Puji serta syukur penulis ucapkan ke Hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, taufik, hidaya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Model Konsep dan
Teori Keperawatan Martha Elizabeth Roger” Sholawat serta salamnya semoga dilimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangannya,
baik dalam penyusunan maupun dalam tutur bahasanya. Namun penulis tetap
mengharapkan dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat pada semua yang
berkepentingan, khususnya bagi penulis sendiri.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan sebagai
landasan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat
untuk kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Biografi Martha Elizabeth Rogers !
2. Bagaimana teori dan konsep keperawatan menurut Martha Elizabeth Rogers?
a. Definisi keperawatan menurut Martha Elizabeth Rogers
b. Asumsi dasar teori Martha Elizabeth Rogers
c. Prinsip Homeodinamika teori Martha Elizabeth Rogers
3. Bagaimana hubungan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan Riset
Keperawatan?
4. Bagaimana hubungan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan
Pendidikan Keperawatan?
5. Bagaimana hubungan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan Praktik
Keperawatan ?
6. Apa saja Kelebihan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers tentang
Hemodinamika?
7. Apa saja kelemahan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers tentang
Hemodinamika ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Biografi Martha Elizabeth Rogers
2. Mengetahui Definisi keperawatan menurut Martha Elizabeth Rogers
3. Mengetahui Asumsi dasar teori Martha Elizabeth Rogers
4. Mengetahui Prinsip Homeodinamika teori Martha Elizabeth Rogers
5. Mengetahui hubungan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan Riset
Keperawatan
6. Mengetahui hubungan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan
Pendidikan Keperawatan
7. Mengetahui hubungan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan Praktik
Keperawatan
8. Mengetahui kelebihan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers tentang
Hemodinamika
9. Mengetahui kelemahan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers tentang
Hemodinamika
BAB II
PEMBAHASAN
Martha Elizabeth Rogers lahir di Dallas, Texas, tanggal 12 Mei 1914 dan
meninggal di Phoenix, tanggal 13 Maret 1994. Beliau adalah anak tertua dari empat
bersaudara. Keyakinannya kuat dalam mengikuti kuliah di Universitas Tennessee di
Knoxville tahun 1931-1933. Beliau mendapatkan gelar diploma pada tahun 1936, BS
dalam perawatan kesehatan masyarakat dari George Peabody College, Nashville,
Tennessee, pada tahun 1937. Dan mendapatkan gelar MA dalam pengawasan
Perawatan Kesehatan Umum dari Teachers College, Columbia University, New York,
pada tahun 1945.
Pada tahun 1952 beliau mendapatkan MPH nya dan ScD pada tahun 1945, dengan
baik dari Johns Hopkins University. Menduduki posisi staf dalam keperawatan
kesehatan masyarakat, serta membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona,
kemudian beliau pindah ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan kemudian
sebagai bergabung dengan asosiasi penelitian selama 21 tahun.
Dr Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi Perawat Pendidikan di Universitas New
York. Pada tahun 1975 ia menjadi Profesor Emeritus di Universitas New York.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979
beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 Maret 1994.
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori
Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.
Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada
lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:
1. Sumber energy
2. Keterbukaan
3. Pola-pola perilaku
4. Ukuran-ukuran 4 dimensi
Terdapat persamaan kekuatan antara anggapan dasar Roger dan sistem teori umum
lainnya. Menurut von Bertalanffy (1968), sebuah sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang dihubungkan, wujud manusia dan lingkungannya. Seperti sebuah
sistem hidup dan energi dasar, individu memiliki kecakapan dalam memanfaatkan
energi dan informasi dari lingkungan dan energi bebas dan informasi kepada
lingkungan.
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar tersebut dan
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang
individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang
terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain
pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada
akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan
memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat
diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang
berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada
suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif
dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan
menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan
manusia atau cara memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah
prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai
asumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan
sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E
Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan
dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem
terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin
ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip
tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka
ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam
keperawatan.
G. Hubungan teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dengan Praktik
Keperawatan