Berkurban, atau udzhiyah adalah salah satu syariat Allah yang patut kita syukuri. Karena berkurban
merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan cara menginfakkan harta di
jalan yang benar.
Ketika seseorang memiliki banyak uang, biasanya keinginannya bertambah dan kadang cenderung
aneh-aneh. Bisa kita katakan, sebagian besar keinginan itu dikendalikan oleh nafsu dan bisikan
setan, Kita berlindung kepada Allah.
Dengan syariat Qurban ini, maka ada penyaluran yang baik—meskipun bukan satu-satunya. Qurban
akan membawa kebahagiaan rohani dan jasmani seseorang. Sekaligus mempererat hubungan sosial
antar sesama manusia.
Bukan hanya antara yang kaya dan yang miskin; yang tiap hari kenyang makan daging dan yang
hanya setahun sekali. Melainkan juga orang kaya dengan yang kaya lainnya. Sebab, daging kurban
boleh dihadiahkan kepada orang kaya, kenalan, atau siapa pun. Selain disedekahkan kepada fakir
miskin.
Uzhiyah adalah sunah bapak kita Nabi Ibrahim عليه السالمdan dilanjutkan oleh nabi kita
Muhammadﷺ. Bila qurban kita diterima, bukan hanya dagingnya, melainkan setiap tanduk, kuku,
dan bulu hewan yang kita sembelih menjadi pahala yang akan menemani kita pada hari kiamat.
Rasulullah bersabda:
ارهَا َو ِإ َّن الد ََّم ْ َ َّللاِ َع َّز َو َج َّل ِم ْن ه َِراقَ ِة دَ ٍم َو ِإنَّهُ لَيَأْتِي يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة ِبقُ ُرو ِن َها َوأ
ِ َظ ًَلفِ َها َوأَ ْشع َّ َما َع ِم َل ا ْبنُ آدَ َم يَ ْو َم النَّحْ ِر َع َم اًل أ َ َحبَّ ِإلَى
ض فَ ِطيبُوا ِب َها نَ ْف ا
سا ِ َان قَ ْب َل أ َ ْن َيقَ َع َعلَى ْاْل َ ْر َّ لَ َيقَ ُع ِم ْن
ٍ َّللاِ َع َّز َو َج َّل ِب َمك
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak keturunan Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih
dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla daripada mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia
akan datang dengan tanduk, kuku, dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan
sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian
dengannya.” [HR. Ibnu Majah)
Satu hal yang perlu dicatat baik-baik sebelum berkurban, Allah berfirman:
Maka berkurban itu manasik dan ibadah yang khusus ditujukan untuk Allah. Di ayat lain, Allah
berfirman:
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)
Rasulullah ﷺdan para sahabat beliau telah memberikan contoh dan teladan dalam ibadah ini.
Berkurban menjadi sunah yang sangat dianjurkan (sunnah muakad) bagi orang yang telah
memenuhi syarat-syaratnya.
Pertama: Harus dari golongan binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba, biri-biri,
atau yang lainnya, berdasarkan firman Allah:
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut
nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka”. (Al-Hajj: 67)
Binatang ternak adalah unta, sapi dan kambing, ini yang sudah tidak asing lagi bagi orang arab.
Demikian pernyataan Al Hasan, Qatadah, dan yang lainnya.
Kedua:
Hewan tersebut mencapai usia tertentu yang telah disyariatkan. Secara umum, kambing telah
berusia 1 tahun, sapi, 2 tahun, unta 5 tahun.
Ketiga:
Hewan yang hendak disembelih tidak cacat, di antaranya buta mata sebelah, pincang, sakit yang
tampak jelas, sangat kurus.
Keempat:
Hewan tersebut milik sendiri sepenuhnya atau telah mendapatkan izin untuk berkurban.
Kelima: Hewan tersebut tidak berkaitan dengan hak orang lain, dan tidak sah berkurban dengan
harta yang digadaikan.
Keenam: Hewan kurban disembelih pada waktu yang telah ditentukan oleh syari’at, yaitu mulai
setelah shalat Idul Adha sampai terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzul Hijjah (akhir hari
tasyrik).
Dengan demikian, masa sembelihan adalah 4 hari. Barang siapa menyembelih sebelum shalat Id
atau setelah terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzul Hijjah, maka kurbannya menjadi tidak sah,
berdasarkan hadits Bukhari dari al Barra’ bin ‘Azib bahwa Rasulullah :adbasreb ﷺ
من ذبح قبل الصًلة فإنما هو لحم قدمه ْلهله وليس من النسك في شيء
“Barang siapa yang berkurban sebelum shalat, maka sembelihannya menjadi makanan untuk
keluarganya dan bukan ibadah (kurban) sama sekali”.
Mudah-mudahan, dengan mengetahui semua syaratnya, kita dimudahkan oleh Allah untuk mampu
berkurban dan sembelihan kita diterima semuanya menjadi pahala dan menyuci jiwa.
َّ ِإنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر،ُ فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوه. َسا ِئ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْن
الر ِح ْي ُم َ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ْال َع ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل
Khutbah Kedua:
Bila kita telah memahami hewan yang akan kita kurbankan, bagaimana dengan kita yang
berkurban? Disunahkan bagi muslim yang hendak berkurban untuk tidak memotong kuku dan
rambutnya mulai 1 Dzul Hijjah sampai penyembelihan. Ini berdasarkan hadits dari Ummu Salamah
dari Nabiﷺ:
”Barangsiapa yang telah memiliki hewan yang hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal 1
Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia
selesai menyembelih.” (HR. Muslim 5236, Abu Daud 2793, dan yang lainnya).
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Itulah beberapa perkara penting dalam ibadah uzhiyah, semoga dengan upaya yang maksimal akan
mendapatkan pahala maksimal pula. Dari Jumat ini, masih ada waktu yang cukup untuk mencari
hewan kurban yang terbaik, menurut syariat. Berusahalah karena Allah berfirman:
َّللاَ لُ ُحو ُم َها َوْلَ ِد َماؤُ هَا َو َل ِكن يَنَالُهُ الت َّ ْق َوى ِمن ُك ْم
لَن يَنَا َل َّ
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang
)sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.” (Al-Hajj: 37
Upaya mengikuti tuntutan syariat dengan sebaik-baiknya adalah bentuk pengagungan terhadap
!!syiar-syiar Allah. Dan itulah jalan ketakwaan
س ِلِّ ُموا ت َ ْ
س ِلي ًما﴾ علَ ْي ِه َو َ صلُّونَ على ال َّنبِ ِِّي يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُوا َ
صلُّوا َ ﴿إِنَّ هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ
اَللَّ ُه َّم ِإنَّا دَ َع ْوناكَ فَٱ ْست َِجبْ لَنَا د ُعا َءنَا فَٱ ْغ ِف ِر اللَّ ُه َّم لَنا ذُنوبَنَا َو ِإسْرافَنا في أ َ ْم ِرنا
سنَةا َوقِنَا َع َ
ذاب النَّ ِ
ار سنَةا َوفي ِ
اآلخ َرةِ َح َ َربَّنا ءاتِنا في الدُّ ْنيا َح َ
راض َعنِّا
ٍ اللَّ ُه َّم ت ََوفَّنا وأ َ ْنتَ
قارفَتِها
ْص ْمنا ِم ْن ُم َ
ور وٱع ِ
ش ُر َ اللَّ ُه َّم وأ َ ْل ِه ْمنا َع َم َل ال َخي ِْر َ
ووفِِّ ْقنا إِلَ ْي ِه وك ِ َِّر ْه إِلَيْنا ال ُّ
اللَّ ُه َّم اجْ عَ ْلنَا هُداةا ُم ْهتَدِينَ َغي َْر ضا ِلِّينَ َوْل ُم ِ
ض ِلِّينَ
يم يُثِ ْب ُك ْم َوٱ ْش ُك ُروهُ يَ ِزدْ ُك ْمَ ،وٱ ْست َ ْغ ِف ُروهُ يَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم َوٱتَّقُوهُ يَجْ عَ ْل لَ ُك ْم ِمنَ أَ ْم ِر ُك ْم َم ْخ َر اجا،
اُذْ ُك ُروا هللاَ العَ ِظ َ
َوأَقِ ِم ال َّ
صًلة َ.