Anda di halaman 1dari 61

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

PEMANFAATAN BONGGOL BUAH NANAS UNTUK MEDIA


BIAKAN BAKTERI Lactobacillus plantarum SEBAGAI
PROBIOTIK

PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh:
THIA AMINAH RAHMAWATI
SURABAYA–JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.


ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

N a m a : Thia Aminah Rahmawati


N I M : 140911064

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul : “Pemanfaatan


Bonggol Buah Nanas untuk Media Biakan Bakteri Lactobacillus plantarum
sebagai Probiotik “ adalah benar hasil karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan
karya saya dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga, termasuk
berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 22 Juli 2016

ii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

PEMANFAATAN BONGGOL BUAH NANAS UNTUK MEDIA BIAKAN


BAKTERI Lactobacillus plantarum SEBAGAI PROBIOTIK

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan


pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :
THIA AMINAH RAHMAWATI
NIM. 140911064

Mengetahui,
Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Sudarno, Ir., M. Kes.


NIP. 19550713 198601 1 001

iii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

PEMANFAATAN BONGGOL BUAH NANAS UNTUK MEDIA BIAKAN


BAKTERI Lactobacillus plantarum SEBAGAI PROBIOTIK

Oleh :
THIA AMINAH RAHMAWATI
140911064

Telah diujikan pada


Tanggal : 08 Juni 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.


Anggota : Agustono, Ir., M.Kes.
Prayogo , S.Pi., MP.
Sudarno, Ir., M. Kes.
Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D

Surabaya, 08 Juni 2016


Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga
Dekan,

Dr. Mirni Lamid, drh., MP.


NIP. 19620116 19203 2 001

iv
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN

THIA AMINAH RAHMAWATI. Pemanfaatan Bonggol Buah Nanas untuk


Media Biakan Bakteri Lactobacillus plantarum sebagai Probiotik. Dosen
Pembimbing Sudarno, Ir., M. Kes. dan Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir.,
M.Si., Ph.D.

Probiotik merupakan mikroorganisme non patogen yang memberikan


pengaruh positif terhadap kesehatan inangnya. Untuk mendukung pertumbuhan
bakteri probiotik, diperlukan suatu substrat yang dapat menstimulasi pertumbuhan
bakteri. Salah satu media yang digunakan sebagai substrat adalah molase dan
bonggol buah nanas. Molase merupakan sumber karbon yang menyediakan
kebutuhan energi dan bonggol buah nanas membantu pH menjadi lebih asam. Hal
tersebut sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan bakteri
Lactobacillus plantarum.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
bonggol buah nanas untuk media biakan bakteri Lactobacillus plantarum sebagai
probiotik. Penelitian dilaksanakan di Balai Karantina Juanda Kelas I Surabaya
pada bulan Januari – Februari 2016. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan secara statistik dengan menggunakan uji ANAVA
(Analysis of Variance) dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dilanjutkan dengan
uji jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian bonggol buah
nanas terhadap jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum. Hasil tertinggi
jumlah total bakteri ditunjukkan pada perlakuan P2 pengamatan hari ketujuh
dengan kombinasi molase 75 % dan bonggol buah nanas 25 % sebesar 108
CFU/ml. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa bonggol buah nanas dapat
digunakan untuk media biakan bakteri Lactobacillus plantarum sebagai probiotik.

v
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SUMMARY

THIA AMINAH RAHMAWATI. The Utilization the Pinneaple’s Axis as


Media for Breeding to Lactobacillus plantarum Bacteria as Probiotic.
Academic Advisor Sudarno, Ir., M. Kes. and Prof. Moch. Amin Alamsjah,
Ir., M.Si., Ph.D.

Probiotic is a non pathogenic microorganism which gives a positive


influence to the health’s host. To support the growth of probiotic bacterial, it
needs a substrate that stimulates the growth of bacterial. A substrat for the growth
of bacterial is molasses and pinneaple’s axis. Molasses is a carbon source which
provides energy, and then pinneaple’s axis helps pH be more acid. It based on the
required situation in the growth of Lactobacillus plantarum Baterial.
The purpose of this study is to know the influence of Pinneaple’s axis as
media for breeding to Lactobacillus plantarum bacteria as probiotic. This study
has been done at Balai Karantina Juanda Kelas 1 Surabaya from January to
February 2016. This study used data analysis with statistics system which uses the
ANAVA (Analysis of Variance) test with the level of confident 95% and
continued with Duncan Test.
The result of this study shows that there are influences of Pinneaple’s axis
to the number of Lactobacilus plantarum bacterial. The highest result of the
number of bacterial was showed in p2 treatment in 7th day observation. This
observation combined 75% molasses and 25% Pinneaple’s axis in 108 CFU/ml.
the conclusion of this study shows that pinneaple’s axis can use for media
breeding to Lactobacilus plantarum bacteria as probiotic.

vi
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyusun

laporan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Bonggol Buah Nanas untuk Media

Biakan Bakteri Lactobacillus plantarum sebagai Probiotik” yang telah

dilaksanakan pada tahun 2016.

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan skripsi ini jauh dari

kata sempurna sehingga kritik dan saran sangat saya harapkan. Akhir kata,

semoga laporan skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca khususnya

mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya dan

untuk masyarakat pada umumnya.

Surabaya, Juni 2016

Penulis

vii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh rasa hormat dan penghargaan

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga.

1. Bapak Sudarno, Ir., M. Kes. dan Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, petunjuk dan

bimbingan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan laporan

skripsi ini.

2. Bu Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes., Bapak Agustono, Ir., M.Kes. dan Bapak

Prayogo , S.Pi., MP. selaku panitia penguji yang telah membantu dan

memberikan saran dalam perbaikan hasil skripsi hingga selesai.

3. Kedua orang tua tercinta, Bapak Busar EF. dan Ibu Chotidjah, kakak tercinta

saya, Deasy Noer Wulandhari serta Gani Tri Hadi Hartato, terima kasih atas

doa yang tulus, cinta dan kasih sayang, semangat yang kuat dan kerja kerasnya

yang menjadi motivasi terbesar saya dalam menjalani kehidupan.

4. Sahabat FPK 2009, Almira, Vivin, Ajeng, Titi, Tari dan Mardiah Rahma.

Terima kasih telah mendukung saya selama kuliah dan dalam menyelesaikan

laporan Skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

5. Keluarga besar Asrama Bibit Unggul Dinas Sosial Kalijudan Surabaya.

Terima kasih telah membantu saya dalam menyelesaikan kuliah saya.

viii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6. Balai Karantina Ikan Kelas I Juanda, Surabaya. Terima kasih atas bantuan dan

dukungan dalam penelitian saya sehingga laporan skripsi saya dapat

terselesaikan.

7. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan Skripsi ini.

ix
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ................................................................................................. iv

SUMMARY .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ............................................................................................... 4

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Probiotik .............................................................................................. 5
2.1.1 Pengertian Probiotik ................................................................... 5
2.1.2 Fungsi Probiotik . ...................................................................... 6
2.1.3 Cara Pembuatan Probiotik .................................................... 7
2.1.4 Bakteri Probiotik (Lactobacillus plantarum) ............................. 8
2.2 Bonggol Buah Nanas ........................................................................... 10
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Konseptual Penelitian .......................................................................... 11
3.2 Hipotesis ............................................................................................. 13

IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 14

x
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.2 Materi Penelitian ................................................................................. 14


4.2.1 Alat Penelitian ........................................................................................ 14
4.2.2 Bahan Penelitian .................................................................................... 14
4.3 Metode Penelitian ............................................................................... 14
4.3.1 Rancangan Percobaan ............................................................... 15

4.3.2 Prosedur Kerja ........................................................................... 15


a. Persiapan Wadah Media Pertumbuhan Bakteri Probiotik .............. 15
b. Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri Probiotik........................ 15
c. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 16

4.3.3 Parameter Penelitian .................................................................. 16

4.3.4 Analisis Data .............................................................................. 17

4.4 Alur Penelitian .................................................................................... 19


V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 20
5.1.1 Jumlah Total Bakteri (Total Plate Count) .................................. 20
5.1.2 Nilai pH ....................................................................................... 21
5.1.3 Nilai Suhu ................................................................................... 22

5.2 Pembahasan ......................................................................................... 22

VI SIMPULAN DAN SARAN


6.1 Simpulan ............................................................................................. 28
6.2 Saran ................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 29
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 32

xi
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kadar Vitamin C dalam susu, ekstrak nanas dan keju dalam 100 gram bahan
Karakteristik Isolat Lactobacillus plantarum (Titin dkk., 2011) ............... 10
2. Hasil Jumlah Total Bakteri Lactobacillus plantarum pada Variasi
Konsentrasi Molase dan Bonggol Buah Nanas selama Masa Inkubasi 7
Hari (CFU/ml) dengan Menyertakan Standar Deviasi ............................... 19
3. Rata-Rata Nilai pH pada Variasi Konsentrasi Molase dan Bonggol Buah

Nanas selama Masa Inkubasi 7 Hari .......................................................... 22

4. Nilai Suhu Ruangan pada Variasi Konsentrasi Molase dan Bonggol Buah

Nanas selama Masa inkubasi 7 Hari ........................................................... 22

xii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 13


2. Diagram Alur Penelitian .............................................................................. 18
3. Fase Pertumbuhan Lactobacillus plantarum pada Variasi Konsentrasi Molase
dan Bonggol Buah Nanas selama Masa Inkubasi 7 Hari. .......................... 25

xiii
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Jumlah Total Bakteri Lactobacillus plantarum selama Masa


Inkubasi 7 Hari pada Konsentrasi Molase dan Bonggol Buah Nanas ......... 32
2. Data Rerata Jumlah Sel dan log Jumlah Sel pada Variasi Konsentrasi
Moilase dan Bonggol Buah Nanas ............................................................. 34
3. Data pH selama Masa Inkubasi 7 Hari pada Konsentrasi Molase dan
Bonggol Buah Nanas ................................................................................... 36
4. Penghitungan Data secara Statistika Menggunakan SPSS pada Hari Ke-0
Perlakuan ..................................................................................................... 37
5. Penghitungan Data secara Statistika Menggunakan SPSS pada Hari
Keempat Perlakuan ...................................................................................... 39
4. Penghitungan Data secara Statistika Menggunakan SPSS pada Hari
Ketujuh Perlakuan ....................................................................................... 42
5. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 45

xiv
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan produksi dalam usaha budidaya dapat dicapai dengan cara

mengoptimalkan kondisi lingkungan, mendapatkan padat tebar yang tepat,

memperbaiki kualitas benih dan pemberian pakan berkualitas baik. Selain itu,

dapat pula dilakukan melalui upaya menurunkan tingkat mortalitas dan

meningkatkan laju pertumbuhan. Salah satu langkah alternatif untuk mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan probiotik (Mansyur dan

Tangko, 2008).

Probiotik merupakan mikroorganisme non patogen yang jika dikonsumsi

akan memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan inangnya

(Hidayat, 2011). Penggunaan probiotik bertujuan untuk menjaga keseimbangan

mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air serta

lingkungan melalui proses biodegradasi (Mansyur dan Tangko, 2008). Adanya

bakteri probiotik pada sistem akuakultur akan menjadi penetralisir bagi sistem

pencernaan sehingga bakteri patogen dapat dihambat pertumbuhannya. Salah satu

bakteri probiotik yang sering digunakan adalah Lactobacillus plantarum

(Supriyanto dkk., 2012).

Sifat yang menguntungkan dari bakteri L. plantarum adalah dapat

digunakan untuk mendukung peningkatan kesehatan. Bakteri tersebut berperan

sebagai flora normal dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk menjaga

keseimbangan asam dan basa sehingga pH dalam kolon konstan (Hardiningsih

1
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dkk., 2006). Selain itu, 0,2 % pakan yang diberikan kepada hewan uji ikan

bandeng memberikan respon yang baik terhadap laju pertumbuhan harian, rasio

konversi pakan dan kecernaan pakan sebagai akibat dari aktivitas mikroorganisme

Lactobacillus di dalam memperbaiki mutu pakan (Mansyur dan Tangko, 2008).

Beberapa jenis bakteri probiotik tersebut telah beredar dipasaran, baik

produk dari luar maupun dari dalam negeri. Munculnya berbagai jenis produk

bakteri probiotik menimbulkan permasalahan tersendiri karena para petambak

menggunakan probiotik tersebut tanpa mengetahui dengan jelas peruntukan dari

produk tersebut. Selain itu, komposisi jenis bakteri yang tercantum pada kemasan

suatu produk belum tentu sama dengan yang terkandung di dalamnya sehingga

memerlukan kecermatan dalam memilih suatu produk bakteri probiotik. Petambak

harus lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih suatu produk bakteri probiotik

sehingga lebih baik petambak meramu sendiri probiotiknya (Amin dan Mansyur,

2010).

Probiotik dapat dibuat dengan biaya relatif murah dan merupakan produk

yang ramah lingkungan. Karakteristik probiotik yang efektif adalah dapat dikemas

bentuk hidup dalam skala industri, stabil dan hidup pada kurun waktu

penyimpanan lama dan kondisi lapangan, bisa bertahan hidup di dalam usus dan

menguntungkan bagi ternak (Gunawan dan Sundari, 2003). Untuk mendukung

pertumbuhan bakteri probiotik, diperlukan suatu substrat yang dapat menstimulasi

bakteri agar menghasilkan suatu metabolit yang nantinya akan berperan sebagai

penghambat dan pembunuh bakteri patogen (Supriyanto dkk., 2012).

2
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Salah satu media yang digunakan sebagai substrat untuk dapat mendukung

metabolisme bakteri probiotik adalah molase. Molase merupakan media pembawa

yang selama ini sudah dikenal sebagai substrat pertumbuhan bakteri (Supriyanto

dkk., 2012). Sumber karbon yang umum digunakan adalah glukosa, molase dan

bahkan ethanol. Molase merupakan sumber karbon yang paling murah

dikarenakan molase adalah produk samping dari industri gula. Sumber karbon

tersebut akan menyediakan kebutuhan energi untuk media pertumbuhan. Oleh

karena itu, pemilihan sumber karbon memainkan peran penting dalam sisi

ekonomi dikarenakan 60-75 % bahan baku menggunakan karbon (Riadi, 2007).

Teknik pembuatan probiotik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pada

media inokulasi pertama ditambahkan dengan perasan buah nanas dan yang kedua

ditambahkan terasi udang (Firlana, 2011). Nanas merupakan buah yang segar dan

mudah didapatkan yang pemanfaatannya hanya terbatas pada daging buahnya saja

padahal bonggol nanas diperkirakan masih memiliki manfaat. Salah satunya

adalah untuk membantu membuat pH menjadi lebih asam yaitu berkisar 4–5

(Miskah dkk., 2009). Hal ini sesuai dengan pernyataan Ferdaus dkk. (2008) yang

menyatakan bahwa Lactobacillus plantarum merupakan jenis mikroba mesofilik

karena dapat hidup pada pH antara 4,5-6,5. Oleh karena itu, penelitian ini

bertujuan untuk membuat probiotik dengan cara yang mudah yaitu dengan

menggunakan limbah bonggol buah nanas.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh pemberian bonggol buah nanas untuk media

biakkan bakteri Lactobacillus plantarum sebagai probiotik?

3
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh pemberian bonggol buah nanas untuk media

biakkan bakteri Lactobacillus plantarum sebagai probiotik.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pemanfaatan pemberian bonggol buah nanas untuk media biakkan bakteri

Lactobacillus plantarum sebagai probiotik.

4
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Probiotik

2.1.1. Pengertian Probiotik

Definisi probiotik menurut Hidayat (2011) yaitu mikroorganisme non

patogen yang jika dikonsumsi akan memberikan pengaruh positif terhadap

fisiologi dan kesehatan inangnya. Selain itu, probiotik dapat diartikan sebagai

mikroba yang dapat hidup atau berkembang dalam usus dan dapat

menguntungkan inangnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari hasil

metabolitnya (Kompiang, 2009). Yulinery dan Nurhidayat (2012) juga

menjelaskan bahwa probiotik merupakan bakteri non patogen yang dikonsumsi

sebagai suplemen makanan sehingga terjaga keseimbangan dalam ekosistem

mikrobiota usus yang dapat menguntungkan kesehatan tubuh sehingga

memperkuat sistem imunitas, menurunkan jumlah bakteri patogen dengan

memproduksi komponen anti bakteri serta melakukan kompetisi untuk

memperoleh daerah kolonisasi.

Pada saat memilih mikroorganisme yang akan dijadikan probiotik,

persyaratan yang harus dimiliki oleh mikroba probiotik antara lain adalah tidak

bersifat patogen atau mengganggu inang, tidak bersifat patogen bagi konsumen

(manusia dan hewan lainnya), tidak mengganggu keseimbangan ekosistem, dapat

dan mudah dipelihara dan diperbanyak, dapat hidup dan bertahan serta

berkembang biak di dalam usus ikan, dapat dipelihara dalam media yang

memungkinkan untuk diintroduksikan ke dalam usus ikan dan dapat hidup dan

5
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

berkembang di dalam air wadah pemeliharaan ikan (Feliatra dkk., 2004).

Kompiang (2009) juga menjelaskan bahwa mikroba tersebut harus memenuhi

beberapa kriteria antara lain dapat diproduksi secara massal, tetap stabil dan

viable dalam waktu lama dalam kondisi penyimpanan dan di lapang, dapat

bertahan hidup (akan lebih baik kalau dapat tumbuh) di dalam saluran pencernaan

dan memberikan dampak yang menguntungkan pada inang.

2.1.2. Fungsi Probiotik

Penggunaan probiotik di dalam bidang budidaya bertujuan untuk menjaga

keseimbangan mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air

serta lingkungan perairan melalui proses biodegradasi (Mansyur dan Tangko,

2008). Probiotik dapat mengontrol terjadinya blooming alga sehingga dapat

menjaga kestabilan nilai pH dalam tambak, menurunkan kadar BOD (Biochemical

Oxygen Demand) dan menjaga ketersediaan oksigen bagi pertumbuhan ikan.

Suatu fungsi yang cukup penting dan sebaiknya dimiliki oleh probiotik adalah

dapat menekan perkembangan patogen dalam tambak seperti Vibrio harveyi dan

virus (Muliani dkk., 2008).

Probiotik telah digunakan dalam akuakultur untuk mengontrol penyakit

sebagai suplementasi atau bahkan dalam mengganti penggunaan senyawa-

senyawa antimikrobial (Nursyiwani dkk., 2011). Probiotik tersebut mengandung

mikroba yang menguntungkan yang dapat memperbaiki usus yang berdampak

positif terhadap kesehatan inang (Kompiang, 2009). Selain itu, Yulinery dan

Nurhidayat (2012) menjelaskan bahwa probiotik dapat memperkuat sistem

6
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

imunitas, menurunkan jumlah bakteri patogen dengan memproduksi komponen

anti bakteri serta melakukan kompetisi untuk memperoleh daerah kolonisasi.

Terdapat dua macam cara aplikasi probiotik yaitu melalui lingkungan (air

dan dasar tambak) serta melalui oral (dicampurkan ke dalam pakan). Penggunaan

probiotik secara langsung melalui lingkungan dapat meningkatkan efektivitas

mikroba usus yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan (Haetami,

2008) sedangkan probiotik yang dicampurkan ke dalam pakan dapat

meningkatkan kualitas pakan dengan cara penguraian sehingga dapat

meningkatkan kecernaan pakan (Mansyur dan Tangko, 2008). Nopitawati (2010)

menjelaskan bahwa pengaruh probiotik sebagai pakan tambahan, mampu

meningkatkan imun terhadap bakteri patogen. Selain itu, probiotik juga dapat

meningkatkan nilai pakan, kontribusi enzim dalam saluran pencernaan,

menghambat bakteri patogen, anti mutan gen dan anti karsinogen, menunjang

pertumbuhan serta meningkatkan respon imun.

2.1.3. Cara Pembuatan Probiotik

Probiotik dapat dibuat dengan biaya relatif murah dan merupakan produk

yang ramah lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja probiotik

antara lain komposisi mikrobiota inang, cara pemberian probiotik, umur dan jenis

inang serta kualitas dan jenis probiotik yang digunakan (Kompiang, 2009). Untuk

mendapatkan produk imbuhan pakan yang berkualitas, dilakukan optimasi

terhadap kondisi bioproses probiotik (suhu bioproses, dosis inokulum, dan waktu

bioproses). Selanjutnya untuk melihat kualitas dan nilai manfaat produk imbuhan

pakan, dilakukan pengukuran terhadap nilai kecernaannya (Haetami, 2008).

7
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Cairan bakteri EM (Effective Mikroorganisme) dapat dikembangbiakkan

sendiri dengan cara memanaskan 5 liter air sampai mendidih dan tambahkan

dengan bekatul, molase dan terasi. Setelah dingin, masukkan cairan EM dan tutup

rapat selama 2 hari. Pada hari ke-3, penutup dapat dibuka sedikit dan dapat diaduk

minimal sehari sekali. Setelah satu minggu, bakteri dapat diambil dan disimpan di

dalam botol serta terhindar dari sinar matahari. Agar bakteri mendapat kebutuhan

oksigen, maka sebaiknya tutup botol jangan ditutup terlalu rapat atau biarkan

terbuka (Subandi, 2010).

2.1.4. Bakteri Probiotik (Lactobacillus plantarum)

Bakteri probiotik yang sering digunakan adalah L. plantarum. Genus

Lactobacillus mempunyai ciri-ciri yaitu bakteri berbentuk batang/rod, gram

positif, uji katalase negatif bersifat resisten dan mampu mempertahankan

hidupnya pada kondisi pH rendah (Hardiningsih dkk., 2006). Yulinery dan

Nurhidayat (2012) menjelaskan bahwa Lactobacillus memiliki sifat aerob atau

fakultatif anaerob, cepat mencerna protein, toleran terhadap asam, berbentuk

batang pendek dalam kondisi pertumbuhan yang sesuai dan cenderung lebih

panjang di bawah kondisi yang tidak menguntungkan serta dapat menghasilkan

bakteriosin. Selain itu, bakteri Lactobacillus plantarum merupakan jenis mikroba

mesofilik yaitu bakteri yang hidup pada pH antara 4,5-6,5 (Ferdaus dkk., 2008).

Elida (2002) dalam Hanum (2010) mengatakan bahwa Lactobacillus plantarum

tergolong bakteri asam laktat homofermentatif yang tumbuh pada suhu 15 - 37 0C.

8
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sifat yang menguntungkan dari bakteri L. plantarum dalam bentuk

probiotik adalah dapat digunakan untuk mendukung peningkatan kesehatan.

Bakteri tersebut berperan sebagai flora normal dalam sistem pencernaan.

Fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan asam dan basa sehingga pH

dalam kolon konstan (Hardiningsih dkk., 2006). Mansyur dan Tangko (2008)

menjelaskan bahwa 0,2 % pakan yang diberikan kepada hewan uji ikan bandeng

memberikan respon yang baik terhadap laju pertumbuhan harian, rasio konversi

pakan dan kecernaan pakan sebagai akibat dari aktivitas mikroorganisme

Lactobacillus di dalam memperbaiki mutu pakan.

2. 2. Bonggol Buah Nanas

Klasifikasi buah nanas menurut Irfandi (2005) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Bromeliaceae (nanas-nanasan)
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.) Merr.

Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning, memiliki

kandungan air sebesar 90 % dan termasuk komoditas yang mudah rusak, susut

serta cepat busuk (Sinar Tani, 2008). Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang

kerap dikonsumsi sebagai buah segar dapat tumbuh dan berbuah di dataran tinggi

hingga 1000 meter diatas permukaan laut. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae,

buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol), masing-masing

9
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sebesar 13 miligram dan 69 miligram dalam setiap 100 gram bahan (Kuntarso,

2007).

Nanas merupakan buah yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia.

Selama ini pemanfaatan nanas terbatas pada daging buahnya saja, sementara kulit

dan bonggolnya dibuang. Padahal, kulit dan bonggol nanas tersebut diperkirakan

masih memiliki manfaat. Salah satu manfaatnya adalah kemampuannya

mempercepat proses fermentasi tempe (Miskah dkk., 2009). Titin dkk. (2011)

menguraikan bahwa bonggol buah nanas merupakan sumber protease yang

dikenal kaya akan kandungan vitamin C. Bonggol buah nanas juga memiliki

kandungan vitamin C yang relatif banyak terlihat dengan kadar yaitu sebanyak

68,565 mg.

Tabel 1. Kadar Vitamin C dalam susu, ekstrak nanas dan keju dalam 100 gram
bahan (Titin dkk., 2011).

No. Sampel Kadar Vitamin C (mg)


1 Bonggol Buah Nanas 68,553
2 Susu 45,764
3 Keju Kontrol 66,512
4 Buah Nanas 91,833

Misgiyarta dan Widowati (2002) dalam Ernawati (2010) menyatakan

bahwa bakteri asam laktat (L. plantarum) dapat diisolasi dari berbagai sumber

antara lain kobis busuk, asinan sawi, sawi busuk, kacang panjang busuk, selada

busuk, tomat busuk, limbah tahu, susu terkontaminasi, susu kedelai, pisang busuk,

pepaya busuk, nanas busuk dan sirsak busuk. Pada proses pembuatan probiotik ini

menggunakan bahan nanas dikarenakan nanas mengandung gula, mineral dan

vitamin sehingga berpotensi sebagai sumber karbon dan mineral pada media

fermentasi (Hidayat, 2011).

10
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Konseptual Penelitian

Probiotik merupakan mikroorganisme non patogen yang memberikan

pengaruh positif terhadap kesehatan inangnya (Hidayat, 2011). Salah satu bakteri

probiotik yang sering digunakan adalah Lactobacillus plantarum. Bakteri

Lactobacillus dapat digunakan untuk peningkatan kesehatan dalam sistem

pencernaan (Hardiningsih dkk., 2006). Beberapa jenis produk probiotik telah

beredar dipasaran namun menimbulkan permasalahan

karena petambak menggunakannya tanpa mengetahui dengan jelas peruntukan

dari produk tersebut. Selain itu, komposisi jenis bakteri pada kemasan belum tentu

sama dengan yang terkandung di dalamnya sehingga memerlukan kehati-hatian

dan kecermatan dalam memilih suatu produk bakteri probiotik (Amin dan

Mansyur, 2010).

Probiotik dapat dibuat dengan biaya relatif murah dan merupakan produk

yang ramah lingkungan. Untuk mendukung pertumbuhan bakteri probiotik,

diperlukan suatu substrat yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri

(Surpiyanto dkk., 2012). Salah satu media yang digunakan sebagai substrat adalah

molase. Molase merupakan sumber karbon yang akan menyediakan kebutuhan

energi untuk media pertumbuhan. Selain molase, perasan buah nanas dan terasi

dapat dijadikan sebagai media pertumbuhan bakteri probiotik (Firlana, 2011).

Buah nanas merupakan salah satu buah yang melimpah ruah di Indonesia

namun pemanfaatannya belum maksimal. Miskah dkk. (2009) menyatakan bahwa

11
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pemanfaatan bonggol nanas berprinsip pada kemampuannya untuk membuat

suasana asam yaitu berkisar 4–5 pada suhu ruang (Miskah dll., 2009). Selain itu,

Ferdaus dkk. (2008) juga menyatakan bahwa Lactobacillus plantarum merupakan

jenis mikroba yang hidup pada pH antara 4,5-6,5. Oleh karena itu, penelitian ini

bertujuan untuk membuat probiotik dengan cara yang mudah yaitu dengan

menggunakan limbah bonggol buah nanas.

12
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Probiotik

Kebutuhan pasar meningkat

Buatan Pabrik Buatan Sendiri

Komposisi jenis bakteri yang tercantum Pembuatan mudah, harga terjangkau


dikemasan belum tentu sama dengan dan petambak dapat memilih sendiri
yang terkandung di dalamnya jenis bakteri yang akan ditumbuhkan

Membutuhkan substrat untuk pertumbuhan


bakteri probiotik Lactobacillus plantarum.

Bonggol
Nanas

Sumber karbon untuk Membuat pH


menghasilkan energi menjadi lebih asam

Merangsang pertumbuhan bakteri


probiotik (Lactobacillus plantarum)

Perhitungan jumlah total bakteri (TPC)

Gambar 1. Bagan kerangka konsep penelitian


Keterangan:
Dilakukan
Tidak dilakukan

3.2 Hipotesis

H1 : Terdapat pengaruh pemberian bonggol buah nanas sebagai media

pembiakan terhadap jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum.

13
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Karantina Ikan Kelas I Juanda Surabaya.

Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Februari 2016.

4.2 Materi Penelitian

4.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu botol, autoclave,

pisau, blender, spidol, bunsen, pipet, ose, panci pengukus, spatula, kompor,

timbangan analitik, tabung reaksi, termometer, kertas lakmus, rak tabung, cawan

petri, labu erlenmeyer, gelas ukur, label, gunting, isolasi, steples, spidol hitam dan

tissue.

4.2.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kapas, sabun cuci,

molase, bonggol buah nanas, bakteri Lactobacillus plantarum, MRS agar, MRS

broth, aquades, aluminium foil, koran, karet, dan spirtus. Bakteri L. plantarum

didapatkan di laboratorium biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR

dan suplemen makanan Rillus.

4.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Metode eksperimen

bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa

14
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara membandingkan suatu

kelompok atau kesatuan eksperimen dengan kelompok atau kesatuan kontrol.

4.3.1 Rancangan Percobaan

Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

jumlah total bakteri probiotik (Lactobacillus plantarum) yang ditumbuhkan dalam

media pertumbuhan dengan lima perlakuan. Masing-masing perlakuan

mendapatkan ulangan sebanyak lima kali dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah :

P1 : Molase 100 % dan Bonggol Nanas 0 %.

P2 : Molase 75% dan Bonggol Nanas 25 %.

P3 : Molase 50 % dan Bonggol Nanas 50 %.

P4 : Molase 25% dan Bonggol Nanas 75 %.

P5 : Molase 0 % dan Bonggol Nanas 100 %.

4.3.2 Prosedur Kerja

a. Persiapan Wadah Media Pertumbuhan Bakteri Probiotik

Wadah yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri probiotik

adalah botol kultur. Botol tersebut dicuci dengan menggunakan sabun dan dibilas

dengan air hingga bersih. Setelah itu, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan

autoclave pada suhu 121 0C selama 15 menit (Dwidjoseputro, 2003).

b. Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri Probiotik

Langkah pertama adalah mencuci, memotong serta menghaluskan bonggol

buah nanas dengan menggunakan blender. Sari bonggol nanas dicampurkan ke

15
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dalam panci pengukus dan dimasak selama 20 menit. Setelah masak, larutan

didinginkan hingga uap panasnya menghilang. Langkah kedua adalah

memasukkan larutan nanas dan molase ke dalam botol sesuai perlakuan. Langkah

terakhir adalah memasukkan aquades dan 10 ml Lactobacillus serta diinkubasi

selama 7 hari. Usmiati dkk. (2011) menjelaskan bahwa starter bakteri probiotik

Lactobacillus sp. memenuhi syarat sebagai produk probiotik dengan mutu yang

baik dengan lama penyimpanan 4 hari pada suhu ruang yaitu sekitar 27-30 0C.

c. Pelaksanaan Penelitian

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah

mengecek karakterisasi bakteri Lactobacillus plantarum. Penelitian pembuatan

probiotik dilakukan selama 7 hari. Tempat penelitian berada di dalam

laboratorium dengan kondisi terhindar dari sinar matahari. Selain itu, botol

sebagai media pertumbuhan bakteri probiotik harus tertutup rapat agar tidak ada

udara yang masuk dikarenakan proses tersebut berlangsung secara anaeob.

4.3.3 Parameter Penelitian

Parameter utama dalam penelitian ini adalah perhitungan jumlah koloni

bakteri setiap hari selama 7 hari dengan menggunakan TPC (Total Plate Count).

TPC adalah perhitungan jumlah tidak berdasarkan kepada jenis, tetapi secara

kasar terhadap golongan atau kelompok besar mikroorganisme umum seperti

bakteri, fungi, mikroalgae ataupun terhadap kelompok bakteri tertentu

(Suriawiria, 1986).

Penghitungan jumlah bakteri dengan metode Koch (Total Plate Count)

adalah dengan melakukan kultur bakteri terlebih dahulu. Setelah itu, menyiapkan

16
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sepuluh tabung reaksi steril yang masing-masing diisi 9 ml NaCl fisiologis dan 1

ml bakteri. Pengenceran tersebut dilakukan secara seri dari tabung pertama

sampai tabung ke sepuluh dengan memindahkan masing-masing bakteri sebanyak

1 ml. Dari masing-masing tabung reaksi, diambil 1 ml untuk dimasukkan ke

dalam cawan petri dan dituangi MRS agar yang masih cair. Setelah media dalam

cawan petri memadat, segera diinkubasikan selama 2 hari. Dilakukan

penghitungan bakteri tiga kali seminggu dengan menggunakan penghitungan yaitu

jumlah bakteri dikurangi jumlah total dikali besarnya pengenceran (penghitungan

dilakukan terhadap petri yang berisi antara 25-250).

4.3.4 Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah bentuk eksperimental. Analisis data

dilakukan secara statistik dengan menggunakan uji ANAVA (Analysis of

Variance) dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dilanjutkan dengan uji jarak

Duncan (Kusriningrum, 2008).

17
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.4 Alur Penelitian

Persiapan alat dan bahan penelitian

Proses penanaman bakteri probiotik (Lactobacillus sp.) selama 7 hari

Perlakuan P1 Perlakuan P2 Perlakuan P3 Perlakuan P4 Perlakuan P5


Molase 100 % Molase 75 % Molase 50 % Molase 25 % Molase 0 %
dan Bonggol dan Bonggol dan Bonggol dan Bonggol dan Bonggol
Nanas 0 % Nanas 25 % Nanas 50 % Nanas 75 % Nanas 100 %

Pengamatan total bakteri probiotik

Parameter utama
Perhitungan jumlah total bakteri tiga kali seminggu dengan menggunakan
TPC (Total Plate Count)

Analisis data

Gambar 2. Diagram alur penelitian

18
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian molase

dan bonggol buah nanas sebagai media pembiakan terhadap jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum dengan berbagai konsentrasi molase dan bonggol buah

nanas yang diinkubasi selama 7 hari.

5.1.1. Jumlah Total Bakteri (Total Plate Count)

Data hasil uji jumlah total bakteri terhadap berbagai konsentrasi

pemberian molase dan bonggol buah nanas selama 7 hari disajikan pada tabel 2.

Pada tabel 2 terlihat bahwa terjadi perubahan jumlah populasi Lactobacillus

plantarum yang dipengaruhi oleh konsentrasi jumlah molase dan bonggol buah

nanas.

Tabel 2. Hasil jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum pada variasi


konsentrasi Molase dan Bonggol Buah Nanas selama masa inkubasi 7 hari
(CFU/ml) dengan menyertakan Standar Deviasi.

Waktu Perlakuan
Pengamatan P1 P2 P3 P4 P5
Pengamatan
Hari Ke-0 5,94a ± 0 5,94a ± 0 5,94a ± 0 5,94a ± 0 5,94a ± 0
Pengamatan
Hari Ke-4 7,95b ± 0,31 7,71b ± 0,08 6,90c ± 0,07 8,83a ± 0,30 8,38ab ± 1,07
Pengamatan
Hari Ke-7 7,35c ± 0,01 8,86a ± 0,01 8,83b ± 0,01 6,75e ± 0,04 7,63d ± 1,06
Keterangan : Superskrip berbeda dalam satu baris menunjukkan ada perbedaan
yang nyata (p<0,05).
P1 : Molase 100 % dan Bonggol Nanas 0 %.
P2 : Molase 75% dan Bonggol Nanas 25 %.
P3 : Molase 50 % dan Bonggol Nanas 50 %.
P4 : Molase 25% dan Bonggol Nanas 75 %.
P5 : Molase 0 % dan Bonggol Nanas 100 %.

19
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

lkoBerdasarkan uji ANAVA pada pengamatan hari pertama, menunjukkan

tidak adanya perbedaan antar perlakuan. Semua perlakuan pada hari pertama

menunjukkan jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum sebanyak 105 CFU/ml.

Pada pengamatan hari keempat, terdapat perbedaan antar perlakuan. Jumlah total

bakteri tertinggi ditunjukkan pada perlakuan P4 (molase 25 % dan bonggol buah

nanas 75 %) dengan hasil 108 CFU/ml. Perlakuan P4 juga tidak berbeda dengan

perlakuan P5 (molase 0 % dan bonggol buah nanas 100 %) dengan hasil 108

CFU/ml, namun berbeda nyata dengan perlakuan P1 (molase 100 % dan bonggol

buah nanas 0 %) dengan hasil 107 CFU/ml, P2 (molase 75 % dan bonggol buah

nanas 25 %) dengan hasil 107 CFU/ml dan P3 (molase 50 % dan bonggol buah

nanas 50 %) dengan hasil 106 CFU/ml. Jumlah total bakteri terendah pada hari

keempat, ditunjukkan pada perlakuan P3 dengan hasil 106 CFU/ml.

Pada pengamatan pada hari ketujuh, menunjukkan terdapat perbedaan

yang nyata antar perlakuan. Jumlah total bakteri tertinggi ditunjukkan pada

perlakuan P2 (molase 75 % dan bonggol buah nanas 25 %) dengan hasil 108

CFU/ml yang berbeda dengan perlakuan P1 (molase 100 % dan bonggol buah

nanas 0 %) dengan hasil 107 CFU/ml, P3 (molase 50 % dan bonggol buah nanas 50

%) dengan hasil 108 CFU/ml, P4 (molase 25 % dan bonggol buah nanas 75 %)

dengan hasil 106 CFU/ml dan P5 (molase 0 % dan bonggol buah nanas 100 %)

dengan hasil 107 CFU/ml. Jumlah total bakteri terendah ditunjukkan pada

perlakuan P4 dengan hasil 106 CFU/ml.

Secara keseluruhan dari hasil pengamatan dari hari pertama hingga hari

ketujuh, menunjukkan bahwa perlakuan P2 yaitu menggunakan kombinasi molase

20
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

75 % dan bonggol buah nanas 25 % pada hari ketujuh dengan hasil 108 CFU/ml

merupakan hasil jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum tertinggi diantara

perlakuan yang lainnya, sedangkan perlakuan P4 yaitu menggunakan kombinasi

molase 25 % dan bonggol buah nanas 75 % pada hari ketujuh dengan hasil 106

CFU/ml merupakan hasil jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum terendah.

Hasil analisis statistik terhadap jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum

ditunjukkan pada lampiran 4, 5 dan 6.

5.1.2. Nilai pH

Data rata-rata nilai pH terhadap perlakuan berbagai konsentrasi pemberian

molase dan bonggol buah nanas selama 7 hari disajikan pada tabel 3. Pada tabel 3

terlihat bahwa terjadi perubahan nilai pH yang dipengaruhi oleh konsentrasi

jumlah molase dan bonggol buah nanas. Perlakuan P1 yang menggunakan molase

100 % dan bonggol buah nanas 0 % memperlihatkan penurunan pH dari 4

menjadi 3,8. Perlakuan P2 yang menggunakan molase 75 % dan bonggol buah

nanas 25 % dan P4 yang menggunakan molase 75 % dan bonggol buah nanas 25

% tidak memperlihatkan penurunan pH yakni hanya 4. Perlakuan P3 yang

menggunakan molase 50 % dan bonggol buah nanas 50 % memperlihatkan

penurunan pH dari 4 menjadi 3,6 dan perlakuan P5 yang menggunakan molase

100 % dan bonggol buah nanas 0 % merupakan perlakuan yang paling drastis

dalam penurunan pH yakni dari 5 menjadi 3.

21
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 3. Rata-Rata nilai pH pada variasi konsentrasi Molase dan Bonggol Buah
Nanas selama masa inkubasi 7 hari.
Perlakuan Pengamatan Hari Ke-
1 2 3 4 5 6 7
P1 4 4 4 3.8 3.8 3.8 3.8
P2 4 4 4 4 4 4 4
P3 4 4 4 4 3.6 3.6 3.6
P4 4 4 4 4 4 4 4
P5 5 5 4 4 3 3 3

5.1.3. Nilai Suhu

Data nilai suhu ruang terhadap perlakuan berbagai konsentrasi pemberian

molase dan bonggol buah nanas selama 7 hari disajikan pada tabel 5. Pada tabel 5

terlihat bahwa terjadi perubahan suhu setiap harinya, namun perubahan suhu

tersebut tidak terlalu drastis. Suhu ruang selama perlakuan terendah terdapat pada

hari keempat dengan suhu sebesar 29,5 0C, sedangkan suhu ruang selama

perlakuan tertinggi terdapat pada hari kelima dengan suhu sebesar 31 0C.

Tabel 4. Nilai suhu ruangan pada variasi konsentrasi Molase dan Bonggol Buah
Nanas selama masa inkubasi 7 hari.
Hari Ke- Suhu (0C)
1 30
2 30,5
3 30
4 29,5
5 31
6 30,5
7 30

5.2 Pembahasan

Penelitian ini menggunakan kombinasi konsentrasi molase dan bonggol

buah nanas sebagai bahan pembiakan terhadap jumlah total bakteri Lactobacillus

plantarum. Pemilihan bahan molase dan bonggol buah nanas dikarenakan kedua

bahan tersebut dapat menjadi sumber substrat bagi pertumbuhan bakteri

22
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lactobacillus plantarum. Molase merupakan sumber karbon yang menyediakan

kebutuhan energi untuk media pertumbuhan (Riadi, 2007), sedangkan nanas

digunakan dalam pembuatan probiotik karena nanas mengandung gula, mineral

dan vitamin sehingga berpotensi sebagai sumber karbon dan mineral pada media

fermentasi (Hidayat dkk., 2006).

Jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum semua perlakuan pada hari

pertama disamakan yakni sebanyak 105 CFU/ml. Hal ini bertujuan agar diketahui

perbedaan dari masing-masing perlakuan sehingga mempermudah dalam

menganalisis data.

Perlakuan P1 dengan menggunakan kombinasi konsentrasi molase 100 %

dan bonggol buah nanas 0 % mengalami peningkatan jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum pada hari keempat yakni dari 105 CFU/ml menjadi 107

CFU/ml, namun pada hari ketujuh mengalami penurunan. Data penunjang lainnya

meliputi pH dan suhu juga mengalami perubahan. Perlakuan P1 memperlihatkan

penurunan pH dari 4 menjadi 3,8; sedangkan suhu mengalami perubahan dari

yang terendah 29,5 0C hingga yang tertinggi 31 0C. Dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan bakteri Lactobacillus plantarum yang optimal pada perlakuan ini

terjadi pada hari keempat.

Perlakuan P2 dengan menggunakan kombinasi konsentrasi molase 75 %

dan bonggol buah nanas 25 % mengalami peningkatan jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum pada hari keempat dan ketujuh yakni dari 105 CFU/ml

menjadi 107 CFU/ml dan menjadi 108. Jumlah total bakteri Lactobacillus

plantarum pada perlakuan ini menjadi yang paling tinggi diantara semua

23
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

perlakuan. Data penunjang lainnya seperti pH tidak memperlihatkan penurunan

yakni hanya 4; sedangkan suhu mengalami perubahan dari yang terendah 29,5 0C

hingga yang tertinggi 31 0C. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan bakteri

Lactobacillus plantarum yang optimal terjadi pada hari ketujuh.

Perlakuan P3 dengan menggunakan kombinasi konsentrasi molase 50 %

dan bonggol buah nanas 50 % mengalami peningkatan jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum pada hari keempat dan ketujuh yakni dari 105 CFU/ml

menjadi 106 CFU/ml dan menjadi 108 CFU/ml. Data penunjang lainnya meliputi

pH dan suhu juga mengalami perubahan. Perlakuan P1 memperlihatkan penurunan

pH dari 4 menjadi 3,6; sedangkan suhu mengalami perubahan dari yang terendah

29,5 0C hingga yang tertinggi 31 0C. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan

bakteri Lactobacillus plantarum yang optimal terjadi pada hari ketujuh.

Perlakuan P4 dengan menggunakan kombinasi konsentrasi molase 25 %

dan bonggol buah nanas 75 % mengalami peningkatan jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum pada hari keempat yakni dari 105 CFU/ml menjadi 108

CFU/ml, namun pada hari ketujuh mengalami penurunan yakni menjadi 106

CFU/ml. Jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum pada hari ketujuh

merupakan jumlah total bakteri menjadi yang paling rendah. Data penunjang

lainnya seperti pH tidak memperlihatkan penurunan pH yakni hanya 4; sedangkan

suhu mengalami perubahan dari yang terendah 29,5 0C hingga yang tertinggi 31
0
C. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan bakteri Lactobacillus plantarum yang

optimal terjadi pada hari keempat.

24
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Perlakuan P5 dengan menggunakan kombinasi konsentrasi molase 0 % dan

bonggol buah nanas 100 % mengalami peningkatan jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum pada hari keempat yakni dari 105 CFU/ml menjadi 108

CFU/ml, namun pada hari ketujuh mengalami penurunan yakni menjadi 107

CFU/ml. Data penunjang lainnya meliputi pH dan suhu juga mengalami

perubahan. Perlakuan P1 memperlihatkan penurunan pH dari 5 menjadi 3;

sedangkan suhu mengalami perubahan dari yang terendah 29,5 0C hingga yang

tertinggi 31 0C. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan bakteri Lactobacillus

plantarum yang optimal terjadi pada hari ketujuh.

Gambar 3. Fase Pertumbuhan Lactobacillus plantarum pada Variasi


Konsentrasi Molase dan Bonggol Buah Nanas selama Masa Inkubasi 7 Hari.

Berdasarkan Gambar 3 tersebut, secara umum hasil jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum mengalami peningkatan maupun penurunan pada

masing-masing perlakuan. Pada perlakuan P1, P4 dan P5 mengalami peningkatan

(fase logaritmik) pada hari keempat dan penurunan (fase kematian) pada hari

25
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ketujuh. Suprihatin dan Perwitasari (2010) menjelaskan bahwa menurunnya

jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum diakibatkan karena adanya

penurunan nutrien pada substrat yang digunakan untuk proses fermentasi.

Sedangkan pada perlakuan P2 dan P3 mengalami kenaikan (fase logaritmik) pada

hari keempat dan ketujuh. Saripah (1983) dalam Suprihatin dan Perwitasari

(2010) mengatakan semakin lama waktu fermentasi, maka pertumbuhan bakteri

juga semakin meningkat selama kondisi substrat masih memungkinkan untuk

berlangsungnya metabolisme bakteri.

Perbedaan hasil pada perlakuan kombinasi konsentrasi molase dan

bonggol buah nanas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian bonggol

buah nanas sebagai media pembiakan bakteri Lactobacillus plantarum. Misgiyarta

dan Widowati (2002) dalam Ernawati (2010) menyatakan bahwa bakteri asam

laktat (L. plantarum) dapat diisolasi dari berbagai sumber antara lain kobis busuk,

asinan sawi, sawi busuk, kacang panjang busuk, selada busuk, tomat busuk,

limbah tahu, susu terkontaminasi, susu kedelai, pisang busuk, pepaya busuk,

nanas busuk dan sirsak busuk.

Buckle et al (1987) dalam Suprihatin dan Perwitasari (2010) menjelaskan

bahwa proses fermentasi asam laktat secara alami dapat berlangsung apabila

substrat mengandung zat gula sebesar 4-20 % dan membutuhkan zat nutrisi

seperti vitamin dan mineral untuk pertumbuhannya. Selain itu, asam laktat yang

merupakan hasil metabolit dari bakteri Lactobacillus plantarum dipengaruhi oleh

lama waktu fermentasi.

26
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Nilai pH pada penelitian ini tidak mengalami penurunan yang terlalu

drastis yaitu antara 5 - 3. Hal ini sesuai dengan pernyataan Novirisandi (2012)

yang menyatakan nilai pH tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah sel yang

dihasilkan karena ada faktor penentu lainnya seperti unsur karbon (C) dan

nitrogen (N) yang tersedia pada media. Suprihatin dan Perwitasari (2010) juga

menjelaskan bahwa Nilai pH tersebut masih merupakan pH optimum bagi

aktivitas bakteri asam laktat yaitu sebesar 3-6. Meningkatnya jumlah total bakteri

Lactobacillus plantarum tidak selalu disertai dengan menurunnya pH karena

terdapat bahan lain yang mempengaruhi pH seperti amoniak. Selain itu,

pemanfaatan bonggol buah nanas ini berprinsip pada kemampuan untuk membuat

suasana asam yang pas bagi pertumbuhan bakteri yakni berkisar antara 4 sampai 5

(Munir, 2010).

27
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian bonggol buah

nanas terhadap jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum. Hasil tertinggi

jumlah total bakteri ditunjukkan pada perlakuan P2 pengamatan hari ketujuh

dengan kombinasi molase 75 % dan bonggol buah nanas 25 % sebesar 108

CFU/ml.

6.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian secara lanjut untuk dapat mengeksplorasi bahan

limbah lainnya sebagai alternatif media pengganti molase bagi pertumbuhan

bakteri Lactobacillus plantarum.

28
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. dan A. Mansyur. 2010. Pertumbuhan Plankton pada Aplikasi Probiotik


dalam Pemeliharaan Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) di Bak
Terkontrol. Prosiding Forum inovasi Teknologi Akuakultur 2010. Hal
261-268.

Buletin Teknopro Hotikultura. 2004. Manfaat Nanas Bagi Kesehatan. Buletin


Teknopro Hotikultura Edisi 71 Bulan Juli Tahun 2004.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan :


Jakarta. Hal 91.

Ernawati. 2010. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat pada Susu kambing
Segar. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, Malang. 99 hal.

Feliatra, I. Efendi dan E. Suryadi. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik
dari Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi
Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia 6 (2). Hal 75-80.

Ferdaus, F., M. O. Wijayanti, E. S. Retnonigtyas dan W. Irawati. 2008. Pengaruh


pH, Konsentrasi Substrat, Penambahan Kalsium Karbonat dan Waktu
Fermentasi terhadap Perolehan Asam Laktat dari Kulit Pisang. Widya
Teknik Vol. 7, No. 1, 2008 (1-14). Hal 4.

Firlana, M. A. 2011. Teknik Pembuatan Effective Microorganism (EM) untuk


Perikanan di Biotech Agro Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten
Jombang, Propinsi Jawa Timur. Program Studi Budidaya Perairan,
Universitas Airlangga. 57 hal.

Gunawan dan M. M. S. Sundari. 2003. Pengaruh Penggunaan Probiotik dalam


Ransum terhadap Produktivitas Ayam. Wartazoa Vol. 13 No. 3 Th. 2003.
Hal 92-98.

Haetami, Kiki, Abun dan Y. Mulyani. 2008. Studi Pembuatan probiotik BAS
(Bacillus licheniformis, Aspergillus niger dan Sacharomices cereviseae)
sebagai Feed Suplement serta Implikasinya terhadap Pertumbuhan Ikan
Nila Merah. Universitas Padjadjaran. 53 hal.

Hanum, Z. 2010. Kemampuan Susu Fermentasi Lactobacillus plantarum


Menghambat Salmonella typhymurium secara In Vitro. Agripet Vol 10,
No. 2, Oktober 2010. Hal 34-39.

29
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hardiningsih, R., R. N. R. Napitupuli dan T. Yulinery. 2006. Isolasi dan Uji


Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH rendah. Biodiversitas
Vol. 7, No. 1, Januari 2006. Hal 15-17.

Hidayat, H. 2011. Karakterisasi Molekuler Bakteri Asam Laktat (BAL) dengan


Gen 16S rRNA Penghasil Enzim Protease yang Berpotensi sebagai
Probiotik dari Fermentasi Markisa Kuning (Passiflora edulis var.
flavicurpa) di Sumatera Barat. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas
Andalas, Padang. 9 hal.

Irfandi. 2005. Karakterisasi Morfologi Lima Populasi Nanas (Ananas comosus


(L.) Merr.). Skripsi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 38 hal.

Kompiang, I. P. 2009. Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Probiotik untuk


Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia. Pengembangan
Inovasi Pertanian 2 (3), 2009. Hal 177-191.

Kuntarso, A. 2007. Pengembangan Teknologi Pembuatan Low Fat Fruitty Bio-


Yogurt (Lo-Bio F). Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. 94 hal.

Kusriningrum, R. S. 2008. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Dani Abadi :


Surabaya. Hal 13.

Mansyur, A. dan A. M. Tangko. 2008. Probiotik : Pemanfaatannya untuk Pakan


Ikan Berkualitas Rendah. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau,
Maros. Media Akuakultur Volume 3 Nomor 2 tahun 2009. Hal 145-149.

Miskah, S., R. Daslam dan D. E. Suryani. 2009. Pengaruh Penambahan Ekstrak


Bonggol dan Kulit Nanas pada Proses Fermentasi Tempe. Jurnal Teknik
Kimia No. 1, Vol. 16, Januari 2009. Hal 1.

Muliani, Nurbaya dan B. R. Tampangallo. 2008. Pengaruh Rasio Bakteri


Probiotik Terhadap Perubahan Kualitas Air dan Sintasan Udang Windu,
Penaeus monodon dalam Akuarium. Jurnal Riset Akuakultur Vol. 3 No. 1
Tahun 2008. Hal 33-42.

Munir, S., S. Handayani, A. Fanani dan A. Y. Pranna. 2010. Pemanfaatan Kulit


dan Bonggol Nanas untuk Mempercepat Proses Pembuatan Tempe Guna
Meningkatkan Laba Pengusaha Tempe. PKMK-1-13-1. Hal 3.

Nopitawati. 2010. Sifat Umum Udang Vaname. Institut Pertanian Bogor. 6 hal.

Novirisandi, Rochma. 2012. Kajian Viabilitas dan Pola Pertumbuhan


Lactobacillus plantarum pada Variasi Konsentrasi Molase dan Waktu

30
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Inkubasi. Hal. 39. Skripsi, Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,


Universitas Airlangga.

Nursyiwani, W. Asmara, A. E. T. H. Wahyuni dan Triyanto. 2011. Properti


Probiotik Isolat Bakteri Asam Laktat untuk Mengendalikan Pertumbuhan
Vibrio alginolyticus pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus).
Ilmu Kelautan September 2011 Volume 16 (3). Hal 151-158.

Sinar Tani. 2008. Sari Buah Nanas Kaya Manfaat, Alternatif Meningkatkan Nilai
Ekonomis Hasil Panen. Edisi 13-19 Agustus 2008. 2 hal.

Subandi, A. 2010. Pembuatan Pupuk Kompos Padat dan Cair. Hal 1-11.

Suprihatin dan D. S. Perwitasari. 2010. Pembuatan Asam Laktat dari Limbah


Kubis. ISSN 1987 – 0427. Hal 1-8.

Supriyanto, A., R. Novirisandi dan Ni’matuzahroh. 2012. Kajian Viabilitas dan


Pola Pertumbuhan Lactobacillus plantarum pada Variasi Konsentrasi
Molase dan Waktu Inkubasi. Hal 1-10.

Suriawiria, U. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi PBIO4440/3 SKS/Modul


6-9. Penerbit Alumni : Bandung. Hal 102.

Titin, F. M., A. Kusrijadi dan M. Amelia. 2011. Pemanfaatan Protease dari


Ekstrak Nanas (Ananas comosus L.merry) sebagai Koagulan dalam
Produksi Keju Cottage Berkualitas. Seminar Nasional Kimia dan
Pendidikan Kiimia III. ISBN : 978-97901533-85-0. Hal 1-9.

Usmiati, S., W. Broto dan H. Setiyanto. 2011. Karakteristik Dadih Susu Sapi yang
Menggunakan Starter Bakteri Probiotik. JITV Vol. 16 No. 2 Th. 2011 :
140-152. Hal 1.

Yulinery T. dan N. Nurhidayat. 2012. Analisis Viabilitas Probiotik Lactobacillus


Terenkapsulasi dalam Penyalut Dekstrin dan Jus Markisa (Passiflora
edulis). Jurnal Tek. Ling. Vol. 13 No. 1. Hal 109-121.

31
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 1. Data jumlah total bakteri Lactobacillus plantarum selama masa


inkubasi 7 hari pada konsentrasi molase dan bonggol buah nanas

Inkubasi Perlakuan Ulangan Hasil TPC


1 8.85 x 105
2 8.85 x 105
1 3 8.85 x 105
4 8.85 x 105
5 8.85 x 105
1 8.85 x 105
2 8.85 x 105
2 3 8.85 x 105
4 8.85 x 105
5 8.85 x 105
1 8.85 x 105
2 8.85 x 105
Hari Ke-0 3 3 8.85 x 105
4 8.85 x 105
5 8.85 x 105
1 8.85 x 105
2 8.85 x 105
4 3 8.85 x 105
4 8.85 x 105
5 8.85 x 105
1 8.85 x 105
2 8.85 x 105
5 3 8.85 x 105
4 8.85 x 105
5 8.85 x 105
1 2.99 x 108
2 6.62 x 107
1 3 6.97 x 107
4 7.69 x 107
5 5.20 x 107
1 4.16 x 107
Hari Ke-4
2 6.35 x 107
2 3 4.82 x 107
4 4.43 x 107
5 6.15 x 107
1 8.95 x 106
3
2 9.14 x 106

32
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3 6.55 x 106
4 6.55 x 106
5 8.55 x 106
1 3.85 x 108
2 6.08 x 108
4 3 2.20 x 109
4 5.52 x 108
5 4.84 x 108
1 5.24 x 108
2 5.45 x 107
5 3 5.23 x 107
4 3.90 x 107
5 1.30 x 107
1 2.25x 107
2 2.30 x 107
1 3 2.26 x 107
4 2.14 x 107
5 2.25 x 107
1 7.53 x 108
2 7.12 x 108
2 3 7.02 x 108
4 7.05 x 108
5 7.11 x 108
1 6.95 x 108
2 6.77 x 108
Hari Ke-7 3 3 6.71 x 108
4 6.58 x 108
5 6.46 x 108
1 2.29 x 106
2 2.36 x 106
4 3 2.32 x 106
4 2.17 x 106
5 2.10 x 106
1 4.79 x 106
2 5.50 x 106
5 3 5.69 x 106
4 6.05 x 106
5 5.82 x 106

33
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 2. Data Rerata jumlah sel dan log jumlah sel pada variasi
konsentrasi molase dan bonggol buah nanas
Rerata Log Jumlah Rerata Log
Inkubasi Perlakuan Ulangan Jumlah Sel
Jumlah Sel Sel Jumlah Sel
1 885460 5.94716895
2 885460 5.94716895
1 3 885460 885460 5.94716895 5.947168947
4 885460 5.94716895
5 885460 5.94716895
1 885460 5.94716895
2 885460 5.94716895
2 3 885460 885460 5.94716895 5.947168947
4 885460 5.94716895
5 885460 5.94716895
1 885460 5.94716895
2 885460 5.94716895
Hari Ke-0 3 3 885460 885460 5.94716895 5.947168947
4 885460 5.94716895
5 885460 5.94716895
1 885460 5.94716895
2 885460 5.94716895
4 3 885460 885460 5.94716895 5.947168947
4 885460 5.94716895
5 885460 5.94716895
1 885460 5.94716895
2 885460 5.94716895
5 3 885460 885460 5.94716895 5.947168947
4 885460 5.94716895
5 885460 5.94716895
1 299090909.1 112781818.2 8.475803213 7.948385121
2 66181818.18 7.820738694
1 3 69727272.73 7.843402679
4 76909090.91 7.885977678
5 52000000 7.716003344
1 41636363.64 51800000 7.619472793 7.7079018
Hari Ke-4
2 63454545.45 7.802462737
2 3 48181818.18 7.682883184
4 44272727.27 7.646136276
5 61454545.45 7.788554011
1 8954545.455 7949090.909 6.952043545 6.89549925
3
2 9136363.636 6.960773377

34
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3 6545454.545 6.815939811
4 6554545.455 6.81654258
5 8554545.455 6.932196938
1 385454545.5 845818181.8 8.585973171 8.827748848
2 608181818.2 8.784033433
4 3 2200000000 9.342422681
4 551818181.8 8.741796006
5 483636363.6 8.684518947
1 524545454.5 2734109091 8.719783128 8.376318123
2 54545454.55 7.736758565
5 3 52363636.36 7.719029798
4 39090909.09 7.59207577
5 13000000000 10.11394335
1 22454545.45 7.35130427
2 23000000 7.36172784
1 3 22636363.64 22381818.18 7.35480666 7.349763642
4 21363636.36 7.32967518
5 22454545.45 7.35130427
1 752727272.7 8.87663765
2 711818181.8 8.85236908
2 3 701818181.8 716363636.4 8.84622462 8.854990886
4 704545454.5 8.84790902
5 710909090.9 8.85181407
1 694545454.5 8.84170067
2 677272727.3 8.83076359
Hari Ke-7 3 3 670909090.9 669454545.5 8.82666368 8.825590147
4 658181818.2 8.81834588
5 646363636.4 8.81047692
1 2290909.091 6.36000786
2 2363636.364 6.37358066
4 3 2318181.818 2249090.909 6.3651475 6.351592105
4 2172727.273 6.33700522
5 2100000 6.32221929
1 4790909.091 6.68041793
2 5500000 6.74036269
5 3 5690909.091 5569090.909 6.75518165 6.744435703
4 6045454.545 6.78142896
5 5818181.818 6.76478729

35
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 3. Data pH selama masa inkubasi 7 hari pada konsentrasi molase


dan bonggol buah nanas

Pengamatan Hari Ke
Perlakuan Ulangan
1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
P1
4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata 4 4 4 3.8 3.8 3.8 3.8
1 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
P2
4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata 4 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3
P3
4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata 4 4 4 4 3.6 3.6 3.6
1 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
P4
4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata 4 4 4 4 4 4 4
1 5 5 4 4 3 3 3
2 5 5 4 4 3 3 3
3 5 5 4 4 3 3 3
P5
4 5 5 4 4 3 3 3
5 5 5 4 4 3 3 3
Rata-Rata 5 5 4 4 3 3 3

36
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 4. Penghitungan data secara statistika menggunakan SPSS pada hari


pertama perlakuan

Oneway

Descriptives

95%
Confidence
Interval for
TPC Hari Ke-0 Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Min Max
Molase 100 % dan
5 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95
Nanas 0 %
Molase 75 % dan
5 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95
Bonggol Nanas 25 %
Molase 50 % dan
5 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95
Bonggol Nanas 50 %
Molase 25 % dan
5 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95
Bonggol Nanas 75 %
Molase 0 % dan
5 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95
Bonggol Nanas 100 %
Total 25 5.9470 .00000 .00000 5.9470 5.9470 5.95 5.95

ANOVA

Mean
TPC Hari Ke-0
Sum of Squares df Square F Sig.
Between Groups .000 4 .000 .000 1.000
Within Groups .000 20 .000
Total .000 24

37
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

Duncan
Subset for alpha = 0.05
Media Pertumbuhan N 1
Molase 100 % dan Nanas 0 % 5 5.9470
Molase 75 % dan Bonggol Nanas 25 % 5 5.9470
Molase 50 % dan Bonggol Nanas 50 % 5 5.9470
Molase 25 % dan Bonggol Nanas 75 % 5 5.9470
Molase 0 % dan Bonggol Nanas 100 % 5 5.9470
Sig. 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

38
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 5. Penghitungan data secara statistika menggunakan SPSS pada hari


keempat perlakuan

Oneway

Notes

Output Created 10-May-2016 15:11:33


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data 27
File
Missing Value Handling Definition of
User-defined missing values are treated as missing.
Missing
Cases Used Statistics for each analysis are based on cases with
no missing data for any variable in the analysis.
Syntax ONEWAY PengamatanHariKe4 BY Perlakuan
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 00:00:00.062


Elapsed Time 00:00:00.031

39
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Descriptives

95%
Confidence
Interval for
TPC Hari Ke-4 Mean
Std.
Deviatio Std. Lower Upper
N Mean n Error Bound Bound Min Max
Molase 100 % dan Nanas 0 % 5 7.9484 .30150 .13483 7.5740 8.3228 7.72 8.48
Molase 75 % dan Bonggol
5 7.7078 .08335 .03727 7.6043 7.8113 7.62 7.80
Nanas 25 %
Molase 50 % dan Bonggol
5 6.8956 .07297 .03263 6.8050 6.9862 6.82 6.96
Nanas 50 %
Molase 25 % dan Bonggol
5 8.8278 .29688 .13277 8.4592 9.1964 8.59 9.34
Nanas 75 %
Molase 0 % dan Bonggol Nanas
5 8.3764 1.07163 .47925 7.0458 9.7070 7.59 10.11
100 %
Total 25 7.9512 .81580 .16316 7.6145 8.2879 6.82 10.11

ANOVA

TPC Hari Ke-4 Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 10.614 4 2.653 9.903 .000
Within Groups 5.359 20 .268
Total 15.973 24

40
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

TPC Hari Ke-4


Duncan
Subset for alpha = 0.05
Media Pertumbuhan N 1 2 3
Molase 50 % dan Bonggol Nanas 50 % 5 6.8956
Molase 75 % dan Bonggol Nanas 25 % 5 7.7078
Molase 100 % dan Nanas 0 % 5 7.9484
Molase 0 % dan Bonggol Nanas 100 % 5 8.3764 8.3764
Molase 25 % dan Bonggol Nanas 75 % 5 8.8278
Sig. 1.000 .066 .183
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

41
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 6. Penghitungan data secara statistika menggunakan SPSS pada hari


ketujuh perlakuan

Oneway

Notes
Output Created 10-May-2016 15:17:52
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
27
Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based on cases
with no missing data for any variable in the
analysis.
Syntax ONEWAY PengamatanHariKe7 BY
Perlakuan
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 00:00:00.062


Elapsed Time 00:00:00.031

42
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Descriptives

95%
Confidence
Interval for
TPC Hari Ke-7
Std. Mean
Deviati Std. Lower Upper
N Mean on Error Bound Bound Min Max
Molase 100 % dan Nanas 0 % 5 7.3498 .01195 .00534 7.3350 7.3646 7.33 7.36
Molase 75 % dan Bonggol
5 8.8550 .01257 .00562 8.8394 8.8706 8.85 8.88
Nanas 25 %
Molase 50 % dan Bonggol
5 8.8256 .01226 .00548 8.8104 8.8408 8.81 8.84
Nanas 50 %
Molase 25 % dan Bonggol
5 6.3516 .02145 .00959 6.3250 6.3782 6.32 6.37
Nanas 75 %
Molase 0 % dan Bonggol Nanas
5 6.7442 .03887 .01738 6.6959 6.7925 6.68 6.78
100 %
Total 1.0635
25 7.6252 .21271 7.1862 8.0642 6.32 8.88
4

ANOVA

TPC Hari Ke-7 Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 27.137 4 6.784 1.401E4 .000
Within Groups .010 20 .000
Total 27.147 24

43
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

TPC Hari Ke-7


Duncan
Subset for alpha = 0.05
Media Pertumbuhan N 1 2 3 4 5
Molase 25 % dan Bonggol Nanas 75 % 5 6.3516
Molase 0 % dan Bonggol Nanas 100 % 5 6.7442
Molase 100 % dan Nanas 0 % 5 7.3498
Molase 50 % dan Bonggol Nanas 50 % 5 8.8256
Molase 75 % dan Bonggol Nanas 25 % 5 8.8550
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

44
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 7. Dokumentasi Penelitian

a. Proses Penghalusan Bonggol Buah Nanas dengan Menggunakan Blender.

b. Pengidentifikasian Bakteri Lactobacillus plantarum.

c. Botol-Botol Perlakuan yang sudah diberi label.

45
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

d. Pengerjaan TPC (Total Plate Count).

e. Proses Pengenceran untuk Pengerjaan TPC (Total Plate Count).

f. Penyimpanan Plate hasil TPC di dalam Oven

46
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

g. Hasil Koloni Bakteri Lactobacillus plantarum pada proses TPC

h. Proses Pewarnaan untuk identifikasi Bakteri Lactobacillus plantarum

i. Hasil Pewarnaan berwarna ungu yang menandakan bahwa bakteri tersebut


adalah Bakteri Lactobacillus plantarum

47
SKRIPSI PEMANFAATAN BONGGOL BUAH THIA A. R.

Anda mungkin juga menyukai