PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Prosedur dan teknis penangkaran benih padi yaitu pemilahan dan perlakuan
benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan diantaranya yaitu pemupukan,
penyiangan, dan pengandalian OPT, Salah satu syarat dari benih bermutu adalah
memiliki tingkat kemurnian genetik yang tinggi, oleh karena itu Roguing perlu
dilakukan dengan benar dan dimulai mulai fase vegetatif sampai akhir pertanaman.
Seleksi atau rouging, cara ubinan, panen dan pengolahan benih termasuk didalamnya
persiapan panen, pengeringan, dan pengolahan benih, selanjutnya prosedur dan teknis
penangkar benih padi pengemasan dan penyimpanan.Secara garis besar bahwa
evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu, berdasrkan tujuanya
terdapat pengertian evaluasi sumantif dan evaluasi formatif dinyatakan dengan upaya
untuk memproleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumantif
merupakan upaya menilai program dan mengambil keputusan (soelaeman 1990)
Tujuan yang ingin di capai dari penelitian adalah: (1) Mengevaluasi tingkat kinerja
dan kepetingan Prosedur dan teknis penangkaran benih di Desa Senaning Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang Hari. (2) Mengidentifikasi pelaksanaan prosedur dan
teknis petani penangkaran benih di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hari.
Tahun Dilepas
2019
SK Menteri Pertanian
168/HK.540/C/01/2019
Asal Persilangan
IR91153-AC 82/ IR05F102// IR 68144-2B-2-2-3-166 /// IRRI145
Golongan
Cere
Umur Tanaman
± 115 hari
Bentuk Tanaman
Tegak
Tinggi Tanaman
± 95 cm
Daun Bendera
Tegak
Bentuk Gabah
Ramping
Warna Gabah
Kuning jerami
Kerontokan
Sedang
Kerebahan
Sedang
Tekstur Nasi
Pulen
Kadar Amilosa
16,60%
Berat 1000 Butir
± 24,60 gram
Rata Rata Hasil
± 6,21 ton/ha
Potensi Hasil
± 9,98 ton/ha
Hama
o Agak tahan WBC biotipe 1, 2
o Agak rentan WBC biotipe 3
Penyakit
oAgak tahan HDB patotipe III, dan rentan HDB patotipe IV dan VIII pada stadia
vegetatif
o Agak tahan HDB patotipe III rentan patotipe IV dan VIII pada stadia generatif
o Tahan blas ras 033, 073, 133
o Rentan blas 173
o Agak tahan tungro inakulum garut dan Purwakarta
Sifat Khusus
o Potensi kandungan Zn 34,51 ppm
o Rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm
Anjuran Tanam
Baik ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl
Pemulia
o Untung Susanto
o Virk Singh Parminder
o Russell Reinke
o B.P. Mallikarjuna
o Swamy
o Rina Hapsari Wening
o Cucu Gunarsih
o Wage Ratna Rohaeni
o Satoto
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Graminac:
a. Akar
Akar pada tanaman padi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Radikula : akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang
berkecambah tumbuh calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan kearah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan
calon batang akan tumbuh keatas sehingga terbentuk batang dan daun.
2. Akar serabut : akar serabut akan tumbuh apabila akar tunggang terbentuk
setelah 5 sampai 6 hari.
3. Akar rambut : pada akar tunggang dan akar serabut akan tumbuh bagian
akar yang keluar. Bagian tersebut merupakan akar rambut.
4. Akar tajuk : dari ruas batang yang paling rendah akan tumbuh akar yang
disebut sebagai akar tajuk. Akar tumbuhan yang masih muda berwarna putih,
sadangkan akar tumbuhan yang telah mengalami perkembangan (dewasa)
berwarna coklat.
b. Batang
Batang pada tanaman padi yaitu beruas-ruas, seperti tanaman tebu. Ruas-ruas pada
padi merupakan bubung kosong.Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya
ditutup oleh buku. Panjang ruasnya tidak sama. Ruas pada pangkal batang adalah ruas
terpendek, ruas kedua, ketiga, dan seterusnya berukuran lebih panjang dari ruas
sebelumnya.
c. Daun
Daun tanaman padi menyerupai daun rumput-rumputan. Namun, pada tanaman padi
bersisir dan memiliki daun telinga. Daun pada tanaman padi merupakan daun tidak
lengkap, karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan upih daun (vagina), tidak
memiliki tangkai daun (petiolus). Helaian daun (lamina) berbentuk bangun pita
(ligulatus), susunan tulang daun (nervatio) bertulang sejajar (rectinervis), warna daun
hijau sampai hijau kekuningan, permukaan daun berbulu kasar (hispidus).
d. Bunga
Bunga pada tanaman padi termasuk bunga telanjang. Artinya, memiliki perhiasan
bunga. Bunga pada tanaman padi merupakan bunga banci, karena terdapat putik
(pistilum) dan benang sari (stamen) dalam satu bunga. Bunga padi termasuk bunga
majemuk tak berbatas (inflorecentia racemosa) yang berbentuk malai (panicula)
bunga pada tanaman padi berwarna hijau kekuningan, jika telah matang atau
sempurna bunga akan menjadi padi dan berwarna kuning pekat.
e. Buah
Buah pada tanaman padi adalah biji yang sehari-hari kita sebut sebagai
biji/butir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh
lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan.
Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk kulit gabah atau sekam. Buah
tanaman padi ini termasuk buah sejati tunggal kering (siccus).
2.3 Syarat Tumbuh Padi
a. Iklim
Tanaman padi dapat hidup di daerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan rata-rata 200 mm per bulan, dengan distrubusi
selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000
mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 o C. Tinggi tempat yang
cocok untuk tanaman padi sekitar 0-1500 m dpl.
b. Tanah
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jumlah yang cukup.
Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-
22 cm dengan PH antara 4-7.
2) Diutamakan untuk penangkar atau kelompok penangkar benih yang sudah ada
tetapi belum mampu memproduksi benih siap salur. Apabila tidak ada
penangkar yang dimaksud, dapat dialokasikan kepada penangkar atau
kelompok penangkar benih yang sudah mampu memproduksi benih siap salur,
tetapi kapasitas produksinya masih kecil, yaitu untuk padi luas areal
produksinya kurang dari 50 ha, sedangkan untuk kedelai kurang dari 25 ha.
3) Khusus untuk benih kedelai, dapat juga diberikan kepada penangkar atau
kelompok penangkar benih baru bagi daerah yang belum ada penangkar atau
kelompok penangkar benih kedelai.
4) Diutamakan yang memiliki sarana untuk produksi benih, lantai jemur, tempat
prosesing dan gudang.
7) Bersedia menambah biaya sarana produksi apabila bantuan yang tersedia tidak
mencukupi.
Alat yang digunakan untuk melalukan teknis budidaya penangkaran benih padi
inpari yaitu
Traktor
Pemanenan dengan mesin tresher
Pemanenan dengan combine harvester
3.4 pelaksanaan kegiatan