TAHAP 1 1. Mengalami ansietas kesepian, 1. Tersenyum/tertawa sendiri
rasa bersalah, dan ketakutan 2. Menggerakkan bibir tanpa suara Fase Comforting 2. Mencoba berfokus pada 3. Penggerakan mata yang cepat pikiran yang dapat 4. Respons verbal yang lambat menghilangkan ansietas 5. Diam dan berkonsentrasi 3. Pikiran dan pengalaman Memberikan rasa nyaman. Tingkat sensori masih ada dalam control kesadaran (jika ansietas sedang. Secara umum kecemasan terkontrol)
halusinasi merupakan suatu
kesenangan.
TAHAP 2 1. Pengalaman sensori 1. Peningkatan sistem saraf otak, tanda-tanda
menakutkan ansietas, seperti peningkatan denyut Fase Condemning 2. Mulai merasa kehilangan jantung, pernapasan, dan tekanan darah kontrol 2. Rentang perhatian menyempit 3. Merasa dilecehkan oleh 3. Konsentrasi dengan pengalaman sensori pengalaman sensori tersebut 4. Kehilangan kemampuan membedakan Menyalahkan. Tingkat kecemasan 4. Menarik diri dari orang lain halusinasi dan realita. 5. NON PSIKOTIK berat secara umum halusinasi
menyebabkan rasa antisipasi
TAHAP 3 1. Klien menyerah dan menerima 1. Perintah halusinasi ditaati pengalaman sensorinya 2. Sulit berhubungan dengan orang lain Fase Controlling 2. Isi halusinasi menjadi atraktif 3. Rentang perhatian hanya beberapa detik 3. Kesepian bila pengalaman atau menit sensori berakhir 4. Gejala fisika ansietas berat, berkeringat, 4. PSIKOTIK tremor, dan tidak mampu mengikuti Mengontrol tingkat kecemasan perintah
berat pengalaman sensori tidak
dapat ditolak lagi
TAHAP 4 1. Pengalaman sensori menjadi 1. Perilaku panik
ancaman 2. Potensial tinggi untuk bunuh diri atau Fase Conquering 2. Halusinasi dapat berlangsung membunuh selama beberapa jam atau haru 3. Tindakan kekerasan agitasi, menarik diri, (jika tidak diinvensi) atau katatonia 3. PSIKOTIK 4. Tidak mampu berespons terhadap perintah Menguasai tingkat kecemasan yang kompleks 5. Tidak mampu berespons terhadap lebih panik secara umum diatur dan dari satu orang