Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah defisiensi nutrisi, baik yang menyangkut makronutrien maupun mikronutrien,


masih menjadi perhatian utama di negara berkembang termasuk Indonesia. Defisiensi ini
bukanlah semata-mata hanya karena kuantitasnya saja tetapi tidak jarang menyangkut
ketidakserasian dalam mengkomposisi nutrien secara optimal yang pada akhirnya berdampak
pada asupan gizi secara keseluruhan. Salah satu elemen mikronutrien yang penting ialah besi.1
Gangguan pada keseimbangan zat besi dalam tubuh dapat menimbulkan anemia.
Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di
Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sekitar 17,3%
remaja usia 13-18 tahun yang tinggal di daerah urban mengalami ADB.2 Remaja merupakan
kelompok risiko tinggi untuk mengalami defisiensi zat besi. Organisasi Kesehatan Dunia
(World Health Organization / WHO) melaporkan bahwa kebutuhan zat besi pada usia remaja
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya karena adanya peningkatan dalam
aktivitas, haid, dan kebutuhan basal zat besi yang tinggi.3
Defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan respon imun sehingga rentan terhadap
infeksi, gangguan gastrointestinal, gangguan kemampuan kerja fisik, gangguan kognitif dan
tingkah laku, bahkan dapat terjadi sebelum timbul gejala anemia. Selain gangguan
perkembangan, defisiensi besi juga dapat menyebabkan kelainan neurologis. Remaja
perempuan perlu mendapat perhatian khusus karena mengalami menstruasi dan merupakan
calon ibu. Ibu hamil dengan anemia mempunyai risiko 3 kali lipat melahirkan bayi anemia, 2
kali lipat melahirkan bayi prematur, dan 3 kali lipat melahirkan bayi berat lahir rendah sehingga
suplementasi besi harus diberikan pada remaja perempuan sejak sebelum hamil.4
Hal inilah yang mendorong penulis untuk memberikan laporan kasus mengenai anemia
defisiensi besi yang ada di UPT RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi
Anemia didefinisikan sebagai penurunan konsentrasi hemoglobin atau volume eritrosit
di bawah nilai rentang normal pada orang sehat. Nilai normal hemoglobin dan hematokrit
bervariasi tergantung usia dan jenis kelamin. Nilai ini juga dipengaruhi oleh ras di mana anak-
anak ras Afrika-Amerika memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah dibandingan anak-
anak kulit putih ras non-Hispanik pada rentang usia yang sama.5

Anda mungkin juga menyukai