Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Penuaan adalah proses fisiologis yang akan dialami oleh seluruh mahluk
hidup bila berumur panjang, terjadinya berbeda dan kecepatan usia mulai proses
juga berbeda. Dalam memasuki usia tua, seorang individu seringkali mengalami
berbagaigejala, tanda dan keluhan. Kumpulan gejala, tanda dan keluhan tersebut
umumnyadisebut sindroma penuaan. Penelitian menunjukkan penyebab utama
kerusakan fisik yang disebabkan penuaan adalah kemunduran hormon seiring dengan
bertambahnyausia. Proses penuaan sangat bervariasi dan dapat dipercepat,
diperlambat atau dibalik tergantung pada hormon yang mengatur degenerasi dan
regenerasi tubuh di tingkatsel
.Proses penuaan dipicu oleh laju peningkatan radikal bebas dan
system penawara racun yang semakin berubah seiring berjalannya usia. Faktor
proses penuaan terdiri atas faktor genetik, faktor endogenik dan faktor eksogenik.
Faktor genetic terdiri dari Penuaan dini, Resiko penyakit, Intelegensia,
Pharmakogenik,Warna kulit, Tipe/ kepribadian seseorang. Faktor endogenik terdiri
dari Perubahanstructural dan penurunan fungsional, Kemampuan/ skill menurun,
Kapasitas kulituntuk mensintesis vitamin D. Factor eksogenik (factor lingkungan
dan gaya hidup)terdiri dari Diet/ asupan zat gizi, Merokok, Obat, Penyinaran Ultra
Violet, Polusi.
Proses penuaan dapat terjadi pada jaringan lunak mulut dan pada jaringankeras
mulut. Untuk jaringan keras mulut contohnya pada mandibula.Hal inidisebabkan oleh
resorbsi tulang alveolar.

BAB II
ISI

B. PEMBAHASAN
Suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki dan
mengganti diriserta mempertahankan struktur dan fungsi normal merupakan proses
dari penuaan.Secara umum perubahan proses fisiologis proses menua
adalah:1. terjadi dalam sel seperti:
-Berkurangnya cairan dalam sel
-berkurangnya besarnya sel
-Berurangnya jumlah sel
Proses Penuaan
 Penuaan Primer : perubahan pada tingkat sel (dimana sel yang mempunyai
intiDNA/RNA pada proses penuaan DNA tidak mampu membuat protein
dan RNA tidak lagi mampu mengambil oksigen, sehingga membran sel menjadi kisut
dan akibatkurang mampunya membuat protein maka akan terjadi penurunan
imunologi danmudah terjadi infeksi.
 Penuaan Sekunder : proses penuaan akibat dari faktor lingkungan, fisik,
psikis dansosial .

 MandibulaRahang bawah dibentuk oleh tulang mandibula yang merupakan


struktur tulang palingkokoh pada wajah.Tulang mandibula adalah tulang yang unik;
membentuk lengkungatau arkus dari kiri ke kanan yang bila ditilik dari garis
tengah memiliki struktur simetris di bagian kiri dan kanan.Pada mandibula
terdapat TMJ (Temporo Mandibular Joint)

 Penuaan pada MandibulaPenuaan pada mandibula terjadi karena adanya


resorpsi tulang alveolar.Resorbsialveolar sampai setinggi 1 cm terutama
pada rahang tanpa gigi atau setelah pencabutan
Gambar1 : Resorbsi tulang alveolar akibat tidak adanya gigi

Tulang Alveolar :
- Terjadi resorbsi dari processus alveolaris, terutama setelah pencabutan
gigi,sehingga ;
 Tinggi wajah berkurango
 Pipi dan Labium Oris tidak terdukung
 Wajah menjadi keriput

Resorbsi tulang alveolar menyebabkan pengurangan jumlah tulang akibat


kerusakantulang karena adanya peningkatan osteoklast (fungsinya :
perusakan tulang) sehinggaterjadi proses osteolisis dan peningkatan
vaskularisasi. Akibat penuaanmengakibatkan kontraksi otot bertambah
panjang saat menutup mulut.Hal inimenyebabkan kerja sendi lebih
kompleks.Terjadi resorbsi pada caput mandibula, membatasi ruang gerak
membuka danmenutup mandibula.Penuaan mengakibatkan kehilangan
kontak oklusal sehinggamengacaukan fungsi kunyah.

Gambar 2 : Perubahan pada mandibula seiring bertambahnya usia

Unsur-unsur tulang mandibula berubah secara signifikan dengan usia untuk kedua jenis
kelamin dan bahwa perubahan ini, ditambah dengan perubahan jaringan
lunak,menyebabkan tampilan pada usia yang lebih rendah sepertiga dari wajahnya.

Baik panjang maupun tinggi mandibula berkurang secara signifikan untuk kedua
jeniskelamin.Perubahan tulang ini dapat menghasilkan suatu tampilan yaitu
berkurangnya proyeksi dan tinggi wajah bagian bawah yang ditemukan seiring
bertambahnyaumur.Sudut rahang meningkat dengan usia, yang mengakibatkan
batas bawah wajahmenjadi kurang jelas. Hilangnya keseluruhan volume mandibula
mungkin juga berkontribusi terhadap penurunan dukungan dari lapisan lemak
buccalmemungkinkannya terturun dan munculnya jowling. Hilangnya volume
mandibula juga mempengaruhi penuaan leher seperti itu dapat memberikan
kontribusi pada bertambahnya kelenturan platysma dan jaringan lunak leher.Hasil
ini menunjukkan bahwa mandibula berubah secara dramatis dengan usia dan
bahwa penuaan tulangwajah secara keseluruhan adalah suatu proses pengurangan
dan pemodelan ulangtulang.

Gambar 3 : Perubahan bentuk wajah bagian bawah akibat perubahan mandibula

 TMJ (Temporo Mandibular Joint)


Penuaan pada mandibula,khususnya pada TMJ mengakibatkan remodeling
(degradasimakromolekul sel dan ekstraselular secara continue pada struktur dan
fungsi jaringankonektif) pada sendi. Remodeling ini merupakan adaptasi biologis
terhadaplingkungan yaitu respon stress biomekanis.Contoh : remodeling sebagai
kompensasi gigi yang telah dicabut. Akibat prosesmenua, jaringan sendi mengalami
reduksi sel yang progresif. Remodeling terjadi pada bagian anterior dan posterior
kondil medial dan lateral dan atap fossa glenoid.

Pengaruh penuaan terhadap sendi TMJ dan persyarafan


Perubahan pada sendi Temporo Madibular Junction sering terjadi pada usia 30-50
tahun. Perubahan ini terjadi akibat dari proses degenerasi sehinggamelemahnya otot-
otot mengunyah yang mengakibatkan sukar membuka mulutsecara lebar

1. Pengaruh pengurangan jumlah gigi akibat penaan, terutama di gigi


posterior telah diindikasikan sebagai penyebab gangguan TMJ. Hal ini
karena condilusmandibula akan mencari posisi yang nyaman pada saat menutup mulut.
Inilahyang memicu perubahan letak condilus pada fossa glenoid dan
menyebabkankelainan pada TMJ

2. Akibat penuaan mengakibatkan kontraksi otot bertambah panjang saatmenutup


mulut. Hal ini menyebabkan kerja sendi lebih kompleks

3. Penuaan mengakibatkan remodeling (degradasi makromolekul sel


danekstraselular secara continue pada struktur dan fungsi jaringan konektif)
padasendi. Remodeling ini merupakan adaptasi biologis terhadap lingkungan
yaiturespon stress biomekanis. Contohnya remodeling sebagai kompensasi gigi
yangtelah dicabut. Akibat proses menua, jaringan sendi mengalami reduksi sel
yang progresif. Remodeling terjadi pada bagian anterior dan posterior kondil
medialdan lateral dan atap fossa glenoid

Perubahan umum
- Berkurangnya kemampuan proliferasi secara keseluruhan sehingga
bila terjadikerusakan atau kematian sel jaringan TMJ :
o Kemampuan untuk melakukan reparasi menurun
o Menurunnya kemampuan reaksi jaringan terjadap rangsangan pertumbuhan
o Menurunnya respon imun dan menurunya kemampuan pembentukan proteinakibat
rangsangan dari luar

Perubahan pada jaringan tulang rawan sendi


- Menurunya ketebalan lapisan fibro kartilago pada permukaan condilus sendi
- Terjadi degenerasi dari kondrosit sehingga menurunnya kemampuan
kartilagoterhadap rangsangan tekanan

Cairan synovial menurun sehingga :


- Mempunyai kelancaran pergerakan diskus artikularis
- Terjadi krepitasi pada gerak sendi dan pada keadaan yang lebih parah
diskusartikulasi akan robek atau mengalami kerusakanPerubahan pada
Ligamen Sendi
- Menurunnya ketebalan kapsula sendi
-Menurunnya daya tahan regangan dari serat kolagen yang membentuk ligament
TMJ
- Sintesa menurun sehingga proses reparasi menurun, karena menurunyaketahan
regangan maka terjadi penurunan keleluasaan artikulasi TMJ


Perubahan Ukuran Lengkung Rahang
Kebanyakan proses penuaan disertai dengan perubahan-perubahan osteoporosis
padatulangnya. Penelitian pada inklinasi aksial gigi pada tengkorakmanusia
yangkemudian diikuti oleh hilangnya gigi, merupakan salah satu pertimbangan dari
awal berkurangnya tinggi tulang alveolar (Boucher, 1982).Umumnya, pada rahang
bawah, inklinasi gigi anterior umumnya ke atas dan ke depandari bidang oklusal,
sedangkan gigi-gigi posterior lebih vertikal atau sedikit miring kearah lingual.
Permukaan luar lempeng kortikalis tulang lebih tebal dari permukaanlingual,
kecuali pada daerah molar, juga tepi bawah mandibula merupakan lapisankortikalis
yang paling tebal. Sehingga arah tanggul gigitan pada mandibula terlihatlebih ke
lingual dan ke bawah pada daerah anterior dan ke bukal pada daerah posterior.
Resorbsi pada tulang alveolar mandibula terjadi ke arah bawah dan belakang,
kemudian ke depan. Terjadi perubahan-perubahan pada otot sekitar
mulut,hubungan jarak antara mandibula dan maksila serta perubahan ruangan dari
posisimandibula.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Penuaan adalah proses fisiologis yang akan dialami oleh seluruh makhluk
hidup bila berumur panjang, terjadinya berbeda dan kecepatan usia mulai proses
juga berbeda.Proses menuadisebabkan oleh faktor intrinsik, yang berarti terjadi
perubahan struktur anatomik dan fungsisel maupun jaringan disebabkan oleh
penyimpangan didalam sel/jaringan dan bukan olehfaktor luar (penyakit).
Proses penuaan pada mandibula berhubungan erat dengan resorbsi pada
tulangalveolar. Resorbsi ini dapat menyebabkan gangguan pada kontak oklusal
gigi-geligi.Penuaan pada TMJ (TemporoMandibularJoint) juga termasuk penuaan
pada mandibula yaitu penuaan pada otot-otot mengunyah sehingga terjadi juga gangguan
saat membuka dan menutup mulut.
Proses penuaan pada mandibula ini merupakan suatu proses yang tidak bisa
dihindaritapi kita dapat memperlambat prosesnya dengan mengkonsumsi makanan-
makanan yangdiperlukan untuk merawat tulang dan jaringan rongga mulut, serta
dengan merawat gigi-geligi agar supaya gigi-gigi tersebut tidak rusak dan dicabut
sejak dini, yang dapatmenyebabkan resorbsi tulang alveolar

Anda mungkin juga menyukai