Referat Yashifa TV
Referat Yashifa TV
Takikardi Ventrikular
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior
Bagian/SMF Kardiologi Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
Disusun Oleh :
Yashifa Hazqiya
1807101030060
Pembimbing :
Penyusunan referat ini disusun sebagai salah satu tugas dalam menjalani
Kepaniteraan Klinik pada Bagian/ SMF Kardiologi RSUD dr. Zainoel Abidin
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Ucapan terima kasih dan
penghormatan penulis sampaikan kepada dr. Fouzal Azwad, Sp. JP-FIHA yang
telah bersedia meluangkan waktu membimbing penulis dalam penulisan referat ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan rekan-rekan yang
telah memberikan dorongan moril dan materil sehingga tugas ini dapat selesai.
Akhir kata penulis berharap semoga referat ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran dan memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya bidang kedokteran
dan berguna bagi para pembaca dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,
Amin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4
BAB I
PENDAHULUAN
CAD dalam Framingham Heart Study, kematian pria lebih umum daripada
kematian wanita (masing-masing 46% vs 34%). Wanita dengan sindrom QT
panjang bawaan memiliki risiko lebih besar untuk kematian mendadak.
Sebaliknya untuk kardiomiopati ventrikel kanan aritmogenik (dominasi pria dua
kali lipat) dan sindrom Brugada (dominasi pria sekitar delapan kali lipat). (2)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Takikardi ventrikel / Ventricular Tachycardia (VT) adalah terdapat tiga
atau lebih premature ventricular contraction atau ventricular extrasystole
dengan laju lebih dari 120 kali per menit. Fokus takikardi dapat berasal dari
ventrikel (kiri atau kanan) atau akibat dari proses reeentry pada salah satu bagian
dari berkas cabang (bundle branch reentry VT). (1)
2.2 Etiologi
Secara umum VT dapat dibagi menjadi monoformik dan polimorfik. VT
monoformik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan (beat) dan
menandakan adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama.
Umumnya disebabkan oleh adanya fokus atau substrat aritmia yang mudah
dieliminasi dengan teknik ablasi kateter. Sedangkan VT polimorfik ditandai
dengan adanya kompleks QRS yang bervariasi (berubah) dan menunjukkan
adanya urutan depolarisasi yang berubah dari beberapa tempat. Biasanya VT jenis
ini berkaitan dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark miokard (ischemic
VT). Bila VT berlangsung lebih dari 30 detik disebut sustained dan sebaliknya
bila kurang dari 30 detik disebut non-sustained.
Berdasarkan etiologi VT dikelompokkan menjadi:
VT idiopatik (idiopathic VT)
- VT idiopatik alur keluar ventrikel kanan (right ventricular outflow
tract VT=RVOT VTt)
- VT idiopatik ventrikel kiri (idiopathic left ventricular VT)
VT pada kardiomiopati dilatasi non-iskemia
- Bundle Branch Reentrant VT
- Arrythmogenic Right Ventricular Dysplasia(ARVD)
-
VT iskemia (ischemic VT)
5
2.3 Patofisiologi
Secara umum terdapat tiga mekanisme terjadinya aritmia, termasuk aritmia
ventrikel, yaitu automaticity, reentrant, dan triggered activity. Automaticity terjadi
karena adanya percepatan aktivitas fase 4 dari potensial aksi jantung. Aritmia
ventrikel karena gangguan automaticity biasanya tercetus pada keadaan akut dan
kritis seperti infark miokard akut, gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan
asam basa, dan tonus adrenergik yang meninggi. Oleh karena itu, bila berhadapan
dengan aritmia ventrikel karena gangguan automaticity, perlu dikoreksi faktor
penyebab yang mendasarinya. Aritmia ventrikel yang terjadi pada keadaaan akut
tidaklah memiliki aspek prognostik jangka panjang yang penting.
Mekanisme aritmia ventrikel yang tersering adalah reentry dan biasanya
disebabkan oleh kelainan kronis seperti infark miokard lama atau kardiomiopati
dilatasi (dilated cardiomyopathy). Jaringan parut (scar tissue) yang terbentuk
akibat infark miokard yang berbatasan dengan jaringan sehat menjadi keadaan
yang ideal untuk terbentuknya sirkuit reentry. Bila sirkuit ini telah terbentuk maka
aritmia ventrikel reentrant dapat timbul setiap saat dan menyebabkan kematian
mendadak.
Triggered activity memiliki gambaran campuran dari kedua mekanisme di
atas. Mekanismenya adalah adanya kebocoran ion positif ke dalam sel sehingga
terjadi lonjakan potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari aksi potensial
jantung. Bila lonjakan ini cukup bermakna maka akan tercetus aksi potensial baru.
Keadaan ini disebut after depolarization. (3)
2.4 Klasifikasi
Takikardi ventricular terbagi menjadi dua bagian yaitu sustained VT yaitu
apabila VT terjadi lebih dari 30 detik, terdapat gejala berat seperti pingsan atau
memerlukan terminasi dengan menggunakan kardioversi atau obat anti aritmia.
Jika ventricular takikardi dapat berhenti tanpa intervensi dan tidak menyebabkan
gangguan hemodinamik maka disebut dengan nonsustained ventricular takikardi.
7
2.5 Diagnosis
1. Anamnesis
Pada anamnesis dapat ditemukan gejala seperti berdebar, nyeri dada, sesak
napas, kehilangan denyut (skip ped beat), hampir sinkop sampai sinkop. (5)
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan laju nadi yang teraba cepat dan
regular.(5) Selain itu juga dapat ditemukan peningkatan vena jugular, variasi bunyi
jantung I, variasi tekanan darah arteri.(4)
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang wajib pada diagnosis TV adalah EKG.
Diagnosis takikardi ventrikular didasarkan pada gambaran berikut ini.
a. Durasi dan morfologi kompleks QRS
Pada VT urutan aktivasi tidak mengikuti arah konduksi normal
(terganggu) sehingga bentuk kompleks QRS akan kacau dan durasi
kompleks QRS menjadi panjang (biasanya lebih dari 0.12 detik). Pedoman
umum yang berlaku adalah semakin lebar kompleks QRS semakin besar
kemungkinannya adalah suatu VT , khususnya bila lebih dari 0.16 detik.
Pengecualian adalah VT yang bersasal dari fasikel posterior berkas cabang
kiri (idiopathic left ventrikular tachycardia) yang memiliki kompleks
QRS kurang dari 0.12 detik karena pada VT jenis ini lokasi reentry dekat
dengan septum interventrikel seperti konduksi normal.
8
a) Capture beat
b) Fusion beat
Gambar 4. Capture beat dan fusion beat
2.7 Tatalaksana
yang menyebabkan hipotensi simptomatik, edema paru, atau infark miokard tanpa
terlebih dahulu menentukan penyebab diberikan DC Shock dengan sinkronisasi
energi tinggi 100-360 Joule. Penyebab yang dapat diperbaiki harus segera
dikoreksi seperti iskemi akut, gangguan elektrolit, atau penyalahgunaan obat.
Pada pasien TV dengan hemodinamik stabil, dapat diberikan obat antiaritmia
dengan pemantauan ketat dan persiapan alat kardioversi jika tidak responsif.
2. Obat Aritmia
Lidocaine
Beta blocker
Amiodarone
Magnesium sulfat
ICD adalah perangkat elektronik untuk terapi aritmia ventrikel, yang diimplan
secara subkutan di regio pektoral dan berhubungan langsung dengan sistem
endokardium. Indikasi pemasangan ICD adalah sustained VT yang berhubungan
dengan kelainan struktur jantung, hilang kesadaran akibat TV, TV disebabkan
infark miokard dan fungsi ventrikel kiri menurun, serta TV yang menyebabkan
henti jantung.16 ICD merupakan pilihan pada pasien TV dengan kelainan genetik.
ICD tidak disarankan pada pasien dengan harapan hidup kurang dari 1 tahun dan
kapasitas fungsi jantung buruk karena dapat meningkatkan risiko efek samping
pemasangan ICD juga dapat mencetuskan aritmia, sehingga perlu diawasi ketat. (4)
2.8 Edukasi
16
1. Edukasi mengenali tanda dan gejala secara mandiri. Ajarkan cara menghitung
nadi, mengukur tekanan darah, mengelah berdebar, rasa melayang seperti akan
pingsan, keringat dingin, lemas
2. Edukasi tindakan awal yang harus dilakukan ketika timbul tanda dan gejala,
seperti: istirahat, bila keluhan tidak hilang harus segera ke pelayanan kesehatan
terdekat
2.9 Prognosis
Ad vitam : dubia adbonam
Ad sanationam : dubia adbonam
Ad fungsional : dubia adbonam
17
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA