PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepatitis fulminan akut banyak dikenal sebagai gagal hati fulminan
disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel-sel hati yang masif.
Kemampuan fungsi sintetis hati menjadi berkurang (waktu protombin
memanjang setelah pemberian Vitamin K) kegagalan ekresi bilitubin (serum
bilirubin > 20 mg / 100ml), glukoneogenesis menurun (hipoglekimia),
kesadaran menurun (prekoma atau koma) dan keseimbangan air walaupun
elektrolit terganggu (serum natrium dan kalium menurun)
B. Batasan Masalah
Makalah ini pembahasannya menyangkut penyakit gagal hati atau
istilahnya Hepatitis fulminan akut yang berhubungan dengan agens,
HOS/pejamu, lingkungan
C. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan tentang penyebab penyakit hepatitis
fulminan akut
2. Kita sebagai perawat bisa mengatasi atau memecahkan masalah
pada pasien hepatitis fulminan akut sesuai dengan prosedur keperawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai hati fulminan :
merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena
kerusakan dan kematian sel – sel hati yang masif
2
4. Metabolik (penyakit wilson, tirosinemia, intolerans fruktosa,
galaktosemia, defisiensi a1 – antiprisin dan sindroma zell weger)
5. Toksin (Anemia phalloides, alkaloid pirrolizidine, aflatoksin, karbon
tetraklorida, dn fosfor)
6. Obat – obatan (halotan, parasetamol, INH, rifanpisin, sitotoksin,
sodium valproat, metildopa, tetrasiklin dan amiodaron)
7. Vaskuler (sindioma budd – chiari, post cardiac bypass dan sumbatan
vena), iskemia/hipotensi, leukomia/limfoma
3.2. Host/penjamu
a. jenis kelamin
Pria dan wanita sama – sama beresiko dalam menderita penyakit
hepatitis fulminan akut tergantung dari kurangnya pemenuhan
kebutuhan vitamin c dan k dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari
b. fisiologi
Hampir semua hepatitis fulminan mempunyai prognosis jelek.
Pada waktu yang singkat terdapat gangguan neurologi, fetor hepatik,
dan muntah – muntah yang persiten, terdapat demam dan ikterus yang
menghebat dalam waktu singkat. Pada pemekrisaan didapatkan hati
yang mengecil, purpura, dan pendarahan saluran cerna.
Pada hepatitis persisten, tidak terdapat kemajuan dari periode akut
dan seluruh perjalanan penyakit, penurunan bilirubin dan transaminase
terjadi perlahan – lahan, pasien masih mengeluh lemah dan cepat
lelah, meskipun nafsu makan telah membaik, pekerjaan fisik akan
memperburuk hasil pemeriksaan fungsi hati
c. Kebiasaan seseorang
Penyakit disebabkan oleh kebiasaan individu yang kurang
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c dan k seperti :
buah – buahan
Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan makanan itu tidak terlalu
penting dalam asupan sehari – hari
3
d. Genetik
Kemungkinan dari faktor penularan dari kedua orang tua tidak mutlak
ditularkan
e. Kelompok etnik
Kelompok etnik yang sering menderita penyakit hepatitis fulminan
akut adalah kelompok etnik yang menganggap kurang pentingnya
vitamin c dan k, seperti : suku – suku pedalaman
f. Imunologik
Kapiler – kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah didalam
sinusoid adalah campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri
dari arteri hepatika sinusoid dilapisi oleh sel – sel makrofag fagositik
yang disebut sel kupffer. Sel – sel ini menyingkirkan bakteri, sel – sel
yang mati, dan benda asing lainnya yang berasal dari darah, terutama
darah porta memperfusi hati.
g. Umur
Penyakit ini dapat menyerang seseorang pada umur dan usia tidak
tentu (bayi, dewasa, tua) bisa terinfeksi karena penyakit ini penyakit
menular, penyakit ini cenderung menyerang pada masa neunatus atau
pada masa setelah neunabus (masa anak – anak)
4
4. Diet dan penanggulan
4.1. Berikan karbohidrat secara intra venus berupa dextrose 5 %, 10 % dengan
elektrolit, kecepatan tetesan 60 – 80 ml/m 2/jam (sekitar 1500 ml/m2/24
jam); bila penderita dalam keadaan koma dapat dipilih Dextrose 10 %, 15
%; atau diberikan secara oral untuk memenuhi paling sedikit metabolisme
basal selama 2 hari kalori dapat diberikan sejumlah 75 – 100 kkal/hari5
4.2. Berikan vitamin B kompleks, Vitamin C dan ziok sesuai dengan yang
dibutuhkan pasien
4.3. Koreksi defisi bahan makanan yang diketahui menimbulkan gangguan
kesadaran seperti nikotinamid, thiamin dan fosfat
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai hati fulminan :
merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena
kerusakan dan kematian sel – sel hati yang masif
- Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati yang terjadi dalam 8
minggu setelah adanya gejala pertama penyakit dijumpai tanda – tanda
ensefalopati mulai tampak setelah periode 8 – 24 minggu serangan; dahulu
keadaan ini disebut sebagai hepatitis subakut atau kerusakan hati subakut,
tapi kini lebih sering disebut sebagai gagal hati yang timbul pada fase
lanjut
B. Saran
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita teman sejawat sebagai
profesi keperawatan bisa melaksanakan suatu tindakan keperawatan secara
promotik, prefentik, kuratif dan rehabilitatif
6
DAFTAR PUSTAKA
Suandi. I.K.G, Spa. dr. 1998. Diit Pada Anak Sakit, EGC. Jakarta
J. Corwin Elizabeth, BSN. BhD. 1996, Hand Book Of Pathophysiology, Buku
Kedokteran EGC.
Mansjoer Arif. Edisi III Jilid I 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI