Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anggota Kelompok :
1. Reza Mahardika S. F14170004
2. Rahman Subrata F14170029
3. Faiq Arsambu F14170036
4. F. Rahmadhan F14170086
5. Zirkon F14170115
Oleh karena itu, dalam praktikum ini dilakukan perhitungan dan perencanaan
penanaman padi pada daerah Tosari , kabupaten Pasuruan, jawa timur
Tujuan
Hasil curah huajn yang didapat dari stasiun tersebut dilakukan analisis
jadwal dan volume irigasi dari penanaman jagung dengan memilih 1 dekade
jadwal irigasi yakni 10 hari dari masa tanam sehingga diperoleh frekuensi irigasi
yang dibutuhkan dalam masa tanam. Dilakukan beberapa waktu dimulainya masa
tanam untuk meperoleh jadwal tanam yang paling efektif dan menghasilkan
produktivitas yang baik.
HASIL
Tabel 1. Data Cuaca Stasion Tosari, Kab. Pasuruan
Grafik 1. Grafik Evapotranspirasi
Grafik 5 Data Evaporasi aktual dengan kebutuhan Irigasi perencanaan taman ke-1
Tabel 4 Irrigation Water Requirements perencanaan taman ke-2
Grafik 6 Data Evaporasi aktual dengan kebutuhan Irigasi perencanaan taman ke-2
Tabel 5 Irrigation Water Requirements perencanaan taman ke-3
Grafik 7 Data Evaporasi aktual dengan kebutuhan Irigasi perencanaan taman ke-2
PEMBAHASAN
Data stasiun cuaca Tosari , kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menunjukan
data cuaca berupa suhu maksimal ( °C ), suhu minimal ( °C ), kelembaban relatif (
% ), kecepatan angin(km/day), panjang penyinaran matahari ( hours ), intensitas
radiasi matahari ( MJ/m2/day ), dan Evapotranspirasi potensial (mm/day) seperti
yang ditunjukan oleh tabel 1. Evapotranspirasi adalah proses penguapan atau
kehilangan air yang berasal dari permukaan tanah dan permukaan tumbuhan
(Gambar 1) akibat adanya aktivitas penyinaran matahari. Keduanya bertanggung
jawab terhadap proses kehilangan air tanah di bawah kondisi lapang yang normal.
Sedangkan laju evapotranspirasi lahan basah sangat dipengaruhi oleh kondisi
alam sekelilingnya. Evapotranspirasi potensial (ETP) adalah besarnya
evapotranspirasi pada suatu lahan pertanaman jika air mencukupi dan
pertumbuhan tanaman tidak terganggu atau dengan pengertian lain
evapotranspirasi yang terjadi jika tanah dalam keadaan tidak kurang air dan
seluruh vegetasi diatasnya menutupi seluruh permukaan tanah. Informasi tentang
evapotranspirasi adalah untuk perencanaan sumber daya air, misalnya untuk
penjadwalan irigasi dalam pertanian dan untuk kehutanan (Nuryanto dan Rizal
2013).
Curah hujan efektif yaitu hujan yang langsung dimanfaatkan oleh tanaman
untuk memenuhi kebutuhannya selama masa pertumbuhan (Hidayat dan Empung
2016). Masa hujan efektif untuk suatu lahan persawahan dimulai dari pengolahan
tanah sampai tanaman dipanen, tidak hanya selama masa pertumbuhan
(Pasandaran dan Taylor, 1984). Data hujan yang terjadi pada satu tahun yang
besarnya lebih dari 100 mm terjadi pada bulan januari, februari, maret, april, mei,
november, desember dengan hujan yang terjadi pada maret sebesar 346.0 mm.
Dengan total hujan yang terjadi pada satu tahun sebesar 1983 mm. Hujan efektif
terkecil terjadi pada bulan juni sebesar 9,8 mm dan paling tinggi terjadi pada
bulan maret sebesar 159,6 mm. Penurunan curah hujan terjadi pada bulan maret
,sedangkan kenaikan curah hujan terjadi pada bulan Oktober.
Data cuaca dan curah hujan digunakan dalam analisi perencanaan jadwal
tanam untuk tanaman jagung di Tosari , kabupaten Pasuruan, jawa timur.
Perencanaan tanam pertama pada tanggal 2 Februari 2020, percencanaan tanam
kedua pada 20 desember 2020 dan perencanaan taman ketiga pada 11 juli 2020.
Kondisi tanah yang terdapat pada lokasi tersebut adalah medium (loam). Tanah
medium (loam) adalah berpasir yang memiliki kandungan fraksi 43-85 % pasir,
0-50% debu, dan 0-20% liat. Tanah tersebut memiliki karakteristik diantaranya
total kelembaban tanah yang tersedia sebesar 290 mm/meter , laju infiltrasi
maksimum sebesar 40 mm/ day, maksimum akar dapat menembus tanah sedalam
900 cm, dan air tersedia sebesar 290 mm/meter. Air tersedia adalah air yang
berada di antara kapasitas lapang dengan titik layu permanen.
Berdasarkan data pada Tabel 3 yang diperoleh dari pengolahan data cuaca
serta karakteristik tanaman dengan aplikasi Cropwatt diperoleh bahwa kebutuhan
irigasi yang diperlukan untuk penjadwalan tanaman pada 2 februari 2020
dibutuhkan irigasi pada april dekade ke 3 sebesar 0,9 mm/dekade, bulan mei
dekade 1 sebesar 2,9 mm/dekade , bulan mei dekade ke 2 sebesar 3,0 mm/dekade,
serta mei dekade 3 sebesar 1,2 mm/day dengan kebutuhan air irigasi total sebesar
8,1 mm/decade.
KESIMPULAN
Hidayat A.K., Empung. 2016. Analisis Curah Hujan Efektif Dan Curah Hujan
Dengan Berbagai Periode Ulang Untuk Wilayah Kota Tasikmalaya Dan
Kabupaten Garut. Jurnal Siliwangi. 2(2):121-127
Nuryanto DE, Rizal J. 2013. Perbandingan Evapotranspirasi Potensialantara Hasil
Keluaran Model Regcm 4.0 Dengan Perhitungan Data Pengamatan. Jurnal
Meteorologi Dan Geofisika. 14(2):75-85
Pasandaran, E, dan Taylor D.1984. Irigasi Perencanaan dan Pengolahan.Jakarta
[ID] : Gramedia
Priyonugroho, A. 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah
Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Jurnal Teknik
Sipil dan Lingkungan, 2(3) : 457-470