PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai beberapa orang yang memanfaatkan
lensa sebagai alat optik untuk melakukan aktivitasnya.Misalnya penggunaan kacamata,
teropong, kamera, mikroskop, kaca pembesar atau lup, dan masih banyak lagi.
Lensa merupakan benda tembus cahaya yang dibatasi oleh 2 permukaan lengkung atau 3
permukaan lengkung pada satu permukaan datar.Lensa terdiri dari dua macam, yaitu lensa
cembung (positif) dan lensa cekung (negatif).Lensa cembung mempunyai kemampuan untuk
memfokuskan cahaya yang masuk.Sedangkan lensa cekung mempunyai kemampuan untuk
menyebarkan cahaya yang masuk.Lensa mempunyai jarak fokus, untuk lensa cembung
bernilai positif dan lensa cekung bernilai negatif.Dalam menentukan titik fokus lensa dapat
ditentukan dengan percobaan “Jarak Fokus Lensa Tipis”.
Bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa tipis dalam hal ini lensa cembung bersifat
nyata bila benda berada di ruang 2 dan 3, dan bersifat maya bila benda berada di ruang 1.
Jarak fokus sebuah lensa cembung dapat ditentukan melalui percobaan. Sebuah benda yang
diletakkan di ruang 2 dan 3 depan lensa cembung bayangannya dapat ditangkap oleh layar
yang terletak di belakang lensa.
Percobaan yang dilakukan menentukan jarak fokus sebuah lensa.Lensa cembung yang
bersifat mengumpulkan sinar dan lensa cekung yang bersifat menyebarkan sinar.
Optik merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang konsep cahaya.Cahaya
didefinisikan sebagai partikel yang merambat, yang disebut sinar.Optika geometris
menjelaskan tentang sifat cahaya dengan pendekatan paraksial atau hampiran sudut kecil
dengan penjabaran matematis yang linear, sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya
seperti ukuran, posisi, pembesaran subyek yang dijelaskan menjadi lebih sederhana.
Percobaan yang akan dilakukan yaitu “jarak fokus lensa tipis”, bertujuan untuk:
1. Untuk menentukan jarak fokus sebuah lensa cembung dan lensa cekung.
2. Memplot grafik hubungan antara jarak bayangan denga jarak benda sehingga diperoleh
nilai jarak fokus berdasarkan grafik.
3. Membandingkan nilai teoritis denga hasil plot grafik jarak fokus lensa ynag diperoleh.
TEORI
METODOLOGI EKSPERIMEN
Alat dan Bahan
1. Rel presisi 2 buah
2. Pemegang slide diafragma 1 buah
3. Lensa cembung (f = 100 mm dan f = 200 mm) masing-masing 2 buah
4. Lensa cekung (f = 100 mm dan f = 200 mm) masing-masing 2 buah
5. Diafragma anak panah 1 buah
6. Mistar plastik (100 cm) 1 buah
7. Lampu Laser
Prosedur Kerja
Pada umumnya, percobaan jarak fokus lensa tipis bertujuan untuk menentukan jarak fokus
pada lensa cembung dan lensa cekung. Prinsip kerja disetiap kegiatan pada umumnya sama,
yaitu dengan metode mengubah jarak antara benda dengan lensa dan kemudian mengukur
jarak bayangan yang dihasilakn dengan lensa tersebut.
Pada kegiatan pertama yaitu menentukan jarak fokus lensa cembung dengan merajah 1/s
terhadap 1/s’.dilakukan dengan meletakkan sumber cahaya, lensa positif 1, benda, lensa
positif 2, dan layar pada bangku optik secara berurutan lalu mengatur jarak sumber cahaya
dan lensa positif 1 sebesar jarak fokus lensa 1, kemudian mengatur jarak bendadan lensa
positif 1 sekitar 10 cm. setelah itu menempatkan layar pada jarak tertentu dari benda,
menggeser lensa positif 2 yang berada diantara benda dan layar benda sehingga diperoleh
bayangan yang jelas pada layar, lalu mengukur jarak dari benda ke lensa positif 2 sebagai
jarak benda dan mengukur jarak dari lensa positif 2 ke layar sebagai jarak bayangan.
Mengulangi kegiatan sampai memperoleh data sebanyak 15 data.
Sedangkan pada kegiatan dua yaitu menentukan jarak fokus lensa cekung (negatif).
Dilakukan dengan meletakkan sumber cahaya, lensa positif 1, benda, lensa positif 2, dan
layar pada bangku optic secara berurutan. Mengatur jarak antara sumber cahaya dan lensa
positif 1 sebesar jarak fokus lensa positif 1 sekitar 10 cm, membuat bayangan yang jelas dari
benda pada layar lalu menandai posisi bayangan tersebut, menempatkan lensa negatif
sebelum posisi bayangan yang ditandai, kemudian menempatkan layar pada posisi tertentu
sekitar 100 cm dari posisi yang ditandai, setelah itu menggeser lensa negatif mendekati atau
menjauhi layar untuk memperoleh bayangan yang jelas, mengukur jarak dari posisi yang
ditandai ke lensa negatif sebagai jarak benda dan mengukur jarak dari lensa negative ke layar
sebagai jarak bayangan. Mengulangi kegiatan ini untuk memperoleh sebanyak 15 data.
Identifikasi variabel:
Jarak Bayangan
Jarak benda (s) 1/s 1/s’
No (s’)
(cm) (cm-1) (cm-1)
(cm)
1 │6,50 ± 0,05│ │21,00 ± 0,05│ -0.150 0.048
2 │7,30 ± 0,05│ │26,50 ± 0,05│ -0.137 0.038
3 │7,30 ± 0,05│ │26,00 ± 0,05│ -0.135 0.038
4 │7,30 ± 0,05│ │24,30 ± 0,05│ -0.140 0.041
5 │7,00 ± 0,05│ │25,00 ± 0,05│ -0.140 0.040
6 │7,40 ± 0,05│ │24,50 ± 0,05│ -0.140 0.041
7 │6,60 ± 0,05│ │23,50 ± 0,05│ -0.150 0.043
8 │7,50 ± 0,05│ │25,50 ± 0,05│ -0.130 0.039
9 │8,00 ± 0,05│ │26,60 ± 0,05│ -0.120 0.038
10 │7,50 ± 0,05│ │27,50 ± 0,05│ -0.130 0.036
ANALISIS
Kegiatan 1
0.05
0.04
Jarak bayangan 1/s' (cm)
0.03
0.02
0.01
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
Jarak benda 1/s (cm)
Grafik 1.Grafik hubungan antara 1/s terhadap 1/s’ pada lensa cembung.
1 1 1 1
= + =¿ =0
f 1 s s' s
1 1
=
f 1 s'
1
=0,047 cm−1
f1
1
f 1= =21,27 cm
0,047
1 1 1 1
= + =¿ =0
f 2 s s' s'
1 1
=
f2 s
1
=0,045 cm−1
f2
1
f 2= =22,22cm
0,045
f 1+ f 2 21,27 +22,22
f rata−rata= = =21,74 cm
2 2
1
△ s' = nst grafik
2
1
△ f 1=△ s ' = 0,001=0,0005 cm
2
1
△ s= nst grafik
2
1
△ f 2=△ s= 0,002=0,001 cm
2
0,0005 cm+0,001 cm
△f=
2
0,0015 cm
△f=
2
△ f =0,00075 cm
△f 0,00075 cm
KR= ×100 = ×100 =0,00345
f 21,74 cm
DK =100 −KR=100 −0,00345 =99,99655
PF=|f ± ∆ f |
PF=|21,740 ±0,00075|cm
Kegiatan 2
0.050
0.045
0.040
Grafik 2.Grafik hubungan antara 1/s terhadap 1/s’ pada lensa cekung.
1 1 1 1
= + =¿ =0
f 1 s s' s
1 1
=
f 1 s'
1
=−0,002 cm−1
f1
1
f 1= =−500 cm
−0,002
1 1 1 1
= + =¿ =0
f 2 s s' s'
1 1
=
f2 s
1
=0,005 cm−1
f2
1
f 2= =200 cm
0,005
f 1+ f 2 500+ 200
f rata−rata= = =350 cm
2 2
∆ f 1=0,01
∆ f 2=0,01
∆ f 1+ ∆ f 2 0,01+0,01
∆ f= = =0,01 cm
2 2
1
△ s' = nstgrafik
2
1
△ f 1=△ s ' = 0,01=0,005 cm
2
1
△ s= nstgrafik
2
1
△ f 2=△ s= 0,001=0,0005 cm
2
0,005 cm+0,0005 cm
△f=
2
0,0055 cm
△f=
2
△ f =0,00275 cm
△f 0,00275 cm
KR= ×100 = ×100 =0,000786
f 350 cm
DK =100 −KR=100 −0,000786 =99,99921
PF=|f ± ∆ f |
PF=|350 ±0,00275|cm
PEMBAHASAN
Jarak fokus pada lensa cembung diketahui dengan menempatkan benda di depan lensa.
Dengan menggunakan analisis data perhitungan dan analisis data berdasarkan grafik maka
nilai besarnya jarak fokus pada lensa cembung dapat diperoleh dan bernilai sama besar.
Karena jika menggunakan analisis perhitungan maka jarak benda terhadap lensa menjadi
jarak benda dan jarak layar terhadap lensa menjadi jarak bayangan. Sehingga dengan
menggunakan persamaan (1) nilai besarnya jarak fokus lensa dapat diketahui sedangkan jika
menggunakan grafik dengan menggunakan persamaan (1) maka besarnya nilai jarak benda
yaitu dengan menggangap jarak bayangan 0 cm sedangkan untuk jarak bayangan diperoleh
dengan menganggap jarak benda 0 cm. Sehingga dari perhitungan diketahui terdapat dua
jarak fokus. Jarak fokus lensa diperoleh dengan merata-ratakan jarak fokus dengan jarak
bayangan sama dengan nol dan jarak fokus dengan jarak benda sama dengan nol. Dan dari
kedua cara ini diperoleh besarnya nilai jarak fokus yang sama.
Pada penentuan jarak fokus pada lensa cekung, jarak benda dijadikan negatif. Hal ini
dilakukan karena benda pada lensa cekung berada di belakang lensa. Namun penentuan jarak
fokusnya tetap sama pada kegiatan pertama. Baik menggunakan data hasil pengamatan dan
data pada grafik besarnya nilai jarak fokus tetap sama.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan jarak fokus
sebuah lensa cembung dan lensa cekung maka harus diketahui jarak benda dan jarak
bayangannya untuk masing-masing lensa. Secara matematis, nilai jarak fokus dapat diperoleh
atau dihitung dengan persamaan:
1 1 1
= +
f s s'
Nilai jarak fokus berdasarkan hasil plot grafik dan nilai teoritis sedikit berbeda karena
kurangnya ketelitian dalam pengukuran dan penentuan titik fokus. Untuk mendapatkan data
yang akurat.Dibutuhkan ketelitian dan kepandaian dalam menggeser lensa positif dua yang di
pasang diantara benda dan layar. Karena dengan ketelitian itu maka kita akan memperoleh
suatu titik dimana bayangan betul-betul sudah terlihat fokus
REFERENSI
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Makassar: Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar.