Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa yang dimaksud dengan green supply chain management dan bagaimana
penerapannya pada industri konstruksi ?

konsep rantai pasokan hijau terjadi untuk mengurangi degradasi lingkungan dan mengendalikan
polusi udara, air, dan limbah melalui penerapan praktik hijau dalam operasi bisnis. Tidak dapat
disangkal, ideologi dasar di balik konsep hijau adalah untuk meningkatkan kelestarian lingkungan,
tetapi perusahaan mengadopsi konsep hijau sebagai "membunuh dua musuh dengan satu peluru".
Karena rantai pasokan hijau dapat mengurangi polusi lingkungan dan biaya produksi dan juga
dapat memacu pertumbuhan ekonomi, menciptakan keunggulan kompetitif dalam hal kepuasan
pelanggan yang lebih besar, citra positif, dan reputasi serta memberikan peluang yang lebih baik
untuk mengekspor produk mereka di negara-negara pro-lingkungan. Definisi ide hijau
berkembang dengan inovasi dan teknik baru untuk melindungi kelestarian lingkungan, yang dapat
diakui oleh tanggung jawab sosial perusahaan, manufaktur hijau, pengurangan limbah, daur ulang
dan remanufaktur rantai pasokan yang ramah lingkungan / ramah lingkungan, rantai pasokan hijau,
dll.

Istilah rantai pasokan berkelanjutan atau hijau mengacu pada gagasan untuk mengintegrasikan
proses lingkungan berkelanjutan ke dalam rantai pasokan tradisional. Ini dapat mencakup proses
seperti pemilihan pemasok dan pembelian bahan, desain produk, pembuatan dan perakitan produk,
distribusi dan manajemen akhir masa pakainya. Alih-alih mengurangi dampak berbahaya dari
operasi bisnis dan rantai pasokan, rantai pasokan hijau melibatkan penambahan nilai dan / atau
penciptaan nilai melalui operasi seluruh rantai. Tidak dapat dipungkiri, mengurangi polusi udara,
air dan limbah adalah tujuan utama rantai pasokan hijau, sementara operasi hijau juga
meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal mengurangi limbah, menggunakan kembali dan
mendaur ulang produk, mengurangi biaya produksi, efisiensi aset yang lebih besar, positif
membangun citra, dan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Gambar 1 menampilkan rantai
pasokan hijau dari pabrik boks anak sebagai contoh.
penerapannya pada industri konstruksi

Praktik manufaktur hijau adalah untuk menerapkan praktik yang bertanggung jawab secara sosial
dan lingkungan untuk mengurangi efek berbahaya dari manufaktur dan meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Praktik hijau dalam produksi meningkatkan efisiensi proses . Praktik ini
melibatkan penerapan sumber daya hijau, yang dapat mengarah pada keunggulan kompetitif
melalui pengurangan biaya produk dan peningkatan kualitas produk. Industri manufaktur ramping
dan ramah lingkungan bekerja untuk menghilangkan limbah dan meningkatkan efisiensi proses
manufaktur .Baines et al menyoroti manfaat manufaktur hijau: praktik hijau dalam proses produksi
mengurangi dampak buruk proses manufaktur pada kelestarian lingkungan, sementara manufaktur
hijau meningkatkan kinerja operasional, lingkungan, dan keuangan perusahaan.

Sumber : https://www.intechopen.com/books/green-practices-and-strategies-in-supply-chain-
management/introductory-chapter-introduction-of-green-supply-chain-management

2. Bagaimana hubungan manajemen pengadaan dengan manajemen rantai pemasok (supply


chain management) ?

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi secara tidak langsung akan membentuk
rantai pasok yang kompleks. Rantai pasok konstruksi merupakan hubungan berbagai pihak dalam
suatu rangkaian proses konstruksi yang menghasilkan produk konstruksi. Keterlibatan berbagai
pihak pada proses pelaksanaan konstruksi mengakibatkan seringkali ditemukan ketidakefisienan
dan permasalahan di setiap tahapan proses konstruksi. Ketidakefisienan tersebut antara lain adalah
biaya konstruksi yang kian waktu kian meningkat dan melebihi anggaran, durasi pelaksanaan
konstruksi yang melebihi waktu yang ditargetkan, kualitas konstruksi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang diminta. Permasalahan koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat sangat
berpotensi menimbulkan dispute. Untuk mengurangi permasalahan dalam pelaksanaan proyek
diperlukan pengelolaan rantai pasok konstruksi yang baik. Dimana pengelolaan rantai pasok
konstruksi merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja kontraktor. Pengelolaan
rantai pasok dapat menurunkan biaya, meningkatkan efisiensi, dan memperbaiki penghantaran
hasil akhir suatu produk atau jasa tepat waktu kepada pelanggan. Pengelolaan rantai pasok
konstruksi yang kurang baik cenderung memiliki potensi untuk meningkatkan biaya proyek hingga
10%. Hal ini menunjukkan bahwa rantai pasok konstruksi akan memberikan kontribusi terhadap
efisiensi suatu pelaksanaan proyek dan meningkatkan kinerja kontraktor, sebagai ukuran
kesuksesan perusahaan.

Sumber : jurnal Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di
jember oleh Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3

3. Bagaimana pengaruh dari supply chain management terhadap kinerja konstruksi dari sisi
segitiga manajemen proyek ? (biaya, waktu dan quality)

Supply chain merupakan sebuah sistem yang pasti berjalan ketika proyek sedang berlangsung dari
awal hingga akhir proyek. Pada awal proyek yaitu fase desain, owner akan memiliki permintaan
kepada perencana struktur dan perencana arsitektural. Kontraktor akan menentukan jumlah bahan
atau material yang dibutuhkan untuk merealisasikan bangunan sesuai dengan desain yang ada.
Pada fase ini supply chain mulai berjalan. Hal ini disebabkan kontraktor akan mencari pemasok
atau penyedia barang guna menyediakan bahan atau material yang kompeten dibidangnya. Sebagai
contoh, dalam suatu proyek owner menginginkan memakai dinding bata ringan, maka seorang
kontraktor yang ditunjuk oleh owner untuk membangun akan mencari pemasok yang tepat dengan
harga yang murah. Setelah menemukan pemasok bata ringan yang tepat, maka pemasok akan
mulai memproduksi material yang diperlukan.
Pada fase ini material mentah diolah oleh produsen menjadi bahan yang bisa dipakai
didalam pembangunan. Manufaktur pada supply chain ini memiliki peran memproses bahan
mentah dari alam menjadi bahan setengah jadi, sedangkan Supplier berfungsi mendistribusikan
hasil produk dari manufaktur konstruksi.Tetapi Manufaktur konstruksi sendiri bisa menjadi
supplier sebagai dirinya sendiri dalam mendistribusikan material hasil produksi nya tanpa bantuan
supplier.

Sumber :
https://www.scribd.com/uploaddocument?archive_doc=292641110&escape=false&metadata=%7B%22
context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22
%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D

Anda mungkin juga menyukai