA : ”Iya yang mulia, ia bernama Kang Ching Wie anak satu-satu saya.”
SRI JAYA PANGUS : ”Saya ingin memperistrinya, saya harap kau merestuinya untuk
mempererat kerjasama kita.”
ORANG CHINA : ”Baiklah yang mulia,saya merestuinya.”
Raja Balingkang ini akhirnya memutuskan meminang putri saudagar tersebut menjadi
permaisurinya. Pinangan sang raja disetujui, hingga digelarlah upacara pernikahan yang amat
megah. Seisi kerajaan dan seluruh rakyat ikut bersuka cita merayakannya.
ORANG CHINA : ”Putriku, 1 minggu lagi kau akan ku nikahkan dengan raja….kau
harus menyiapkan diri.”
KANG CHING WIE : ”Secepat inikah ayah ?”
ORANG CHINA : ”Iya Putriku.”
Setelah menikah, Raja Jaya Pangus tampak frustasi karena tidak memiliki keturunan dan
akhirnya dia pergi ke hutan.
KANG CHUNG WIE : ”Ada apa yang mulia, mengapa malam-malam begini menemuiku.”
SRI JAYA PANGUS : ”Aku hanya ingin bermalam di sini dan mengatakan besok aku
akan bertapa supaya memperoleh keturunan ”
KANG CHING WIE : ”kau benar-benar ingin memiliki keturunan raja? maafkan aku raja
tidak bisa memberimu penerus kerajaan ini.”
SRI JAYA PANGUS : ”Tidak apa-apa, istirahatlah dahulu aku akan menemanimu ”
KANG CHING WIE : ”Baiklah yang mulia”
Keesokan malamnya
PRAJURIT : ”yang mulia,kita akan bermalam disini karena perjalanan kita
masih jauh?”
SRI JAYA PANGUS : ”Baiklah prajurit bangun tenda secepatnya!”
PRAJURIT : ”Baik yang mulia”
Disisi lain dari kerajaan.
RATIH : ”Dewi, saya dengar ada seorang raja yang akan menuju hutan ini
dia sangat tampan dan kaya raya sebaiknya dewi mendekatinya.
DEWI DANU : ”Ratih, aku bahkan belum pernah melihatnya dan dari mana kamu
tau?”
RATIH : ”Ada yang memberitahuku dewi, dia memang sempat aku
permainkan namun dia tunduk kepadaku ha…….ha……ha…..ha”
Keesokan harinya, ditempat Dewi Danu.
RATIH : ”Dewi…dewi….bangunlah aku akan menunjukan raja yang aku
katakana tampan itu dia ada di tengah hutan dekat sungai sedang
bertapa.”
DEWI DANU : ”Baiklah tunjukan aku dimana dia !!!”
RATIH : ” Mari dewi aku akan tunjukan.”
Dewi Danu dan Ratih pun menuju tempat Raja Jaya Pangus bertapa.
RATIH : ”Dewi lihatlah, pria yang duduk bertapa di batu, itu adalah raja.”
DEWI DANU : ”Aku akan melihatnya lebih dekat, Ratih kau urus para
pengawalnya.”
RATIH : ”Baiklah dewi. “
Saat Dewi Danu dan Ratih sudah mendekati Raja Jaya Pangus yang pada saat itu
sedang bertapa, Dewi Danu merasa terpesona akan Raja Jaya Pangus.
DEWI DANU : ”Aku sangat mengiginkannya kau harus membantuku untuk
mendapatkannya.”
RATIH : ”Saya akan membantumu Dewi.”
DEWI DANU : ”Bagaimana caranya Ratih.”
RATIH : ”Sebaiknya Dewi mencari perhatian Raja tersebut.”
Dewi Danupun sudah berada didepan Sri Jaya Pangus, karena merasa memiliki ikatan
batin
dengan SRI JAYA PANGUS
SRI JAYA PANGUS : ”Dewi ini siapa ?”
DEWI DANU : ”Saya Dewi penguasa hutan ini, apa tujuanmu kemari ?“
SRI JAYA PANGUS : ”Tujuan saya kemari untuk bertapa”
DEWI DANU : ”Baiklah, namun aku ingin tahu apakah kau sudah menikah atau
belum?”
SRI JAYA PANGUS : ”Tentu saja aku belum menikah dan aku kemari sebenarnya ingin
mencari istri.”
SRI JAYA PANGUS pun melaksanakan acara pernikahan dengan DEWI DANU dan di
karuniai 2
orang anak
15 TAHUN KEMUDIAN……
PENASEHAT RAJA :”Yang mulia, Dwei Danu sangatlah cantik, dan mampu
memberimu 3 orang anak mengapa tidak kau tinggalkan Kang Ching
Wie.”
SRI JAYA PANGUS :”Tapi dia istri pertamaku, aku tidak mungkin meninggalkannya.”
PRAJURIT :”Maaf yang mulia, dua putrid anda ingin menemuimu.”
SRI JAYA PANGUS :”Baiklah suruh mereka kemari”
ANAK 1 :”Ayah aku ingin kau membelikanku perhiasan dan memberiku kamar
yang tidak sama seperti sekar.”
ANAK 2 :”Siapa yang ingin sekamar denganmu aku juga gak suka dasar
manja.”
ANAK 1 :”Kau ini adikku atau bukan sih tidak mirip dengan ku sama sekali
lihat aku cantik, dank au buruk rupa ha…...ha….ha”
ANAK 2 :”Biarin yang penting ayah lebih menyayangiku ketimbang dirimu.”
SRI JAYA PANGUS :”Sudahlah, jangan bertengkar ayah akan memberikan segalanya
yangkalian inginkan.”

Di kebahagianan SRI JAYA PANGUS dengan dua anaknya, KANG CHING WIE di istana
merasa

gelisah karena SRI JAYA PANGUS tak kunjung kembali ke istana.

KANG CHING WIE :”Panglima, mengapa suamiku tidak pulang, bertahun-tahun


lamanya apakah dia baik-baik saja.

PANGLIMA :”Tentu ratu, raja sangat kuat dia pasti akan kembali ke kerajaannya.”
KANG CHING WIE :”Namun aku khawatir, panglima siapkan kereta dan prajurit aku
akan menyusulnya.”
PANGLIMA :”Tapi ratu perjalanan kita sangat jauh, apakah yangmulia akan
kuat?”
KANG CHING WIE :”Aku pasti kuat”
Akhirnya KANG CHING WIE memutuskan untuk pergi ke hutan menyusul SRI JAYA
PANGUS,
sesampainya di hutan….
ANAK 1 :”Ayah ada perempuan china mencari ayah dia sangat baik dan adik
juga”
SRI JAYA PANGUS :”Kemana ibumu pergi? baiklah ayah akan menemui orang itu”
ANAK 1 :”ibu sedang bertapa dan dia tidak menghiraukannya.”
SRI JAYA PANGUS :”Baiklah ikut aku sekarang ratih.”

KANG CHING WIE tidak sengaja bertemu dengan DEWI DANU dan pada saat bersamaan
SRI
JAYA PANGUS datang ke tempat tersebut.
DEWI DANU :”Siapa perempuan cina ini?”
KANG CHING WIE :”Aku adalah istrinya dewi, kau siapa?”
DEWI DANU :”Aku yang telah melahirkan anaknya”
KANG CHING WIE :”Benar yang dikatakannya raja?”
SRI JAYA PANGUS :”Bukan aku tidak mengenalnya dia bukan siapa-siapaku”
DEWI DANU :”Kau lelaki yang sangat licik, kau mengatakan kau tidak beristri dan
tidak mempunyai ikatan apapun dengan seseorang kau menghianati
aku?
KANG CHING WIE :”Maafkan aku dewi, aku tidak tau menau tentang hal ini, panglima
mengapa kau tak memberitahukan ku.”
PANGLIMA :”Maafkan aku ratu, aku tidak mengetahuinya.”
DEWI DANU :”Anak-anakku kemarilah”
ANAK 1 & 2 :”Iya ibu.”
DEWI DANU :”Tinggallah dengan wanita cina ini semoga kalian di penuhi
kebahagiaan tinggal bersama mereka.”
ANAK 2 :”Tapi ibu mau kemana aku ingin bersama….”
DEWI DANU :”Ikuti apa yang ibu katakan sekar dan kalian berdua aku akan
mengutuk kalian berdua menjadi perwujudan lainnya karena telah
menghianatiku saat aku sedsang bertapa selama ini.
Akhirnya KANG CHING WIE dan SRI JAYA PANGUS dikutuk oleh DEWI danu menjadi
sepasang
barong landung dan 2 anak DEWI DANU mengikuti SRI JAYA PANGUS dan KANG CHING
WIE
untuk hidup di istana dengan bahagia, sedangkan DEWI DANU dengan RATIH tetap di
hutan
untuk melanjutkan tapa mereka

Anda mungkin juga menyukai