Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia jumlah,penduduk


di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Sadjadet all(1975)
benih merupakan komoditi pertanian yang paling berpengaruh pada proses
usahatani.Penggunaan benih yang kurang bermutu akan mengakibatkan produksi
tanaman menjadi tidak bagus Ketersediaan benih unggul bermutu tinggi bagi petani
dalam melakukan usahatani merupakan syarat yang penting dalam peningkatan hasil
dan kualitas produksi. Menurut Arsanti dalam Sazili Musaqa (2006), sebagai unsur
utama dalam usaha peningkatan produksi pangan adalah benih yang berkualitas,
karena baik tidaknya mutu benih sangat menentukan hasil produksi suatu
komoditas.Penangkaran benih merupakan upaya menghasilkan benih unggul sebagai
bnenih sumber maupun benih sebar yang akan digunakan untuk menghasilkan
tanaman varietas unggul. Menurut Veistridalam Lita Sutopo (2012),teknologi benih
adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara–cara untuk memperbaiki sifat genetik
dan fisik dari benih, yang mencakup kegiatan seperti pengembangan varietas,
penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan,
pengujian serta sertifikasi benih.

Prosedur dan teknis penangkaran benih padi yaitu pemilahan dan perlakuan
benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan diantaranya yaitu pemupukan,
penyiangan, dan pengandalian OPT, Salah satu syarat dari benih bermutu adalah
memiliki tingkat kemurnian genetik yang tinggi, oleh karena itu Roguing perlu
dilakukan dengan benar dan dimulai mulai fase vegetatif sampai akhir pertanaman.
Seleksi atau rouging, cara ubinan, panen dan pengolahan benih termasuk didalamnya
persiapan panen, pengeringan, dan pengolahan benih, selanjutnya prosedur dan teknis
penangkar benih padi pengemasan dan penyimpanan.Secara garis besar bahwa
evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu, berdasrkan tujuanya
terdapat pengertian evaluasi sumantif dan evaluasi formatif dinyatakan dengan upaya
untuk memproleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumantif
merupakan upaya menilai program dan mengambil keputusan (soelaeman 1990)
Tujuan yang ingin di capai dari penelitian adalah: (1) Mengevaluasi tingkat kinerja
dan kepetingan Prosedur dan teknis penangkaran benih di Desa Senaning Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang Hari. (2) Mengidentifikasi pelaksanaan prosedur dan
teknis petani penangkaran benih di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hari.

1.2. Tujuan Magang

Untuk menambah wawasan dan mengetahui bagaimana cara penangkaran


benih padi inpari nutria zinc di desa lamseunong kecamatan kutabaro,aceh besar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. deskripsi tanaman padi inpari nutria zinc

 Tahun Dilepas
2019
 SK Menteri Pertanian
168/HK.540/C/01/2019
 Asal Persilangan
IR91153-AC 82/ IR05F102// IR 68144-2B-2-2-3-166 /// IRRI145
 Golongan
Cere
 Umur Tanaman
± 115 hari
 Bentuk Tanaman
Tegak
 Tinggi Tanaman
± 95 cm
 Daun Bendera
Tegak
 Bentuk Gabah
Ramping
 Warna Gabah
Kuning jerami
 Kerontokan
Sedang
 Kerebahan
Sedang
 Tekstur Nasi
Pulen
 Kadar Amilosa
16,60%
 Berat 1000 Butir
± 24,60 gram
 Rata Rata Hasil
± 6,21 ton/ha
 Potensi Hasil
± 9,98 ton/ha
 Hama
o Agak tahan WBC biotipe 1, 2
o Agak rentan WBC biotipe 3
 Penyakit
oAgak tahan HDB patotipe III, dan rentan HDB patotipe IV dan VIII pada stadia
vegetatif
o Agak tahan HDB patotipe III rentan patotipe IV dan VIII pada stadia generatif
o Tahan blas ras 033, 073, 133
o Rentan blas 173
o Agak tahan tungro inakulum garut dan Purwakarta
 Sifat Khusus
o Potensi kandungan Zn 34,51 ppm
o Rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm
 Anjuran Tanam

Baik ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl

 Pemulia
o Untung Susanto
o Virk Singh Parminder
o Russell Reinke
o B.P. Mallikarjuna
o Swamy
o Rina Hapsari Wening
o Cucu Gunarsih
o Wage Ratna Rohaeni
o Satoto

2.2 Klasifikasi Padi

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Graminac:

Genus : Oryza Linn

Spesies : Oryza Sativa


Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah Oryza sativa dengan dua subspesies
yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Varitas
unggul nasional berasal dari Bogor : Pelita I/1, Pelita I/2, Adil dan Makmur (dataran
tinggi), Gemar, Gati, GH 19, GH 34 dan GH 120 (dataran rendah). Varietas unggul
introduksi dari International Rice Research Institute (IRRI) Filipina adalah jenis IR
atau PB yaitu IR 22, IR 14, IR 46 dan IR 54 (dataran rendah); PB32, PB 34,PB 36
dan PB 48 (dataran rendah) (Wikipedia Indonesia, 2011).

a. Akar

Akar pada tanaman padi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Radikula : akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang
berkecambah tumbuh calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan kearah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan
calon batang akan tumbuh keatas sehingga terbentuk batang dan daun.
2. Akar serabut : akar serabut akan tumbuh apabila akar tunggang terbentuk
setelah 5 sampai 6 hari.
3. Akar rambut : pada akar tunggang dan akar serabut akan tumbuh bagian
akar yang keluar. Bagian tersebut merupakan akar rambut.
4. Akar tajuk : dari ruas batang yang paling rendah akan tumbuh akar yang
disebut sebagai akar tajuk. Akar tumbuhan yang masih muda berwarna putih,
sadangkan akar tumbuhan yang telah mengalami perkembangan (dewasa)
berwarna coklat.
b. Batang

Batang pada tanaman padi yaitu beruas-ruas, seperti tanaman tebu. Ruas-ruas pada
padi merupakan bubung kosong.Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya
ditutup oleh buku. Panjang ruasnya tidak sama. Ruas pada pangkal batang adalah ruas
terpendek, ruas kedua, ketiga, dan seterusnya berukuran lebih panjang dari ruas
sebelumnya.

c. Daun

Daun tanaman padi menyerupai daun rumput-rumputan. Namun, pada tanaman padi
bersisir dan memiliki daun telinga. Daun pada tanaman padi merupakan daun tidak
lengkap, karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan upih daun (vagina), tidak
memiliki tangkai daun (petiolus). Helaian daun (lamina) berbentuk bangun pita
(ligulatus), susunan tulang daun (nervatio) bertulang sejajar (rectinervis), warna daun
hijau sampai hijau kekuningan, permukaan daun berbulu kasar (hispidus).

d. Bunga

Bunga pada tanaman padi termasuk bunga telanjang. Artinya, memiliki perhiasan
bunga. Bunga pada tanaman padi merupakan bunga banci, karena terdapat putik
(pistilum) dan benang sari (stamen) dalam satu bunga. Bunga padi termasuk bunga
majemuk tak berbatas (inflorecentia racemosa) yang berbentuk malai (panicula)
bunga pada tanaman padi berwarna hijau kekuningan, jika telah matang atau
sempurna bunga akan menjadi padi dan berwarna kuning pekat.

e. Buah
Buah pada tanaman padi adalah biji yang sehari-hari kita sebut sebagai
biji/butir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh
lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan.
Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk kulit gabah atau sekam. Buah
tanaman padi ini termasuk buah sejati tunggal kering (siccus).
2.3 Syarat Tumbuh Padi

a. Iklim

Tanaman padi dapat hidup di daerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan rata-rata 200 mm per bulan, dengan distrubusi
selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000
mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 o C. Tinggi tempat yang
cocok untuk tanaman padi sekitar 0-1500 m dpl.
b. Tanah
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jumlah yang cukup.
Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-
22 cm dengan PH antara 4-7.

2.4 Penangkar/Kelompok Penangkar Benih:

1) Penangkar atau kelompok penangkar benih yang dinamis dan


bertanggungjawab.

2) Diutamakan untuk penangkar atau kelompok penangkar benih yang sudah ada
tetapi belum mampu memproduksi benih siap salur. Apabila tidak ada
penangkar yang dimaksud, dapat dialokasikan kepada penangkar atau
kelompok penangkar benih yang sudah mampu memproduksi benih siap salur,
tetapi kapasitas produksinya masih kecil, yaitu untuk padi luas areal
produksinya kurang dari 50 ha, sedangkan untuk kedelai kurang dari 25 ha.

3) Khusus untuk benih kedelai, dapat juga diberikan kepada penangkar atau
kelompok penangkar benih baru bagi daerah yang belum ada penangkar atau
kelompok penangkar benih kedelai.
4) Diutamakan yang memiliki sarana untuk produksi benih, lantai jemur, tempat
prosesing dan gudang.

5) Memiliki rekening yang masih berlaku/masih aktif di Bank Pemerintah


(BUMN atau BUMD/Bank Daerah) yang terdekat, dan bagi penangkar atau
kelompok penangkar benih yang belum memiliki, harus membuka rekening di
Bank. Rekening bank atas nama penangkar atau kelompok penangkar benih.

6) Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup untuk melaksanakan kegiatan


pemberdayaan penangkar benih dengan menghasilkan benih untuk padi
minimal 3 ton/ha dan kedelai minimal 1 ton/ha serta sanggup mengembalikan
dana bantuan sosial apabila tidak sesuai peruntukkannya. Apabila dalam
pelaksanaannya target produksi tidak tercapai harus membuat berita acara
menjelaskan kejadian tersebut dan ditandatangani oleh penangkar yang
bersangkutan serta diketahui oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas
Pertanian Provinsi.

7) Bersedia menambah biaya sarana produksi apabila bantuan yang tersedia tidak
mencukupi.

8) Telah menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK).

9) Penangkar/kelompok penangkar benih dapat berbadan hukum maupun yang


belum berbadan hukum tetapi harus mendapat rekomendasi teknis dari BPSB
(Permentan No. 2/Permentan/SR.120/1/2014)

pelaksanaan pemberdayaan penangkar benih, adalah sebagai berikut : 1) Luas


areal satu unit pemberdayaan penangkar benih padi inbrida adalah 50 ha. 2) Luas
areal satu unit pemberdayaan penangkar benih kedelai adalah 25 ha. 3) Untuk
memudahkan pengelolaan areal pemberdayaan penangkar benih, apabila
memungkinkan diletakkan pada satu hamparan, tetapi apabila tidak memungkinkan
dapat dilaksanakan tidak pada satu hamparan tetapi masih dalam 1 (satu) wilayah
kecamatan. 4) Penangkar/kelompok penangkar benih harus melaksanakan
penangkaran benih sesuai dengan sasaran luas areal masing-masing komoditas. 5)
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana produksi (agroinput) dan
sarana pengolahan tidak sesuai dengan RUK, maka harus dilakukan revisi RUK. 6)
Apabila terdapat sisa anggaran dalam pelaksanaan kegiatan, maka sisa anggaran
harus dikembalikan ke Kas Negara atau dimanfaatkan untuk pengadaan sarana
lainnya untuk mendukung kegiatan pemberdayaan penangkar benih dengan
melakukan revisi RUK dan disetujui oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi.7)
Penangkar/Kelompok Penangkar Benih yang akan mendapat bantuan yaitu
penangkar/kelompok penangkar benih yang belum pernah menerima bantuan
Pemberdayaan Penangkar Benih pada tahun sebelumnya.

Mekanisme Usulan Penangkar/Kelompok Penangkar Benih:

1) Kepala Dinas Pertanian Provinsi memberitahukan kepada Kepala Dinas Pertanian


Kabupaten/Kota tentang adanya alokasi kegiatan Pemberdayaan Penangkar Benih.

2) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengusulkan Penangkar/Kelompok


Penangkar Benih berdasarkan kriteria yang ditentukan kepada Kepala Dinas
Pertanian Provinsi, dengan tembusan kepada Kepala UPTD BPSBTPH.

3) Kepala Dinas Pertanian Provinsi menugaskan UPTD BPSBTPH untuk melakukan


verifikasi dan memberikan rekomendasi teknis terhadap Penangkar/Kelompok
Penangkar Benih yang diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
sebagai dasar penetapan Penangkar/Kelompok Penangkar Benih penerima bantuan.

4) Kepala Dinas Pertanian Provinsi menetapkan Penangkar/Kelompok Penangkar


Benih penerima bantuan Pemberdayaan Penangkar Benih dengan menerbitkan
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat Magang

Di desa lamsenong,kecamatan.kuta baro,aceh besar. Pelaksanaan ini dilaksanakan


pada bulan februari 2020 sampai maret 2020

3.2 Metode Pelaksanaan

a. pengamatan dengan melihat dan mengamati objek yang di teliti (ditempat


kerja praktek)

b.interview denan cara memberikan pertanyaan langsung kepada objek yang


dijadikan sampel data sehingga memperoleh jawaban secara langsung atau
alat bantu

c. membuat angket berupa sejumlah pertanyaan yang di sajikan kepada


responded untuk di jawab

3.3 Alat dan bahan

Alat yang digunakan untuk melalukan teknis budidaya penangkaran benih padi
inpari yaitu

Bahan yang digunankan

 Traktor
 Pemanenan dengan mesin tresher
 Pemanenan dengan combine harvester
3.4 pelaksanaan kegiatan

Yaitu dengan langsung turun kesawah dan mengecek perkembangan pertumbuhan


benih padi yang sedang di praktekkan

Gambaran cara penangkaran benih padi

Anda mungkin juga menyukai