Anda di halaman 1dari 45

GoBlogAja

Sabtu, 4 Oktober 2014

Teknik Mesin Materi Mesin Milling


MESIN MILLING
Pengerjaan logam dalam dunia pabrikan ada beberapa macam, mulai dari
pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan
lanjutan sehingga pengerjaan selesai, jadi dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa
prinsip pengerjaan, salah satunya pengerjaan perancangan permukaan menggunakan
mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Penggilingan .
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas jika
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu
memein permukaan datar juga berlekuk dengan dukungan dan ketelitian istimewa, juga
berguna untuk melemahkan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang
dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan rata yang cukup halus, tetapi proses
ini membutuhkan pelumas yang mengandung oli yang berguna untuk pendingin
mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang
menghasilkan chip (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau
membentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan
yang ditentukan.
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam
benda kerja, kemudian dimulai dengan pemotongan dengan alat potong yang
disebut cutter , dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran dengan bentuknya.
A. Prinsip kerja mesin milling
Tenaga untuk memotong dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
motor listrik, selanjutnya gerakan utama ini akan diteruskan melalui transmisi untuk
membuat gerakan putar pada spindel mesin penggilingan .
Spindel mesin milling Adalah Bagian Dari Sistem Utama mesin penggilingan Yang
bertugas untuk review memegang Dan memutar cutter Hingga menghasilkan Putaran
ATAU Gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada pemotong jika diperlukan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan / tabrakan akan menghasilkan pemotongan pada
bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena bahan penyusun pemotong memerlukan
lebih banyak benda kerja.
B. Jenis-jenis mesin penggilingan
Penggolongan mesin penggilingan menurut jenisnya penamaannya disesuaikan
dengan posisi spindel yang disetujui dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa
jenis mesin penggilingan di dunia manufaktur antara lain:
B.1 berdasarkan posisi spindle utama
1. Mesin Milling Horizontal

Gambar1. Mesin frais horisontal

Mesin milling jenis ini memiliki pemasangan spindel dengan Arah horizontal dan
digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Gambar 2. Mesin frais vertikal

Kebalikan dengan penggilingan mesin horizontal,


pada penggilingan mesin ini memasang spindel- nya pada kepala mesin vertikal,
pada mesin penggilingan jenis ini ada beberapa jenis berdasarkan jenis, ada jenis
kepala tetap, jenis kepala yang dapat dimiringkan dan jenis kepala
bergerak. Kombinasi dari dua jenis kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi
pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal

Gambar 3. Mesin frais universal


Mesin penggilingan ini memiliki fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya,
seperti:
Sebuah. Frais muka
b. Frais spiral
c. Frais datar
d. Pemotongan roda gigi
e. Pengeboran
f. Reaming
g. Membosankan
h. Pembuatan celah
B.2 berdasarkan fungsi penggunaan
1. Penggilingan Plano

Gambar 4. Penggilingan Plano

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan (face cutting)


dengan benda kerja yang besar dan berat.
2. Penggilingan Permukaan
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan.
3. Penggilingan Tapak
Untuk pembuatan ulir.
4. Penggilingan Gigi
Untuk membuat roda gigi.
5. Salin Penggilingan

Gambar 5. Copy milling

Untuk pembuatan benda kerja yang memiliki bentuk tidak beraturan. Merupakan mesin
penggilingan yang digunakan untuk membuat bentukan yang rumit. Maka dibuat master /
mal yang dijadikan referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 kepala mesin yang fungsinya sebagai berikut:
Sebuah. Kepala yang pertama kali dilakukan untuk diambil bentukan masternya.
b. Kepala yang mengerjakan potong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara kepala yang pertama dan kedua diterjemahkan dengan menggunakan sistem
hidrolik. Referensi proses waktu pengerjaan adalah sebagai berikut:
Sebuah. Sistem menuju satu arah, yaitu panduan tekanan pada kepala pertama ke
arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu panduan tekanan tertuju pada satu titik dari master.
6. Mesin milling hobbing
Ganbar 6. Mesin milling hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gigi dan
sejenisnya (sproket dll). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membuat
profil roda gigi (Evolvente) dengan ukuran yang presisi.
7. Mesin milling gravier

Gambar 7. Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan
ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu
8. mesin milling CNC
Gambar 8. Mesin milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat benda kerja dengan bentukan -
bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin penggilingan copy
dan gravier. Semua kontrol menggunakan sistem elektronik yang
kompleks. Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga
mesin CNC ini sangat mahal.
C. Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin penggilingan harus selalu memiliki 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter Yang Dibuat Berbentuk bulat Dan berputar DENGAN Pusat Sumbu
Utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan
mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Pemotong, Pemangkasan, dan Pemangkasan, untuk Pemotong , Pemotong ,
Pemangkasan, Pemangkasan
D. Pengerjaan pada mesin milling
1. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan di mana pisau sejajar dengan permukaan
benda kerja.
2. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan di mana tulang pisau tegak lurus dengan
permukaan benda kerja.
E. Metode pengefraisan
Sebuah. Climb Mill
Gambar 9. Panjat tebing

Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda
kerja. Gaya potong menarik Benda kerja Ke hearts cutter sehingga faktor kerusakan
pahat akan LEBIH gede. Hanya mesin yang memiliki alat pengukur yang
diperbolehkan menggunakan metode pemotongan ini.
b. Penggilingan Konvensional

Gambar 10. Penggilingan konvensional

Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan


kerja, pemotongan dimulai dengan beram yang berbeda dan metode ini digunakan
untuk semua jenis mesin frais.
F. Parameter-Parameter Yang Diumumkan Dalam Pekerjaan Pengefraisan
1) Memilih alat Bantu yang digunakan.
Pada mesin frais banyak sekali peralatan Bantu yang digunakan untuk membuat
benda kerja. Antara lain:
a) Mesin Vertical
1. Ragum (catok)
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan
kuat agar posisinya tidak berubah waktu. Berdasarkan gerakannya dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya
sederhana dan biasa digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.

Gambar 11. Ragum biasa

Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus
membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan
ragum biasa saja pada bagaian bawahnya tersedia sayangnya yang
dapat diputar 360˚

Gambar 12. Ragum putar

Ragum universal
Ragum ini memiliki dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur dan
dilipat.

Gambar 13. Ragum universal

2. Kepala pembagi (kepala pemisah)


Kepala pembagi (kepala pembagi) adalah peralatan mesin yang digunakan untuk
membentuk segisegi yang beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan
ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu
pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Gambar 14. Kepala pembagi

3. Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan kepala
pemisah. Terkait waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke
bawah.

Gambar 15. Kepala lepas

4. Meja putar.
Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi beraturan misalnya kepala baut.
Disamping itu juga dapat digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang yang
berpusat pada satu titik misalnya membagi lubang baut pengikat pada flendes.

Gambar 16. Meja putar

5. Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke
sarung tirus pada sumbu utama.

Gambar 17. adaptor

b) Mesin horizontal
1. Kepala pembagi
Pada mesin frais horizontal. Kepala pembagi dapat digunakan untuk membuat
benda kerja segi-segi beraturan, roda gigi, ulir cacing.
2. Kepala lepas
Kepala lepas digunakan untuk menyokong benda kerja yang panjang dan
diproses dengan kepala pemisah. Hal ini menarik agar benda kerja tidak tertarik
atau tertekan saat disayat (difrais).
3. Ragum
Ragum pada mesin frais horizontal dan vertikal bentuk dan fungsinya sama catok
(ragum) yang digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan disayat datar.
(untuk lebih jelasnya tentang macam-macam ragum.
4. Arbour bersama cincin dan dudukan penyangga
Cutter pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur
dengan pemasangan cincin.

Gambar 18. Arbour

2) Menentukan parameter-parameter pemotongan.


Parameter-parameter yang mempengaruhi pemotongan antara lain:
a) Bahan yang disayat.
Dengan mengetahui bahan yang akan disayat maka kita akan dapat
menentukan kecepatan potong. Kecepatan potong dari bahan tidak dapat
dihitung dengan matematis hanya dapat diketahui dengan melihat pada tabel
dari buku referensi bahan tersebut. Berikut ini adalah tabel kecepatan potong
beberapa materi.

Waktu Tidak Diketahui 02:43


Bagikan

Tidak ada komentar:

Tulis komentar

Komentar
Buat Tautan



Rumah

Lihat versi web

Didukung oleh Blogger .

Bagian-bagian Utama Mesin Frais dan Fungsinya

Mesin frais atau milling machine merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membentuk
benda kerja dengan cara penyayatan bahan dengan menggunakan alat potong.
Penyayatan benda kerja pada mesin frais dilakukan oleh pisau frais (milling cutter). Berbeda
dengan kebanyakan alat potong yang digunakan mesin perkakas pada umumnya, misalnya mesin
bubut atau mesin sekrap, yang hanya memiliki sisi potong tunggal, maka pisau frais memiliki
banyak sisi pemotong. Ada beberapa jenis mesin frais, diantaranya mesin frais mendatar, mesin
frais tegak dan mesin frais universal.

Mesin frais mendatar


Mesin frais tegak

Pada mesin frais, pisau frais dipasang pada arbor yang memiliki sumbu mendatar ataupun tegak.
Pisau frais yang dipasang pada arbor mendatar, biasanya ditempatkan di bagian tengah arbor, di
mana salah satu ujung arbor ini dipasang pada spindel mesin sehingga arbor dan pisau frais dapat
berputar bersama spindel mesin.

Sementara itu benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais dijepit dengan menggunakan
peralatan penjepit benda kerja, seperti klem penjepit atau ragum yang dipasang pada meja mesin.

Gerakan pemotongan pada mesin frais terdiri dari:


- Gerakan utama dari pisau frais yang berupa gerakan berputar
- Gerakan pemakanan dari benda kerja yang berupa gerakan lurus

Bagian-bagian Utama Mesin Frais dan Fungsinya


Bagian-bagian utama nesin frais terdirivdari: kolom, spindel, lengan, arbor, meja, sadel, lutut, dan
alas mesin.
1. Kolom (Column)
Kolom atau badan mesin merupakan penopang atau tempat kedudukan bagian-bagian mesin
seperti lengan, spindel, lutut, tuas-tuas, dan merupakan rumah dari roda gigi-roda gigi transmisi,
motor penggerak beserta puli-pulinya.

2. Spindel
Spindel merupakan poros utama mesin yang berfungsi untuk memutarkan arbor berserta pisau
frais.

3. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor dipasang pada spindel mesin, sehingga
bila spindel berputar maka arbor akan ikut berputar pula. Pada mesin frais mendatar, arbor
memiliki bentuk batang bulat yang sepanjang badannya terdapat alur pasak.

Arbor

Arbor jenis ini dilengkapi dengan beberapa cincin (spacer) yang berfungsi untuk menjepit pisau
frais (cutting tool) sehingga pisau frais tidak bergeser dari kedudukannya. Di dalam
pemakaiannya arbor ini ditopang oleh penopang arbor.

4. Lengan (Over Arm)


Lengan pada mesin frais mendatar memiliki fungsi sebagai penyokong arbor. Lenga ini
ditempatkan pada bagian atas dari kolom atau badan mesin. Bagian bawah lengan ini memiliki
alur berbentuk ekor burung (dove tail) yang sesuai dengan bentuk alur ekor burung pada kolom
mesin dan penopang arbor (arbor bracket).
Arbor yang didukung lengan dan penopang arbor

Dengan demikian lengan mesin frais ini dapat digeserkan kedudukannya pada kolom mesin
dengan cara mengendorkan baut-baut pengikatnya.

5. Meja (Table)
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan difrais. Penempatan benda kerja
pada meja dilakukan dengan menggunakan peralatan penjepit atau penegang benda kerja seperti,
ragum, klem, kepala pembagi dan kepala lepas

Dilihat dari konstruksinya, meja mesin frais mempunyai bentuk persegi panjang dengan alur-alur
T pada bagian permukaannya akur-alur T ini merupakan tempat kedudukan baut-baut yang
digunakan untuk mengikat ragum, klem, kepala pembagi atau kepala lepas.

Meja mesin frais

Meja dapat digerakkan secara memanjang dengan cara memutarkan roda tangan yang terdapat
pada ujung-ujung meja. Meja mesin frais juga dapat digerakkan secara melintang dengan cara
mrmutarkan roda tangan atau engkol yang terdapat pada lutut. Selain dapat digerakkan secara
mendatar dalam arah memanjang ataupun melintang, meja ini dapat juga digerakkan secara
vertikal naik atau turun dengan menutarkan engkol yang biasanya juga terdapat pada lutut. Untuk
menggerakkan meja mesin frais ini dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis.
Pada mesin frais universal, mejanya dapat diputar dengan sudut tertentu, sehingga dapat dipakai
untuk mengefrais roda gigi miring atau roda gigi heliks.

6. Sadel
Sadel atau dudukan meja merupakan tempat meja bertumpu. Pada bagian bawah dari sadel
terdapat alur berbentuk ekor burung yang dipasangkan secara pas dengan alur ekor burung pada
bagian atas lutut. Dengan demikian sadel dapat digerakkan dalam arah melintang secara halus.
Pada dasarnya menggerakkan sadel ini berarti juga menggerakkan meja dalam arah melintang,
karena bagian bawah meja ditumpu oleh sade sehingga kalau sadel digerakkan maka meja juga
akan ikut bergerak. Sadel dapat dikunci terhadap lutut, sehingga sadel tidak berubah posisinya
sewaktu dilakukan pengefraisan benda kerja.

7. Lutut (Knee)
Lutut atau knee merupakan tempat kedudukan sadel, di mana lutut ini ditopang oleh kolom mesin
dan batang pengangkat. Lutut dapat digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan cara
memutarkan engkolnya. Karena meja bertumpu pada sadel dan sadel bertumpu pada lutut, maka
menggerakkan lutut naik atau turun berarti menggerakkan meja secara vertikal untuk mendekati
atau menjauhi pisau frais yang terpasang pada arbor. Agar pada waktu melaksanakan
pengefraisan lutut berada dalam posisi yang kokoh, maka lutut dapat dikunci terhadap kolom.

Lutut, alas dan meja mesin frais


8. Alas (Bed)
Alas mesin merupakan bagian terbawah dari mesin dan tempat bertumpu komponen-komponen
utama mesin frais seperti kolom beserta lengan dan spindel, lutut beserta sadel dan mejanya.
Selain itu alas memiliki suatu rongga atau ruangan yang merupakan tempat menampung cairan
pendingin.
nadia ratih..
Senin, 31 Maret 2014

Laporan Praktikum Mesin Frais

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa
teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan demi
didapatnya suatu penguasaan umum terhadap proses pembuatan suatu produk.

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu
atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong.
Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat
pemegang khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja
dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin
potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar
dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring,
reaming.

Pembuatan laporan, dilakukan dengan tujuan sebagai pembukuan tertulis dari praktikum
yang telah dilakukan. Serta untuk mengetahui tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi
yang telah diberikan.

Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di dalam praktek


maupun teori pembubutan sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan
mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan proses frais?

2. Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses frais?

3. Bagaimana melakukan teknik frais yang benar?

1.3. Tujuan Praktikum

1. Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais

2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja


3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)

4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta fungsinya

5. Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari mesin frais

6. Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang dapat dibuat pada
benda kerja.

BAB II TEORI SINGKAT


Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu atau lebih
pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang
dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit
atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan pemotong yang
bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan untuk berbagai
macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak
beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam
pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam bengkel kerja.
2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka
akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda
kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas
kekerasan benda kerja.

Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut :

1. Mesin frais horizontal

Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan
sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah
bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja
berputar secara horizontal yang dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang
terletak diujung meja. Sifat berputar pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral,
misalnya seperti yang terdapat pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi

2. Mesin frais vertikal

Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan
kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat
berputar yang memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari
vertikal samapi horizontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk
memudahkan pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat
putar tambahan atau meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau
memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil. Pemotongnya adalah semua jenis frais
ujung.

3. Mesin frais universal.

Gambar 2 Gambar Mesin Frais


2.2. Bagian-bagian Mesin Frais

Uraian selengkapnya dari bagian-bagian utama dari sebuah mesin frais adalah
sebagai berikut :

Gambar 3 Mesin Frais Lutut

Keterangan gambar :

A. Lengan untuk menyokong arbor.

B. Penyokong arbor.

C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.

D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.

E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.

F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.

G. Tuas untuk mengunci maja.

H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.

I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.

J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.

K. Tuas untuk mengunci meja.

L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.

M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.

N. Tuas untuk mengunci sadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.

P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.


Q. Engkol meja.

R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.

S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.

T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.

U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.

V. Tuas untuk menjalankan spindel.

1. Badan (machine column).

Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu, di dalamnya
terdapat motor penggerak, susunan roda-roda gigi pengatur kecepatan putar, tempat
minyak pelumas untuk melumasi bagian-bagian yang berputar.

2. Alas

Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin, cairan


pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau frais melalui pipa
atau selang untuk mendinginkan pisau penyayat, cairan ini apabila sudah dipakai akan
kembali lagi ke tempat semula melalui suatu saluran.

3. Lengan

Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat kedudukan
penopang atau penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada bagian paling atas
mesin tersebut.Kedudukan lengan ini dapat diatur atau digeser, pada suatu pengerjaan
tertentu lengan ini kadang-kadang tidak dipakai karena menghalangi perlengkapan yang
dipakai.

4. Paksi atau spindel (main spindle).

Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi sebagai tempat
kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke dalam lubang paksi dan
diikat dengan baut pengikat yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin dijalankan
paksi akan membawa poros ikut berputar.

5. Lutut

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini ditahan oleh
eretan yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros berulir sebagai poros
penggerak naik turunnya lutut tersebut.
6. Sadel

Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan terpasang di atas
lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung yang menghubungkan bagian
atas lutut, bagian atasnya terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan
ekor burung yang bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan baut yang
terpasang pada salurannya.

7. Meja

Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat kedudukan
benda kerja yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan beralur dengan bentuk ,
gunanya disamping tempat kedudukan baut-baut pengikat juga sebagai saluran untuk
mengalirkan cairan pendingin yang sudah terpakai ke tempat bak penampungan.

Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan tersebut


dikaitkan dengan keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut klasifikasi proses frais secara
umum adalah:

Gambar 4. Klasifikasi Proses Frais

1. Slab milling

Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau
yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau
biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.

2. Face milling

Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus
terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil
penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.

3. End milling cutters

Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut.
2.3.Alat Bantu Pada Mesin Frais

Alat bantu pada mesin frais pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian yaitu
perlengkapan yang kedudukannya pada paksi mesin misalnya poros frais, kolet dan alat -alat
lain yang digunakan untuk pemasangan pisau frais, perlengkapan kedua ialah p erlengkapan
yang berfungsi sebagai alat penjepit misalnya catok, pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja
dan lain-lain. Perlengkapan berikutnya adalah kepala pembagi, meja silinder, kepala lepas.

1. Poros mesin (Arbor).

Poros mesin frais adalah perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin, alat ini bentuknya bulat
panjang dan sepanjang badannya beralur spi, bagian ujung bentuknya tirus dan ujungnya
berulir dan ditempatkan pada lubang paksi dan diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini
selalu dilengkapi dengan cincin (collar) yang beralur spi dan terpasang sepanjang poros,
dimana cincin ini berguna untuk mengikat pisau frais yang terpasang diantara cincin -cincin
tersebut.

Cincin akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih besar dari pada cincin-
cincin yang lainnya dan dikerjakan dengan sangat hati-hati sehingga halus dan ukurannya
tepat sama dengan lubang penahan poros, jika kedudukan cincin dan poros longgar maka
akibatnya penyayatan pisau frais akan bergetar, putaran pisau tidak sentris, hasil
penyayatan tidak rata dan lambat laun poros akan bengkok.

2. Kepala Lepas (tail-stock)

Kepala lepas pada mesin frais fungsinya sama dengan pada mesin bubut hanya
konstruksinya yang berbeda, dimana kedudukan sumbu senternya dapat diatur dalam arah
memutar vertikal dan dapat dinaik turunkan sesuai tinggi sumbu benda kerja yang
dibutuhkan. Kepala lepas dipasang di atas meja mesin dengan kedudukan segaris dengan
kepala pembagi.

3. Ragum.

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja; karena bentuk dan ukuran benda
kerja berbeda-beda maka ragum yang ada juga bermacam-macam.

Jenis ragum ada beberapa macam, diantaranya adalah :

a. Ragum datar, dipakai untuk pekerjaan yang ringan.

b. Ragum pelat, dipakai untuk pekerjaan berat pada mesin yang besar,

c. Ragum busur, pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut rahang benda kerja
dapat disetel dalam arah horizontal sebesar sudut yang dikehendaki.

d. Ragum universal, sudut rahang dapat disetel dalam arah horizontal dan vertikal
sebesar sudut yang dikehendaki.

4. Kepala Pembagi (dividing head)


Kepala pembagi sering dipakai pada mesin frais untuk memegang dan mengatur
letak benda kerja selama proses pengefraisan.

Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar :

a. Kepala pembagi langsung.

Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, spindel untuk memegang dan
memutar benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindel dan pengunci.
Benda kerja diputar langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai
lubang yang terletak melingkar yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi
2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60 dari benda kerja.

b. Kepala pembagi datar.

Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang


lebih Iuas pada suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari spindel (untuk
memegang dan memutar benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing
ke suatu batang penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi
40 : 1 oleh karenanya untuk memutar benda kerja satu kali diperlukan 40 kali putaran poros
penunjuk.

c. Kepala pembagi universal.

Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung,


sederhana dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan
membentuk suatu sudut yang dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.

Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difrais sehingga
menghasilkan pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat
sesuatu segi yang sama sisi pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur -
alur beraturan segi banyak beraturan, alur sekrup.

Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan
chuk dan ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke
dalam lubang tirus pada spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja
mesin melalui roda-roda gigi misalnya untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.

Contoh perhitungan :

a. Jika akan difrais suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi
maka batang pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap
pergantian pengefresan, karena hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat
ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan setelah diputar 10 kali harus ditempatkan
kembali pada lubang semula.
b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya ad alah :

1) Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian


yang difrais.

2) Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3
misalnya 21, aturlah batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada
lubang yang terdapat pada baris lingkaran yang berangka 21.

3) 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan
demikian batang pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.

Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang di frais maka kaki jangka diatur sehingga jarak
kedua kaki tersebut 8 lubang, setiap pergantian bagian yang difrais, kaki jangka ini diputar
sehingga kedudukan puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

5. Meja putar keliling

Meja putar keliling dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai pada mesin
frais tegak (vertikal), meja ini terdiri dari rumah tetap yang di dalamnya terdapat mekan ik
penggerak dan sebuah pelat putar, dalam pelat ini terdapat alur T untuk menambatkan
benda kerja atau perkakas dengan bantuan baut pengikat.

Di tengah pelat putar dibubut sebuah lubang pemusat atau kortis pemusat yang di
dalamnya dapat ditempatkan perkakas pemusat dan perkakas penambat. Pelat itu dapat
dikuatkan pada tiap kedudukan dengan bantuan suatu lengkapan jepit. Meja putar keliling
dapat dikuatkan di alas meja pengikat mesin frais dengan bantuan baut pengikat, melalui
bagian tengah pelat dasar dapat diadakan sebuah aluran untuk keperluan blok-blok
pengarah yang sesuai dalam aluran tambat meja penambat.

Pada beberapa petaksana meja putar keliling dalam pinggiran pelat putar terdapat
kemungkinan untuk memasang tumpuan pembatas yang dipergunakan untuk pembuatan
pekerjaan seri, dengan demikian pelat putar akan selalu berputar sama jauhnya sehingga
tiap benda kerja memperoleh pengerjaan yang serupa, tepat pada tempat yang sama.

Proses pengerjaan benda kerja pada mesin frais disebut dengan mengefrais, anta r
lain mengefrais datar, mengefrais tegak, mengefrais alur, mengefrais gigi dan lain -
lainnya. Untuk melakukan proses penyayatan benda kerja dipasang pada meja, kemudian
meja dinaikkan sehingga benda kerja pada posisi penyayatan oleh pisau yang berputar
kemudian meja digerakkan sesuai kebutuhannya untuk memberi penyayatan yang terus
menerus.
Hasil serta bentuk pekerjaan mesin frais tergantung dari bentuk utama mata frais
(tidak berubah walau diasah), jadi tidak seperti pahat bubut yang disesuaikan menurut
kebutuhannya dan disamping bentuk-bentuk yang sudah tetap frais itu sekelilingnya
mempunyai gigi-gigi yang berperanan sebagai mata pemotongnya. Sehingga keuntungan
dari pada mesin frais terhadap mesin bubut antara lain tiap-tiap sisi potong memulai
pekerjaan secara teratur dan oleh beberapa sisi potong dilakukan pemotongan serempak.

Pisau frais dipasang pada sumbu (arbor) mesin yang didukung dengan alat
pendukung arbor, jika arbor mesin diputar oleh motor maka pisau frais ikut
berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya putaran
diatur sesuai dengan kebutuhannya.

Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais terbagi atas jenis
sebagai berikut :

a. mesin frais datar (slab milling) di mana sumbu pisau penyayatnya horizontal.

b. mesin frais tegak (face milling) di mana sumbu pisau penyayatnya terletak vertikal.

2.4. Jenis Mesin Frais

Banyak macam-macam mesin frais yang digunakan saat ini, tetapi pada garis besarnya
mesin fresis dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Mesin Frais Universal.

Dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur baji, untuk memfrais alur-alur yang
berbentuk sekrup dalam gurdi pilin, pelengkang-pelengkang, tap-tap pengulir frais-frais
giling, roda ulir serta gigi-gigi lurus dan roda sekrup. Benda kerja dipasang atau langsung
atau dengan perantara sebuah sekrup jepit sejajar pada meja atau dibentangkan diantara
center-center kepala pembagi termasuk kepala lepasnya. Gerak penjalan dilakukan oleh
meja, yang untuk ini digerakkan sendiri oleh batang sekrup. Dalam pada itu dihantarkan
melalui bagian yang dapat berputar melingkari sebuah paksi tegak dan disangga oleh
sebuah eretan.

Eretan ini dapat digeserkan pada sebuah console yang dapat dipindahkan vertikal,
gerak dari bagian putar, eretan dan console pada mesin ini hanya dipergunakan untuk
menyetel tepat benda kerja yang dilakukan secara manual.

2. Mesin Frais Horizontal (mendatar)

Mesin frais ini banyak menyerupai mesin frais universal, hanya mejanya tak dapat
melaku-kan gerak putar dan kepala pembagi tidak ada. Oleh karena itu mesin-mesin ini
hanya dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur-alur baji. Dengan menempatkan
alat bantu pada paksi utama, sehingga frais cakra dapat disetel tepat dalam ke dudukan
miring, maka dapat pula memfrais alur-alur spiral.

Meja pemasang pada mesin frais universal yang dilengkapi dengan kepala pembagi
dan center, disetel miring untuk keperluan ini. Pelananya (lutut) merupakan sebuah lemari
yang tertutup seluruhnya dengan pompa untuk pelumasan dari semua bagian yang
bergerak di dalamnya, kesemuanya merupakan suatu bagian yang dapat dibongkar,
penggeraknya dilakukan melalui poros-poros baji tegak mulai dari pemindahan motor.

Berkenaan dengan ini maka roda-roda gigi digerakkan secara hidrolik dan suatu
lengkapan palang memblokir pergeseran ini selama paksi belum berhenti. Untuk semua
gerak meja dapat dipergunakan gerak jalan cepat. Tumpuan yang dapat disetel membatasi
gerak dalam arah memanjang. Bidang-bidang tegak juga dapat dikerjakan dengan mesin
frais mendatar dengan menggunakan sebuah kepala frais. Untuk memfrais rata benda -
benda kerja yang lebih panjang, yang seharusnya diketam, dibuat mesin-mesin frais
panjang. Bentuknya sama dengan mesin ketam meja, akan tetapi meja bersama-sama
benda kerja bukan melakukan gerak utama melainkan gerak penjalan.

3. Mesin Frais Vertikal (tegak).

Mesin ini mampunyai sebuah paksi tegak, apabila meja pemasang dibuat dapat
berputar maka dengan sebuah mantel frais dapat dikerjakan banda-benda yang sebagian
dari sekelilingnya adalah bulat.

Dalam pada itu benda kerja melakukan gerak penjalan yang berbentuk lingkaran.
Pada mesin-mesin frais alur baji khusus, frais jari-jari yang berdiri tegak berjalan mondar
mandir melalui jarak yang ditetapkan terhadap benda kerja yang tak bergerak dan pada
tiap-tiap titiknya di ujung diberikan penggerakan secara otomatis.

4. Mesin Frais Copy

Mekanik mesin ini pada dasarnya sesuai dengan peralatan reduksi jajaran genjang
pada mesin-mesin uap, supaya pemindahan langkah tersebut pada tromol kertas pesawat
indikator dapat diperkecilkan.

Dengan menggunakan lebih dahulu sebuah jarum penghantar lebih tebal dan
sebuah frais lebih kuat, yang mengambil geram-geram lebih berat maka terlebih dahulu
bentuk yang mendekati bentuk yang dikehendaki, kemudian dengan geram dan frais yang
lebih halus diperoleh bentuk terakhir.

Dalam mesin-mesin ini, frais dan jarum pengantar itu dapat ditukar sehingga dapat
memungkinkan untuk membuat suatu contoh yang lebih besar dari bahan yang lebih lunak
misalnya : aluminium, kayu keras dan lain-lain.
Meja dan support lintang dengan kepala frais digerakkan secara hidrolik dan dalam
pada itu dikemudikan dengan roda tangan atau otomatik. Untuk ini hanya digunakan dua
buah tuas, masing-masing dengan lima kedudukan, kecepatan penjalan dan kelajuan
cepat mesin ini dapat ditetapkan ke kanan dan ke kiri. Untuk eretan lintang adalah
sedemikian pula, yakni masing masing maju atau mundur.

5. Mesin Frais Perkakas Universal.

Mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan frais yang sulit pada perkakas dan
stempel-stempel dari bermacam-macam bentuk.

Dengan menggantikan kepala frais tegak oleh sebuah kepala frais yang
mempunyai paksi mendatar atau dengan menempatkan suatu mekanik bangku tusuk
terdapat kemungkinan untuk dapat mengerjakan pekerjaan itu.

Sebuah sekrup perenggang dapat dipergunakan pada meja yang tidak dapat
disetel, yakni untuk menjepit benda kerja dalam tiap-tiap kedudukan yang diingini. Benda
kerja dan mal dipasang pada meja setelah mana mal tersebut digerakkan dengan
kelilingnya melalui sebuah jarum pengantar yang tidak bergerak.

Paksi frais yang juga tidak bergerak memfrais benda kerja menurut bentuk yang
dikehendaki. Dengan demikian dapat dibuat pekerjaan-pekerjaan yang dibuat oleh mesin
frais copy pada sebuah mesin frais tegak, asal saja kita membuat bagian pemasangan
untuk jarum dan mengeratkannya pada kepala frais.
2.5. Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais

1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)

2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)

3. Memfrais Sisi (Side Milling)

4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)

5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

2.6. Jenis Pahat Potong pada Mesin Frais

1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk memotong atau
menghasilkan permukaan yang rata.

2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.

3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan kemiringan
tertentu.
4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.

5. Slotting, untuk membuat alur.

6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.

7. T-slot Mill, untuk membuat celah

8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut 45o, 60o,
90o.

2.7. Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaannya, antara lain:

a. Pisau mantel

b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda

c. Pisau roda gerigi

d. Pisau alur

e. Pisau sisi muka

f. Pisau gergaji

g. Pisau alur T

h. Pisau Jari

Gambar 5. Bentuk-bentuk Pisau Frais

2.8 Macam-macam alat Frais


Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang berbentuk bulat dengan
dilengkapi mata-mata penyayat, hingga merupakan gigi yang tajam. Bekerja alat faris untuk
menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan cara berputar. Bermacam-macam
alat frais itu antara lain:

1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.

2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.

3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.


4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.

5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.

6. Frais gergaji, untuk memotong.

7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.

8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu dan
memfrais profil.

9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang tertentu.

10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan alat frais
mantel dengan ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais bidang-bidang datar dan
bertingkat.

2.9 Jenis-jenis Pemotong Frais


Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka ragaman yang
luas dari pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan menurut bentuk umumnya, meskipun
dalam beberapa kasus mereka dikelompokkan menurut cara penggunannya, bahan yang dipakai
dalam giginya, atau metode yang digunakan dalam menggerinda giginya.

Terdapat tiga desain umum dari pemotong:

1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk pemasangan


pada arbor.

2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau tirus yang menjadi satu
dengan badan pemotong. Ketika digunakan, pemotong ini dipasangkan pada spindle.

3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek dan biasanya
dipakai untuk memfrais permukaan rata.

Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara pengelompokkan pada


perkakas pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat dari baja karbon tinggi, berbagai baja
kecepatan tinggi, atau yang berujung karbida disinter atau paduan cor bukan besi tertentu.
Pemotong baja karbon tinggi mempunyai batas pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat
kalau digunakan kecepatan potong dan hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna pada
umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi yang mempertahankan mata potong tajam, keras
dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600 derajat.

Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari yang
dianjurkan untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya stelit, cobalt atau
rexalloy, dan pemotong berujung karbida, memiliki tahanan panas lebih tinggi dan khususnya
sesuai untuk pemotongan berat dan kecepatan potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai
sisipan yang dipegang pada badan pemotong atau dipatrikan langsung pada ujung giginya.
Kecepatan potong dari pemotong bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai
lima kali daripada yang dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.

Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda yang
digunakan pada pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda sebuah tepi kecil
dibelakang mata potong dari gigi. Ini juga memberikan pengaman yang diperlukan pada
punggung mata potong. Pemotong yang dibentuk dibuat dengan pengaman (di punggung mata
potong) yang bentuk kelilingnya sama seperti mata potongnya. Untuk mengasah pemotong ini,
mukanya digerinda sedemikian shingga tidak merusak bentuk keliling dari gigi.

Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut bentuk


umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.

1. Pemotong frais biasa

Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya memiliki gigi pada
kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya lebih dari 15 mm. Pemotong heliks
lebar yang digunakan untuk pekerjaan meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada
giginya untuk mematahkan serpihan dan memudahkan pengeluarannya.

2. Pemotong frais samping

Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di samping. Kalau dua
pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar pada satu sisi dan memiliki gigi
pada sisi yang lain. Pemotong frais samping mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.

3. Pemotong gergaji pembelah logam

Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali bahwa pembuatannya
sangat tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar dari jenis ini diberi pengaman
dengan menggerinda sisinya untuk menghasilkan ruang bebas bagi pemotonnya.

4. Pemotong frais sudut

Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka dibuat menjadi
pemotong sudut tunggal maupun sudut ganda.

5. Pemotong sudut tunggal

Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong sudut ganda bergigi
pada dua permukaan kerucut.Pemotong sudut digunakan untuk memotong lidah rata,
tanggem, galur pada pemotong frais, dan pelebar lubang.

6. Pemotong Frais bentuk


Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk didalamnya adalah
pemotong cekung dan cembung, pemotong roda gigi, pemotong alur, pemotong pembulat
sudut dan sebagainya.

7. Pemotong frais ujung

Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan mempunyai gigi di keliling
dan ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun heliks. Pemotong besar yang disebut frais
cangkang mempnyai bagian pemotong terpisah yang dipegangkan pada arbor batang.
Karena mahalnya baja kecepatan tinggi, maka konstruksi ini menghasilkan banyak
penghematan dalam biaya bahan. Frais ujung digunakan untuk proyeksi permukaan,
membujur sangkarkan ujung, memotong celah dan dalam pekerjaan pencerukkan misalnya
pembuatan cetakan.

8. Pemotong celah – T

Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping yang memiliki poros
integral lurus atau tirus untuk penggerakan. Penggunaannya untuk memfrais celah – T.
Bentuk yang khusus adalah pemotong dudukan Woodruff, yang dibuat dalam ukuran standar
untuk memotong dudukan bulat bagi pasak Woodruff.

9. Pemotong gigi sisipan

Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk menyisipkan gigi yang
terbuat dari bahan mahal ke dalam baja yang lebih murah. Gigi pada pemotong semacam ini
dapat diganti kalau aus atau patah.

2.10 Teknik – teknik Frais

1. Memfrais roda-roda gigi

Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada suatu as, dan
as dengan bahan roda gigi dipasang diantara kepala pembagi dan kepala lepas.Kepala
pembagi dan kepala lepas dipasang pada meja faris. Dalam pekerjaan memfrais membuat
roda-roda gigi diperlukan suatu alat yang dapat membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang
sama dan teliti. Artinya sesudah setiap kali memfrais satu parit gigi, bahan roda gigi dapat
diputarkan sedemikian rupa banyaknya sehingga pada keliling bahan roda gigi dapat difrais
dengan suatu pembagi gigi, seperti yang direncanakan.

Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan benda pekerjaan
yang akan difrais dengan mempergunakan kepala lepas.
Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda pembagian adalah
memfrais dengan memakai alat frais profil atau alat frais roda gigi.

Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan dengan
memakai alat frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat roda-roda gigi dari modul yang
sama.

a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.

Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang sisi mendatar bahan baku
roda gigi yang akan difrais itu. Jadi sudut batang as frais sama besarnya dari sudut miring
gigi-gigi alat frais urai itu.

b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.

Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut yang sama dengan
sudut miring gigi alat frais urai.

c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.

Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu diatur pada kedudukan
miring terhadap roda gigi cacing yang akan difrais, karena sudut miring dari roda gigi
cacing adalah sama dengan sudut kemiringan gigi dari alat frais urai roda gigi cacing.

2. Memfaris alur-alur dengan bentuk spiral

Alur bentuk spiral adalah merupakan garis ulir atau spiral pada suatu bidang silinder,
bentuk spiral banyak digunakan pada: bor spiral, alat peluas, alat faris mantel, roda gigi ulir
dan lain-lain.

Dalam memfrais alur dengan bentuk lurus, maka alat frais mengadakan gerakan
putar sedang benda kerja membuat gerakan garis lurus, apabila suatu benda kerja diberikan
suatu gerakan berputar dalam gerakan yang lambat, maka akan terbentuk alur-alaur dalam
bentuk spiral. Maka untuk memfrais benda kerja berbentuk spiral, harus dipasang miring
dibawah as utama mesin frais, dan kemiringannya tergantung dari pada jarak puncak ulir.

BAB III JURNAL PRAKTIKUM


3.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan alat – alat yang digunakan pada praktik mesin frais.

2. Mahasiswa dapat menegtahui langkah – langkah praktik mesin frais yang baik dan benar.

3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses praktikum
mesin frais.

4. Melatih keuletan dalam penggunaan mesin frais.

3.2 Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin frais

2. Tang

3. Jangka sorong

4. Kunci pas

5. Cak Frais

Bahan:

1. Alumunium dengan ukuran

Diameter luar : 72 mm

Diameter dalam : 44 mm

Tebal : 5 mm

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Lakukan pengukuran benda kerja.

3. Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan mesin frais

4. Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.

5. Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.


6. Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi dengan cutter kira – kira 1
mm lalu atur roda tangan engkol arah vertikal ke titik nol. Setelah cocok, hidupkan mesin
dengan menekan tombol forward (gerakan searah jarum jam).

7. Putar engkol melingkar menggunakn tangan kiri dengan arah bolak – bali secara lebih cepat
dari putaran engkol vertikal tersebut berfungsi mengatur kedalaman gerigi yang dibuat.

8. Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal berlawanan arah jarum jam
untuk menjauhkan jarak antara roda gigi dengan cutter. Kemudian atur ulang piring pembagi
untuk menentukan jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan gunakan cara sebelumnya
untuk menentukan jarak roda gigi selnjutnya sesuai dengan keinginan. Jangan lupa untuk
memberikan cairan pendingin saat cutter dan roda gigi sedang bekerja agar roda gigi tidak
mengeluarkan asap akibat terlalu panas.

9. Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi hingga sekrup dan
roda gigi dapat dikeluarkan dari mandrel. Kemudian matikan mesin dengan switch off

10. Bersihkan sisa – sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin frais.

3.4 Perhitungan

Diketahui :

Do (diameter luar) :69 mm

Di (diameter dalam) :44 mm

Mr (kedalaman gigi frais) :3,8 mm

M (Modus) :3 mm

b(Tebal plat) :5 mm

Ditanyakan :

Z (jumlah profil gigi dalam satu lingkaran)

Jawaban:

Dk = Do + 2M
= 69 + 2 (3)

= 69 + 6

= 75 mm

Hf = 1.25 x M

= 1.25 x 3

= 3.75 mm

Putaran kepala pembagi

3.6 Kesimpulan

Laporan ini berisi tentang mesin frais dan alat-alat pendukung lainnya, praktikum ini
bertujuan untuk mengenalkan kegunaan mesin frais di bidang industri. Salah satu kegunan mesin
frais yaitu untuk pembuatan profil gigi roda.
BAB IV JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Pertanyaan

1. Buat skema dari mesin frais yang sederhana dan tulis nama – nama bagiannya serta
ceritakan cara kerjanya.

2. Sebutkan macam – macam pengerjaan yang dapat dilakukan pada mesin frais.

3. Ada berapa jenis pahat potong untuk mesin frais dan ceritakan cara kerjanya dan
kegunaannya.

4. Apa yang dimaksud Kepala Pembagi (dividing head).

5. Hitunglah:

a. Bila suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat

b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi agar hasil frais relatif baik.

7. Apa saja yang menentukan kecepatan potong mesin frais

4.2 Jawaban

Gambar 4 Gambar mesin frais

Keterangan gambar :

A. Lengan untuk menyokong arbor.


B. Penyokong arbor.

C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.

D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.

E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin

F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.

G. Tuas untuk mengunci maja:

H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.

I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.

J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.

K. Tuas untuk mengunci meja.

L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.

M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.

N. Tuas untuk mengunci sadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja

P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.

Q. Engkol meja.

R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.

S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau freis.

T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.

U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau freis.

V. Tuas untuk menjalankan spindel.

Cara kerja mesin frais :

Pada mesin freis, terdapat dua jenis utama pahat yaitu pahat freis selubung dan pahat freis
muka. Pahat freis dengan diameter tertentu dipasangkan pada poros utama ( spindle ) mesin freis
dengan perantaraan poros pemegang ( untuk pahat freis selubung ) atau langsung melalui
hubungan poros dan lubang konis ( untuk pahat freis muka yang mempunyai poros konis ). Pisau
freis dpasang pada sumbu ( arbor ) mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor
mesin diputar oleh motor maka pisau freis ikut berputar. Arbor mesin ikut berputar ke kanan atau
ke kiri sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhannya. Benda kerja yang
dipasangkan pada meja dapat diatur kecepatan makannya tergantung pada harga gerak makan
per gigi yang diinginkan.
2. Dalam proses mengfreis dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ) macam cara, yaitu :

a. Mengfreis turun ( down milling )

Proses freis turun akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan ke meja dan meja terdorong
oleh pahat yang mungkin suatu saat (secara periodic) gaya dorongnya akan melebihi gaya dorong ulir
(roda gigi) penggerak meja

b. Mengfreis naik ( up milling / conventional milling )

Proses frais naik lebih banyak dipilih karena lasan diatas sehingga dinamakan cara
konvensional. Akan tetapi mengefreis naik akan mempercepat keausan pahat karena mata potong
lebih banyak menggesek benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain itu permukaan benda
akan lebih kasar.

3. Jenis-jenis pahat potong untuk mesin frais, cara kerjanya dan kegunaannya yaitu:

a. Pahat freis selubung / mantel ( slab milling cutter )

b. Pahat freis muka ( face milling cutter )

Mekanisme Gerak Makan Pada Mesin Frais

Gambar 5 Mekanisme gerak makan pada mesin frais

4. Kepala Pembagi (dividing head).

Dividing Head adalah suatu alat pembagi dengan susunan roda gigi. Pembagian itu diatur
dengan memutar poros yang dilengkapi plat pembagi. Berapa jumlah lubang-lubang yang harus
dipindahkan maka harus dihitung. Misalnya untuk pembuatan roda gigi atau pembuatan segi
banyak.

Kepala pembagi sering dipakai pada mesin freis untuk memegang dan mengatur letak
benda kerja selama proses pengefraisan.

Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar:


a. Kepala pembagi langsung.

Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, pindle untuk memegang


dan memutar benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindle dan pengunci.
Benda kerja diputar langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai
lubang yang terletak melingkar yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada
posisi 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60 dari benda kerja.

b. Kepala pembagi datar.

Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang


lebih Iuas pada suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari pindle (untuk
memegang dan memutar benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing
ke suatu batang penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi
40:1 oleh karenanya untuk memutar benda kerja satu kali diperlukan 40 kali putaran poros
penunjuk.

c. Kepala pembagi universal

Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung,


sederhana dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan
membentuk suatu sudut yang dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.

Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difreis sehingga
menghasilkan pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat
sesuatu segi yang sama sisi pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur
beraturan segi banyak beraturan, alur sekrup.

Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan chuk dan
ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus pada
spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda gigi misalnya
untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.

5. Contoh perhitungan:

1) Jika akan difreis suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan
setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.

2) Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah:
a. Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difreis.

b. Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21,
aturlah batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada
baris lingkaran yang berangka 21.

c. 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian
batang pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.

Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang di freis maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua
kaki tersebut 8 lubang, setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Agar Hasil Frais Relatif Baik

Mesin-mesin frais dibuat untuk berjenis-jenis pekerjaan dalam bentuk bermacam-macam


pula. Keuntungan dari frais dibandingkan pahat bubut dan ketam antara lain tiap-tiap sisi potong
memulai pekerjaannnya secara teratur dan oleh beberapa sisi potong dilakukan pemotongan
serentak. Tetapi terutama untuk pekerjaan serentak dari bidang-bidang yang lebih lebar, tidak
adanya langkah balik dibandingkan dengan pahat ketam dan kemungkinan untuk pengerjaan
profil-profil merupakan sebab-sebab bahwa pekerjaan yang dahulu diketam kini dilakukan dengan
mesin frais. Akan tetapi tiap-tiap benda kerja harus ditinjau secara tersendiri. Bidang-bidang lebar
dan pendek lebih bermanfaat apabila difrais dan bidang-bidang sempit, panjang dan lurus lebih
bila diketam. Sebaliknya permukaan-permukaan dimana kecepatan merupakan syarat yang
sangat penting terlebih dahulu difrais untuk kemudian disekrap sampai rata benar, karena yang
timbul pada waktu memfrais membahayakan bagi ketepatan permukaan tadi.

Bahan pemotong, kecepatan potong umumnya diberikan dalam nilai untuk pemotong baja
kecepatan tinggi. Nilai ini adalah dua kali lipat daripada untuk pemotong baja karbon dan
seperempat dari yang dianjurkan untuk pemotong berujung karbida.

a. Jenis bahan yang harus dipotong, kekerasan brinell dari suatu bahan adalah suatu pemandu untuk
memesin dengan mudah. Bahan lunak seperti magnesium dan aluminium dapat di freis dengan
kecepatan yang lebih tinggi daripada bahan yang lebih keras.

b. Jenis penyelesaian yang diperlukan. Penyelesaian yang paling baik diperoleh dengan hantaran sedikit
dan kecepatan potong tinggi. Secara umum, kecepatan potong dari pemotongan penyelesaian harus
sekitar 20% lebih tinggi daripada pemotongan kasar.
c. Umur pahat, pemotongan berat yang menumpukkan panas dengan cepat, harus dilakukan secara lebih
lambat daripada pemotongan ringan. Kecepatan potong rendah perlu digunakan agar pemotong awet.

d. Penggunaan media pendingin. Kecepatan potong tinggi menimbulkan panas banyak yang harus
disebarkan untuk melindungi pemotong dan benda kerja. Perkakas dan benda kerja harus dibanjiri
dengan media pendingin seperti minyak larutan, minyak tersulfurisasi, atau minyak mineral – lemak
binatang. Pengecualiannya adalah baja cor, yang sering difreis kering karena aksi pelumasan dari
grafit. Kerosin dan minyak larut air sering digunakan sebagai media pendingin untuk aluminium. Karena
campuran air mendatangkan bahaya api dalam memesin magnesium, maka hanya minyak pemotong
yang tidak tercampur air yang boleh dipakai.

7. Menentukan Kecepatan Potong Mesin Frais

Kecepatan potong dari sebuah pemotong frais ditentukan oleh kecepatan keliling atau
permukaan dari pemotong. Gerakan benda kerja melintasi pemotong tidak ditinjau dalam
perhitungan ini. Kecepatan potong dinyatakan dengan persamaan berikut:

dengan
CS = kecepatan potong, m/menit

D = diameter pemotong, mm

N = putaran tiap menit

Karena kecepatan potong jarang tidak diketahui, maka biasanya persamaan dinyatakan
dalam putaran spindel

Kalau diameter pemotong dan kecepatan potong dari bahan yang diberikan telah
diketahui, maka persamaan ini memberikan kecepatan putar yang layak dari spindel. Stabilitas
yang harus dimiliki oleh mesin mencakup pasan dari bantalan, dapat membatasi kecepatan
potong yang harus digunakan.

Rumus yang digunakan dan berlaku bagi kedua cara mengefreis adalah sebagai berikut:

a. Benda Kerja:
w = lebar pemotongan pada benda kerja [mm]

Lw = panjang pemotongan [mm]

a = kedalaman pemotongan [mm]

b. Pahat

d = diameter luar [mm]

Z = jumlah gigi (mata potong)

χr = sudut potong utama [o]

= 90o untuk pahat frais selubung

c. Mesin Sekrap:

n = putaran poros utama [rpm]

vr = kecepatan makan [mm/min]

Elemen dasar bagi proses sekrap adalah:

1) Kecepatan potong

2) Gerak makan pergigi

3) Waktu pemotongan

dimana:
lt = lv + lw + ln [mm]

lv ≥ √ a (d – a) ; untuk mengefreis datar

lv ≥ 0 ; untuk mengefreis tegak

lv ≥ 0 ; untuk mengefreis datar

lv ≈ (d/2) ; untuk mengefresi tegak

4) Kecepatan penghasilan geram

BAB V PENUTUP
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan
dalam membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:

 Pisau mantel

 Pisau roda gigi

 Pisau sisi muka

 Pisau alur T

 Pisau sudut tunggal

 Pisau alur

 Pisau gergaji

 Pisau jari
Dalam praktikum kami mencoba membuat sebuah benda berupa roda gigi, dengan
menggunakan mesin frais maka kita bisa menghitung jumlah gigi yang akan dibuat, modul dan tinggi
gigi juga jarak antar gigi yang sama dengan cara mengatur dividing plate sesuai dengan hitungan.

DAFTAR PUSTAKA

Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 1.

Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 2.

Anonimus. 2005. Proses Pemesinan, Jakarta

Mulyanto, Tri. 2007. Proses Manufaktur II (Metal Cutting Process) Edisi 2. Penerbit Universitas
Pancasila. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai