PENDAHULUAN
Ekonomi dibagi menjadi dua cabang : Ekonomi Mikro, dan Ekonomi Makro. Ekonomi
Mikro adalah studi tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan individu membuat
keputusan dan bagaimana mereke berinteraksi satu dengan yang lain di pasar. Ekonomi Makro
adalah ilmu yang mempelajri eknomi secara keseluruhan. Tujuan eknomi makro adalah untuk
menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan
pasar secara bersamaan. Ahli eknomi makro menjawab beragam pertanyaan: mengapa
pendapatan rata – rata di beberapa negara, sementara di negara lain rendah? Mengapa harga
terkadang naik dengan cepat, sementara di waktu lain harga stabil? Mengapa produksi dan
lapangan kerja meluas secara beberapa tahun dan merekrut orang lain? apa yang dapat
dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan cepat dalam pendapatan, inflasi rendah,
dan lapangan kerja yang stabil? Semua pertanyaan ini bersifat Ekonomi Makro karna
menyangkut cara kerja seluruh ekonomi.
Ekonomi secara keseluruhan hanyalah kumpulan dari banyak rumah tangga dan
perusahaan yang berinteraksi dipasar, Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro terkait erat. Alat
dasar permintaan dan penawaran misalnya, adalah pusat analisis Ekonomi Makro seperti
halnya analisis Ekonomi Mikro. Namun mempelajari ekonomi secara keseluruhan
menimbulkan beberapa tantangan baru dan menarik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Pendapatan Nasional?
2. Bagaimana metode perhitungan dengan menggunakan Produk Domestik Bruto?
3. Apakah perbedaan Harga Konstan dan Harga Berlaku?
4. Apakah yang dimaksud dengan Inflasi?
1.2 Tujuan
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang
dihasilkan dil uar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang
menjual pakaian di Malaysia, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam
GNP.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) –
Pendapatan Asing DN
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, seperti pajak pendapatan
3.2 GDP mengukur dua hal sekaligus: total pendapatan setiap orang dalam perekonomian
dan total pengeluaran untuk output barang dan jasa ekonomi. PDB dapat melakukan trik mengukur
pendapatan total dan total pengeluaran karena kedua hal ini benar-benar sama. Untuk ekonomi
secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran. Mengapa ini benar? Pendapatan
ekonomi sama dengan pengeluarannya karena setiap transaksi memiliki dua pihak: pembeli dan
penjual. Setiap dolar pengeluaran oleh beberapa pembeli adalah dolar pendapatan untuk beberapa
penjual. Misalkan, misalnya, Karen membayar Doug $ 100 untuk memotong rumputnya. Dalam
hal ini, Doug adalah penjual suatu layanan, dan Karen adalah pembeli. Doug menghasilkan $ 100,
dan Karen menghabiskan $ 100. Dengan demikian, transaksi memberikan kontribusi yang sama
bagi pendapatan ekonomi dan pengeluarannya. PDB, apakah diukur sebagai pendapatan total atau
total pengeluaran, naik $ 100.
Menghitung nilai hasil PDB dengan menggunakan harga berlaku dapat memberi hasil yang
menyesatkan, karena pengaruh inflasi. Untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat, maka
perhitungan PDB sering menggunakan perhitungan berdasarkan harga konstan. Hasil
perhitungan ini menghasilkan nilai PDB atas harga konstan. Yang dimaksud dengan harga konstan
adalah harga yang dianggap tidak berubah.
Untuk memperoleh PDB harga konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang
merupakan tahun di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang pada tahun
tersebut kita gunakan sebagai harga konstan.
Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-1) x 100%
Manfaat dari perhitungan PDB harga konstan, selain dengan segera dapat mengetahui apakah
perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak, juga dapat menghitung perubahan harga (inflasi).
Untuk menghitung PDB riil untuk 2008, kami menggunakan harga hot dog dan hamburger di
2008 (tahun dasar) dan jumlah hot dog dan hamburger yang diproduksi di Indonesia
2008. (Jadi, untuk tahun dasar, PDB riil selalu sama dengan PDB nominal.) Untuk menghitung
PDB riil untuk 2009, kami menggunakan harga hot dog dan hamburger pada 2008 (pangkalan
tahun) dan jumlah hot dog dan hamburger yang diproduksi pada tahun 2009. Demikian pula,
untuk menghitung PDB riil untuk 2010, kami menggunakan harga pada 2008 dan jumlah pada
2010.
Ketika kami menemukan bahwa PDB riil telah meningkat dari $ 200 pada 2008 menjadi $ 350
pada 2009 lalu
menjadi $ 500 pada tahun 2010, kami tahu bahwa kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan
jumlah yang diproduksi karena harga ditahan pada tingkat tahun dasar.
Singkatnya: PDB nominal menggunakan harga saat ini untuk memberi nilai pada produksi
barang dan jasa ekonomi. PDB riil menggunakan harga tahun dasar konstan untuk memberikan
nilai
produksi barang dan jasa ekonomi. Karena GDP riil tidak terpengaruh oleh
perubahan harga, perubahan dalam PDB riil hanya mencerminkan perubahan dalam jumlah yang
ada
diproduksi. Dengan demikian, PDB riil adalah ukuran dari produksi barang dan ekonomi
jasa.
Tujuan kami dalam menghitung PDB adalah untuk mengukur seberapa baik kinerja ekonomi
secara keseluruhan. Karena GDP riil mengukur produksi barang dan ekonomi
layanan, itu mencerminkan kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
orang.
Dengan demikian, PDB riil adalah tolok ukur kesejahteraan ekonomi yang lebih baik daripada
PDB nominal.
Ketika para ekonom berbicara tentang PDB ekonomi, mereka biasanya berarti PDB riil
daripada PDB nominal. Dan ketika mereka berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, mereka
mengukur pertumbuhan itu sebagai perubahan persentase dalam PDB riil dari satu periode ke
periode
lain.
3.4 Inflasi
Pengertian inflasi adalah suatu keadaan di mana terdapat kecenderungan
kenaikan harga barang dan jasa secara umum serta berlangsung secara terus-
menerus yang diakibatkan oleh ke tidak seimbangan arus barang dan uang dalam
suatu perekonomian.
Yang dimaksud dengan harga dalam pengertian di atas adalah harga dari semua
kebutuhan masyarakat, sedangkan terus-menerus berarti semua kenaikan barang
terjadi bukan hanya sekali, tetapi berulang-ulang.
Kenaikan harga suatu barang dan jasa bisa terjadi apabila permintaan banyak tetapi
berbanding terbalik dengan penawaran atau ketersediaan barang dan jasa di pasar
yang tetap atau bahkan menurun.
Dengan demikian istilah inflasi hanya digunakan ketika kenaikan tingkat harga yang
berlangsung secara terus menerus.
Daftar Isi
Teori Inflasi
o Teori Kuantitas
o Teori Keynes
o Teori Strukturalis
Penyebab Inflasi
Jenis-jenis Inflasi
o Inflasi berdasarkan Sifatnya
o Inflasi Berdasarkan Sebabnya
o Inflasi Berdasarkan Asalnya
Dampak Inflasi
Cara Mengatasi Inflasi
o Kebijakan Moneter
o Kebijakan Fiskal
o Kebijakan Non Moneter
Teori Inflasi
kitanesia.id
Teori Kuantitas
Teori kuantitas menjelaskan bahwa pada prinsipnya inflasi itu akan terjadi hanya
disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar, bukan karena faktor-faktor lain.
Berdasarkan teori kuantitas, terdapat 2 faktor penyebab bisa terjadinya inflasi yaitu:
1. Jumlah uang yang beredar. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat akan
meningkatkan inflasi dan semakin besar jumlah uang yang beredar maka tingkat
inflasinya pun semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam hal ini pemerintah dituntut
harus memperhitungkan atau memperkirakan kemungkinan terjadinya inflasi apabila
ingin menambahkan uang baru, karena pembuatan uang baru dengan jumlah terlalu
banyak akan berdampak terhadap ke tidak stabilan perekonomian.
2. Perkiraan masyarakat bahwa harga-harga akan naik. Ketika masyarakat menganggap
harga-harga akan naik maka hal yang dilakukan masyarakat adalah membelanjakan
uangnya dengan barang, sehingga permintaan akan meningkat. Dalam teori dijelaskan
bahwa untuk mengatasi inflasi yaitu dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar
di masyarakat.
Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat mempunyai permintaan yang
melebihi jumlah uang yang tersedia. Keynes memberikan pernyataan-nya bahwa inflasi
terjadi karena masyarakat menginginkan hidup yang melebihi batas kemampuan
ekonominya. Teori ini juga memfokuskan bagaimana persaingan antar masyarakat
dengan penghasilan dapat memicu permintaan agregat yang lebih besar daripada
jumlah barang yang tersedia sehingga menimbulkan kenaikan barang.
Teori Strukturalis
Teori ini sering disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena teori tersebut
mengamati sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, terkhusus bagi penyedia
bahan makan dan barang ekspor.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa penambahan barang terlalu lambat sehingga tidak
sebanding dengan pertumbuhan kebutuhan-nya dan berakibat kenaikan harga bahan
makan serta kelangkaan devisa negara.
Apabila sudah seperti itu maka akan terjadi kenaikan harga secara merata dan
terjadilah inflasi. Model inflasi seperti ini cukup serius cara mengatasinya, tidak hanya
dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus dengan peningkatan
produktivitas dan pembangunan sektor bahan pangan dan barang ekspor.
Penyebab Inflasi
lahiya.com
Perlu kamu ketahui bahwa terjadinya inflasi dalam suatu perekonomian negara itu
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu:
Contoh, suatu serikat pekerja menuntut kenaikan upah dan perusahaan menerima
tuntutan itu. Meningkatnya upah pekerja akan mengakibatkan naiknya biaya produksi.
Dampak dari kedua hal tersebut ialah perusahaan menaikkan dan membebankan biaya
produksi terhadap konsumen melalui harga yang lebih tinggi.
Jenis-jenis Inflasi
gambarberkata.com
1. Inflasi rendah adalah inflasi yang mempunyai nilai kurang dari 10% per tahunnya.
2. Inflasi menengah merupakan inflasi dengan nilai antara 10 – 30% per tahunnya.
3. Inflasi Berat, jenis inflasi yang beasarnya antara 30 – 100% per tahun.
4. Inflasi tinggi (Hiper inflasi) adalah inflasi yang ditandai dengan naiknya harga barang
secara drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100%).
Inflasi Berdasarkan Sebabnya
Berdasarkan penyebabnya inflasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Domestic inflation.
2. Imported inflation.
Dampak Inflasi
infosiana.net
Dampak atau akibat dari inflasi terhadap perekonomian suatu negara yaitu:
Berkurangnya investor.
Mendorong tingkat suku bangsa.
Mendorong tingkat spekulatif.
Kegagalan pembangunan.
Ketidakpastian ekonomi masa yang akan datang.
Daya saing produk nasional berkurang.
Defisit neraca pembayaran.
Kesejahteraan masyarakat menurun.
Dampak inflasi yang akan timbul terhadap masyarakat adalah:
Masyarakat berpenghasilan tetap.
Kreditur atau debitur.
Memperbesar kesenjangan distribusi pendapatan.
Menguntungkan para spekulan.
Mempengaruhi para pelaku ekonomi.
Baca juga: Segmentasi pasar.
khaerryanwar.blogspot.com
Inflasi merupakan satu masalah serius bagi kestabilan perekonomian suatu negara.
Apabila inflasi tidak segera di atasi maka akan menimbulkan masalah ekonomi, seperti
naiknya harga barang, turunnya nilai mata uang, meningkatnya pengangguran,
menurunnya kesejahteraan masyarakat dll.
Untuk mengatasi inflasi perlu diadakan kajian-kajian tentang hal tersebut. Para ahli
ekonomi sepakat bahwa penyebab inflasi tidak hanya berhubungan dengan jumlah
uang yang beredar, di sisi lain jumlah barang dan jasa yang tersedia di masyarakat juga
termasuk penyebab timbulnya inflasi.