Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

Kebutuhan pangan dapat dikatakan tidak ada batasnya jika dibanding dengan
kebutuhan yang lainnya. Karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang utama
untuk dapat melangsungkan hidup. Pemenuhannya tidak lagi dikatakan sebagai kebutuhan
kelompok melainkan kebutuhan individu yang wajib dipenuhi. Di Indonesia, pemenuhan
kecukupan pangan bagi seluruh rakyat merupakan kewajiban untuk mensejahterakan dan
membentuk sumberdaya manusia yang lebih baik. Dukungan untuk mewujudkan produk
makanan yang higenis juga banyak disuarakan.
Beragam hasil produk yang telah ada seperti, makanan ringan, makanan rumahan,
makanan kuliner, makanan berat yang sangat bermacam-macam bentuk rasa, dan aromanya.
Konsumen dapat memilih sesuai dengan yang dinginkan dn dibutuhkan. Dewasa ini makanan
ringan sangat di gemari oleh berbagai kalangan untuk dapat menemani waktu santai maupun
dalam waktu senggang dan juga disela-sela kesibukan.
Jajan merupakan suatu kebiasaan yang telah lama tertanam dalam diri setiap orang.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam Taryadi (2007), jajanan
merupakan makanan dan minuman yang disiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di
jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lainnya yang langsung dimakan dan dikonsumsi
tanpa pengolahan dan persiapan semestinya. Kegemaran masyarakat akan jajan atau
mengkonsumsi makanan ringan membuka peluang usaha bagi produsen dan semakin
tingginya tingkat kegemaran akan jajan ditunjukkan dengan maraknya makanan ringan.
Pada praktikum kali ini dengan pokok bahasan yaitu Proses Pembuatan Kue Ledre
Pisang. Ledre merupakan jenis makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung beras
dengan campuran pisang yang dihaluskan, memiliki aroma khas hasil pemanggangan.
Teksturnya yang lembut dan renyah membuat produk ini menarik dan banyak peminatnya.
Ledre banyak di kenal di daerah Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan daerah di sekitarnya.
Karena pada daerah tersebut banyak dihasilkan buah pisang yang berlimpah, sehingga
dimanfaatkan untuk pembuatan ledre.
Bahan – bahan yang digunakan untuk membuat kue tersebut yaitu tepung terigu,
tepung beras, santan, telur ayam, kelapa muda yang diparut memanjang, gula, vanili, garam
dan tentu saja pisang.
Tahapan pembuatan ledre secara umum, dimulai dengan mengocok telur sampai
mengembang kemudian masukkan tepung terigu dan tepung beras sedikit demi sedikit
sampai tercampur rata. Kemudian masukkan santan, garam, vanili dan kelapa parut lalu
diaduk hingga rata. Setelah itu, panaskan cetakan, masukkan satu sendok adonan.
Selanjutnya, setelah setengah matang beri pisang dan taburi gula pasir diatasnya. Tekan
pisang supaya bisa menyatu dengn adonan. Jika adonan sudah kering dan matang, gulung dan
diamkan sebentar kemudian angkat. Kue ledre siap disajikan.
Setelah itu dilakukan pengamatan berupa uji mutu organoleptik (yang meliputi warna,
rasa, aroma, kerenyahan) dan uji hedonik (yang berupa rasa, warna, aroma, kerenyahan)
sebelum dan sesudah pembuatan kue ledre pisang. Adapaun hasil yang didapat pada
pengamatan mutu organoleptik yaitu pada parameter warna sebelum pembuatan, adonan
berwarna putih tulang, beraroma khas kelapa dan rasanya gurih. Sedangkan setelah proses
pembuatan, warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan, aromanya khas kelapa, rasanya
gurih agak manis dan teksturnya agak renyah. Pada uji hedonik pengamatan menggunakan
parameter warna, rasa, aroma dan tekstur dengan disertai skala 1 – 5 yang artinya 1 (Tidak
Suka), 2 (Agak tidak suka), 3 (Netral), 4 (Agak Suka), dan 5 (Sangat Suka). Sebelum
dilakukan proses pembuatan, warna diberi angka 3 yaitu netral karena warnanya putih tulang,
rasa diberi skor 3 karena gurih dan aroma diberi skor 4 yang berarti agak suka karena
aromanya khas kelapa. Sedangkan setelah kue tersebut jadi, warna diberi angka 2 yang
berarti agak tidak suka dikarenakan warnanya kuning kecoklatan. Rasa yaitu netral karena
rasanya gurih agak manis, aromanya suka karena khas kelapa dan teksturnya 2 yang berarti
agak tidak suka dikarenakan teksturnya agak renyah.
Kue ledre yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan, rasanya tidak terlalu manis
karena terdapat campuran santan sehingga cenderung menghasilkan rasa gurih, aroma yang
dihasilkan yaitu khas kelapa karena terdapat campuran santan pada bahan, sedangkan tekstur
yang seharusnya sangat renyah didapatkan hasil agak renyah atau sedikit lembek dikarenakan
saat proses pembuatan adonan yang dituang dalam cetakan atau loyang terlalu banyak dan
kurang merata sehingga teksturnya tidak sesuai dengan kue ledre pada umumnya.

Kesimpulan
Pada pembuatan ledre pisang yang merupakan makanan khas Bonjonegoro ini
menghasilkan warna kuning kecoklatan, rasa yang tidak terlalu manis, beraroma khas kelapa,
dan bertekstur sedikit lembe. Hal ini terjadi karena pada proses pembuatan adonan yang di
tuang ke dalam cetakan atau loyang terlalu banyak dan kurang merata sehingga mengahilkan
ledre yang bertekstur lembek.
Saran
Pada praktikum ini alangkah baiknya jika tersedia alat khusu untuk mencetak ledre
sehingga meminimalisir terjadinya kegagalan
Lebih memperhatikan lagi takaran yang digunakan sehingga tidak menghasilkan
tekstur ledre yang lembek

Anonim, 2012. Proses pembuatan Ledre www.organisasi.org diakses pada 25 mei


2018
http://mytriesutinata.blogspot.co.id/2016/04/ diakses 25 mei 2018

Jevi, 2011. Cara Pembuatan Ledre Asli Dari


Bojonegoro. https://jeviselalusetya.wordpress.com diakses 25 mei 2018

Anda mungkin juga menyukai