Anda di halaman 1dari 33

Asuhan Keperawatan pada Ny.

Dengan Inverted Papilloma Sinonasal Dextra

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners

Departemen Surgikal di R.20 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

ZIADAH NIKMATUR RIZQIYAH

NIM.190070300111025

KELOMPOK 3A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : Ziadah Nikmatur R. Tempat Praktik : Ruang 20
NIM : 190070300111025 Tgl. Praktik : 20-25 Januari 2020

A. IdentitasKlien
Nama : Ny.N................................. No. RM :11382xxx .........................
Usia : 39 tahun Tgl. Masuk : 20-01-2020 .....................
Jeniskelamin : Perempuan ...................... Tgl. Pengkajian : 21-01-2020 ....................
Alamat :Sukomoro, Kediri .............. Sumber informasi : Klien ...............................
No. telepon : 081352xxxx ...................... Nama klg. bisa dihubungi : Tn.S ..................
Status pernikahan : Menikah ...........................
Agama : Islam ................................ Status : Suami klien .....................
Suku : Jawa ................................ Alamat : Sukomoro, Kediri ............
Pendidikan : SMP ................................. No. telepon : 085945xxx ......................
Pekerjaan : Petani .............................. Pendidikan : SMP ................................
Lama berkerja :±10 tahun .......................... Pekerjaan : Petani .............................

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama : klien mengatakan nyeri di bagian hidung pasca operasi
P= post operasi eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL
Q= rasanya cenut-cenut
R= regio sinonasal dextra
S= skala nyeri 4
T= nyeri saat diam dan bergerak (hilang timbul)
2. Lama keluhan : sejak selesai operasi sampai pengkajian
3. Kualitas keluhan : sedang
4. Fakto pencetus : Human Papilloma Virus
5. Faktor pemberat : post operasi eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL
6. Upaya yg telah dilakukan : klien rutin kontrol ke Poli THT RSSA
7. Diagnosa medis :
a. Post Eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + Maksilektomi Medial dengan Pendekatan
Rhinotomi Lateral...................................................................................................(21-01-2020)
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Klien merupakan pasien kontrol rutin di Poli THT RSSA yang berasal dai Kediri. Klien
memiliki riwayat Post Operasi Papilloma pada bulan November 2019. Pada tanggal 20-01-2020,
klien melaksanakan kontrol rutin di Poli THT RSSA, kemudian mendapatkan anjuran untuk operasi
lagi karena ditemukan Inverted Papilloma Sinonasal Dextra saat dilakukan pemeriksaan oleh
Dokter. Lalu, klien dibawa ke Ruang 20 pada tgl 20-01-2020 untuk persiapan operasi di ruang OK
lantai 5 pada tanggal 21-01-2020. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 21-01-2020, klien sudah
dalam keadaan post operasi Eksisi Papilloma Sinonasal Dextra + Maksilektomi Medial dengan
Pendekatan Rhinotomi Lateral, dengan hasil pemeriksaan kesadaran compos mentis GCS 456,
keadaan umum tampak lemah, terpasang IVFD pada tangan kiri dan terpasang kateter urine, klien
mengeluh nyeri pada bagian hidung pasca operasi, hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD: 120/80
mmHg, Nadi: 62x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36.70C, SPO2 98%.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis&waktu) : tidak ada
b. Operasi (jenis&waktu) : post operasi eksisi papilloma bulan November 2019
c. Penyakit:
 Kronis : tidak ada
 Akut : tidak ada
d. Terakhir masuk RS : November 2020
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll) : tidak ada
3. Imunisasi:
(v) BCG (v) Hepatitis
(v) Polio (v) Campak
(v) DPT ( ) ................

4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok tidak merokok ............ tidak merokok
Kopi tidak minum kopi ....... tidak minum kopi
Alkohol tidak mengkonsumsi . tidak mengkonsumsi

5. Obat-obatan yg digunakan: tidak ada


E. Riwayat Keluarga
GENOGRAM

Tn. S Ny N

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Cerai

: Tinggal dalam saru rumah

: Sumber informasi

F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan Baik ............................................... Banyak lumpur (sawah) .................
 Bahaya kecelakaan Minimal, jauh dari jalan raya .......... jauh dari jalan raya ........................
 Polusi Tidak ada polusi air, suara, udara.. tidak ada polusi ..............................
 Ventilasi Baik ............................................... Di luar ruangan (sawah) .................
 Pencahayaan Cukup ............................................ Di luar ruangan (sawah) .................

G. PolaAktifitas-Latihan
Rumah RumahSakit
 Makan/minum 0 ................................................. 0 .................................................
 Mandi 0 ................................................. 0 .................................................
 Berpakaian/berdandan 0 ................................................. 0 .................................................
 Toileting 0 ................................................. 0 .................................................
 Mobilitas di tempat tidur 0 ................................................. 0 .................................................
 Berpindah 0 ................................................. 0 ................................................
 Berjalan 0 ................................................. 0 ................................................
 Naik tangga 0 ................................................. 0 .................................................
*PemberianSkor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain lebih dari 1
orang, 4 = tidak mampu

H. Pola Nutrisi Metabolik


Rumah RumahSakit
 Jenis diit/makanan karbohidrat, protein, lemak TKTP
 Frekuensi/pola 3-1 kali / hari 3x/hari
 Porsi yg dihabiskan 1 porsi habis 1 porsi habis
 Komposisi menu nasi, lauk, sayur nasi, lauk, sayur
 Pantangan tidak ada pantangan tidak ada pantangan
 Nafsu makan nafsu makan baik nafsu makan baik
 Fluktuasi BB 6 bln. terakhir tidak ada fluktuasi BB tidak ada fluktuasi BB
 Jenis minuman air putih, teh air putih
 Frekuensi/pola minum 5-6 kali / hari 4-5x/hari
 Gelas yg dihabiskan 1 gelas / ± 1000 ml 1 gelas / ± 900 ml
Beberapa kali minum Beberapa kali minum

 Sukar menelan (padat/cair) tidak sukar menelan tidak sukar menelan


 Pemakaian gigi palsu (area) tidak memakai gigi palsu tidak memakai gigi palsu
 Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada masalah tidak ada masalah

I. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit

 BAB:
- Frekuensi/pola 1 kali / hari 1x/hari
- Konsistensi padat padat
- Warna & bau kuning kecoklatan, normal kuning kecoklatan, normal
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola ±5-6 kali / hari 500-800cc/hari
- Konsistensi cair cair
- Warna & bau kuning jernih, normal kuning jernih, normal
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada pasang kateter

J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang:Lamanya tidak tidur siang 2 jam
- Jam …s/d… tidak tidur siang 14.00-16.00
- Kenyamanan stlh. tidur tidak tidur siang nyaman
- Tidur malam: Lamanya ± 8 jam ± 7 jam
- Jam …s/d… 21.00 – 05.00 21.00-04.00
- Kenyamanan stlh. tidur tidak nyaman nyaman
- Kebiasaan sblm. tidur tidak ada tidak ada
- Kesulitan tidak ada tidak ada

K. Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah Sakit

 Mandi:Frekuensi 2 kali / hari 1 kali / hari


- Penggunaan sabun menggunakan sabun menggunakan sabun
 Keramas: Frekuensi 1 kali / 3 hari tidak pernah
- Penggunaan shampoo menggunakan shampoo tidak pernah
 Gososok gigi: Frekuensi 2 kali / hari 1 kali / hari
- Penggunaan odol menggunakan pasta gigi menggunakan pasta gigi
 Ganti baju:Frekuensi 2 kali / hari 1 kali / hari
 Memotong kuku: Frekuensi 1 kali / minggu belum pernah
 Kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada
 Upaya yg dilakukan tidak ada tidak ada

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri (√) dibantu orang lain yaitu suami
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll): BPJS
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Berdoa
4. Harapan setelah menjalani perawatan klien ingin cepat sembuh, kondisinya membaik dan
pulang ke rumah
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Klien nampak lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya

M. Konsep Diri
1. Gambaran diri:Pasien menyadari akan kondisinya saat ini terbaring lemas karena sakitnya
2. Identitas diri: Ny.N usia 39 tahun seorang istri dan ibu
3. Ideal diri: Klien mengetahui dan menyadari jika dirinya sedang sakit
4. Peran: seorang istri dan ibu
5. Harga diri: pasien menerima kondisi penyakit yang sekarang dialami

N. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga: istri dan ibu
2. Sistem pendukung: anak dan suami
3. Kesulitan dalam keluarga: ()Hub. dengan orang tua( )Hub.dengan pasangan
( )Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak

(v) Lain-lain sebutkan, Tidak ada

4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Klien berharap
agar kondisinya cepat pulih sehingga bisa cepat pulang ke rumah
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: suami mendampingi klien setiap hari

O. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( v ) Normal (v) Bahasa utama : Jawa
( ) Tidak jelas (v) Bahasa daerah: Jawa

( ) Bicara berputar-putar (v) Rentang perhatian: baik

( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain ( ) Afek:

Keterangan: cara bicara normal

2. Tempat tinggal:
(v ) Sendiri

( ) Kos/asrama

( ) Bersama orang lain, yaitu:

3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada
c. Penghasilan : dengan bantuan ( ) < Rp. 250.000 (v) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta

( )Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta


P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: tidak ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan: tidak ada

Q. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Sholat 5 waktu, berdoa
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Klien tidak bisa sholat seperti
biasanya kerena kondisinya yang sakit
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: tidak ada

R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Lemah
Terpasang infus pada tangan kiri, terpasang kateter urin. Hidung kilen terbalut perban sehabis
operasi papillom a sinonasal.
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 120/80 mmHg - Suhu : 36.7oC
- Nadi : 62x/menit - RR : 20x/menit,

- SpO2 98%
 MAP = (Sistole + 2.Diastole) : 3
= (120+ (2.80)): 3

= 93,3 mmHg (N= 70-100 mmHg)

 Tinggi badan: 160cm


 Berat Badan: 70kg

2. Kepala & Leher


a. Kepala:
Bentuk kepala normal dan simetris, wajah simetris, distribusi rambut merata, warna rambut
hitam, kulit kepala tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
b. Mata:
Inspeksi: warna sklera ikterik, pupil bulat isokor 3mm / 3mm, Reflek cahaya (+)/(+),
conjungtiva unanemis, klien tidak memakai kacamata.
c. Hidung:
Inspeksi: Terbalut perban pasca operasi eksisi inverted papilloma sinonasal dextra. Terlihat
tampon dibalik balutan pada hidung. Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada rinnorhea,
tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada deviasi septum nasal.

Terdapat tampon pada


hidung pasca operasi eksisi
yang tertutup balutan kassa.

Rembesan (-)

Palpasi: Ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maksilaris.
d. Mulut & tenggorokan:
Inspeksi: Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis pada bibir, tidak
terdapat stomatitis, lidah klien berwarna pink cenderung putih merata, klien tidak memakai gigi
palsu, tidak ada deviasi trakhea dan tidak ada nyeri telan
e. Telinga:
Inspeksi :Bentuk simetris,tidak ada otorea, tidak nampak ada serumen, tidak ada luka, tidak
teraba massa, tidak ada nyeri tekan
f. Leher:
Leher simetris. Tidak terdapat pembesaran leher dan tidak teraba, tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening, tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak terdapat lesi, tidak terdapat
massa, tidak ada bendungan vena jugular, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan leher
dan tidak terdapat deviasi trakea

3. Thorak & Dada:


 Jantung
- Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak nampak
- Palpasi : Pulsasi ictus cordis traba di ICS 5 mid clavicula sinistra. Nadi 62x/menit teraba
di arteri radialis
- Perkusi : Dullnes
- Auskultasi : S1 S2 tunggal, irama reguler
- EKG : Sinus Rythm
 Paru
- Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi intercostae
- Palpasi : Taktil fremitus normal - Perkusi : Resonan
 Auskultasi :
Wheezing Ronkhi
_ _
_ _

-- _
_ _

_ _
_ _

 Payudara & Ketiak


Tidak ada benjolan atau massa, tidak ada pembengkakan, dan kondisi payudara simetris kanan
dan kiri, rambut ketiak sedikit.

 Punggung & Tulang Belakang


- Tidak ada kelainan tulang belakang
- Tidak ada luka pada punggung
- Tidak teraba massa
- Tidak ada nyeri tekan
 Abdomen
- Inspeksi: Bentuk normal, tidak ada lesi
- Palpasi: Tidak ada distensi abdomen
- Perkusi: Timpani
- Auskultasi: Bising usus 15 kali / menit
 Genetalia & Anus
- Inspeksi : Bersih, tidak ada lesi/ ruam, terpasang kateter urine
- Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
 Ekstermitas
- Atas kanan: Kekuatan otot normal, tidak ada deformitas, tidak ada edema
- Atas kiri: Kekuatan otot normal, tidak ada deformitas, tidak ada edema
- Bawah kanan: Kekuatan otot normal, tidak ada deformitas, tidak ada edema
- Bawah kiri: Kekuatan otot normal, tidak ada deformitas, tidak ada edema
- Tonus otot :

5 5

5 5
4. Sistem Neurologi
Kesadaran compos mentis GCS E4V5M6

10. Kulit & Kuku

 Kulit: warna kulit sawo matang, teraba hangat, turgor kulit normal <1 detik
 Kuku: ada beberapa kuku yang panjang dan nampak kotor, CRT <2 detik

S. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Hasil Pemeriksaan Laboraturium ( 20-01-2020)
Jenis Hasil Nilai Normal Hasil Interpretasi
Hematologi
Hemoglobin (HGB) 12.80 11.4-15.1 Normal
Eritrosit (RBC) 4.75 4.0-5.0 Normal
Leukosit (WBC) 10.67 4.7-11.3 Normal
Hematokrit 38.20 38-42 Normal
Trombosit (PLT) 420 142-424 Normal
MCV 80.40 80-93 Normal
MCH 26.90 27-31 Normal
MCHC 33.50 32-36 Normal
RDW 13.20 11.5-14.5 Normal
PDW 9.0 9-13 Normal
MPV 8.9 7.2-11.1 Normal
P-LCR 16.3 15-25 Normal
PCT 0.40 0.15-0.40 Normal
NRBC Absolute 0.00
NRBC Present 0.0%
Eosinofil 2.3% 0-4 Normal
Basofil 0.2% 0-1 Normal
Neutrofil 72.6% 51-67 Normal
Limfosit 18.3 25-33 Normal
Monosit 5.0 2-5 Normal
Eosinofil absolut 0.25 Normal
Basophil absolut 0.02 Normal
Neutrofil absolute 7.75 Normal
Limfosit absolute 1.95 Normal
Monosit absolute 0.70 0.16-1 Normal
Immatur Granulosit (%) 2.30 Normal
Immatur Granulosit 0.30 Normal
Metabolisme karbohidrat
Gula darah sewaktu 103 <200 Normal
Faal Ginjal
Ureum 16.5 16.6-48.5 Normal
Kreatinin 0.67 <1.2 Normal
Faal Hati
AST/SGOT 15 0-32 Normal
ALT/SGPT 15 0-33 Normal
Albumin 3.84 3.5-5.5 Normal
Elektrolit serum
Natrium 136 136-145 Normal
Kalium 37.6 3.5-5.0 Normal
Klorida 106 98-106 Normal
Analisa Gas Darah
pH 7.37 7.35-7.45 Normal
pCO2 37 35-45 Normal
pO2 90 80-100 Normal
HCO3 22 21-28 Normal
BE -1.5 (-3)-(+3) Normal
Saturasi O2 98% >95% Normal
Hb 12.1 g/dL Normal

 Assesment kebutuhan fungsional

Instrument pengkajian dengan Indeks Barthel.

No. Item yang dinilai Skor Nilai


1. Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu 2
1 = Butuh bantuan memotong, mengoles
mentega dll.
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0 = Tergantung orang lain 1
1 = Mandiri
3. Perawatan 0 = Membutuhkan bantuan orang lain 1
diri (Grooming) 1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut,
gigi, dan bercukur
4. Berpakaian (Dressing) 0 = Tergantung orang lain 2
1 = Sebagian dibantu (misal mengancing
baju)
2 = Mandiri
5. Buang air 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan 0
kecil (Bowel) tidak terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
6. Buang 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu 2
air besar (Bladder) enema)
1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain 2
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu 1
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2
orang)
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Immobile (tidak mampu) 3
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat
bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu 2
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)
2 = Mandiri

*TOTAL SKOR 16. Keterangan hasil ketergantungan ringan

Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total

 Morse Fall Scale (Risiko Jatuh)

Faktor Resiko Kriteria Skor


Pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir
Riwayat jatuh
Tidak pernah jatuh 0
Terdapat lebih dari satu diagnosa
Diagnosa sekunder medis
Hanya ada satu diagnosa medis 0
Berjalan dengan berpegangan pada
furnitur untuk topangan
Berjalan dengan menggunakan kruk,
Bantuan berjalan
tongkat atau walker, manusia/keluarga
Berjalan tanpa bantuan, tirah baring,
0
bantuan perawat
Diinfus 20
Menggunakan infus
Tidak diinfus
Terganggu
Cara berjalan/ berpindah Lemah
Normal, Tirah baring, tidak bergerak 0
Lupa keterbatasan
Status mental
Tahu kemampuan diri 0
TOTAL 20

0-24 = risiko rendah, 25-45 = risiko sedang, >45 risiko tinggi

*Kesimpulan: Klien tergolong ke dalam kelompok dengan risiko rendah kejadian jatuh
T. Terapi

21/01/2020 22/01/2020 23/01/2020


- IVFD NaCl 500cc/24 jam - IVFD NaCl 500cc/24 jam
- IVFD NaCl 500cc/24 jam
= 20 cc/jam = 20 cc/jam
= 20 cc/jam
- IVFD Drip Ciprofloxacin - IVFD Drip Ciprofloxacin
- IVFD Drip Ciprofloxacin
2x400mg 2x400mg
2x400mg
- IV Ketorolac 3x3 mg - IV Ketorolac 3x3 mg
- IV Ketorolac 3x3 mg
- Diet cair TKTP 1700 kkal - Diet cair TKTP 1700 kkal
- Diet cair TKTP 1700 kkal
- Mobilisasi ROM - Mobilisasi ROM
- Aff kateter

Terapi yang digunakan Kegunaan terapi

NaCl Untuk memenuhi kebutuhan cairan

Untuk antibiotolk
Ciprofloxacin

Untuk antinyeri
Ketorolac

U. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya


Klien belum menerima kondisinya saat ini dan mengatakan ingin cepat sembuh

V. Kesimpulan

Pada saat dilakukan pengkajian di R.20 tanggal 21-01-2020, klien sudah dalam keadaan
post operasi Eksisi Papilloma Sinonasal Dextra + Maksilektomi Medial dengan Pendekatan Rhinotomi
Lateral, dengan hasil pemeriksaan kesadaran compos mentis GCS 456, keadaan umum tampak
lemah, terpasang IVFD pada tangan kiri dan terpasang kateter urine,hasil pemeriksaan TTV
didapatkan TD: 120/80 mmHg, Nadi: 62x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36.70C, SPO2 98%, klien
mengeluh nyeri pada bagian hidung pasca operasi :
P= post operasi eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL
Q= rasanya cenut-cenut
R= regio sinonasal dextra
S= skala nyeri 4
T= nyeri saat diam dan bergerak (hilang timbul)
W. Perencanaan Pulang
 Tujuan pulang: Rumah (Sukomoro, Kediri) dengan GCS 456, kekuatan otot 5/5, Luka post
operasi progressnya baik
 Transportasi pulang: kendaraan pribadi (mobil)
 Dukungan keluarga: Dukungan dari anak dan suami
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : JKN
 Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: rawat luka, ROM aktif dan pasif , Mobilisasi,
ADL normal, Diet TKTP
 Pengobatan: kontrol rutin
 Rawat jalan ke: Poli THT
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: rawat luka, ROM aktif dan pasif , Mobilisasi, ADL
normal, Diet TKTP
 Keterangan lain: tidak ada
 Pasien direncanakan : rawat luka post operasi pada hidung, pulang apabila kondisi baik
ANALISA DATA

DATA FOKUS ETIOLOGI Mx KEPERAWATAN

DS: HPV (Human Papilloma Virus) Nyeri Akut


 Pasien mengeluhkan nyeri pada masuk ke tubuh
hidung pasca operasi ↓
- P= post operasi eksisi Inverted Menginvasi sel epitel

Papilloma Sinonasal Dextra + Terjadi replikasi DNA virus
MMRL dalam sel

- Q= rasanya cenut-cenut Proliferasi sel tidak terkontrol
- R= regio sinonasal dextra ↓
Tumbuh jaringan abnormal
- S= skala nyeri 4 (tumor jinak) di sinus dan
- T= nyeri saat diam dan bergerak jaringan sekitar hidung

(hilang timbul) Inverted Papilloma Sinonasal
 Pasien mengatakan memiliki riwayat Dextra

pembedahan akibat papilloma pada Operasi Eksisi Inverted
November 2019 Papilloma Sinonasal Dextra +
MMRL

DO: Post operasi
 Keadaan umum pasien tampak ↓
lemah, kesadaran kompos mentis Nyeri saat diam dan bergerak
 Pasien terlihat meringis karena nyeri ↓
 TTV Nyeri akut
- TD =120/80 mmHg
- N = 62 x/menit
- RR = 20x/menit
- Suhu = 36.7oC

 Dx Medis :
Post Eksisi Inverted Papilloma
Sinonasal Dextra + MMRL

DS : Pasien mengatakan bahwa balutan HPV (Human Papilloma Virus) Kerusakan integritas
pada hidungnya akan dirawat 2 hari masuk ke tubuh jaringan
setelah operasi ↓
Menginvasi sel epitel
DO: ↓
 Keadaan umum pasien tampak lemah Terjadi replikasi DNA virus
 Terdapat tampon pada hidung yang dalam sel
tertutup balutan ↓
 Tidak ada rembesan pada balutan, Proliferasi sel tidak terkontrol
tampak bersih dan rapi ↓
 TTV Tumbuh jaringan abnormal
- TD =120/80 mmHg (tumor jinak) di sinus dan
- N = 62 x/menit jaringan sekitar hidung
- RR = 20x/menit ↓
- Suhu = 36.7oC Inverted Papilloma Sinonasal
Dextra
 Dx Medis : ↓
Post Eksisi Inverted Papilloma Operasi Eksisi Inverted
Sinonasal Dextra + MMRL Papilloma Sinonasal Dextra +
MMRL

Terbukanya sel/jaringan sekitar
daerah operasi

Kerusakan Integritas Jaringan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

(Berdasarkan prioritas)

Ruang : 20

Nama Pasien : Ny.N

Diagnosa : Post Eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL

No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL TERATASI TANGAN

1 21/01/2020 Nyeri akut bd agens injury biologi dd nyeri


post operasi eksisi inverted papilloma
sinonasal dextra

2 21/01/2020 Kerusakan integritas jaringan bd prosedur


bedah dd luka post operasi eksisi inverted
papilloma sinonasal dextra
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa
Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan

1 Nyeri Akut Tujuan : NIC : Manajemen Nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam terjadi penurunan 1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
nyeri yang dirasakan klien bahkan sampai menghilang
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
NOC: Tingkat nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi (1,2,6)
No Indikator 1 2 3 4 5
2. Observasi reaksi verbal dan
nonverbal dari
ketidaknyamanan (1,2,6)
Kadang Tidak 3. Kaji tipe dan sumber nyeri
1 Melaporkan nyeri Selalu Sering Jarang (1,2,6)
pernah
4. Berikan terapi farmakologis
dengan pemberian anti nyeri
(injeksi Ketorolac 3x3gr)
0 5. Beri informasi tentang nyeri
2. Skala nyeri 8-10 6-7 4-5 1-3
jika datangnya dari luka post
operasi papilloma
sinonasal(1,2,3,4,5)
60-100 6. Monitor tanda-tanda vital
121- 111- 101-
3 Nadi (x/mnt) ≥131 sebelum dan sesudah
130 120 110 pemberian antinyeri meliputi
tekanan darah, nadi, suhu,
dan RR(3,4,5)
7. Minta pasien untuk segera
lapor apabila ada tanda-
tanda nyeri yang dirasakan
(1,2)
8. Ajarkan berdoa sesuai
kepercayaan untuk
mengurangi nyeri misalnya
4. RR (x/mnt) >34 30-33 26-29 21-25 12-20 beristighfar/berdzikir (1,2)
9. Anjurkan istirahat untuk
mengurangi nyeri
(1,2,3,4,5,6)
120-
160- 140- 130/
>170/14 130-
Tekanan darah 170/ 150/ 60-80
5. 0 140/
(mmHg) 120- 100- 80-100
140 120

6. Ekspresi wajah
2 Kerusakan Tujuan: NIC : Perawatan luka
integritas
kulit Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien 1. Observasi kondisi balutan
luka post op dapat terawat dengan baik dan benar, dengan kriteria hasil: apakah terdapat rembesan
(1,2,3)
NOC : Penyembuhan luka 2. Bantu klien untuk
mendapatkan posisi yang
No Indikator 1 2 3 4 5
nyaman (1,2,3)
1 Kondisi Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak
balutan Banyak rembes banyak rembes ada 3. Cuci tangan 6 langkah
rembesan an rembes an rembes sebelum melakukan rawat
cairan/dara cairan/d an cairan/d an untuk menghindari transfer
h arah cairan/d arah mikroorganisme (1,2,3)
arah 4. Buka balutan pada daerah
post operasi (1,2,3)
2 Kondisi luka Jahitan Jahitan Jahitan Jahitan Jahitan
5. Monitor adanya tanda-
post operasi
terbuka terbuka sedikit Sedikit menutu tanda infeksi seperti
banyak sebagia terbuka terbuka p peradangan (1,2,3)
6. Monitor kerapatan jahitan
yang tidak n dan dan dan ada dengan
dan kondisi luka(1,2,3)
menyatu terlihat terlihat rembes baik 7. Tutup dan balut kembali
sebagia sebagia an dengan benar
menggunakan sufratule dan
n n
kassa steril (1,2,3)
jaringan jaringan

3 Eritema Kemeraha Kemera Kemera Kemera Tidak


(kondisi kulit ada
n seluruh han han han
sekitar luka)
area luka sebagia cukup sedikit
n area banyak pada
luka pada area
area luka
luka
IMPLEMENTASI HARI 1

Nama Klien : Ny.N Tanggal : 21-01-2020


Diagnosa Medis : Post Eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL

Tgl No. Dx Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD &


Kep Nama
Terang
21-20-20 1 15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,  Ny.N masih mengeluhkan nyeri pada bagian
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor post operasi hidung
presipitasi (1,2,6)  Hasil pengkajian ulang nyeri:
2. Mengobservasi reaksi verbal dan nonverbal - P= post operasi eksisi Inverted
dari ketidaknyamananakibat nyeri (1,2,6) Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL
17.00 3. Mengkaji tipe dan sumber nyeri yang klien - Q= rasanya cenut-cenut
rasakan (1,2,6) - R= regio sinonasal dextra
4. Memberikan terapi farmakologis dengan - S= skala nyeri 4
pemberian anti nyeri (menginjeksikan - T= nyeri saat diam dan bergerak (hilang
19.00 Ketorolac 1x3gr) timbul)
5. Berkolaborasi dalam pemberian obat :
 Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
- Infus IVFD NaCl 500cc/24 jam diberikan injeksi analagesik ketorolac
20.00 - Infus Drip IVFD Ciprofloxacin 1x400 mg  Pasien menyatakan paham akan instruksi
6. Memberkan informasi tentang nyeri jika berdzikir dalam dan akan
datangnya dari luka post eksisi papilloma di mempratikkannya apabila nyeri muncul
hidung(1,2,3,4,5)
7. Monitoring tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian antinyeri dengan
mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan O:
RR(3,4,5)  Keadaan umum pasien tampak
8. Meminta pasien untuk segera lapor apabila lemah
ada tanda-tanda nyeri yang dirasakan (1,2)  Pasien masih terlihat merintih
9. Menganjurkan pasien untuk berdoa sesuai nyeri pada luka post op
kepercayaan agar dapat mengurangi nyeri  Terpasang keteter urin dan infus di tangan
misalnya beristighfar/berdzikir kiri
10. Menganjurkan kilen untuk meningkatkan TTV
istirahat agar mengurangi nyeri (1,2,3,4,5,6) - TD:120/80 mmHg
- Nadi 76x/menit
- RR: 22x/mnt
- Suhu 36.5C
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan dalam pemberian
analgesik (injeksi ketorolac) sesuai anjuran
dokter dan beristigfar, serta perbanyak istirahat
13-01-2020 2 16.00 1. Mengobservasi kondisi balutan apakah S:
terdapat rembesan pada perban (1,2,3)  Ny.N mengatakan 2 hari lagi akan dirawat
2. Membantu klien untuk mendapatkan posisi luka
yang nyaman (1,2,3)  Ny.N tidak merasa ketidaknyamanan pada
3. Mencuci tangan 6 langkah sebelum balutan
melakukan rawat untuk menghindari transfer O:
mikroorganisme (1,2,3)  Keadaan umum pasien tampak lemah
4. Membuka balutan pada daerah post operasi
(1,2,3)  Tidak terdapat rembesan pada balutan luka
5. Monitoring adanya tanda-tanda infeksi  Balutan luka terlihat rapi dan kuat
seperti peradangan (1,2,3) TTV
6. Monitoring kerapatan jahitan dan kondisi - TD:120/80 mmHg
luka(1,2,3) - Nadi 76x/menit
7. Menutup dan balut kembali dengan benar - RR: 22x/mnt
menggunakan sufratule dan kassa steril - Suhu 36.5C
(1,2,3) A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Direncanakan perawatan luka berkala yaitu 2
hari lagi untuk memonitoring kondisi luka post
operasi eksisi inverted papilloma sinonasal
dextra klien
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 2

Nama Klien : Ny.N Tanggal : 22-01-2020


Diagnosa Medis : Post Eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL

No. SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING IMPLEMENTASI EVALUASI


Dx
1  Ny.N masih  Keadaan umum Masalah Lanjutkan 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
mengeluhkan nyeri pasien tampak teratasi intervensi nomor secara komprehensif termasuk  Ny.N masih mengeluhkan
pada bagian hidung lemah sebagian 1,4,5,7,8,9,10 lokasi, karakteristik, durasi, nyeri pada bagian hidung
sehabis operasi  Ekspresi klien frekuensi, kualitas dan faktor sehabis operasi
 Hasil pengkajian sudah membaik presipitasi (1,2,6)  Pasien mengatakan sudah
ulang nyeri: dari 2. Memberikan terapi farmakologis mempratikkan beristighfar
- P= post operasi sebelumnya dengan pemberian anti nyeri saat nyeri muncul dan
eksisi Inverted  Sudah tidak (menginjeksikan Ketorolac 1x3gr) mengatakan lebih rileks
Papilloma terpasang 3. Berkolaborasi dalam pemberian  Hasil pengkajian ulang
Sinonasal kateter obat : nyeri:
Dextra + MMRL  Terpasang infus - Infus IVFD NaCl 500cc/24 jam - P= post operasi eksisi
- Q= rasanya di tangan kiri - Infus Drip IVFD Ciprofloxacin Inverted Papilloma
cenut-cenut 1x400 mg Sinonasal Dextra +
- R= regio 4. Monitoring tanda-tanda vital MMRL
sinonasal dextra sebelum dan sesudah pemberian - Q= rasanya cenut-cenut
- S= skala nyeri 4 TTV antinyeri dengan mengukur - R= regio sinonasal
- T= nyeri saat - TD:120/70 tekanan darah, nadi, suhu, dan dextra
diam dan mmHg RR(3,4,5) - S= skala nyeri 3
bergerak (hilang - Nadi 72x/menit 5. Meminta pasien untuk segera - T= nyeri saat diam dan
timbul) - RR: 20x/mnt lapor apabila ada tanda-tanda bergerak (hilang timbul)
 Nyeri berkurang - Suhu 36.4C nyeri yang dirasakan (1,2) O:
setelah diberikan 6. Menganjurkan pasien untuk  Keadaan
injeksi analagesik berdoa sesuai kepercayaan agar umum pasien
ketorolac dapat mengurangi nyeri misalnya tampak lemah
 Pasien mengatakan beristighfar/berdzikir  Ekspresi klien sudah
sudah 7. Menganjurkan kilen untuk membaik dari sebelumnya
mempratikkan tarik meningkatkan istirahat agar  Terpasang infus di tangan
napas dalam saat mengurangi nyeri (1,2,3,4,5,6) kiri
nyeri muncul  TTV
- TD:120/80 mmHg
- Nadi 76x/menit
- RR: 18x/mnt
- Suhu 36.5C
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan dalam
pemberian analgesik (injeksi
ketorolac) sesuai anjuran
dokter dan beristighfar, serta
perbanyak istirahat agar
mengurangi nyeri
2  Ny.N tidak  Keadaan umum Masalah Lanjutkan 1. Mengobservasi kondisi balutan S:
mengeluhkan pasien tampak teratasi intervensi nomor apakah terdapat rembesan pada Ny.N tidak mengeluhkan
ketidaknyamanan lemah sebagian 1,2,3,4,5,6 perban (1,2,3) ketidaknyamanan pada balutan
2. Membantu klien untuk luka post op nya.
pada balutan luka  Tidak terdapat mendapatkan posisi yang O:
post op nya rembesan pada nyaman (1,2,3)  Keadaan umum pasien
balutan luka 3. Mencuci tangan 6 langkah tampak lemah
 Balutan luka sebelum melakukan rawat untuk  Tidak terdapat rembesan
terlihat rapi dan menghindari transfer pada balutan luka
kuat mikroorganisme (1,2,3)  Balutan luka terlihat rapi dan
TTV 4. Membuka balutan pada daerah kuat
- TD:120/70 post operasi (1,2,3) TTV
mmHg 5. Monitoring adanya tanda-tanda - TD:120/80 mmHg
- Nadi 85x/menit infeksi seperti peradangan - Nadi 86x/menit
- RR: 20x/mnt (1,2,3) - RR: 20x/mnt
- Suhu 36.3C 6. Monitoring kerapatan jahitan dan - Suhu 36.5C
kondisi luka(1,2,3) A:
7. Menutup dan balut kembali
- Masalah teratasi sebagian
dengan benar menggunakan
P:
sufratule dan kassa steril (1,2,3)
Direncanakan perawatan luka
berkala untuk memonitoring
kondisi luka post operasi eksisi
inverted papilloma sinonasal
dextra klien
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 3

Nama Klien : Ny.N Tanggal : 23-01-2020


Diagnosa Medis : Post Eksisi Inverted Papilloma Sinonasal Dextra + MMRL

No. SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING IMPLEMENTASI EVALUASI


Dx
1  Ny.N masih  Keadaan umum Masalah Lanjutkan 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
mengeluhkan nyeri pasien tampak teratasi intervensi nomor secara komprehensif termasuk  Ny.N masih mengeluhkan
sedikit pada bagian lemah sebagian 1,4,5,7,8,9,10 lokasi, karakteristik, durasi, nyeri sedikit pada bagian
hidung sehabis  Ekspresi klien frekuensi, kualitas dan faktor hidung sehabis operasi
operasi sudah membaik presipitasi (1,2,6)  Pasien mengatakan sudah
 Hasil pengkajian dari 2. Memberikan terapi farmakologis beristighfar saat nyeri
ulang nyeri: sebelumnya dengan pemberian anti nyeri muncul dan mengatakan
- P= post operasi  Terpasang infus (menginjeksikan Ketorolac 1x3gr) lebih rileks
eksisi Inverted di tangan kiri 3. Berkolaborasi dalam pemberian  Hasil pengkajian ulang
Papilloma obat : nyeri:
Sinonasal - Infus IVFD NaCl 500cc/24 jam - P= post operasi eksisi
Dextra + MMRL - Infus Drip IVFD Ciprofloxacin Inverted Papilloma
- Q= rasanya 1x400 mg Sinonasal Dextra +
cenut-cenut TTV 4. Monitoring tanda-tanda vital MMRL
- R= regio - TD:120/70 sebelum dan sesudah pemberian - Q= rasanya cenut-cenut
sinonasal dextra mmHg antinyeri dengan mengukur - R= regio sinonasal
- S= skala nyeri 3 - Nadi 72x/menit tekanan darah, nadi, suhu, dan dextra
- T= nyeri saat - RR: 20x/mnt RR(3,4,5) - S= skala nyeri 1
diam dan - Suhu 36.4C 5. Meminta pasien untuk segera - T= nyeri saat diam dan
bergerak (hilang lapor apabila ada tanda-tanda bergerak (hilang timbul)
timbul) nyeri yang dirasakan (1,2) O:
 Nyeri berkurang 6. Menganjurkan pasien untuk  Keadaan umum
setelah diberikan berdoa sesuai kepercayaan agar pasien tampak
injeksi analagesik dapat mengurangi nyeri misalnya lemah
ketorolac beristighfar/berdzikir  Ekspresi klien sudah
 Pasien mengatakan 7. Menganjurkan kilen untuk membaik dari sebelumnya
sudah meningkatkan istirahat agar  Terpasang infus di tangan
mempratikkan tarik mengurangi nyeri (1,2,3,4,5,6) kiri
napas dalam saat  TTV
nyeri muncul - TD:120/80 mmHg
- Nadi 76x/menit
- RR: 18x/mnt
- Suhu 36.5C
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan dalam
pemberian analgesik (injeksi
ketorolac) sesuai anjuran
dokter dan beristighfar, serta
perbanyak istirahat agar
mengurangi nyeri
2  Ny.N mengeluhkan  Keadaan umum Masalah Lanjutkan 1. Mengobservasi kondisi balutan S:
ketidaknyamanan pasien tampak teratasi intervensi nomor apakah terdapat rembesan pada Ny.N mengatakan nyaman
pada balutan luka lemah sebagian 1,2,3,4,5,6 perban (1,2,3) pada balutan luka post op nya
2. Membantu klien untuk setelah dilakukan perawatan
post op nya karena  Terdapat mendapatkan posisi yang luka
terdapat rembesan rembesan pada nyaman (1,2,3) O:
balutan luka 3. Mencuci tangan 6 langkah  Keadaan umum pasien
berwarna sebelum melakukan rawat untuk tampak lemah
merah menghindari transfer  Tidak terdapat rembesan
TTV mikroorganisme (1,2,3) pada balutan luka
- TD:120/70 4. Membuka balutan pada daerah  Balutan luka terlihat rapi dan
mmHg post operasi (1,2,3) kuat
- Nadi 85x/menit 5. Monitoring adanya tanda-tanda TTV
- RR: 20x/mnt infeksi seperti peradangan - TD:120/80 mmHg
- Suhu 36.3C (1,2,3) - Nadi 86x/menit
6. Monitoring kerapatan jahitan dan - RR: 20x/mnt
kondisi luka(1,2,3) - Suhu 36.5C
7. Menutup dan balut kembali A:
dengan benar menggunakan
- Masalah teratasi sebagian
sufratule dan kassa steril (1,2,3)
P:
Direncanakan KRS dan
perawatan luka berkala di PKM
terdekat dan kontrol rutin di Poli
THT untuk memonitoring
kondisi luka post operasi eksisi
inverted papilloma sinonasal
dextra klien
EVALUASI

Tanggal No Indikator TTD &


Nama
Dx terang

23/01/2020 1 S:
 Ny.N masih mengeluhkan nyeri sedikit pada bagian hidung
sehabis operasi
 Pasien mengatakan sudah mempratikkan tarik napas dalam
saat nyeri muncul dan mengatakan lebih rileks
 Hasil pengkajian ulang nyeri:
- P= post operasi eksisi Inverted Papilloma Sinonasal
Dextra + MMRL
- Q= rasanya cenut-cenut
- R= regio sinonasal
dextra
- S= skala nyeri 1
- T= nyeri saat diam dan bergerak (hilang timbul)

O:

 Keadaan umum pasien tampak lemah


 Ekspresi klien sudah membaik dari
sebelumnya
 Terpasang infus di tangan kiri
 TTV
- TD:120/80 mmHg
- Nadi 76x/menit
- RR: 18x/mnt
- Suhu 36.5C
Indikator
Awl Tgt Akr

Melaporkan nyeri 3 5 4

Skala nyeri 3 5 4

Nadi (x/mnt) 5 5 5

RR (x/mnt) 5 5 5

Tekanan darah 5 5 5
(mmHg)

Ekspresi wajah 3 5 4

A: Masalah teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan dalam pemberian analgesik (injeksi


ketorolac) sesuai anjuran dokter dan tarik napas dalam, serta
perbanyak istirahat agar mengurangi nyeri

23/01/2020 2 S:

Ny.N tidak mengeluhkan ketidaknyamanan pada balutan luka post


op nya.

O:

 Keadaan umum pasien tampak lemah


 Tidak terdapat rembesan pada balutan luka
 Balutan luka terlihat rapi dan kuat
 TTV
- TD:120/80 mmHg
- Nadi 86x/menit
- RR: 20x/mnt
- Suhu 36.5C

Awl Tgt Akr

Kondisi balutan 5 5 5

Kondisi luka post 5 5 5


operasi

Eritema (kondisi kulit 4 5 4


sekitar luka)

A: Masalah teratasi sebagian

P:

Direncanakan perawatan luka berkala untuk memonitoring


kondisi luka post operasi eksisi inverted papilloma sinonasal
dextra klien

Anda mungkin juga menyukai