Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335892763

Belajar, Perguruan Tinggi, dan Tradisi Akademik: Melangkah ke Bangku


Kuliah

Presentation · September 2019


DOI: 10.31227/osf.io/sqmpx

CITATIONS READS

0 129

1 author:

Ismail Suardi Wekke


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong
342 PUBLICATIONS   381 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Southeast Asia View project

Arabic Teaching and Learning in Minority Muslim of Indonesia View project

All content following this page was uploaded by Ismail Suardi Wekke on 18 September 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Belajar, Perguruan Tinggi, dan Tradisi Akademik:
Melangkah ke Bangku Kuliah

Ismail Suardi Wekke


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong
Email: iswekke@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini pengantar perkuliahan dalam mata kuliah bahasa Arab. Termasuk
mengemukakan arah perjalanan perkuliahan dan juga hasil yang akan dicapai selama
berlangsungnya perkuliahan. Bagian dari artikel, dikemukakan tradisi akademik
dalam kaitan belajar di perguruan tinggi.

Kata kunci: bahasa Arab; kuliah, bangku kuliah;

Pendahuluan
Selamat datang di perguruan tinggi, selamat datang di STAIN Sorong. STAIN Sorong
pilar NKRI, bagian utama bangsa dan negara. Dalam pekan pertama perkuliahan, saya
dedikasikan artikel ini untuk menjadi bacaan mahasiswa. Dalam pengembangan bacaan, secara
khusus merujuk kepada karya-karya yang telah kami hasilkan selama ini. Sekaligus menjadi
tanda kepada mahasiswa bahwa apa yang kami ajarkan adalah bagian dari aktivitas karya
akademik yang kami lakukan selama ini. Pembelajaran merupakan kesatuan antara riset dan
pengabdian masyarakat. Antara satu dharma dengan dharma yang lain saling melengkapi dan
juga saling menopang.
Selama satu semester ini, kita akan bersama-sama belajar dalam mata kuliah “Bahasa
Arab”. Tanpa embel-embel, hanya dengan kata Bahasa Arab. Dengan demikian, Capaian
Pembelajaran dalam matakuliah ini terkait dengan Bahasa Arab secara umum. Tidak
dikhususkan untuk keterampilan tertentu. Maka, kami memilih capaian pembelajaran yang
terkait dengan kemampuan menuliskan tentang Bahasa Arab dalam proses pembelajaran selama
satu semester ini.
Tanah Papua merupakan salah satu tempat terbaik untuk belajar. Dimana harmoni
keberagamaan dan juga keberagaman menjadi ekspresi sehari-hari (Wekke, 2016). Dengan
tempat terbaik itu, maka perlu digunakan untuk turut belajar dalam arti seluas-luasnya.
Walaupun dengan segala keterbatasan tetapi ada semangat yang perlu terus ditumbuhkan dan
dirawat (Wekke, 2013). Mahasiswa Papua, mahasiswa STAIN Sorong, selama ini mampu
bersanding dengan mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. Maka, tidak ada tempat dimana
mahasiswa Papua untuk rendah diri. Rendah hati wajib hukumnya, namun rendah diri bukanlah
pilihan sikap yang tepat. Kepecaan diri merupakan yang utama, dengan maksud untuk mengenali
apa yang menjadi keunggulan komparatif yang mahasiswa capai dan apa yang belum dikuasai.
Dengan demikian, duduk bersanding dan juga bersama bekerja dengan mahasiswa seentaro
dunia merupakan keperluan untuk belajar bersama.

Bangku Kuliah
Memasuki gerbang perguruan tinggi, berbeda sama sekali dengan sekolah menengah
yang baru saja diselesaikan. Bangku kuliah, bukan bangku “baku liat-liat” menjadi sarana dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Memasuki perguruan tinggi bukan berarti melepaskan agama,
justru dengan berada di perguruan tinggi ekspresi keberagamaan dapat ditunjukkan dengan
pelbagai cara yang bertambah (Wekke, Hermawanto, & Ashrori, 2016). Jika sebelumnya hanya
dalam bentuk ritual semata, bisajadi mahasiswa meyakini bahwa demonstrasi merupakan bagian
dari kesalehan sosial. Ketika memilih untuk turun dan demonstrasi, itu juga merupakan bagian
dari kesalehan. Bukan untuk mendaku, tetapi untuk menyembah pada Yang Kuasa. Bukan
menyembah pada pemilik modal, tetapi Pemilik Semesta Alam.
Silahkan lihat perjalanan pendidikan tinggi keagamaan Islam (Mujahidah & Wekke,
2019). Perguruan tinggi ini tidak datang tiba-tiba. Tetapi sudah melampaui dekade. Sementara
itu ada tanggung jawab masa depan yang diemban untuk meneruskan ke masa depan (Wekke,
2018a). Sekaligus bertugas untuk mengawal alih status STAIN ke IAIN (Wekke, 2019a).
Kampus ini diperjuangkan oleh pelbagai lapisan masyarakat. Kita, dosen dan mahasiswa diantara
yang berkewajiban untuk menjaganya. Menjaga dalam arti seluas-luasnya, menjaga nama baik,
menjaga akreditasi, dan juga menjaga prestasi (Wekke, 2019b). Perguruan tinggi Islam, sebagai
ekspresi beragama masyarakat muslim juga dituntut untuk menjadi lembaga pendidikan
(Mulyono & Wekke, 2018a). Setelah sebelumnya, hanya berada pada ranah lembaga dakwah
saja.

Pembelajaran Orang Dewasa


Mahasiswa merupakan bagian dari kategori orang dewasa. Sehingga pembelajaran di
perguruan tinggi bukan lagi dengan pendekatan pedagogi, melainkan sepenuhnya menerapkan
androgogi. Bagi orang dewasa yang belajar, cukup dengan instruksi. Tidak perlu sampai harus
dipandu sebagaimana siswa. Paling penting, bagi seorang yang dewasa bahwa hidup yang akan
dilaluinya merupakan kehidupannya sendiri. Untuk itu, menghadapi masa depan itu harus
dipersiapkan sekarang ini. Tidak terkait sama sekali dengan orang lain.
Sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam, maka integrasi keilmuan adalah tuntutan.
Tradisi akademik dan juga keagamaan bersama-sama mewarnai perguruan tinggi (Mulyono &
Wekke, 2018). Sains menjadi pilihan untuk beraktivitas dalam nalar. Dengan paduan agama dan
sains akan menjadi sikap cendekia (Abbas & Wekke, 2019). Maka, antara agama dan sains
bukan paket yang terpisah, melainkan sebuah paduan yang saling melengkapi.
Belajar bahasa Arab terkait dengan lingkungan (Wekke, 2018b). Mahasiswa perlu
membentuk sendiri lingkungan, atau perlu mencari lingkungan yang sesuai untuk belajar.
Dengan menemukan tempat dan lingkungan yang sesuai untuk belajar, bahasa Arab menjadi
mudah untuk dikuasai. Sebaliknya, jika lingkungan tidak mendukung akan menjadi sebuah
kendala dalam belajar. Kajian utama dalam mata kuliah ini adalah Bahasa Arab terkait Alquran
(Yusuf & Wekke, 2018). Bukan bahasa Arab yang berhubungkait dengan komunikasi melainkan
bahasa Arab yang digunakan dalam mengkaji Alquran. Untuk keperluan bahasa Arab
komunikasi, tidak akan dapat dicapai hanya dengan satu semester dengan dua kredit.
Mahasiswa dalam kaitan pembelajaran orang dewasa, perlu memiliki kepekaan, inisatif,
dan juga antusiasme. Maka, belajar tidak lagi terbatas pada tatap muka semata tetapi juga
melampaui dinding bangunan kampus. Dimanapun dapat belajar, asal sesuai dengan program.
Tidak sporadis dan juga random.

Blended Learning dan Era Digital


Abad 21 menjadi masa dimana digital menjadi bagian kehidupan kalau tidak dikatakan
sebagai kehidupan tersendiri. Seseorang bisa memiliki dua kepribadian, di dunia maya dan dunia
nyata, sebagai sesuatu yang berbeda sama sekali. Maka, menghadapi abad 21 ini diperlukan
strategi tersendiri dalam proses belajar (Mulyono & Wekke, 2018b). Tidak lagi sama dengan apa
yang ada di abad sebelumnya. Bahkan bukan saja strategi, tetapi sampai pada pendekatan,
metode, dan juga teknik.
Dalam pembelajaran mata kuliah ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
pertama, menggunakan aplikasi whatsup. Sehingga dapat bergabung ke dalam grup untuk
diseminasi informasi dan juga bacaan. Kedua, membuat akun di dua laman web yaitu Research
Gate (https://www.researchgate.net) dan INARXiv (https://inarxiv.id). Untuk RG, setiap
mahasiswa bergabung dalam proyek Bahasa Arab Bahasa Alquran
(https://www.researchgate.net/project/Bahasa-Arab-Bahasa-Alquran). Artikel-artikel yang
dihasilkan mahasiswa dalam setiap latihan perkuliahan akan diposting dalam grup itu. Sehingga
setiap orang mudah untuk menelesuri hasil perkuliahan. Sekaligus akan menjadi jejak rekam
dalam persiapan re-akreditasi Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Sorong. Aktivitas ini
akan menjadi bagian penopang akreditasi program studi yang ada di jurusan dakwah (Wekke,
2019).
Penutup
Perkuliahan hanyalah satu aktivitas dari sekian banyak kegiatan perguruan tinggi. Untuk
itu, sebagai bagian perkuliahan, maka membaca dan juga berdikusi perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Mahasiswa juga tetap perlu melatih kepekaan sosial. Sehingga tidak terasing
dari lingkungannya.
Daftar Pustaka
Abbas, T., & Wekke, I. S. (2019). Yang Datang Setelah Hujan: Sains-Agama Penerang
Kegelapan. https://doi.org/10.31227/osf.io/nfx4v.
Ardinansyah, A., Tenrisau, D., Aslim, F., & Wekke, I. S. (2018). Ketidakjujuran Akademik
Dalam Pendidikan Tinggi. https://doi.org/10.31227/osf.io/tp9vg.
Mujahidah, M., & Wekke, I. S. (2019). Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Indonesia. https://doi.org/10.31227/osf.io/46evm.
Mulyono, M., & Wekke, I. S. (2018). Academic and Culture Development Strategy Management
for Islamic Higher Education in Indonesian. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 175, No. 1, p. 012163). IOP Publishing.
Mulyono, M., & Wekke, I. S. (2018a). Religious and Academic Cultural in Technology
Development on Islamic Higher Education of Indonesia. International Journal of Pure and
Applied Mathematics, 119(18), 1093-1105.
Mulyono, M., & Wekke, I. S. (2018b). Strategi Pembelajaran di Abad Digital. Yogyakarta:
Gawe Buku.
Wekke, I. S. (2013). Merawat semangat mengatasi keterbatasan. Menuju Indonesia Berkeadilan.
Jakarta: Indonesia Social Justice Network.
Wekke, I. S. (2016). Harmoni Sosial dalam Keberagaman dan Keberagamaan Masyarakat
Minoritas Muslim Papua Barat. Kalam, 10(2), 295-312.
Wekke, I. S. (2018a). Masa Depan Kajian Islam di Indonesia.
https://doi.org/10.31227/osf.io/36tua.
Wekke, I. S. (2018b). Arabic Education and Modern Learning Construction in Muslim Minority
Islamic Boarding School in Indonesia. Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, 10(2), 240-253.
Wekke, I. S. (2019a). Menata Saat Kini untuk Masa Hadapan: Agenda Transformasi Dari
STAIN Ke IAIN. https://doi.org/10.31227/osf.io/d83es.
Wekke, I. S. (2019b). Akreditasi, Keunggulan Penciri, dan Alih Status Kelembagaan: Penyiapan
Kultur Akademik Mewujudkan Ekosistem Keilmuan Perguruan Tinggi.
https://doi.org/10.31227/osf.io/rfj9h.
Wekke, I. S., Hermawanto, A., & Ashrori, M. (2016). Keberagamaan Mahasiswa Di Perguruan
Tinggi Wilayah Minoritas Muslim. Ulul Albab, 17(2), 135.
Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2018). Bahasa Arab Bahasa Alquran. Yogyakarta: Deepublish.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai