Anda di halaman 1dari 6

EFEK PREMEDIKASI MIDAZOLAM 0,05 MG/KGBB IV TERHADAP

TEKANAN DARAH dan LAJU NADI

1
Marlin Matana
2
Mordekhai Laihad
2
Harold Tambajong

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi Universitas Sam Ratulangi
Email: marlin_chester@yahoo.com

Abstrak: Operasi merupakan tindakan yang banyak menimbulkan kecemasan. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya respons stres, dengan akibat dapat terjadinya peningkatan tekanan
darah dan laju nadi. Midazolam merupakan obat premedikasi yang mampu menurunkan
tingkat kecemasan. Peningkatan tekanan darah dan laju nadi akibat stres psikologi sebelum
menghadapi tindakan operasi, dapat mempengaruhi kondisi yang tidak menguntungkan.
Tujuan: Untuk mengetahui perubahan tekanan darah dan laju nadi pada pasien setelah
premedikasi Midazolam 0,05 mg/kgbb IV. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan
penelitian analitik prospektif. Sampel ialah 25 pasien yang menjalani bedah elektif. Cara
pemilihan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Uji statitik menggunakan uji t
berpasangan. Hasil penelitian: Tekanan darah sistolik, diastolik, pada pasien sebelum dan
sesudah premedikasi Midazolam menit ke lima dan sepuluh terdapat perbedaan yang
bermakna (p <0,05), sedangkan laju nadi pasien sebelum premedikasi dan sesudah
premedikasi menit ke lima dan sepuluh terdapat perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05).
Simpulan: Pemberian premedikasi Midazolam 0,05 mg/kgbb IV, dapat memperlihatkan
penurunan tingkat ansietas pasien yang dapat dilihat dari penuruan tekanan darah yang
bermakna namun penuruan laju nadi tidak bermakna.
Kata kunci: Midazolam 0,05 mg/kgbb iv, kecemasan, tekanan darah, laju nadi.

Abstract: Surgery is the treatment measurement thet generated a lot of anxiety. This causes
the onset of the stress response, with the result can be an increase blood pressure and heart
rate. Midazolam premedication is a drug that can reduce the level of anxiety. The change in
pulse rate and blood pressure to be high due psychological stress, before facing surgery can
affect unfavorable conditions. Purpose: To know the change of blood pressure and heart rate
to patient who take premedication Midazolam 0,05 mg/kgbb IV. Methods: This research is a
prospective analytical study. The sample is 25 patients who have elective surgery. Sample
selection method is done by accidental sampling. Statistic test using a paired t test. Result:
Systolic and diastolic blood pressure were measured in patients before and after midazolam
premedication and ten minutes to five, there is a significicant difference (p < 0,05 ), whereas
the patien’s heart rate before and after premedication at minute five and ten there were no
significant differences (p < 0,05 ) Conclution: By providing premedication Midazolam 0.05
mg/kg, may show decreased levels of anxiety patients that can be seen from the significant
drop in blood pressure and pulse rate were not significant.
Keyword: Midazolam 0,05 mg/kgbb iv, anxiety, blood pressure, heart rate.

Pada umumnya persiapan anestesia diawali merupakan tindakan pengobatan yang ba-
dengan persiapan psikologis/mental bagi nyak menimbulkan kecemasan. Kecemasan
pasien yang akan diberi anestesi. Operasi adalah sutu sinyal yang menyadarkan dan

691
692 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 691-696

memperingatkan adanya bahaya yang peran aktif pada peningkatan tekanan darah
mengancam dan memungkinkan seseorang dan denyut nadi.4,5
mengambil tindakan untuk mengatasi an- Pengaruh psiko-emosional terhadap
caman. Kecemasan merupakan salah satu perubahan kardiovaskuler telah dibuktikkan
emosi yang paling menimbulkan stress oleh Brod dkk (1959). Brod dkk meng-
yang dirasakan oleh banyak orang yang evaluasi subjek-subjeknya sebelum dan
akan Menjalani operasi. Tindakan operasi selama stress emosional akut. Selama stress
atau pembedahan merupakan pengalaman ini rata-rata tekanan arterial meningkat dari
yang biasa menimbulkan kecemasan, oleh 100 mmHg sampai 120 mmHg.6
karena itu berbagai kemungkinan buruk Penderita yang hendak masuk ke
bias terjadi yang akan membahayakan pa- kamar operasi harus terbebas dari rasa
sien. Kecemasan biasanya berhubungan cemas dan beberapa tujuan khusus telah
dengan segala macam prosedur asing yang tercapai dengan pemberian obat-obatan
harus dijalani pasien dan juga ancaman premedikasi. Salah satu tujuan premedikasi
terhadap keselamatan jiwa akibat prosedur berguna meredakan kecemasan dan keta-
pem-bedahan dan tindakan pembiusan.1,2 kutan. Midazolam merupakan golongan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh obat benzodiazepin yang biasa digunakkan
Ferlina Indra S pada tahun 2002 diperoleh untuk premedikasi..7,8
80% dari 20 sampel yaitu pasien yang akan Pada penelitian yang dilakukan oleh
menjalani tindakan pembedahan di RS Tomoki Nishiyama (2004) midazolam
Muhammadiah Malang mengalami kece- dengan dosis 0,05 mg/kgbb IV sudah dapat
masan. Hal ini sesuai dengan hasil obser- menimbulkan efek sedasi dan antiansietas,
vasi dan wawancara di ruang rawat bedah serta dengan dosis tersebut cukup sig-
lantai 4 selatan IRNA B pada 6 pasien yang nifikan mempengaruhi penurunan tekanan
dirawat dengan rencana tindakan pem- darah serta laju nadi.9 Hal tersebut juga
bedahan atau operasi, diperoleh 90% dari dibuktikan oleh penelitian yang di lakukan
mereka yang akan menjalani operasi meng- oleh Win Ni dkk ( 2005).10
ungkapkan kecemasannya terhadap tindak- Penelitian ini bertujuan untuk menge-
an operasi yang akan dijalaninya. Bentuk tahui adanya perubahan tekanan darah dan
kecemasan yang mereka tunjukkan seperti, laju nadi sebelum dan sesudah pemberian
pasien mengatakan takut, nyeri, tidak bisa midazolam 0,05 mg/kgbb IV. Perubahan
tidur, dan khawatir jika operasi yang telah laju nadi dan tekanan darah yang menjadi
dilakukan tidak berhasil. Sebagian dari tinggi akibat stress psikologi, sebelum
mereka mengalami peningkatan rasa cemas menghadapi tindakan operasi dapat mem-
ketika mereka memasuki ruangan peneri- pengaruhi kondisi yang tidak menguntung-
maan pasien di ruang Instalasi Bedah.3 kan. Rencana operasi yang dijadwalkan bi-
Semua respons individual terhadap sa saja dibatalkan akibat tekanan darah dan
stres yang baru secara langsung atau tidak laju nadi yang tidak stabil tersebut, dan da-
langsung dipengaruhi oleh hipothalamus. pat juga mempengaruhi operator yang
Hipothalamus menerima masukan menge- sedang menjalankan operasi.
nai stressor fisik maupun emosi dari hampir
semua daerah di otak dan dari banyak
METODOLOGI
reseptor diseluruh tubuh. Sebagai respons,
hipothalamus secara langsung mengaktif- Penelitian ini merupakan penelitian
kan sistem saraf simpatis, mengeluarkan analitik prospektif. Sampel dalam peneltian
CRH untuk merangsang sekresi ACTH dan ialah pasien yang menjalani bedah elektif.
kortisol, dan memicu pengeluaran vaso- pemilihan sampel dilakukan dengan acci-
presin. Sekresi aldosteron ditingkatkan oleh dental sampling. Jumlah sampel sebesar 25
pengaktifan sistem renin-angiotensin-aldos- Pasien. Data diolah dengan komputer
teron. Medula adrenal yang mengeluarkan menggunakan program SPSS for windows
hormon epinefrin dan nonepinefrin ber- seri 20 dan dinyatakan dalam nilai rerata ±
Matana, Laihad, Tambajong; Efek Premedikasi Midazolam 0,05 mg/kgbb IV... 693

simpang baku (mean ±SD). Uji statistik orang (36%), selanjutnya secara berturut-
menggunakan uji t dengan derajat kemak- turut pada kelompok umur 41-50 tahun
naan p< 0,05. (20%), berikutnya untuk kelompok umur
21-30 tahun dan 51-60 tahun masing-
masing memiliki jumlah pasien yang sama
HASIL
yaitu sebanyak 4 (16%), selanjutnya umur
Telah dilakukan penelitian terhadap 25 11-20 tahun sebanyak 3 pasien (12%).
pasien yang menjalani operasi elektif di Distribusi berat badan dalam pene-
Instalansi Bedah Sentral RSUP. Prof. R. D. litian ini terbagi menjadi 5 kelompok, yakni
Kandou Manado yang memenuhi kriteria berat badan 31-40 kg, 41-50 kg, 51-60 kg,
inklusi dan ekslusi selama bulan November 61-70 kg dan 71-80 kg. Pada penelitian ini
2012 sampai Desember 2012. ditemukan pasien terbanyak adalah
kelompok dengan berat badan 41-50 kg dan
51-60 kg sebanyak 8 orang (32%),
Tabel 1. Distribusi umur pasien. selanjutnya kelompok dengan berat badan
Umur Jumlah % 61-70 kg (24%), berikutnya untuk
11-20 3 12 kelompok dengan berat badan 31-40 kg
21-30 4 16 sebanyak 2 orang (16%), dan berat badan
31-40 9 36 71-80 tahun yakni 1 orang (4%).
41-50 5 20 Pada tabel 3, pengukuran diruang
51-60 4 16 operasi (sebelum premedikasi midazolam
0,05 mg/kgbbIV) didapatkan rata-rata
Total 25 100
tekanan darah sistol 125,44 mmHg dengan
standar deviasi 4,984 mmHg. Pada tekanan
darah sistol menit ke 5 setelah pemberian
Tabel 2. Distribusi berat badan pasien midazolam 0,05 mg/kgbb IV didapatkan
Berat badan Jumlah % rata-rata tekanan darah 122,84 dengan
31-40 2 8 standar deviasi 5,273. Hasil uji didapatkan
41-50 8 32 nilai 0,0005 maka dapat disimpulkan ada
51-60 8 32 perbedaan bermakna antara pengukuran
61-70 6 24 tekanan darah sistol di ruang operasi dan
71-80 1 4 setelah 5 menit pemberian midazolam.
Total 25 100 Untuk pengukuran tekanan darah sistol
menit ke 10 setelah pemberian midazolam
0,05 mg/kgbb IV didapatkan rata-rata te-
Kelompok umur dalam penelitian ini kanan darah 120, 92 dengan standar deviasi
terbagi menjadi 5 kelompok, yakni umur 5, 235. Hasil uji didapatkan nilai 0,0005
11-20 tahun, 21-30 tahun, 31-40, 41-50 maka dapat disimpulkan ada perbedaan
tahun dan 51-60 tahun. Pada penelitian ini bermakna antara pengukuran tekanan darah
ditemukan pasien terbanyak adalah kelom- sistolik di ruang operasi dan setelah 10
pok umur 31-40 tahun yakni sebanyak 9 menit pemberian midazolam 0,05 mg/kgbb.

Tabel 3. Tekanan darah sistol sebelum dan sesudah 5 dan 10 menit.


Sesudah
TD Sebelum
5 menit Nilai p 10 menit Nilai p
125.44±4.983 122.84±5,27 120.92±5.23
Sistol 0,0005 0,0005
(112-133) (108-128) (108-126)
694 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 691-696

Tabel 4. Tekanan darah diastol.

TD Sebelum Sesudah
5 menit Nilai p 10 menit Nilai p
diastol 82.04±7.231 78.8±6.071 0,002 76±6.910 0,0005
(63-92) (63-85) (63-85)

Tabel 5. Laju nadi.

Sebelum Sesudah

5 menit Nilai p 10 menit Nilai p


Laju nadi 82.6±9.073 82.36±5.098( 0,892 81.52±5.895 0,557
(69-107) 69-94) (65-94)

Pada tabel 4, untuk pengukuran di tekanan darah laju nadi sebelum dan se-
ruang operasi (sebelum premedikasi mida- telah 5 menit pemberian midazolam. Untuk
zolam 0,05 mg/kgbb IV ), didapatkan rata- pengukuran tekanan da-rah laju nadi menit
rata tekanan darah diastol 82,4 mmHg ke 10 setelah pemberian midazolam 0,05
dengan standar deviasi 7,231 mmHg. Pada mg/kgbb IV didapatkan rata- rata tekanan
tekanan darah diastol menit ke 5 setelah darah 81,52 dengan standar deviasi 5,895.
pemberian midazolam 0,05 mg/kgbb IV Hasil uji didapatkan nilai 0,557 maka dapat
didapatkan rata-rata tekanan darah 78,8 disimpulkan ada perbedaan tapi tidak ber-
dengan standar deviasi 6,701. Hasil uji di- makna antara pengukuran laju nadi di
dapatkan nilai 0,002 maka dapat disim- ruang operasi dan setelah 10 menit pem-
pulkan ada perbedaan bermakna antara berian midazolam 0,05 mg/kg bb iv.
pengukuran tekanan darah diastol di ruang
operasi dan setelah 5 menit pemberian mi-
PEMBAHASAN
dazolam. Untuk pengukuran tekanan darah
diastol menit ke 10 setelah pemberian Pada tabel 4 Tekanan darah sistol,
midazolam 0,05 mg/kgbb IV didapatkan Hasil yang didapatkan, sesuai dengan hipo-
rata-rata tekanan darah 76 dengan standar tesis Penulis, yang menyatakan terjadi per-
deviasi 6,910. Hasil uji didapatkan nilai ubahan tekanan darah yang menurun secara
0,0005 maka dapat disimpulkan ada per- bermakna pada pasien yang menjalani
bedaan bermakna antara pengukuran te- premedikasi midazolam 0,05 mg/kgbb di-
kanan darah distolik di ruang operasi dan bandingkan dengan pasien sebelum pre-
setelah 10 menit pemberian midazolam medikasi. Penelitian yang dilakukan penu-
0,05mg/kgbb iv. lis mempunyai nilai yang bermakna dengan
Pada Tabel 6, pengukuran diruang penelitian yang dilakukan oleh Tomoki
operasi (sebelum premedikasi midazolam Nishiyama (2004) yang membuktikan bah-
0,05 mg/kgbb IV), didapatkan rata-rata wa midazolam dengan dosis 0,05 mg/kg bb
laju nadi 82,6 mmHg dengan standar sudah dapat menurunkan tekanan darah
deviasi 9,073. Pada laju nadi menit ke 5 secara bermakna.9
setelah pemberian midazolam 0,05 Tekanan Darah Sistolik (TDS) menun-
mg/kgbb IV didapatkan rata-rata laju nadi jukkan tekanan pada arteri bila jantung
82,36 dengan standar deviasi 5,09, hasil uji berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan
didapatkan nilai 0,892. Maka dapat di- maksimum dalam arteri pada suatu saat.
simpulkan ada perbedaan tapi tidak ber- TDS dinyatakan oleh angka yang lebih be-
makna karena nilai antara pengukuran sar jika dibaca pada alat pengukur tekanan
Matana, Laihad, Tambajong; Efek Premedikasi Midazolam 0,05 mg/kgbb IV... 695

darah. TDS normal 90-120 mmHg.10 midazolam disebabkan oleh penghambatan


Kecemasan yang terjadi pada seorang L-Type Ca++ channel. Oleh karena itu
individu dapat ditemui pada pasien yang beberapa penulis mengingatkan pemakaian
sebelum menjalani tindakan operasi. midazolam hati-hati digunakan pada pasien
Komponen-komponen yang terlibat saat dengan hipovolemia atau gangguan fungsi
seseorang merasa cemas adalah komponen ventrikel kiri.12
kognitif, somatik, emosional dan behavior. Pada Tabel 6 laju nadi, Hasil uji dida-
Kecemasan mempunyai gejala baik secara patkan nilai 0,557 maka dapat disimpulkan
fisiologis, emosional, maupun kognitif. ada perbedaan tapi tidak bermakna antara
Gejala cemas fisiologis meliputi pening- pengukuran laju nadi di ruang operasi dan
katan frekuensi nadi, peningkatan tekanan setelah pemberian midazolam 0,05 mg/kgbb.
darah, peningkatan pernafasan, mata ber- Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
getar, gemetar. Pada penelitian yang oleh Sun dkk (2008) pemberian midazolam
dilakukan oleh penulis rata-rata pasien untuk premedikasi digunakkan dosis 0,06
yang menjalani operasi di IBS, tekanan da- mg/kgbb iv pada 30 pasien. Hasil yang di-
rah mereka mengalami peningkatan. Pene- temukan pada laju nadi terdapat perbedaan
litian ini mempunyai kesamaan dengan tapi tidak bermakna karena nialai p=0,66.13
penelitian yang dilakukan oleh Ferlina Kelemahan dari penelitian ini ialah
Indra S ( 2002 ) diperoleh dari 20 sampel dalam penelitian tidak menggunakan peng-
yaitu pasien yang akan menjalani tindakan ukuran tingkat kecemasan (Visual Analog
pembedahan di RS Muhammadiah Malang Scale ) serta faktor penyebab tidak diteliti
mengalami kecemasan.3 karena keterbatasan waktu.
Penderita yang hendak masuk ke
kamar operasi harus terbebas dari rasa
SIMPULAN DAN SARAN
cemas dan beberapa tujuan khusus telah
tercapai dengan pemberian obat-obatan Simpulan Pemberian premedikasi mida-
premedikasi. Salah satu tujuan premedikasi zolam 0,05 mg/kgbb IV, dapat memperlihatkan
berguna meredakan kecemasan dan keta- penurunan tingkat ansietas pasien yang dapat
dilihat dari penuruan tekanan darah yang
kutan. Biasa obat yang digunakkan adalah
bermakna namun penuruan laju nadi tidak
midazolam yang merupakan golongan obat bermakna
benzodiazepin.7,8
Pada tabel 5 Tekanan darah diastolik,
Hasil yang didapatkan sesuai dengan SARAN
hipotesis Penulis, yang menyatakan terjadi 1. Pemberian midazolam 0,05 mg/kg bb
perubahan tekanan darah yang menurun sudah dapat menurunkan tingkat
secara bermakna pada pasien yang men- anxietas yang dilihat dari penurunan
jalani premedikasi midazolam 0,05 mg/kgbb tekanan darah.
dibandingkan dengan pasien sebelum 2. Perlu dilakukan penelitian kembali de-
premedikasi. Tekanan darah diastolik ada- ngan lebih memperhitungkan Penilaian
lah adalah tekanan darah pada saat jantung tingkat kecemasan (Visual analog
tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. scale).
Penurunan tekanan darah ini mungkin 3. Faktor-faktor penyerta seperti pengala-
dapat disebabkan oleh efek langsung dari man masa lampau saat operasi, Kultural
midazolam yang menyebabkan vasodilata- serta jenis kelamin yang dapat mem-
si. Mekanisme yang mendasari terjadinya pengaruhi tekanan darah dan laju nadi
vasodilatasi melibatkan peran dari tergang- harus ditambahkan.
gunya transmembaran dengan masuknya
arus Ca++. mekanisme ini mirip dengan
antagonis dari Ca++ dan peningkatan sin- UCAPAN TERIMAKASIH
tesis Nitrat Oksida di endothelium. Efek Penulis berterima kasih kepada Dr. dr.
negatif dari inotropik yang melibatkan A. A. Pontoh Wuwungan, SpAn, dr. Lucky
696 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 691-696

Kumaat, SpAn selaku penguji I dan penguji hypertensive subjects. Clin Sic.
II. Tidak lupa pula kepada dr. Mordekhai 1959.18. 269-279.
Laihad, M.kes, SpAn dan dr. Harold 7. Wichiniak A, Brunner H, Marcus Ising,
Tambajong SpAn selaku pembimbing I dan Gil PF, Holsboer F, Friess E.
pembimbing II, serta kepada semua pihak Impaired hypothalamic Ptituitary-
adrenocortical (HPA ) system is related
baik secara langsung maupun tidak lang- to severity on benzodiazepine
sung telah menumbuhkan ide atau gagasan withdrawal Patients with depression.
pada penulis. Poland:2003.p.1101-8
8. Wildschut DE, Vet NJ, de wildt SN.
DAFTAR PUSTAKA Application To Add Midazolam To The
Model List Of Essential Medicines.
1. Paryanto. Perbedaan tingkat kecemasan Netherland: 2010
pasien pre operatif Selama menunggu 9. Nishiyama T. Dose-finding study of
jam operasi antara ruang rawat inap intravenous midazolam for sedation and
dengan ruang persiapan operasirRumah amnesia during spinal anesthesia in
sakit ortopedi surakarta [Skripsi]. patiens premedicated with
Surakarta ; Universitas Muhammadiyah intramuscular midazolam. Japan:
Surakarta;2009. 2004.p.254-261.
2. Kaplan HI, Sadock BJ, Greb JA. Kaplan – 10. Win N. Nini, Fukuyama H, Kohase
sadock synopsis psikitri. Edisi 2. Hikaru. The Different Effects Of
Tanggerang: BINARUPA AKSARA, Intravenous Propofol and Midazolam
2010; p.19. Sedation On Hemodynamic And Heart
3. Nyi dewi kuraesin. Faktor-faktor yang Rate Variabilitty. Japan: 2005.p.97-102.
brhubungan dengan tingkat Kecemasan 11. Klabunde RE. 2007. Cardiovasculary
pasien yang akan menjalani operasi physiology concepts. Tersedia :
mayor elektif di Ruang rawat bedah http://www.cvphysiology.com/Blood%
rsup fatmawati – Jakarta selatan. 20Pressure/BP001.htm
[Skripsi]. November 2009. 12. Khan HZ, Saberi MDH, Bitaraf MA. The
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke dilemma of hemodynamic Instability
sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC; during Induction of Anesthesia: Can
2001.p.659-61. midazolam serve as a suitable
5. Takhasi T, Ikeda K, Kitamura N, Substitute for thiopentone. Iran:
Tsukasaki T, Nakama Daisuke, 2003.p.186.
kameda T. Anxiety, reactivity, and 13. Sun GC, Hsu MC, Chia Y, Chen YP,
social stress-induced cortisol elevation Shaw ZF. Effects of age and gender on
in humans. Japan; 2005.p.351-4. intravenous midazolam premedication.
6. Brod J, Fence V, Hegi K, Jikka J. During Taiwan;2008.p.636.
acute emosional stress( mental
arithmetic) in Normotensive and

Anda mungkin juga menyukai