Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KEYAKINAN DIRI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEDAGANG

DI PASAR TRADISIONAL DARAT DAN PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN SUNGAI


TABUK MARTAPURA

ANALYSIS SELF EFFICACY AND PSYCHOLOGICAL WELL BEING MERCHANTMEN ON


TRADISIONAL AND FLOATING MARKET LOK BAINTAN SUNGAI TABUK MARTAPURA

Lia Yulia Budiarti


Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Indonesia
Jl. Veteran No.128 Banjarmasin 70232, Telp. (0511) 3233604, Fax (0511) 3255604
E-mail: lia_arivin@ymail.com

Sukma Noor Akbar


Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Indonesia
Jl. Veteran No.128 Banjarmasin 70232, Telp. (0511) 3233604, Fax (0511) 3255604
E-mail: soe_psi@yahoo.com

Dwi Nur Rachmah


Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Indonesia
Jl. Veteran No.128 Banjarmasin 70232, Telp. (0511) 3233604, Fax (0511) 3255604
E-mail: dwi_nurrachmah@yahoo.co.id

Diterima: 14 Desember 2014; Direvisi: 3 Maret 2015; Disetujui: 18 Maret 2015

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keyakinan diri dan kesejahteraan psikologis
pada pedagang di pasar tradisional darat dan pasar terapung. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui
perbedaan keyakinan diri dan kesejahteraan psikologis pada pedagang pasar tradisonal darat dan pedagang
pasar terapung. Metode penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Analisis
data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment Pearson’s dan analisis independent sample
t-test. Subjek penelitian ini adalah 30 orang pedagang di pasar tradisional darat dan 30 orang pedagang di
pasar terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura Kalimantan Selatan dengan menggunakan tekhnik
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara keyakinan diri dan
kesejahteraan psikologis pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagang di pasar terapung, serta
terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagang di pasar
terapung, tetapi tidak ada perbedaan keyakinan diri pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagang
di pasar terapung.
Kata kunci: keyakinan diri, kesejahteraan psikologis, pedagang pasar tradisional darat, pedagang pasar
terapung.

Abstract
The objectives of this study were to find out the correlation between self efficacy and psychological well
being of traditional market merchantmen and floating market merchantmen. This study also intends to find
the differences in self efficacy and psychological well being on those two kinds of merchantmen. The research
method in this study was quantitative method. The analysis used in this study were correlation analysis
of Pearson’s product moment and independent sample t-test. The study subjects were 30 merchantmen
traditional market and 30 merchantmen floating market in Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura Kalimantan
Selatan. Its using purposive sampling technique. This study was found out that there was a correlation
between self efficacy and psychological well being on merchantmen traditional market and floating market.

108 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
And there were differences psychological well being on the merchantmen traditional market and floating
market. On the other hand, this study found that were not differences self efficacy on the merchantmen
traditional market and floating market.

Keywords: self efficacy, psychological well being, traditional market merchantmen, floating market
merchantmen.

PENDAHULUAN atau Disbudparpora Banjarmasin seperti yang


Kalimantan Selatan sebagai salah tertera pada https://banjarmasinpost. wordpress.
satu provinsi di Indonesia yang memiliki com dari tahun dari 2008 hingga 2010,
banyak sungai. Kondisi ini menyebabkan jumlah pedagang pasar terapung mengalami
masyarakatnya banyak melakukan aktivitas penurunan. Pada 2008, jumlah jukung rombong
dengan memanfaatkan sungai sebagai sarana yaitu perahu yang difungsikan seperti warung
bagi mereka, seperti untuk kegiatan mandi, untuk berdagang ada 10 buah, tahun 2010
cuci, dan kakus (MCK), mencari ikan ataupun hanya tersisa sembilan. Sedangkan jukung
dimanfaatkan sebagai jalur perhubungan dan biasa, pada 2008 berjumlah 125 buah, dan tahun
komunikasi antar desa atau kampung serta 2010 hanya tersisa 75. Salah satu pemicunya
berdagang. Sugiyanto (2004) menyebutkan adalah banyak pemuda yang tidak meneruskan
belum adanya infrastruktur jalan darat yang profesi orang tuanya sebagai pedagang di pasar
bagus yang menghubungkan antar kampung, terapung dikarenakan suramnya masa depan
membuat sungai merupakan jalur perhubungan menjalani profesi ini.
yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat
Profesi sebagai pedagang bukanlah profesi
Banjar.
yang mudah untuk mencapai kesejahteraan
Pasar tradisional maupun pasar terapung hidup. Ketidakpastian jumlah penghasilan
yang ada di kalimantan selatan khususnya tiap harinya dan tidak adanya jaminan di
wilayah sungai tabuk martapura merupakan hari tua dengan berprofesi sebagai pedagang
bagian dari peradaban masyarakat Banjar yang dapat mempengaruhi terhadap kesejahteraan
terbentuk umumnya dikarenakan kebutuhan psikologis yang mereka miliki sebagaimana
masyarakat untuk menjalin komunikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Campbell
dan memenuhi kebutuhan, sehingga pasar yang disebutkan oleh Diener (2000) bahwa
menjadi kebutuhan vital bagi warga setempat. terdapat hubungan positif antara pendapatan
Keberadaan pasar ini juga membantu masyarakat dan kesejahteraan psikologis seseorang.
sekitar yang berprofesi sebagai pedagang untuk
Kesejahteraan psikologis merupakan
menambah penghasilan mereka. Handoko
evaluasi kognitif dan afektif terhadap kehidupan.
dan Werdioni (2011) menyebutkan meskipun
Cara pandang seseorang dan apa yang ia
jumlah pasti para pedagang terutama pedagang
alami serta ia rasakan turut menjadi penentu
di Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk
dalam terbentuknya kesejahteraan psikologis.
Martapura tidak diketahui pasti jumlahnya.
Kesejahteraan psikologis ini juga di duga dapat
Akan tetapi diperkirakan jumlah saat ini
dipengaruhi oleh keyakinan diri yang dirasakan
berkisar 200 orang. Hal ini disebabkan salah
oleh seseorang terutama oleh pedagang pasar.
satunya pembangunan di wilayah darat yang
Bandura (1997) mengartikan keyakinan
menggusur pasar terapung. Data dari Dinas
diri sebagai keyakinan individu terhadap
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
kemampuannya untuk mengorganisasikan

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 109
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
dan melaksanakan serangkaian tindakan pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang dilakukan di atas air dengan menggunakan
dikehendaki, dengan kata lain keyakinan diri perahu. Pedagang di pasar tradisional darat
berarti menyakini diri sendiri mampu berhasil akan lebih mudah mendapatkan pembeli
dan sukses. Apabila seseorang merasa yakin dibandingkan pedagang di pasar terapung. Hal
bahwa profesi yang ia jalani merupakan profesi ini salah satunya disebabkan oleh terjadinya
yang menguntungkan, memiliki nilai positif dan pergeseran budaya masyarakat yang cenderung
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, maka hal berbelanja di wilayah darat dibandingkan
ini diduga dapat memunculkan kesejahteraan sungai karena semakin lengkapnya fasilitas di
psikologis yang dirasakan oleh orang tersebut. kawasan darat dan pembangunan di kawasan
Hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh Ryff darat yang semakin pesat. Perbedaan ini di
(1996) bahwa individu yang kesejahteraan perkirakan mempengaruhi keyakinan diri dan
psikologisnya tinggi akan memiliki perasaan kesejahteraan psikologis para pedagang baik
mampu atau yakin dalam melalui tahap-tahap pedagang, di pasar tradisional darat maupun
perkembangan, terbuka pada pengalaman baru, pedagang di pasar terapung.
meyadari potensi yang ada dalam dirinya, serta
Sejauh ini belum ada yang meneliti
melakukan perbaikan dalam hidupnya setiap
mengenai keyakinan diri dan kesejahteraan
waktu.
psikologis pedagang secara bersama-sama.
Pedagang pasar terapung sebagian besar Beberapa penelitian sebelumnya mengenai
merupakan keturunan pedagang yang juga pedagang lebih banyak berfokus pada masalah
berdagang di pasar terapung. Letak rumahnya motivasi kerja, mobilitas kerja, pengalaman
yang berdekatan, membantu suami mencari kerja dan pengetahuan kewiraswastaan
nafkah dan merasa nyaman berprofesi sebagai terhadap kesejahteraan pekerja sektor informal
pedagang pasar terapung sebab waktunya (Haryoko, 2010). Penelitian yang dilakukan
terbatas yaitu dari jam 06.00 - 10.00 yang Dewi (2013) meneliti faktor modal psikologis,
membuat para pedagang ini dapat mengurus karakteristik enterpreneur, inovasi, manajemen
keperluan rumah tangga lain (Akbar, 2012) sumber daya manusia, dan karakteristik UKM
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
Hasil studi pendahuluan peneliti tanggal 8
usaha di pasar tradisional. Modal psikologis
Juni 2014 yang dilakukan dengan wawancara
yang menjadi acuan dalam penelitian Dewi
kepada beberapa orang pedagang di pasar
(2013) ini merupakan aspek psikologis seperti:
terapung, bahwa kondisi pasar terapung sudah
sikap optimis, daya tahan, kerja keras, visi ke
berubah jika dibandingkan dengan beberapa
depan, dan sikap berani mengambil risiko.
puluhan tahun lalu. Dahulu para pembeli datang
karena benar-benar untuk memenuhi kebutuhan Berdasarkan kajian sebelumnya, penelitian
mereka. Sedangkan sekarang lebih banyak yang mengenai keyakinan diri dan kesejahteraan
datang untuk tujuan wisata psikologis dapat dikatakan sebagai penelitian
yang baru dan perlu kiranya dilakukan untuk
Kondisi pedagang yang berdagang di pasar
mencari tahu mengenai keyakinan diri dan
tradisional darat dengan pedagang di pasar
kesejahteraan psikologis yang di alami
terapung memiliki perbedaan. Pasar tradisional
oleh para pedagang baik pedagang di pasar
darat adalah pasar rakyat yang berada dikawasan
tradisional darat maupun pedagang pasar
daratan. Sedangkan pasar terapung adalah sebuah
terapung sungai tabuk martapura. Penelitian

110 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Individu yang memiliki keyakinan yang
antara keyakinan diri dengan kesejahteraan tinggi memiliki keyakinan yang kuat terhadap
psikologis pedagang di pasar tradisional darat kemampuannya dalam melakukan pendekatan
dan pasar terapung Sungai Tabuk Martapura. pada tugas-tugas dan berhubungan dalam
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menumbuhkan minat pada dirinya untuk
mengetahui bagaimana tingkat keyakinan diri fokus mendalami suatu kegiatan (Bandura,
dan kesejahteraan psikologis para pedagang 1994). Pedagang yang melakukan profesi
di pasar tradisional darat dan pasar terapung dagangnya di pasar tradisional darat dan pasar
Sungai Tabuk Martapura dan apakah terdapat terapung akan dibenturkan pada persaingan
perbedaan pada kedua kelompok pedagang pasar. Mereka akan senantiasa berupaya
tersebut. Tingkat keyakinan diri dan kesejahtean untuk mendapatkan jumlah konsumen dan
psikologis dikategorikan dengan melihat skor penghasilan yang tinggi. Akan tetapi, apabila
yang diperoleh berdasarkan rumus pembuatan terjadinya pergeseran dalam pembangunan
norma kategorisasi (Azwar, 2012). dan budaya yang semakin mempermudah para
konsumen mencari kebutuhannya di kawasan
Kesejahteraan psikologis menurut Ryff
darat maka akan membuat para pedagang
dan Keyes (1995) yaitu sejauhmana individu
di pasar terapung mengalami kerugian dan
memiliki tujuan didalam hidupnya, menyadari
berkurang jumlah konsumennya. Hal ini akan
potensi yang dimiliki, memiliki kualitas
mengakibatkan terjadinya persaingan antara
hubungan dengan orang lain dan sejauhmana
para pedagang di pasar tradisional darat dan
mereka merasa bertanggung jawab dengan
pasar terapung, sehingga diperlukan adanya
dirinya sendiri. De Lazzari (2000) menyebutkan
keyakinan diri pada para pedagang tersebut baik
beberapa faktor yang mempengaruhi
yang berdagang di kawasan pasar tradisional
kesejahteraan psikologis antara lain adalah
darat maupun pasar terapung. Seperti apa yang
kepribadian, demografi, dukungan sosial, dan
diutarakan oleh Saputra dan Suseno (2010)
evaluasi terhadap pengalaman hidup. Sementara,
keyakinan dalam diri seseorang dapat membantu
aspek-aspek yang menyusun kesejahteraan
meningkatkan kesiapan dan sikap kompetitif
psikologis menurut Ryff (1996) yaitu penerimaan
untuk memenangkan persaingan dunia kerja.
diri, hubungan positif dengan orang lain,
Hergenhan (2010) juga menyebutkan bahwa
kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan
orang yang menganggap tingkat kecakapan
hidup dan pengembangan pribadi.
dirinya cukup tinggi akan berusaha lebih keras,
Keyakinan diri merupakan suatu elemen berprestasi lebih banyak, dan lebih gigih dalam
kognitif penting yang merupakan ekspektasi menjalankan tugas dibandingkan dengan orang
atau keyakinan (harapan) tentang seberapa jauh yang menganggap kecakapan dirinya rendah.
seseorang mampu melakukan suatu perilaku
Kondisi pasar yang berbeda diperkirakan
dalam suatu situasi tertentu. Keyakinan diri
akan dapat mempengaruhi pula terhadap
yang positif adalah keyakinan untuk mampu
keyakinan diri yang dialami oleh para
melakukan perilaku yang dimaksud. Tanpa
pedagang di pasar tradisional darat dan pasar
adanya keyakinan diri yang merupakan
terapung. Demikian pula dengan kesejahteraan
keyakinan tertentu dan sangat situasional,
psikologis yang mereka rasakan terkait profesi
seseorang dapat menjadi tidak memiliki hasrat
dan kondisi perdagangan yang mereka alami.
untuk melakukan suatu perilaku (Friedman dan
Studi-studi mengenai keyakinan diri kaitannya
Schustack, 2008).

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 111
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
dengan kesejahteraan psikologis masih minim luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek,
dilakukan sehingga penelitian ini diharapkan karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya
mampu menjadi dasar bagi pengembangan dana dan besar kecilnya risiko yang ditanggung
teori penelitian baik mengenai keyakinan diri oleh peneliti. Pada penelitian ini sampel yang
maupun kesejahteraan psikologis terutama direncanakan diambil adalah berjumlah sekitar
pada para pedagang tradisional dan pedagang 25% yaitu 50 orang. Namun dalam pelaksanaan
pasar terapung. penelitian jumlah 50 orang sangat sulit di dapat
karena tidak semua pedagang bersedia di minta
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
terlibat dalam penelitian terutama pedagang
ini yaitu :
pasar terapung sehingga jumlah yang diambil
H1 : Ada hubungan antara keyakinan diri dalam pelaksanaan penelitian hanya 30 orang
dengan kesejahteraan psikologis baik pada pedagang pasat terapung maupun
pedagang pasar tradisional darat pedagang pasar tradisional darat. Pengambilan
H2 : Ada hubungan antara keyakinan diri sampel dilakukan dengan teknik purposive
dengan kesejahteraan psikologis sampling yaitu individu-individu sebagai subjek
pedagang pasar terapung penelitian diambil sesuai dengan karakteristik
H3 : Ada perbedaan tingkat keyakinan diri yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti
antara pedagang di pasar tradisional darat (Azwar, 2010). Adapun karakteristik subyek
dan pasar terapung penelitian ini adalah berprofesi sebagai
H4
: Ada perbedaan tingkat kesejahteraan pedagang di pasar tradisional darat atau pasar
psikologis antara pedagang di pasar terapung, berjenis kelamin laki-laki dan
tradisional darat dan pasar terapung perempuan, serta menjalankan usaha atau
berdagang di kawasan Lok Baintan Sungai
METODE Tabuk Martapura. Penelitian bertempat di
Penelitian ini dilakukan dengan kawasan Lok Baintan, Sungai Tabuk Martapura
menggunakan metode kuantitatif. Populasi Kalimantan Selatan, baik di pasar tradisional
subjek penelitian pedagang di Lok Baintan darat dan pasar terapung.
Sungai Tabuk Martapura tidak diketahui secara
Subjek yang digunakan untuk ujicoba alat
pasti karena tidak pernah dilakukan pendataan
ukur pada penelitian ini berjumlah 100 orang,
secara resmi. Akan tetapi diperkirakan jumlah
yakni subjek yang dipakai untuk menguji coba
pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan saat
reliabilitas dan validitas alat ukur (instrumen)
ini sekitar 200 orang (Handoko dan Werdiono,
penelitian. Subjek uji coba merupakan
2011). Sedangkan jumlah pedagang pasar
pedagang di wilayah Martapura Kabupaten
tradisional darat di wilayah Lok Baintan Sungai
Banjar Kalimantan Selatan. Data penelitian
Tabuk Martapura diperkirakan berjumlah 300
diperoleh melalui beberapa instrumen yaitu
orang.
untuk mengumpulkan data tentang keyakinan
Prosedur pengambilan sampel dalam diri dilakukan dengan menggunakan skala
penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto keyakinan diri sedangkan untuk kesejahteraan
(2010) bahwa sampel dapat diambil antara 10%- psikologis menggunakan skala kesejahteraan
15%, hingga 20% - 25% atau lebih. Tergantung psikologis. Skala ini disusun sendiri oleh
setidak-tidaknya dari; kemampuan peneliti peneliti dengan pertimbangan bahwa skala yang
dilihat dari waktu, dana, dan tenaga. sempit disusun menyesuaikan kondisi dan pekerjaan

112 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
subjek penelitian akan lebih tepat sasaran dalam bergerak dari angka 4 sampai dengan 1.
mengukur keyakinan diri maupun kesejahteraan Sedangkan, untuk item pernyataan yang tidak
psikologis pedagang dibandingkan jika mendukung dimensi, penilaian skor bergerak
menggunakan skala umum yang terstandar dari angka 1 sampai dengan 4.
baik keyakinan diri dari Bandura ataupun
Analisis data pada penelitian ini
kesejahteraan psikologis dari Ryff. Oleh sebab
menggunakan analisis korelasi product moment
itu penggunaan skala ini terbatas untuk subjek
pearson dan uji t-test dengan bantuan program
penelitian pedagang saja.
komputer. Analisis korelasi adalah salah
Skala keyakinan diri disusun dalam bentuk satu analisis yang mendeskripsikan tentang
skala likert yang berisi 50 item pernyataan hubungan varibael X dan Y dan besarnya
dengan empat pilihan respon, dibuat berdasarkan nilai hubungan tersebut. Sedangkan, analisis
karakteristik keyakinan diri yang dikemukakan independent sample t-test adalah untuk melihat
oleh Bandura (1996) yaitu magnitude (besarnya perbedaan variabel X dan Y pada dua kelompok
harapan), generality (luasnya harapan) dan sampel penelitian.
strenght (kemantapan harapan). Sedangkan
untuk mengumpulkan data kesejahteraan HASIL PENELITIAN
psikologis dilakukan dengan menggunakan Penelitian ini melibatkan 30 orang
skala kesejahteraan psikologis. Skala dibuat pedagang di pasar tradisional darat dan 30
dalam bentuk skala likert yang berisi 55 item orang pedagang di pasar terapung Sungai Tabuk
pernyataan dengan empat pilihan respon, dibuat Martapura Kalimantan Selatan. Deskripsi data
berdasarkan dimensi-dimensi kesejahteraan penelitian sebagaimana terlihat pada tabel 1
psikologis yang dikemukakan oleh Ryff mengenai deskripsi subjek penelitian diketahui
(1995) yaitu penerimaan diri, hubungan positif bahwa sebagiam besar subjek penelitian yaitu
dengan orang lain, kemandirian, penguasaan pedagang di pasar tradisional darat berjenis
lingkungan, tujuan hidup, dan pengembangan kelamin laki-laki yaitu 60% dan sisanya 40%
pribadi. Skala-skala penelitian ini terdiri dari adalah perempuan. Sedangkan pada pedagang
pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju, pasar terapung sebagian besar 96,7% adalah
dan sangat tidak setuju. Untuk item pernyataan perempuan dan sisanya 3,3% laki-laki.
yang mendukung dimensi, penilaian skor
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek Jenis Kelamin Total
No Jumlah
Penelitian Laki-Laki % Perempuan % Persentase (%)
1. Pedagang Pasar Tradisional 18 60% 12 40% 30 100%
Darat
2. Pedagang Pasar Terapung 1 3,3% 29 96,7% 30 100%
Total 19 41 60

Hasil uji coba skala penelitian didapatkan didapatkan 31 item yang valid dari 55 item
44 item skala keyakinan diri yang valid dari 50 dengan koefisien korelasi berkisar antara
item dengan koefisien korelasi berkisar antara 0,252 sampai dengan 0,576 yang berarti juga
0,254 sampai dengan 0,684 yang berarti lebih memiliki nilai lebih besar dari 0,25 sehingga
besar dari 0,25. Sementara hasil uji coba skala dikatakan alat ukur dalam penelitian ini yaitu
penelitian pada skala kesejahteraan psikologis skala keyakinan diri dan skala kesejahteraan

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 113
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
psikologis adalah valid atau dapat digunakan. Hasil perhitungan statistik terhadap data
Koefisien reliabilitas skala keyakinan diri penelitian didapatkan nilai minimun dan
memiliki nilai alpha sebesar 0,947 dan Koefisien maksimun, mean/rata-rata serta standar deviasi
reliabilitas skala kesejahteraan psikologis juga yang merupakan skor empirik (skor berdasarkan
memiliki nilai alpha sebesar 0,867. Jika merujuk hasil perhitungan) dalam penelitian ini. Jika
pada kaidah koefisien reliabilitas (0,00 – 1,00), dibandingkan dengan skor hipotetik yaitu skor
maka koefisien dengan alpha cronbach sebesar nilai berdasarkan perhitungan secara teoritis
0,947 dapat dianggap andal atau reliabel yang akan terlihat sebagaimana tabel 2 dan tabel 3.
menunjukkan alat ukur dalam penelitian ini dapat
dipercaya mengukur apa yang ingin diukur.

Tabel 2. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Variabel Penelitian pada pedagang pasar
tradisional darat
Hipotetik Empirik
Variabel
x-min x-max Mean SD x-min x-max Mean SD
Keyakinan diri 44 176 110 22 102 166 129,27 13,955
Kesejahteraan psikologis 31 124 77,5 15,5 73 117 93,37 10,496

Tabel 3. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Variabel Penelitian Pada pedagang pasar
terapung
Hipotetik Empirik
Variabel
x-min x-max Mean SD x-min x-max Mean SD
Keyakinan diri 44 176 110 22 99 148 129,70 10,439
Kesejahteraan psikologis 31 124 77,5 15,5 77 106 93,37 7,289

Berdasarkan data penelitian sebagaimana Pada pedagang pasar terapung variabel


disajikan pada tabel 2 dan tabel 3 diketahui keyakinan diri menunjukkan bahwa mean
pada pedagang pasar tradisional darat variabel empirik lebih tinggi dibandingkan mean
keyakinan diri menunjukkan bahwa mean hipotetik (129,70 > 110). Hal ini berarti bahwa
empirik (rata-rata nilai berdasarkan skor yang secara umum pedagang di pasar terapung
di dapat di lapangan) lebih tinggi dibandingkan memiliki skor keyakinan diri lebih tinggi
mean hipotetik (rata-rata nilai berdasarkan dibandingkan skor keyakinan diri secara
perhitungan secara teori) yaitu 129,27 > 110. teoritis. Sementara itu, pada pedagang pasar
Hal ini berarti bahwa secara umum pedagang di terapung variabel kesejahteraan psikologis
pasar tradisional darat memiliki skor keyakinan menunjukkan bahwa mean empirik lebih tinggi
diri lebih tinggi dibandingkan skor keyakinan dibandingkan mean hipotetik (93,37 > 77,5).
diri perhitungan secara teoritis. Sementara itu, Hal ini berarti pula secara umum pedagang di
pada pedagang pasar tradisional darat variabel pasar terapung memiliki skor kesejahteraan
kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa psikologis lebih tinggi dibandingkan skor
mean empirik lebih tinggi dibandingkan mean kesejahteraan psikologis secara teoritis.
hipotetik (93,37 > 77,5). Hal ini berarti bahwa
Data yang didapatkan baik pada pedagang
secara umum pedagang di pasar tradisional
pasar tradisional darat dan pedagang pasar
darat memiliki skor kesejahteraan psikologis
terapung kemudian dikategorisasikan.
lebih tinggi dibandingkan skor kesejahteraan
Kategorisasi ini bertujuan untuk melihat
psikologis secara teoritis.

114 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
sebaran data subjek penelitian berada pada Tabel 4. Rumus kategorisasi
tingkat rendah, sedang atau tinggi. Kategorisasi No. KATEGORI RUMUS NORMA
dibuat berdasarkan rumus kategorisasi yang 1. Rendah x < (μ-1,0 σ)
dikemukakan oleh Azwar (2012) sebagaimana 2. Sedang (μ-1,0 σ) ≤ x < (μ+1,0 σ)
tabel berikut : 3. Tinggi (μ+1,0 σ) ≤ x
Keterangan μ : mean teoritis
σ : deviasi standar
Tabel 5. Kategorisasi Data Variabel Keyakinan Diri pada Pedagang Pasar Tradisional Darat
Variabel Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase
x < 80,7 Rendah 0 0%
Keyakinan diri 80,7 ≤ x ≤ 139,3 Sedang 24 80%
x >139,3 Tinggi 6 20%
Total 100%

Berdasarkan kategori variabel keyakinan psikologis yang tinggi, dan tidak ada subjek
diri pada pedagang pasar tradisional darat dari yang berada pada kategori rendah (0%).
30 subjek pedagang pasar tradisional darat
Analisis yang digunakan untuk menguji
didapatkan 24 (80%) subjek memiliki tingkat
hipotesis pada penelitian ini menggunakan
keyakinan diri yang sedang, 6 (20%) subjek
teknik analisis korelasi product moment dari
memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi, dan
karl person yaitu analisis yang bertujuan untuk
tidak ada subjek yang berada pada tingkat rendah
mengetahui hubungan antara dua variabel
(0%). Pada kategorisasi data variabel keyakinan
penelitian (Azwar, 2011).Sebelum melakukan
diri pada pedagang pasar terapung dari 30
analisis data penelitian, terlebih dahulu
subjek pedagang pasar terapung didapatkan 26
dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu berupa uji
(86,7%) subjek memiliki tingkat keyakinan diri
asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas
yang sedang, 4 (13,3%) subjek memiliki tingkat
sebagai syarat untuk pengetesan nilai korelasi
keyakinan diri yang tinggi, dan tidak ada subjek
(Azwar, 2011).
yang berada pada tingkat rendah (0%).
Uji normalitas dimaksudkan untuk
Berdasarkan kategorisasi data variabel
mengetahui populasi data berdistribusi normal
kesejahteraan psikologis pada pedagang pasar
atau tidak. Pada penelitian ini dilakukan uji
tradisional darat, dari 30 subjek pedagang pasar
normalitas terhadap jumlah skor keyakinan diri
tradisional darat didapatkan 14 (46,7%) subjek
dengan jumlah skor kesejahteraan psikologis
memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang
pada pedagang pasar tradisional darat dan
sedang, 16 (53,3%) subjek memiliki tingkat
pasar terapung masing-masing 30 orang subjek
kesejahteraan psikologis yang tinggi, dan tidak
penelitian. Data dinyatakan berdistribusi normal
ada subjek yang berada pada kategori rendah
jika p > 0,05 atau signifikansi lebih besar dari
(0%), sedangkan berdasarkan kategorisasi data
5%. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan
variabel kesejahteraan psikologis pada pedagang
menggunakan teknik kolmogorov-smirnov
pasar terapung dari 30 subjek pedagang pasar
test dengan bantuan program SPSS. nilai
terapung didapatkan 15 (50%) subjek memiliki
signifikansi untuk skor keyakinan diri sebesar
tingkat kesejahteraan psikologis yang sedang,
0,711 pada pedagang pasar tradisional darat
15 (50%) subjek memiliki tingkat kesejahteraan

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 115
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
dan 0,173 pada pedagang pasar terapung. Skor linearity sebesar 0,003 dan 0,002. Dua variabel
kesejahteraan psikologis sebesar 0,949 pada dikatakan mempunyai hubungan yang linear
pedagang pasar tradisional darat dan 0,836 jika signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan
pada pedagang pasar terapung. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa 0,003
nilai signifikan ini, maka signifikansi seluruh < 0,05 dan 0,002 < 0,05, artinya variabel
variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat keyakinan diri dan kesejahteraan psikologis
disimpulkan bahwa populasi data keyakinan pada pedagang pasar tradisional darat dan pada
diri dan kesejahteraan psikologis baik pada pedagang pasar terapung terdapat hubungan
pedagang pasar tradisional darat maupun yang linear.
pedagang pasar terapung berdistribusi normal.
Hipotesis dalam penelitian ini di uji
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui menggunakan teknik korelasi product moment
dua variabel mempunyai hubungan yang linier dari pearson. Adapun hipotesis yang diajukan
atau tidak secara signifikan. Adapun hasil uji dalam penelitian ini menyatakan bahwa
linearitas yang dilakukan pada 30 orang subjek ada hubungan antara keyakinan diri dengan
penelitian pada pedagang pasar tradisional kesejahteraan psikologis pada pedagang di
darat dan 30 orang subjek penelitian pada pasar tradisional darat dan pasar terapung.
pedagang pasar terapung menunjukkan bahwa Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk
ada hubungan antara keyakinan diri dengan mengetahui hubungan variabel independen
kesejahteraan psikologis pada pedagang pasar secara signifikan terhadap variabel dependen.
tradisional darat maupun pada pedagang pasar Hasil uji korelasi pada kedua variabel penelitian
terapung yang menghasilkan nilai signifikansi dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Tabel Uji Korelasi Keyakinan Diri dengan Kesejahteraan Psikologis


Hasil Analisis
Subjek Penelitian Variabel N Signifikan
Hubungan Pearson
Pedagang pasar tradisional darat Keyakinan diri dan 30 0,016 0,435
kesejahteraan psikologis
Pedagang pasar terapung Keyakinan diri dan 30 0,001 0,559
kesejahteraan psikologis

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan < 0,05). Dengan demikian, maka hipotesis
bahwa hubungan antara keyakinan diri dengan yang menyatakan adanya hubungan antara
kesejahteraan psikologis pada pedagang pasar keyakinan diri dengan kesejahteraan psikologis
tradisional darat memiliki korelasi sebesar r pada pedagang pasar terapung diterima atau H2
= 0,435 dengan taraf signifikansi 0,016 (p < diterima.
0,05). Dengan demikian, maka hipotesis yang
Hasil analisis Independent Samples T-Test
menyatakan adanya hubungan antara keyakinan
pada variabel keyakinan diri menunjukkan
diri dengan kesejahteraan psikologis pada
bahwa nilai signifikansi t hitung lebih besar
pedagang pasar tradisional dapat diterima atau
dari 0,05 (0,892 > 0,05) yang berarti bahwa
H1 diterima. Hasil analisis data menunjukkan
keyakinan diri pedagang pasar tradisional darat
bahwa hubungan antara keyakinan diri dengan
dan pedagang pasar terapung tidak memiliki
kesejahteraan psikologis pada pedagang
perbedaan atau dengan kata lain H3 ditolak..
pasar terapung memiliki korelasi sebesar r
Sedangkan, pada variabel kesejahteraan
= 0,559 dengan taraf signifikansi 0,001 (p

116 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
psikologis diketahui nilai signifikansi t hitung PEMBAHASAN
lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05) Berdasarkan hasil uji korelasi penelitian
yang berarti bahwa kesejahteraan psikologis diperoleh nilai korelasi sebesar r = 0,435 pada
pedagang pasar tradisional darat dan pedagang pedagang pasar tradisional darat dan 0,559 pada
pasar terapung memiliki perbedaan atau H4 pedagang pasar terapung dengan p <0,05, maka
diterima. Rangkuman hasi uji independent diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan
sample T test dapat dilihat pada tabel 7. antara keyakinan diri dengan kesejahteraan
psikologis pada pedagang pasar tradisional
Tabel 7. Hasil Uji Independent sample T test
darat dan pedagang pasar terapung Sungai
Uji Hipotesis T Sig Tabuk Martapura Kalimantan Selatan, artinya
Keyakinan diri 0,136 0,892 hipotesis pada penelitian ini yaitu H1 dan H2
Kesejahteraan
-12.489 0,000 diterima. Nilai (r) positif pada korelasi tersebut
psikologis
juga menunjukkan bahwa ada hubungan searah
Pada tabel Deskriptif Independent Samples antara keyakinan diri dengan kesejahteraan
T Test terlihat rata-rata (mean) keyakinan diri psikologis, artinya semakin tinggi keyakinan
untuk pedagang pasar tradisional darat adalah diri maka semakin tinggi pula kesejahteraan
(= 129.27) dan untuk pedagang pasar terapung psikologis pedagang di pasar tradisional
(= 129.70) artinya bahwa rata-rata keyakinan darat dan pedagang pasar terapung Sungai
diri pedagang pasar terapung tidak berbeda Tabuk Martapura, sebaliknya semakin rendah
jauh dengan keyakinan diri pedagang pasar keyakinan diri maka semakin rendah pula
tradisional darat. Sedangkan rata-rata (mean) kesejahteraan psikologis pedagang di pasar
kesejahteraan psikologis untuk pedagang pasar tradisional darat dan pedagang di pasar terapung
tradisional darat adalah (= 129.27) dan untuk Sungai Tabuk Martapura.. Hasil penelitian ini
pedagang pasar terapung (= 93.37) artinya sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa rata-rata kesejahteraan psikologis Tong dan Song (2004) yang juga menemukan
pedagang pasar tradisional darat lebih tinggi bahwa subjective weel being atau kesejahteraan
dari pedagang pasar terapung. Rangkuman subjective berhubungan dengan keyakinan diri
Tabel deskriptif Independent Samples T Test seseorang. Sementara kesejahteraan psikologis
dapat di lihat pada tabel 8 berikut ini. sebagaimana diketahui adalah berakar dari teori
kesejahteraan subjective.
Tabel 8. Tabel deskriptif independent sample t test
Menurut Priyatno (2010) hasil korelasi 0,435
Std.
Variabel Lokasi N Mean
Deviation
dan 0,559 yang diperoleh antara keyakinan diri
Keyakinan Pedagang dengan kesejahteraan psikologis pada pedagang
diri pasar pasar tradisional darat dan pedagang pasar
30 129.27 13.955
tradisional
darat terapung Sungai Tabuk Martapura berada pada
Pedagang tingkatan sedang yaitu direntang 0,40-0,599.
pasar terapung 30 129.70 10.439
Meskipun sedang, hasil uji korelasi tersebut
Kesejahtera- Pedagang tetap menunjukkan adanya hubungan antara
an pasar keyakinan diri dengan kesejahteraan psikologis
30 129.27 13.955
psikologis tradisional
darat pada pedagang, sehingga tinggi rendahnya
Pedagang
30 93.37 7.289
keyakinan diri yang dimiliki pedagang di pasar
pasar terapung
tradisonal darat dan pedagang di pasar terapung

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 117
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
Sungai Tabuk Martapura berhubungan dengan determinasi (r2), yang diperoleh sebesar 0,313
tinggi rendahnya kesejahteraan psikologis menunjukkan besarnya sumbangan efektif
mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diberikan oleh variabel keyakinan diri
Bandura (1997) yang menyebutkan bahwa terhadap variabel kesejahteraan psikologis
keyakinan diri berkaitan dengan bagaimana pada pedagang pasar terapung yaitu sebesar
merasa mampu terhadap apa yang dilakukannya. 31,3%. Sedangkan 68,7% sisanya menunjukkan
Keyakinan diri ini adalah keyakinan seseorang besarnya faktor-faktor lain yang kemungkinan
tentang kemampuan seseorang untuk berhasil mempengaruhi kesejahteraan psikologis
mencapai tujuan yang diharapkan sebagai pedagang di pasar terapung diluar keyakinan
akibat dari tindakan seseorang. diri. Hal ini membuktikan bahwa keyakinan
diri memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan
Berdasarkan kategorisasi diketahui bahwa
psikologis sebagaimana yang di utarakan
secara umum keyakinan diri pedagang di
oleh Natovová dan Chýlová (2014) yang
pasar tradisonal darat dan pedagang di pasar
menyebutkan keyakinan diri dapat menjadi
terapung berada pada kategorisasi sedang,
salah satu konsep yang memiliki makna
dengan presentase sebanyak 80%. Demikian
dalam melihat kesejahteraan subjective dan
pula keyakinan diri pedagang di pasar terapung
mengindikasi perilaku rentan terhadap stres.
juga berada pada ketegorisasi sedang dengan
presentase sebanyak 8,7%. Sedangkan Faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi
Kesejahteraan psikologis pedagang di pasar kesejahteraan psikologis selain keyakinan diri
tradisonal darat berada pada kategorisasi sebagaimana dirangkum oleh Takwin, Singgih
tinggi yaitu sebesar 53,35 dan kesejahteraan dan Panggabean (2012) adalah kepribadian,
psikologis pedagang di pasar terapung terbagi kekayaan dan pendapatan, usia, individualisme,
rata yaitu 50% pada kategori sedang dan 50% hak asasi, dan kesetaran di dalam masayarakat.
lagi pada kategori tinggi. Kategori sedang Dengan demikian, dalam penelitian ini variabel
dalam data diartikan bahwa pedagang di pasar keyakinan diri tidak sepenuhnya merupakan
tradisional darat merasa cukup sejahtera secara faktor yang dapat berhubungan langsung
psikologis. Demikian pula pada pedagang di dengan kesejahteraan psikologis pada pedagang
pasar terapung juga merasa sejahtera secara di pasar tradisional darat dan pedagang di
psikologis dan tidak menghambat aktivitas pasar terapung. Hasil wawancara dengan
mereka dalam berdagang. beberapa orang subjek penelitian diketahui
bahwa penghasilan yang mereka dapatkan
Berdasarkan perhitungan koefisien
dengan menjalankan profesi sebagai pedagang
determinasi (r ), yang diperoleh sebesar 0,189
2
menjadi hal yang penting untuk membuat
menunjukkan besarnya sumbangan efektif
hidup mereka sejahtera. Faktor penghasilan
yang diberikan oleh variabel keyakinan diri
yang dapat mempengaruhi kesejahteraan
terhadap variabel kesejahteraan psikologis
psikologis pedagang sesuai dengan pendapat
pada pedagang pasar tradisional darat yaitu
Takwin, Singgih dan Panggabean (2012)
sebesar 18,9%. Sedangkan 81,1% sisanya
materi dan pendapatan sangat berhubungan
menunjukkan besarnya faktor-faktor lain yang
dengan kepuasan hidup seseorang dikarenakan
kemungkinan mempengaruhi kesejahteraan
dianggap penting dalam memenuhi kebutuhan
psikologis pedagang di pasar tradisional darat
hidup sehari-hari. Sedangkan kepuasaan hidup
diluar keyakinan diri. Demikian pula pada
merupakan salah satu bagian atau aspek dalam
pedagang pasar terapung diketahui koefisien

118 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
kesejahteraan psikologis yaitu penerimaan diri ini jika dibandingkan dengan beberapa tahun
(Ryff, 1996) sebelumnya. Pada saat ini para pengunjung
lebih banyak bertujuan untuk berwisata
Berdasarkan hasil uji hipotesis Independent
dibandingkan membeli barang dagangan yang
Samples T Test menunjukkan bahwa nilai
mereka jual. Hal ini menyebabkan mereka
signifikansi t hitung lebih besar dari 0,05 (0,892
tidak mendapatkan jumlah penghasilan yang
> 0,05) yang berarti bahwa keyakinan diri
pasti tiap harinya. Faktor pendapatan yang
pedagang pasar tradisional darat dan pedagang
dapat menyebabkan perbedaan kesejahteraan
pasar terapung tidak memiliki perbedaan atau
psikologis diantara pedagang pasar tradisional
dengan kata lain H3 ditolak. Hal ini terlihat dari
darat dan pedagang pasar terapung sejalan
keyakinan diri pedagang dipasar tradisional
dengan pendapat Wang dan Vander Weele
darat yang tidak jauh berbeda dengan keyakinan
(2011) bahwa kondisi materi seperti pendapatan
diri pedagang di pasar terapung dengan nilai
dan kekayaan membantu membuat subjective
rata-rata (mean) pada pedagang di pasar
well being menjadi lebih tinggi terutama dalam
tradisional ( = 129.27) dan pada pedagang pasar
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
terapung ( = 129.70).
Dalam penelitian ini, terkait dengan
Penelitian Ningsih (2013) tidak menemukan
keterbatasan penelitian maka beberapa kendala
adanya perbedaan kesejahteraan subjektif
yang cukup dirasakan adalah dalam hal mencari
berdasarkan status pernikahan, jenis kelamin
subjek penelitian yang bersedia terlibat dalam
dan pendapatan pada dewasa muda berusia
penelitian. Selain itu juga dikarenakan faktor
18 sampai dengan 40 tahun. Namun, dalam
kendala di lapangan yaitu kurang adanya kontrol
penelitian ini ditemukan hasil yang berbeda.
dalam penyebaran angket penelitian pada tahap
Pada variabel kesejahteraan psikologis
kedua untuk mendapatkan hasil yang memadai
diketahui nilai signifikansi t hitung lebih kecil
mengenai faktor penentu keyakinan diri dan
daripada 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti
kesejahteraan psikologis pedagang, sehingga
bahwa kesejahteraan psikologis pedagang
para subjek penelitian banyak yang tidak
pasar tradisional darat dan pedagang pasar
bersedia mengisi angket.
terapung memiliki perbedaan atau H4 diterima.
Hal ini terlihat dari rata-rata kesejahteraan KESIMPULAN
psikologis pedagang di pasar tradisional
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
darat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
temuan penelitian ini yaitu ;
pedagang di pasar terapung dengan nilai rata-
rata (mean) pada pedagang pasar tradisional 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara
darat ( = 129.27) dan pada pedagang di pasar variabel keyakinan diri dan kesejahteraan
terapung ( = 93.37). Perbedaan kesejahteraan psikologis baik pada pedagang di pasar
psikologis yang ditemukan dalam penelitian ini tradisional darat maupun pedagang di pasar
antara pedagang dipasar tradisonal darat dan terapung. Semakin tinggi keyakinan diri
pedagang pasar terapung dapat disebabkan oleh pedagang pasar tradisional darat maupun
terapung maka akan semakin tinggi pula
kepastian pendapatan yang mereka hasilkan
kesejahteraan psikologis yang dimiliki oleh
dengan berdagang. Hasil wawancara dengan
mereka. Demikian pula sebaliknya semakin
beberapa pedagang pasar terapung di Lok
tinggi kesejahteraan psikologis pedagang
Baintan martapura diketahui bahwa kondisi maka akan semakin tinggi pula keyakinan
pasar terapung sudah jauh berubah pada saat

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 119
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
diri seseorang. kesejahteraan psikologis yaitu dengan
2. Sumbangan efektif variabel kepercayaan meningkatkan keyakinan diri mereka
diri terhadap kesejahteraan psikologis terhadap profesi yang dijalani,
pedagang di pasar tradisional darat yaitu 2. Bagi pedagang Pasar Terapung
sebesar 18,9% sedangkan pada pedagang Hasil penelitian menunjukkan keyakinan
di pasar terapung sebesar 31,3%. Hal ini diri dapat mempengaruhi kesejahteraan
menunjukkan bahwa variabel keyakinan psikologis pedagang di pasar tradisional
diri dapat mempengaruhi munculnya darat maupun pedagang di pasar terapung,
kesejahteraan psikologis sebesar 18,9% pada
sehingga para pedagang di pasar terapung
pedagang pasar tradisional darat dan 31,3%
diharapkan dapat meningkatkan keyakinan
pada pedagang pasar terapung, sedangkan
bahwa profesi yang di jalani akan membawa
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
hal-hal positif untuk mereka agar dapat
tidak dihitung dalam penelitian ini.
mencapai kesejahteraan psikologis yang
3. Dari penghitungan rata-rata kedua kelompok lebih baik lagi.
yaitu pedagang di pasar tradisional darat
3. Bagi pemerintah
dan pedagang pasar terapung diketahui
bahwa tidak ada perbedaan yang besar Bagi pemerintah di Kabupaten
antara keyakinan diri pada pedagang di Banjar dapat melakukan berbagai upaya
pasar tradisional darat dan keyakinan diri untuk meningkatkan keyakinan diri dan
pada pedagang di pasar terapung, akan kesejahteraan psikologis para pedagang di
tetapi terdapat perbedaan rata-rata nilai pasar tradisional darat maupun pedagang
yang cukup berarti pada kesejahteraan di pasar terapung. Upaya-upaya yang dapat
psikologis pedagang di pasar tradisional dilakukan seperti mengadakan penyuluhan
dan kesejahteraan psikologis pedagang di mengenai pentingnya keyakinan diri
pasar terapung. Pedagang di pasar terapung dan kesejahteraan psikologis bagi
memiliki rata-rata nilai kesejahteraan pedagang, pengarahan mengenai cara-
psikologis yang lebih tinggi daripada cara meningkatkan keyakinan diri dan
pedagang di pasar terapung. kesejahteraan psikologis serta mengadakan
konseling kepada para pedagang terutama
SARAN
pedagang yang mengalami permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian dan psikologis seperti keyakinan diri yang
keterbatasan-keterbatasan yang terdapat pada rendah terhadap profesi yang dijalani agar
penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan kesejahteraan psikologis yang mereka
sebagai berikut : rasakan dapat lebih meningkat lagi. Pihak
1. Bagi pedagang pasar tradisional darat pemerintah setempat dapat mengadakan
kerjasama dengan tenaga-tenaga psikologis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang terlatih untuk melaksanakan upaya-
rata-rata nilai kesejahteraan psikologis
upaya tersebut.
pedagang pasar tradisional darat lebih
rendah dari kesejahteraan psikologis 4. Bagi peneliti selanjutnya
pedagang pasar terapung, sehingga Hasil penelitian menunjukkan bahwa
diharapkan pada pedagang pasar tradisional keyakinan diri memberi kontribusi dalam
darat dapat meningkatkan lagi kesejahteraan kesejahteraan psikologis baik pedagang di
psikologis mereka. Salah satu cara yang pasar tradisional darat maupun pedagang di
dapat ditempuh untuk meningkatkan pasar terapung, sehingga diperlukan kajian

120 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015
yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor Bandura,A.(1994). Self Efficacy. Avaible
lain yang dapat mempengaruhi kesejahteran (online): Http://www.Emory.edu/
psikologis baik faktor internal seperti usia, EDUCATION mfp/ effbook4.html.
individualisme, kepribadian, daya juang diunduh 18 Januari 2013
pedagang, ataupun faktor eksternal seperti
jumlah penghasilan atau pendapatan, dan Bandura, A. (1997). Self Efficacy The Exercise
kesetaraan dalam masyarakat. of Control. New York : W.H Freeman
and Company.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dewi, R. S. (2013). Pengaruh Faktor Modal
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
Psikologis, Karakteristik Entrepreneur,
terima kasih kepada :
Inovasi, Manajemen Sumber Daya
1. Rektor Universitas Lambung Mangkurat Manusia, Dan Karakteristik Ukm
yang telah memberikan kesempatan dalam Terhadap Perkembangan Usaha
pelaksanaan penelitian Pedagang Di Pasar Tradisional (Studi
2. Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Kasus Pada Pedagang Sembako Dan
Lambung Mangkurat, yang telah Snack Di Pasar Peterongan). Jurnal
memberikan kesempatan dan fasilitas dalam Administrasi Bisnis, 2, 1.
pelaksanaan penelitian
3. Bupati Kabupaten Banjar, yang telah De Lazzari, S.A. (2000). Emotional Intelligence,
memberikan izin dalam pelaksanaan Meaning, and Psychological Well-
penelitian Being: A Comparison Between
Early and Late Adolescence. Thesis
Trinity Western University. Diakses
DAFTAR PUSTAKA pada tanggal 19 Oktober 2012 dari
Akbar, S. N (2013). Kebermaknaan Hidup http://www2.twu.ca /cpsy/assets/
dan Gambaran Perempuan Pedagang studenttheses/delazzaristeven.pdf.
Pasar Terapung Lok Baintan Martapura,
Diener, E, (2000). “Subjective well-being: The
Prosiding Seminar Nasional 2013,
science of happiness and a proposal for
Membangun Harmoni Melalui Kearifan
national index”, American Psychology.
Lokal, Unissula, Semarang
Friedman, H. S., & Schustack. M. W. (2008).
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Kepribadian, teori klasik dan riset
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
modern. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta :
Cipta.
Erlangga
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi.
Handoko, A., & Werdiono, D. (2011).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pembangunan di darat menggusur pasar
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. terapung. Diakses pada tanggal 04 juli
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014 dari http://bola.kompas.com/read/
2011/05/08/19122015/Pembangunan.
Azwar, S.(2012). Penyusunan Skala Psikologi. di.Darat.Menggusur.Pasar.Terapung
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Analisis Keyakinan Diri dan Kesejahteraan Psikologis Pedagang di Pasar Tradisional


Darat dan Pasar Terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura, Lia Yulia Budiarti, 121
Sukma Noor Akbar, dan Dwi Nur Rachmah
Haryoko, S. (2011). Kontribusi Motivasi Kerja, setiabudi.ac.id/jurnal psikologi/ images/
Mobilitas Kerja, Pengalaman Kerja, Dan files/jurnal%202(3).pdf.
Pengetahuan Kewiraswastaan Terhadap
Sugiyanto, B., (2006). Sungai dan Geneologi
Kesejahteraan Pekerja Sektor Informal.
Budaya Banjar. Jurnal Kebudayaan.
Teknologi Dan Kejuruan, 34 (1). 49-60
Edisi 7 Tahun II, Lembaga Kajian
Hergenhahn, B, R. (2010). Theories of Learning Keislaman dan Kemasyarakatan.
(Teori Belajar). Edisi Ketujuh. Jakarta :
Takwin, B., Singgih, E. D., & Panggabean, S. K.
Kencana.
(2012). The Role Of Self-Management
Natovová, L. & Chýlová, H. (2014). Is There In Increasing Subjective Well-Being Of
A Relationship Between Self-Efficacy, Dki Jakarta’s Citizens. Makara, Sosial
Well-Being And Behavioural Markers Humaniora, Vol. 16, No. 1, 1-8
In Managing Stress At University
Tong, Y., & Song, S. (2004). A study on general
Students? ERIES Journal, 7 (1).
selfefficacy and subjective well being of
Ningsih, D. A. (2013). Subjective well being low SES college students in a chinese
ditinjau dari faktor demografi (status university. College Student Journal, 38.
pernikahan, jenis kelamin, pendapatan).
Wang, P & Weele, V. (2011). Empirical research
Journal online psikologi, 1 (2). 581-603.
on factors related to the subjective
Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik well being of chinese urban residents.
Data dengan SPSS. Yogyakarta: Diunduh tanggal 16 maret 2015 dari
MediaKom. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC31283771
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The
Structure of Psychological Well Being
Revisited. Journal Of Personality and
Social Psychology. Vol 69. No 4. 719-
727. Diakses pada tanggal 14 Januari
2013 dari www.midus.wosc.edu/
findings/pdfs/830.pdf.

Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological


Well Being : Meaning, Measurement,
Implication, for Psychotherapy
Research. Psychother Psychosom
1996;65: 14-23. Diakses pada tanggal
08 Desember 2012 dari www.ssc.wisc.
edu/wlsresearch.

Saputro, N.D., & Suseno, M.N. (2010).


Hubungan antara Kepercayaan
Diri Dengan Employability Pada
Mahasiswa. Volume 03/No 01. Diakses
tanggal 20 september 2013. Dari http://

122 SOSIO KONSEPSIA Vol. 04, No. 02, Januari - April, Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai