Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu domba,
memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga menimbulkan
kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut
yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah
belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus
tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha
perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap
kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada
akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi
perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Negara


Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih
merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan
bangsa. Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang disatukan oleh
Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda.

1.2 RumusanMasalah

2.1 Bagaimana asalmula terbentuknya NKRI?


2.2 Apa pengertian dari suatu negara?
2.3 Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
2.4 Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
2.5 Apa saja bentuk-bentuk negara?

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

3.1 Menjelaskanasalmulaterbentuknya NKRI


3.2 Mendeskrisikan pengertian dari suatu negara
3.3 Menjelaskan sifat dan unsur-unsur dari suatu negara
3.4 Menjelaskan fungsi dan tujuan dari suatu negara
3.5 Mengidentifikasi bentuk-bentuk Negara
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asal mula Terbentuknya NKRI


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu domba,
memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga menimbulkan
kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan kerajaan tersebut
yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun karena telah dipecah
belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di Indonesia. Setelah beratus- ratus
tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk melawan penjajah, tapi usaha
perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat dilakukan dengan baik jika setiap
kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada
akhirnya lambat laun perjuangan yang mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi
perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:


a. Adanya persamaan nasib.
b. Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
c. Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
d. Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
e. Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak


saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan
tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.

5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang


oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

2.2 Pengertian Suatu Negara

Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti kota. Dalam
bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis “l’etat” dan
bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan
bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus
oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan
pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama,
sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan
mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus.

Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis oleh M Solly Lubis
dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip pendapat:
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu dan
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya bertujuan
mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika perlu dengan
tindakan paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam wilayah
tertentu

Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan orang yang menempati
wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
Sedangkan, negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan
tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan sub nasionalnya hanya
menjalankan kekuasaan- kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk
didelegasikan.Dalam kata lain, negara kestuan hanya terdiri dari satu negara, satu pemerintah,
satu kepala negara, satu undang- undang dasar negara dan satu lembaga legislatif untuk seluruh
wilayah Negara.
2.3 Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara

Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh organisasi
lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-sifat antara lain:
memaksa, monopoli, dan mencakup semua :

1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh warga
negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara dapat memaksa
dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti contoh
negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang dilarang oleh undang-undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-undangan
berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.

Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan-
Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a) Penduduk yang tetap, b)
Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain
Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka harus memiliki dua unsur yaitu:

1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus memiliki rakyat, wilayah dan pemerintah
yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto (kenyataan) dan
pengakuan de jure (hukum)

a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat dalam suatu negara
meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas warga negara
dan bukan warga negara. Warga negara ada dua yaitu warga negara asing atau warga negara
keturunan atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-undang.

Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara. Penduduk
terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara (minoritas). Warga negara
adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk terikat karena tempat
tinggal. Untuk mendapatkan atau menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang
melandasinya, yaitu :

1. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan kewarganegaraan sesuai
tempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau kewarganegaraan orang tuanya. Negara yang
menganut asas ini adalah Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius sanguinis menetapkan
bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh karena kewarganegaraan orang tuanya. Negara
yang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Cina (RRC).

b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik
berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu.

Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra teritorial. Batas ketiga
wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian dan lain-lain.

• Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau, gunung,
sungai, selat, laut.
• Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.
• Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas
astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat - 141 derajat
BT.
• Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat, misalnya konvensi
hukum laut internasional.

1) Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan menyelenggarakan


pemerintahan harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-batas tersebut kemudian dikukuhkan
melalui perjanjian antardua negara atau banyak negara. Pelanggaran terhadap batas daratan akan
dikenakan sanksi dari negara bersangkutan.
2) Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang berada dalam
wilayah suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar teritorial disebut
dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982 diadakan traktat atau perjanjian
multilateral di Jamaica mengenai laut teritorial. Dalam perjanjian ini dirumuskan:

1. Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.
2. Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan), diukur
jaraknya 200 mil dari pantai. Diperairan itu negara yang bersangkutan berhak mengambil
manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh mengarungi atau memakai daerah tersebut.
Jadi negara lain tidak boleh mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali kekayaan laut.
4. Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara bersangkutan dapat
mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi untung dengan masyarakat internasional.
5. Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas sampai dengan
tidak terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas negara dengan perjanjian karena
kompetisi kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran dan Amerika.
6. Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah yang menurut
hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun wilayah negara
tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera kebangsaan suatu negara dan kedutaan
besar suatu negara adalah contoh dari wilayah ekstra teritorial.

c. Pemerintah yang Berdaulat.


Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan yang
ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori bentuk pemerintahan dapat
dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk kerajaan. Bentuk pemerintahan menunjuk pada
bagaimana pemerintahan diangkat atau dipilih.

1. Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh rakyat.


2. Kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah diangkat secara turun
temurun atau kelahiran. Saat ini bentuk monarkhi yang berlaku adalah monarkhi konstitusional
yaitu kekuasaan pemerintah seperti raja, sultan, atau sebutan lain, tidak berkuasa secara mutlak
(absolut) tanpa batas.

d. Pengakuan dari negara lain


Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan memberi kemudahan
dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan
dari negara lain ada dua macam yaitu pengakuan de facto dan de jure.

• Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah
wilayah telah berdiri sebuah negara.
• Pengakuan de jure, yaitu pernyatan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya sebuah
negara.

Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh
Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh negara lain secara
bilateral. Puncak pengakuan kemerdekaan dari negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai
anggota Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-60.

2.4 Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara

Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan
negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa fungsi yang harus
dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam adalah: a) Keamanan
ekstern b) Ketertiban intern c) Keadilan d) Kesejahteraan umum, e) Kebebasan. Sedangkan
menurut Miriam Budiardjo (1996), negara melaksanakan fungsi minimum yaitu :

1. Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau
bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai kemakmuran
rakyat bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur tangan negara dan peran aktif
negara.
3. Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi dengan alat-
alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.

Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara Indonesia,
yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial, dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratuan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.

Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan warga
negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia terdiri dari:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;


2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

2.5 Bentuk-Bentuk Negara

Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan antara
berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara bebas menentukan bentuk
negaranya masing-masing. Bentuk negara secara umum dibagi atas negara kesatuan dan negara
serikat (federasi).

a) Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara yang
berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah. Berikut adalah ciri-ciri negara
kesatuan:

1. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik, budaya,
pertahanan, dan keamanan.
2. Adanya supremasi parlemen pusat.
3. Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
4. Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar), satu kepala negara, satu parlemen,
dan dewan menteri.
5. Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
6. Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
7. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang ditandatangani
oleh pemerintah pusat.

b) Negara Serikat
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang disebut
negara bagian. Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:

1. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di negara
bagian.
2. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian.
Namun ada beberapa kewenangan yang diserahkan kepada pemerintah federal seperti
kewarganegaraan, menyatakan perang, pos, perdagangan dengan negara lain, masalah antar
negara bagian, hubungan internasional, telekomunikasi, pencetakan uang, perwakilan
diplomatik, statistik, dan semua yang berhubungan dengan hukum internasional.
3. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar
dan sebagian ke dalam.
4. Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet, dan bahkan
konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi pemerintahan pusat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan hakikat
negara, sebagai berikut :

1. Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik
kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
2. Unsur-unsur negara : Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh
negara-negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a)
Penduduk yang tetap,b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan hubungan
dengan negara lain
3. Bentuk negara : Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di
seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang disebut
negara bagian.
4. Tujuan negara : Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan
alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya.
5. Tujuan Negara Indonesia : Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut, tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan social

3.2 Kritik dan Saran


Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam makalah ini, kami selaku
penulis berharap dapat memberikan pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada diri penulis sendiri. Hanya sampai
disinilah kemampuan kami dalam membahas “Hakikat NKRI”, semoga karya tulis ini
memberikan manfaat pada penulis dan para pembaca.
MAKALAH PPKN
“Hakikat NKRI”

Vidya Shahnaz Reynal


XII IPA II
Erni

Anda mungkin juga menyukai