Bab V
Bab V
Pada BAB ini penulis akan menyimpulkan beberapa hal penting yang harus
diperhatikan serta saran-saran yang bermanfaat bagi pihak dalam melakukan
Asuhan Keperawatan pada Tn.I dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis di
Ruang Bangsal Monica RSU Suaka Insan.
A. Kesimpulan
Pada tahap pengkajian terdapat kesenjangan antara teori dan kasus
antara tanda dan gejala dan pemeriksaan fisik. Pada teori pemeriksaan
fisik, terdapat tanda dan gejala penggunaan otot bantu nafas, pasien
mempunyai bentuk dada barrel chest, bernafas dengan bibir yang
dirapatkan, taktil fremitus biasanya menurun, disertai dengan demam ,
sedangkan pada kasus tidak dijumpai.
Pada diagnosa keperawatan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus,
jika pada teori dalam buku Nurarif (2016) terdapat 3 diagnosa keperawatan,
namun pada kasus penulis menemukan 7 diagnosa keperawatan. Diagnosa
keperawatan yang terdapat pada teori dan tidak terdapat pada kasus adalah
ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus berlebihan
, gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan , intoleransi
aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan oksigen,
ketidakefektifan koping berhubungan dengan kurang percaya diri dalam
kemampuan mengatasi masalah/ragu, resiko trauma vaskuler dengan factor
resiko penusukan IV kateter yang tidak adekuat dan perilaku kesehatan
cenderung beresiko berhubungan dengan peyalahgunaan zat
Dalam perencanaan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus,
penulis berusaha memprioritaskan berdasarkan kebutuhan menurut Maslow
mulai dari kebutuhan fisologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, dihargai, serta aktualisasi diri. Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas berhubungan dengan mucus berlebihan sebagai yang utama, gangguan
99
100
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,maka penulis memberikan saran sebagi
berikut:
1. Untuk pasien dan keluarga
Pasien dengan PPOK bisa menerima perawatan yang maksimal dari
petugas kesehatan, serta keluarga bisa menjaga anggota keluarga yang
lain supaya terhindar dari Asap rokok dll.
2. Untuk Rumah Sakit
Rumah sakit hendaknya mempertahankan atau bahkan meningkatkan
kinerja yang telah bagus, dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, meningkatkan lagi peralatan yang ada diruangan,
seperti bokal untuk wadah sputum.
3. Untuk Institusi Pendidikan.
Diharapkan penulisan ini dapat menjadi bahan acuan dalam mengatasi
masalah pasien yang menderita PPOK.
4. Untuk Perawat
Hendaknya mencantumkan atau mencatat apa tindakan-tindakan yang
dilakukan tentunya yang berkaitan dengan teori, sehingga akan
mempermudah perawat lain yang ingin menerapkan sesuai teori
tersebut, dan hendaknya penyuluhan kesehatan dijadikan suatu program
diruangan guna meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakitnya
dan dapat mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi.
5. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan dan dapat
melakukan pengkajian dengan benar sesuai dengan konsep dasar dengan
PPOK. Selalu berdiskusi dengan teman-teman sejawat dan pembimbing
bila mengalami kesulitan.