Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAsH

Surveilens Stroke

Disusun Oleh Kelompok: 7

Saida Tuankotta

Wahyuni Sari Rahayaan

Ibnu J. A. Ululelang

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKES KEMENKES KESEHATAN MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Definisi
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit
neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak.
Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark
serebrum.
B. Etiologi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroake iskemik dan stroke hemoragik.
1. Stroke iskemik (non hemoragik) yaitu: tersumbatnya pembuluh darah
yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan
terhenti. 80% stroke adalah stroke iskemik.
Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Stroke trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
b. Stroke embolik: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah
c. Hipoperfusion sistemik: berkurangnya aliran darah ke seluruh
bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantun.
2. Stroke hemoragik adalah yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis yaitu:
a. Hemoragik intraserebral: pendarahan yang terjadi di dalam jaringan
otak
b. Hemoragik subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang
subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan
jaringan yang menutupi otak).
C. Patofisiologi
Otak sangat tergantung kepada oksigen dan otak tidak mempunyai
cadangan oksigen apabila tidak adanya suplai oksigen maka metabolisme di
otak mengalami perubahan, kematian sel dan kerusakan permanen dapat terjadi
dalam waktu 3 sampai 10 menit. Iskemia dalam waktu lama menyebabkan sel
mati permanen dan berakibat menjadi infark otak yang disertai odem otak
sedangkan bagian tubuh yang terserang stroke secara permanen akan
tergantung kepada daerah otak mana yang terkena. Stroke itu sendiri
disebabkan oleh adanya arteroskelorosis.
Arteroskelorosis terjadi karena adanya penimbunan lemak yang terdapat
di dinding-dinding pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah
kejaringan otak. Arterosklerosis juga dapat menyebabkan suplai darah
kejaringan serebral tidak adekuat sehingga menyebakan resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak. Arterosklerosis dapat menyebabkan terbentuknya bekuan
darah atau trombus yang melekat pada dinding pembuluh darah sehingga
menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah Apabila arterisklerosis bagian
trombus terlepas dari dinding arteri akan mengikuti aliran darah menuju arteri
yang lebih kecil dan akan menyebabkan sumbatan yang mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah.
D. Faktor resiko stroke
Penyebab Stroke Pada Lansia :
1) Riwayat keluarga menderita stroke, serangan jantung atau TIA .
2) Usia di atas 55 tahun, namun usia muda dapat terkena stroke terutama
stroke hemorrhagic akibat hipertensi.
3) ekanan darah tinggi (hipertensi)
4) kolesterol tinggi – tingkat kolesterol total di atas 200 miligram per desiliter
( mg / dL )
5) Merokok atau atau penderita perokok pasif .
6) Diabetes mellitus (DM).
7) Kegemukan atau obesitas
8) Kurang olahraga
9) Penyakit kardiovaskuler, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi
jantung, atau irama jantung yang tidak normal.
10) Penggunaan pil KB atau terapi hormon yang mencakup estrogen .
11) Peminum alkohol (minuman keras).
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan methamphetamines.
Adapun faktor-faktor risiko yang lain, diantaranya:
a. Faktor risiko yang dapat dirubah:
1) Merokok
Merokok dapat menurunkan elastisitas pembuluh darah yang
disebabkan oleh kandungan nikotin di rokok dan terganggunya
konsentrasi fibrinogen, kondisi ini mempermudah terjadinya penebalan
dinding pembuluh darah dan peningkatan kekentalan darah.
Perlu diketahui bahwa merokok memicu produksi fibrinogen (faktor
penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya
aterosklerosis. Arterisklerosis dapat menyebabkan pembuluh darah
menyempit dan aliran darah yang lambat karena terjadi viskositas
(kekentalan). Sehingga dapat menimbulkan tekanan pembuluh darah
atau pembekuaan darah pada bagian dimana aliran melambat dan
menyempit. Merokok meningkatkan juga oksidasi lemak yang
berperan pada perkembangan arteriskelorosis dan menurunkan jumlah
HDL (kolestrol baik) atau menurunkan kemampuan HDL dalam
menyingkirkan kolesterol LDL yang berlebihan.
2) Konsumsi Alkohol
Alkohol merupakan faktor resiko untuk stroke iskemik dan
kemungkinan juga terkena serangan stroke hemoragik. Minuman
beralkohol dalam waktu 24 jam sebelum serangan stroke merupakan
faktor resiko untuk terjadinya perdarahan subarakhnoid. Alkohol
merupakan racun untuk otak dan apabila seseorang mengkonsumsi
alkohol akan mengakibatkan otak akan berhenti berfungsi.
3) Obesitas
Seseorang yang mengalami obesitas pasti mengalami penumpukan
lemak pada tubuh, dan mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah
sehingga pembuluh darah mengecil (Aterosklerosis).
4) Kurang Olahraga/Aktivitas Fisik
Ketika Usia tua maka akan mengalaminya degeneratif organ-organ
dalam tubuh. Sehingga untuk memperthakan fungsinya, organ-organ
tersebut tetap perlu dilatih melalui adanya aktivitas. Dengan olahraga
maka juga dapat menghindari adanya stress. Pengaruh stres yang
dapat ditimbulkan oleh faktor stres pada proses aterisklerosis melalui
peningkatan pengeluaran hormon seperti hormon kortisol, epinefrin,
adernaline dan ketokolamin. Dikeluarkanya hormon kartisol, hormon
adernaline atau hormon kewaspadaan lainya secara berlebihan akan
berefek pada peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
Sehingga bila terlalu sering dapat merusak dinding pembuluh darah
dan menyebabkan terjadinya plak. Jika sudah terbentuk plak akan
menghambat atau berhentinya peredaran darah ke bagian otak
sehingga menyebabkan suplai darah atau oksigen tidak adekuat.
5) Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal dimana
tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan distolik diatas 90
mmHg. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun
menyempitnya pembuluh darah otak, sedangkan penyempitan
pembuluh darah dapat mengurangi suplai darah otak dan
menyebabkan kematian sel-sel otak.
6) Kolesterol Tinggi
Secara alamiah tubuh kita lewat fungsi hati membentuk kolesterol
sekitar 1000 mg setiap hari dari lemak jenuh. Selain itu, tubuh banyak
dipenuhi kolesterol jika mengkonsumsi makanan berbasis hewani,
kolesterol inilah yang menempel pada permukaan dinding pembuluh
darah yang semakin hari semakin menebal dan dapat menyebabkan
penyempitan dinding pembuluh darah yang disebut aterosklerosis.
Sementara bila yang tersumbat adalah pembuluh darah pada bagian
otak maka sering disebut stroke.
7) Diabetes
Pasien yang memiliki riwayat diabetes melitus dan menderita stroke
mungkin diakibatkan karena riwayat diabetes melitusditurunkan secara
genetik dari keluarga dan diperparah dengan pola hidup yang kurang
sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan yang manis dan
makanan siap saji yang tidak diimbangidengan berolahraga teratur
atau cenderung malas bergerak.
b. Faktor risiko yang tidak dapat dirubah:
1) Usia
Kejadian penderita stroke iskemik biasanya berusia lanjut (60 tahun
keatas) dan resiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia
dikarenakan mengalaminya degeneratif organ-organ dalam tubuh
(Amin & Hardhi, 2013). Sedangkan menurut Pinzon dan Asanti (2008)
stroke dapat terjadi pada semua usia, namun lebih dari 70% stroke
terjadi pada usia di atas 65 tahun.
2) Jenis Kelamin
Pria memiliki kecenderungan terkena stroke lebih awal dibandingkan
dengan wanita, dengan perbandingan 2:1. Walaupun para pria lebih
rawan daripada wanita pada usia yang lebih muda, tetapi para wanita
akan menyusul setelah usia mereka mencapai menopause. Hal ini,
hormon merupakan yang berperan dapatmelindungi wanita sampai
mereka melewati masa-masa melahirkan anak.
3) Ras
Lebih tinggi ras hitam daripada ras putih ,hal tersebut dikarenakan
dugaan dari angka kejadian hipertensi dan konsumsi garam yang tinggi
pada ras kulit hitam.
4) Riwayat keluarga
Risiko stroke meningkat pada orang yang memiliki riwayat keluarga
stroke, karena diturukanya faktor risiko stroke pada keluarga.
E. Surveilens stroke
Tabel: 1 Prevalensi Stroke di Indonesia

Prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga


kesehatan sebesar 7 permil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala
sebesar 12,1 per mil. Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis nakes di Maluku
(8,7%).
Tabel: 2 Prevalensi Stroke di Indonesia

Prevalensi Stroke (permil) Berdasarkan Diagnosis Pada Penduduk Umur ≥ 15


Tahun Menurut Provinsi, 2013-2018. Pada tahun 2013 prevalensi stroke di
Maluku (4,2%). Sedangkan pada tahun 2018 prevalensi stroke di Maluku (8,8%)
DAFTAR PUSTAKA

Junaidi, Iskandar. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta : ANDI.


Kemenkes RI. 2013. Pedoman pengendalian stroke. Jakarta: Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak menular Kementrian Kesehatan RI.
Pinzon, R dan Laksmi A. 2010. Awas Stroke. Yogyakarta: ANDI
Priyanto, dan Batubara L.2 008. Farmakologi Dasar. Leskonfi, Jakarta.
Pudiastuti, R. D. 2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setyopranoto, I. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. Continuing Medical
Soeharto, Imam. 2004. Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai