Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN RUANG ISOLASI

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

NOMOR : 160.1/PER/RSISA/III/2019
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 160.1/PER/RSISA/III/2019
TENTANG
KEBIJAKAN RUANG ISOLASI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Bismillahirrahmanirrahim

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

MENIMBANG : a. bahwa ruang Isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit
yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien
lain ketika mereka mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah
penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien menular agar tidak terjadi
atau memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan petugas
kesehatan.
b. bahwa untuk melindungi orang orang disekitar pasien termasuk dokter,
perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien terhindar
dari penyakit yang diderita pasien dan untuk meminimalkan kemungkinan
pasien tertular dari penyakit yang berasal dari lingkungan pasien lain
sehingga tidak memperberat penyakit yang diderita pasien maka
Kebijakan Ruang Isolasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

MENGINGAT : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang RumahSakit
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1691/
Menkes/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 27
Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Kesehatan Lainnya.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
382/Menkes/SK/III/2008 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya
7. Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 445/01/BPMD/07/2014 tentang Perpanjangan Izin
Operasional Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
8. Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Nomor :
107/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah
9. Surat Keputusan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia Nomor : 008.55.09/DSN-MUI/VIII/2017 tentang
Penetapan Layanan dan Manajemen Rumah Sakit Islam Sultan
Agung telah memenuhi prinsip syariah.
10. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Nomor:
1423/KPTS/RSI-SA/III/2017 tentang Pemberlakuan Fatwa Dewan
Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Nomor :
107/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung.

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN

KESATU : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Direktur
Nomor : 1376/PER/RSI-SA/III/2017 tentang kebijakan ruang isolasi
KEDUA : Memberlakukan kebijakan kebijakan kebersihan tangan di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung
KETIGA : Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan dan
akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali
KEEMPAT : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka
akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 25 Maret 2019 H
18 Rajab 1440 M

RS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes


Direktur Utama
Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Nomor : 160.1/PER/RSISA/III/2019
Tentang : Kebijakan Ruang Isolasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

A. PENGERTIAN
Ruang Isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien dengan
kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan medis dengan
tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien menular agar tidak terjadi atau
memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Ruang isolasi di Rumah Sakit berdasarkan tekanan terdiri dari dua yaitu Ruang isolasi tekanan
negatif dan ruang isolasi tekanan positif.
Ruang isolasi bertekanan negatif memiliki ruang perawatan yang bertekanan negatif dibandingkan
dengan udara luar sehingga tidak akan ada udara yang keluar dari ruangan isolasi sehingga udara
luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang isolasi. Pasien yang dirawat di ruang isolasi
tekanan negatif adalah pasien yang terinfeksi mikroorganisme patogen yang berpotensi menular
antar manusia baik secara udara maupun kontak langsung. Ruang isolasi bertekanan negatif ini di
gunakan untuk pasien dengan penyakit infeksi yang menular lewat kontak (Infeksi Clostridium sp,
Infeksi MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus), morbus hensen dengan bakteriologis
indek positif 4), droplet (SARS, Avian Influenza, Diphtheriae), airborne (Tuberculosis, Varicella,
Morbili), Ruang isolasi bertekanan positif memiliki ruang perawatan yang bertekanan positif
dibandingkan dengan udara luar sehingga menyebabkan terjadi perpindahan udara dari dalam ke
luar ruang isolasi. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara luar yang masuk ke ruangan isolasi.
Ruangan bertekanan positif ini digunakan untuk pasien dengan immunokompromise/ gangguan
imunitas seperti pasien dengan HIV AIDS tanpa infeksi opportunistik seperti Tuberculosis, luka
bakar yang luas yang berisiko terkena infeksi (luka bakar yang mengenai organ vital atau luka
bakar derajat dua dengan luas > 25% atau trauma inhalasi atau luka bakar derajat 3.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Rumah Sakit dapat menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap pasien dengan
infeksi menular atau pasien dengan gangguan imunitas dengan cara memiliki ruang isolasi yang
merupakan ruangan khusus yang terdapat di Rumah Sakit yang merawat pasien dengan kondisi
medis tertentu terpisah dari pasien lain sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi atau
infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan serta
mampu merawat pasien menular agar tidak terjadi atau memutus siklus penularan penyakit,
melindungi pasien dan petugas kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. untuk melindungi orang orang disekitar pasien termasuk dokter, perawat dan petugas
kesehatan lainnya yang merawat pasien terhindar dari penyakit yang diderita pasien
b. untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang berasal dari
lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat penyakit yang diderita pasien
C. SASARAN
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Dokter
4. Tenaga Medis lain
5. Karyawan RS Islam Sultan Agung

D. CAKUPAN KEGIATAN
1. Persiapan sarana dan prasarana ruang isolasi baik bertekanan negatif dan positif
2. Penerapan Kewaspadaan standard dan Kewaspadaan berdasar transmisi di ruang perawatan
isolasi

Anda mungkin juga menyukai