Penelusuran Potensi Likuifaksi Pantai Padang Berdasarkan Gradasi Butiran PDF
Penelusuran Potensi Likuifaksi Pantai Padang Berdasarkan Gradasi Butiran PDF
ISSN 0853-2982
Abstrak
Gempa Padang 30 September 2009 telah mengakibatkan terjadinya likuifaksi pada beberapa lokasi di kota
Padang. Daerah-daerah yang terlikuifaksi berada di sekitar aliran sungai atau dekat tepi pantai. Untuk
mendapatkan gambaran mengenai gradasi butiran tanah terlikuifaksi, telah dilakukan analisis saringan terhadap
sampel tanah terlikuifaksi. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dan data pengeboran, dilakukan penelusuran
kembali potensi likuifaksi untuk lapisan tanah disekitar Pantai Padang. Penyelidikan tanah dengan menggunakan
mesin bor dan pengujian penetrasi standar hingga kedalaman tanah keras telah dilakukan pada lokasi tersebut.
Selanjutnya gradasi butiran tanah pada kedalaman-kedalaman tertentu dianalisis dengan cara membandingkan
kurva gradasi butiran tanah dengan kurva potensi likuifaksi. Hasil penelusuran potensi likuifaksi untuk daerah
Pantai Padang menhasilkan bahwa gradasi butiran tanah dilokasi tersebut memiliki potensi likuifaksi. Hasil
tersebut dikompilasikan dengan analisis potensi likuifaksi berdasarkan nilai pukulan penetrasi standar. Kedala-
man tanah yang berpotensi terlikuifaksi untuk Pantai Padang berada pada lapisan dengan kedalaman kurang
dari 10m.
Abstract
Padang 30 September 2009 earthquake had caused liquefaction at several locations in the city of Padang.
Generally, liquefied areas were around the rivers or near the beach. In order to get the gradation of the liquefied
soil, sieve analysis was conducted on soil samples. Based on those test result and drilling data, the assessment of
liquefaction potential for soil layer around the coast of Padang is done. Soil investigation using deep drilling and
standard penetration test to the hard layer has been done on the site. Furthermore, the soil gradations at certain
depths were analyzed by comparing the gradation curve of the liquefied soil. Liquefaction potential assessment
based on the soil gradation shows that the Padang Beach area has the liquefaction potential. The results are then
compiled with the analysis of the liquefaction potential based on the standard penetration test. The depth of the
soil layer that potentially to liquefy in Padang Beach is on the depth of less than 10m.
saat gempa dapat ditandai dengan adanya pergerakan 2. Likufaksi Akibat Gempa Padang
tanah dalam arah horizontal, rembesan air keluar dari
rekahan tanah, bergeraknya bangunan miring atau Pada saat terjadi gempa 30 September 2009 di kota
turun, penurunan muka tanah, longsornya tanggul dan Padang dan sekitarnya, telah terjadi peristiwa likuifaksi
lereng. Pada bangunan yang berada pada daerah ter- di beberapa titik di kota Padang. Kejadian likuifaksi
likuifaksi dapat berakibat terjadinya amblas, miring tersebut dapat diamati dengan adanya rembesan air
atau bergerak ke samping atau bahkan mengakibatkan keluar dari rekahan tanah pada saat gempa. Selain itu
keruntuhan bangunan tersebut . terjadinya likuifaksi juga dapat ditandai dengan
tenggelam dan miringnya beberapa bangunan serta
Dari sejumlah catatan kejadian yang telah lalu, pergerakan horizontal dalam skala yang besar. Sesaat
diketahui bahwa peristiwa likuifaksi lebih berpotensi setelah terjadi gempa, dilakukan observasi di penjuru
terjadi pada konsistensi tanah granular jenuh yang lepas kota Padang dan didapati bukti-bukti terjadinya likui-
dengan sifat drainase didalam tanah yang buruk. faksi berupa bekas-bekas semburan pasir di permukaan
Deposit tanah yang berpotensi terlikuifaksi pada saat tanah (lihat Gambar 1). Lokasi-lokasi dengan sembu-
terjadinya gempa adalah pasir halus, pasir berlumpur ran pasir tersebut selanjutnya diplotkan pada peta kota
dan pasir biasa. Apabila beban siklik terjadi seperti saat Padang seperti pada Gambar 2 (Hakam, 2010).
gempa bumi, pasir lepas cenderung mengalami
penurunan volume, hal ini mengakibatkan terjadinya
peningkatan tekanan air pori dan penurunan kekuatan
geser efektif tanah. Pada saat itu pula tegangan total
dalam elemen tanah meningkat. Untuk waktu yang
singkat, peningkatan tegangan total dalam tanah terse-
but diakibatkan meningkatnya tekanan air pori. Untuk
lapisan berpasir yang sangat permeabel peningkatan
tegangan sesaat ini langsung ditransfer menjadi
tegangan efektif antara partikel. Namun untuk tanah
berpasir yang semi-permeable, seperti pasir berlumpur
dan pasir halus, waktu terjadinya peningkatan tekanan
pori sangat pendek dibandingkan dengan waktu yang
dibutuhkan untuk mentransfer tekanan itu kedalam ben-
tuk tegangan effektif antar partikel tanah. Jika pening-
katan tekanan pori lebih besar dibandingkan tegangan
vertikal pada tanah, maka tanah akan berperilaku
sebagai mana cairan.
Daerah yang teridentifikasi adanya kejadian likuifaksi Selanjutnya di laboratorium dilakukan analisis
di kota Padang umumnya berada di dekat aliran saringan terhadap sampel pasir tersebut. Hasilnya
sungai ataupun di tepi laut. Hal yang sangat tidak analisis distribusi sejumlah sampel tanah kemudian
menguntungkan adalah bahwa daerah yang terlikui- diplotkan bersamaan dalam satu grafik seperti pada
faksi tersebut umumnya merupakan daerah terbangun Gambar 3. Pada gambar tersebut juga dibuatkan
yang relatif padat. Meskipun kerusakan yang diaki- garis-garis batas kurva dengan arsiran di dalamnya
batkan oleh kejadian likuifaksi 30 September 2009 untuk menunjukkan distribusi tanah yang terlikui-
tersebut tidak terlalu fenomenal, akan tetapi hal ini faksi.
harus mendapat cukup perhatian. Diharapkan
nantinya pembangunan di daerah tersebut mendapat Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa distribusi buti-
penanganan khusus untuk mengurangi kerugian aki- ran tanah terlikuifaksi umumnya mengandung pasir
bat peristiwa likuifaksi. halus lebih dari 60%. Kandungan tanah halus yang
lolos saringan 200 adalah tidak lebih dari 20%.
3. Kurva Butiran Terlikuifaksi Sedangkan diameter butiran rata-rata D50 dari batas
grafik tersebut berada pada kisaran 0.15mm sampai
Untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi buti- dengan 0.35mm.
ran tanah yang terlikuifaksi pada saat gempa Padang,
telah dilakukan pengambilan sampel tanah yang Penelitian yang dilakukan Aydan dan rekan (2008)
keluar dari permukaan tanah saat likuifaksi terjadi. telah menghasilkan grafik distribusi butiran tanah
Pengambilan sampel dilakukan keesokan hari setelah yang diambil dari sejumlah tanah terlikuifaksi akibat
terjadi gempa dan dipastikan belum terjadi gangguan gempa Kocaeli di Turkey pada tahun 1999 (Gambar
terhadap sampel tersebut akibat hujan ataupun 4). Pada gambar tersebut Aydan dan rekan juga telah
tercampur dengan material lainnya. membuatkan grafik batasan dari gradasi butiran tanah
yang sangat mudah dan berpotensi terlikuifaksi.
Bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang
% lolos saringan dilakukankan oleh Aydan dan rekan tersebut, maka
100
90
60
10
70
40
30
20
50
0
10 mm
no. 20
no. 40
100
Pasir Halus
Sangat terlikuifaksi
no. 100
% lolos saringan
80
0.15
0.1 mm
60
no. 200
0.075
Berpotensi terlikuifaksi 40
No. Saringan :
Ukuran (mm):
20
0
0.01 mm
4. Potensi likuifaksi Pantai Padang penetrasi standar (N) dikalikan nilai koreksi yang
diambil berdasarkan tekanan efektif akibat berat
Untuk menganalisis potensi likuifaksi pantai Padang sendiri tanah (CN), menjadi
ini, telah dilakukan pengeboran tanah di sekitar Pantai
Padang (Lihat kembali Gambar 2). Analisis potensi N1 = CN . N (2)
likuifaksi lapisan tanah di pantai Padang ini dilakukan Hasil perhitungan tersebut selanjutnya diplotkan dalam
dua cara. Cara pertama adalah dengan membandingkan kurva evaluasi potensi likuifaksi untuk pasir seperti
gradasi butiran pada lapisan pada kedalaman tertentu ditampilkan pada Gambar 6. Titik-titik merah dan
dengan gradasi butiran tanah yang pernah terlikuifaksi kuning menunjukkan kedalaman lapisan tanah yang
akibat gempa Padang 2009. Cara kedua adalah dengan berpotensi terlikuifaksi dan titik-titik biru untuk yang
menghitung perbandingan tegangan lapisan tanah dan tidak. Angka-angka didalam grafik menunjukkan
tahanannya (Seed dan Idriss, 1982). Selanjutnya kedua kedalaman dari lapisan tanah yang dihitung. Dari hasil
cara tersebut dikompilasikan untuk melihat tingkat perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa lapisan tanah
potensi likuifaksi dari lapisan tanah dengan kedalaman pada kedalaman 4m, 8m, 10m dan 12m mempunyai
yang berbeda. potensi untuk terlikuifaksi.
4.1 Investigasi tanah 4.4 Potensi gabungan
Hasil pengujian ini ditampilkan dalam bentuk tabel Hasil pendugaan potensi likuifaksi berdasarkan gradasi
jenis lapisan tanah (bor-log) dan nilai penetrasi standar butiran dan tahanan penetrasi tanah, selanjutnya
(Nspt). Hasil pengeboran di lapangan (Gambar 4) digabungkan dalam satu gambar. Bentuk
menunjukkan bahwa terdapat lapisan tanah pasir pada penggabungan dari kedua cara pendugaan tersebut
kedalaman 4m hingga 9m dengan nilai pukulan standar ditampilkan dalam seperti ditampilkan pada Gambar
yang bervariasi. Selanjutnya jenis tanah secara umum 7. Tingkatan potensi likuifaksi berdasarkan gradasi
adalah pasir berlempung ataupun lempung berpasir butiran tanah ditentukan berdasarkan ketetapan berikut
dengan nilai pukulan standar sekitar 15. Pada kedala-
(perhatikan kembali Gambar 4 dan 5):
man lebih dari 25m, jenis lapisan tanah yang dominan
adalah pasir berkerikil dengan nilai Nspt lebih dari 60.
N spt Boring Jenis
4.2 Grafik gradasi butiran Log Tanah
0 15 30 45 60
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis saringan 0
terhadap sampel tanah hasil pengeboran. Untuk
2 Timbunan
menduga potensi likuifaksi terhadap deposit tanah di
pantai Padang, selanjutnya hasil analisis saringan terse- 4
::::::::::
but diplotkan ke dalam grafik batasan tanah terlikui-
faksi seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Legenda 6 : : : : : : : : : : Pasir
pada Gambar 5 menunjukkan kedalaman dari sampel : : : : : : : : : : (S)
8 ::::::::::
tanah. Berdasarkan sebaran ukuran butiran tanah, dapat
dilihat bahwa grafik untuk lapisan tanah pada kedala- : : vv : : vv
10
man 4m, 6m dan 8m berada di dalam batasan kurva : : vv : : vv
tanah terlikuifaksi. Sedangkan untuk kedalaman 10m 12 : : vv : : vv Pasir
kedalaman (m)
100
90
80
60
10
70
40
30
20
50
0
likuifaksi dari lapisan tanah. Huruf-huruf pada gam-
10 mm
bar tersebut menunjukkan tingkatan potensi likuifaksi
Kerikil
10m
26m
30m
no. 4
4.75
4m
6m
8m
SP : sangat berpotensi
P : berpotensi
Sedang dan Kasar
no. 10
2.0
K : kurang berpotensi
T : Tidak berpotensi
1 mm
Tanah Kepasiran
no. 20
0.84
tensi.
no. 200 no. 100
0.15
Tinggi K SP
0.1 mm
[6] [ 4, 8 ]
0.075
Gradasi
Sedang T P
No. Saringan :
[ 10 ]
Ukuran (mm):
Tidak T K
[ lainnya ] [ 12 ]
0.01 mm
Potensi Tidak Ya
Likuifaksi
Gambar 5. Distribusi ukuran butiran tanah pada Penetrasi
lokasi pengujian untuk kedalaman tertentu
Gambar 7. Potensi likuifaksi ganda
0.5
M=7.6 5. Kesimpulan
siklis
0.4
1. Dua cara pendugaan berdasarkan gradasi butiran
lapisan tanah dan rasio tegangan-tahanan siklis,
rasio tegangan
Daftar Pustaka
Aydan, O., Ulusay, R. dan Atak, VO., 2008, Evaluation
of Ground Deformations Induced by The 1999
Kocaeli Earthquake (Turkey) at Selected Sites
on Shorelines, Environ Geol 54:165–182