Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pembangunan
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha
sistematis oleh manajemen organisasi untuk
membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan
apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan
seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi
apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan
apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan
suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang
manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui
manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan perencanaannya.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk
menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan
mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar
hasilnya sesuai dengan rencana.
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya
melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi,
tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga
mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada pokoknya
pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan
atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria,
norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan
adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan
perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Untuk itu pengawasan memerlukan suatu standar kinerja atau indikator yang dapat
digunakan sebagai pembanding atau referensi dari kinerja aktualnya. Penentuan
standar kinerja bagi pengawasan ini membutuhkan masukan dan peran serta para
pelaksana di lapangan sehingga dapat dihasilkan suatu standar yang realistik dan
akurat. Dengan dasar argumen yang sama, Literer (1973) juga menyarankan
penggunaan standar kinerja sebagai kerangka acuan (frame of reference) kegiatan.
Pelaksanaan pembangunan pada hakikatnya melibatkan tiga faktor, yaitu :
1. Manusia dengan beragam perilakunya
2. Faktor dana yang tergantung pada kemampuan keuangan Negara.
3. Faktor alam yang sulit diramalkan.
Menurut Winardi (2000 : 589) fungsi pengawasan adalah sebagai berikut: Fungsi
pengawasan mencakup tindakan mengimplementasikan metode-metode yang
menjawab 3 (tiga) buah pertanyaan dasar yaitu :
1. Apakah hasil yang direncanakan dan yang diekspektasikan ?
2. Dengan alat-alat apakah hasil aktual dapat dibandingkan dengan hasil yang
diekspektasikan ?
3. Tindakan-tindakan korektif apakah diperlukan dari orang yang diberi
kekuasaan untuk itu ?
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302)
mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe
pengawasan
. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan
menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang
dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan
mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa
hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil
yang direncanakan.
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302)
mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe
pengawasan
. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor
pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah
dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para
supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302)
mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe
pengawasan
. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah
dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak
sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu.
Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau
operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back
(umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal,
sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Tahap-Tahap Proses Pengawasan
Istilah etika secara etimologis berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan, yang dibatasi dengan
dasar nilal moral menyangkut apa yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas pada
perilaku manusia (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1989:205).
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya untuk menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk.
ETIKA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Etika sangat erat fungsinya dan menyatu dengan kegiatan pembangunan. Apa
saja yang dilakukan demi mencapai taraf hidup yang lebih baik, peranan etika
sangat berfungsi. Sistem dan prosedur yang berlaku dalam pembangunan,
sarat dengan nilai-nilai moral yang harus dipegang teguh oleh mereka yang
terlibat dalam pembangunan.
Apa yang kita laksanakan dalam pembangunan pada hakekatnya adalah dari,
oleh, dan untuk manusia atau 'people centered development'.
ETIKA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah
laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.